Cinta dan Benci (GxG) [END]

By RioPrade

231K 9.1K 274

Riandirga Agata Pradefana! Dia siapa? Dia adalah seorang perempuan yang berpenampilan dan mempunyai... More

PROLOG
Riandirga
Deg !
Awal Cerita
Hai Kak Dirga ganteng ...
Ah Lupakan
Bruk !
Shit!
Kamu mau gak jadi pacarku?
Bertemu
Api Unggun
I Hate You
Putusin aja!
First Kiss
Mishelena
Yogyakarta
Alun Alun Kidul
Dia (lagi)
I Miss You
Zheya Banestria
70 % Bahagia
30 % Lagi Kebahagiaan
Terakhir Kalinya (18+)
Bertemu
Tidak, Dirga. Maaf
Move On
Rindu
Akhirnya (END)

Masalah datang (lagi)

6.1K 308 7
By RioPrade

Hari telah berganti, acara holiday ngecamp pun akan di mulai. Dirga, Diazz, Tina dan yang lainnya mempersiapkan segala keperluannya.

Mereka berkumpul di stasiun.

Pesanan tiket sudah di pesan kemarin. Dirga sudah siap dan berangkat dari rumahnya di antar oleh Papa nya.

"Jaga kesehatan disana ya Dirga" Papa Dirga memberi saran untuk selalu jaga kesehatan.

"Iya, Pa. Selalu. Ini udah sampai Dirga pamit berangkat ya, Pa"

"Iya hati-hati"

Dirga menghampiri teman-temannya yang sudah duduk di ruang tunggu kereta api.

"Halo bro, ini tinggal nungguin lu doang"

"Sorry gue telat" jawab Dirga dengan membawa tas yang ia gendong.

Dirga duduk dan mendengarkan music menggunakan earphone, sedangkan yang lain asik ngobrol satu sama lain.

"Hai teman-teman, maaf saya dan Marsa baru saja datang"

"No problem"

Dirga kaget ketika ia melihat sosok perempuan yang ia anggap aneh tapi mengaguminya. Dirga bingung dan heran karena Marsa ikut camping bareng Zunet.

Hati Dirga terasa tertusuk, ya walaupun bukan siapa-siapanya

Dirga merasa bahwa Marsa yang membuatnya menjadi seperti ini.

"Ciyee Zunet bawa ceweknya, cantik banget dehhh kamu Marsa" pujian Tina kepada Marsa membuat anak-anak yang lain juga terkejut.

"Makasih kak Tina, kak Tina lebih cantik kok" ucapan Marsa membuat Dirga semakin kesal karena mendengar suara Marsa yang lucu ngegemesin.

"Kok dia ngikut? Gue sengaja ikut biar bisa bahagia dan bisa ngelupain Marsa, tapi dianya malah ikut" batin Dirga kesal dan berpura pura tidak mendengar obrolan mereka.

Kereta api sudah datang, seluruh penumpang berhamburan dan berusaha masuk ke dalam kereta tersebut.

Diazz, Tina, Dirga menempati duduk berempat dan sisa satu. Sedangkan Zunet sudah mendapatkan tempat namun Marsa belum dapat.

Si Zunet bukannya nyariin tempat buat pacarnya malah nyari tempat sendiri.

"Aku dimana kak Zunet?" Tanya Marsa yang takut tidak mendapatkan tempat.

"Kamu di tempat Dirga, Diazz aja sayang, mereka kan cewek semua"

"Baiklah" pasrah Marsa

Marsa pun menghampiri kursi sebelah.

"Kak, ini masih kosong? Boleh aku tempatin gak?"

"Boleh kok Marsa, daripada kaga dapet tempat" jawab Marsa dengan antusias.

Marsa duduk sejajar dengan Tina, dia berhadapan dengan Dirga. Tapi Dirga tidak menghiraukan kehadiran Marsa.

Tina mengajak Marsa ngobrol..

"Marsa, lo udah lama ya sama Zunet? berapa bulan??"

"Lumayan, sekitar 4 bulan kak"

"Zunet itu setia kok, jadi lo gausah kawatir"

"Iya kak, semoga"

Perjalanan yang cukup lama, mereka tertidur pulas...

Tak terasa perjalanan sudah berakhir dan sudah sampai.

Mereka langsung menuruni kereta api dan menaiki travel ke arah camping.

Tempat camping tersebut sudah menyediakan fasilitas yang cukup bagus.

Jadi mereka tidak perlu kawatir untuk membawa barang yang sudah di sediakan.

Perjalanan yang jauh. Sudah terbayarlah dengan keindahan alam yang sangat keren.

"Woaaah amazing!" antusias melongo melihat keindahan yang terjadi

Mereka pun mencari tempat atau mencari tenda yang sudah di tentukan.

Setiap tenda di tempati 3 orang.

"Hei, aku setenda sama siapa? Tega banget sih nyuekin aku. Malah mainan gadget mulu" ucapan Marsa sontak mengagetkan Zunet yang sedang menelpon seseorang

"Eh ada kamu, ya satu tenda sama Tina saja sayang. Maaf tadi penting sekali jadi gaktau kalau ada kamu" jawab Zunet dengan beribu-ribu alasan.

"Yaudah" jawab Marsa singkat, karena jengkel dia dianggap seperti setan.

Marsa menghampiri grub tenda Tina.

"Kak, masih ada lowongan? Aku sendirian" tanya Marsa kepada Tina

"Eemm..ma..sih kok, sini-sini" jawab Tina dengan terbata-bata

"Kan kapasitasnya cuma tiga orang, kalau gitu gue aja yang keluar"

"Dih gakpapa kali Ga, lagian juga cewek semua gitu ajaa mikir keras" sentak Diazz ke Dirga

"Lo gak kasian sama Marsa? Tega ih" Tina ikut menyusul menyentak Dirga

Dirga meninggalkan mereka dan menjauh dari tenda penginapan tersebut.

"Udah,udah gakpapa kok kak. Aku sama Zunet aja"

"No, Marsa! Dia cowok, bukan mukhrim. Lo mau hamil?" Tanya Tina ke Marsa dengan mata terbelalak

"Enggaklah kak, iya udah deh tapi gimana kalau kak Dirga marah karna kehadiranku?"

"Ahelah, Dirga emang begitu keleus, gakusah takut. Kan ada gue" jawab Diazz dengan nada santai

"Emm, makasih ya kak Diazz"

"Sama-sama"

Marsa memasuki tenda dan merapikan beberapa bawaannya.

MARSA POV

Em, gimana nih aku takut banget kalau nanti Dirga batu marah sama aku. Aduh.

Ah biarinlah, aku mau beres-beres. Yang lain entah kemana, cuma aku yang di tenda.

Pas aku lagi beres-beres ada sosok bayangan besar di hadapan tendaku. Aku lihat sosok itu dari bawah.

Aku perhatikan dari sepatunya keren, sampai atas mengerikan.

Dia Dirga. Dia sontak ngagetin aku. Aku kira butoijo atau gendruwo. Ternyata monster manusia batu.

"Ini anak ngapain ngeliatin aku gitu ya?" Tanyaku heran dalam hati

"Eh ada kak Dirga, sini kak duduk" entah ucapanku benar atau salah aku harus cairin suasana.

"Enggak, makasih" dia gakmau duduk sama perempuan cantik? Duh rugi. Haha

Dirga masih melihatku dengan tatapan yang datar.

Aduh mukanya gak nahan.

Ada apa sebenarnya?

"Kakak mau masuk?" dia menggeleng

"Terus ada apa kak? Kok cuma bengong?"

Aku bingung apa yang harus aku lakuin, apa kaya gini ya ngadepin manusia batu?

"Kak jawab dong, jangan diem aja"

Stupid! Dia cuma natap mataku terus, sama sekali enggak berkedip. Tapi kenapa seperti itu? Apa dia kerasukan setan disini?

"Kak? Jangan nakutin aku" aku pun berdiri dan dia sontak terkejut waktu aku dihadapannya hanya beberapa centi saja

"Kak jangan kaya gini" gaktau kenapa tangan aku gatel banget, reflek megang kedua pipinya kak Dirga

Tunggu...

Dia pipinya memerah? hahahaha lucu syekali.

Tapi warna itu berubah lagi jadi netral kembali saat aku melepaskan tanganku.

Aku liatin aja terus. Biar dia salting.

"Lo bisa geseran dikit enggak?"

Akhirnyaaaa dia ngomong, kenapa nyuruh aku geser? Oke aku bergeser sesuai kemauannya.

Apa yang terjadi?

Dia nunduk, alias duduk ambil sebuah hoodie yang tergeletak tadi. Ternyata aku daritadi nginjek hoodienya. Gaktau, dia langsung kabur setelah mengambil hoodienya.

Aku melongo?

Aku tertawa terbahak-bahak melihat sikapnya yang aneh tapi lucu. hahahahaha

"Kenapa gak ngomong aja coba kalau jaketnya dari tadi aku dudukin, aku injek hahahaha" perutku sakit sampai aku nangis . Gemes!

Kemana dia pergi? Langsung ngabrit aja. Hahaha

...

Menjelang sore......

Segala aktifitas sudah kita jalani dari outbond, main air dan yang lainnya.

Tapi aku tak melihat sosok Riandirga. Where?

Ah mungkin dia sibuk dengan urusannya sendiri, aku berjalan menuju taman. Aku duduk di kursi taman sendirian. Tiba-tiba ada yang datang.

"Hai sayang, bagaimana perasaanmu?"

"I am happy baby, capek tapi asik!" Jawabku ke Zunet

"Wow, rencananya ada api unggun sayang, tetapi tidak jadi malam ini"

"Iya no problem, mungkin udah pada capek juga sayang, dan harus istirahat" aku memeluk pinggang Zunet, karena beneran dingin. Brrr

"Disini tidak boleh ada kata capek dong sayang"

"Iya sih"

Hari sudah larut malam, aku dan Zunet mutusin buat mencar ke tenda masing-masing. Pas di tenda cuma ada Tina sama Diazz, kak Dirga gak ada kemana dia?

"Haloo kak Tina, kak Diazz" sapaku kepada mereka

"Halo juga Marsa, adu duh yang habis pacaran diem-diem di taman pelukan, cocwit" candaan kak Diazz kepadaku membuat kak Tina tertawa

"Alay kan si Diazz, maklumlah Sa. Dia belom pernah pacaran ya begitu haha"

"Naon ih si Tina meuni kitu ka abdi"

Bahasa apa itu? Sunda? Hahahaha unik sekali.

Aku, kak Tina, kak Diazz saling bertawa ria karena ulah kak Diazz.

Dan pas kita lagi ketawa gak kerasa udah malem, tapi si manusia batu belum juga pulang? Apa dia tersesat? Atau dimakan hewan? Astaga! Pikiranku jahat sekali.

Aku... merasa ... khawatir :(

Ada apa ini?

......

DIRGA POV

Kejadian tadi bikin gue pusing dan tercengang atas kelakuan si Marsa.

Gue harus cari suasana yang bikin hati tenang. Marsa lo phpin gue! Jangan bikin gue makin susah ngelupain elo.

Tadi udah ngebuat pipi gue jadi merah, waktu gue liat dia pacaran sama Zunet jadi males buat pulang ke tenda. Tapi ini udah larut malam. Untungnya bawa senter.

Gue pulang, karena waktunya istirahat. Gak boleh ada yang ganggu tidur gue.

Waw! Sepi sekali, apa udah pada masuk tenda?

Aku ragu-ragu untuk masuk ke tenda. pasti mereka bakal bawelin gue.

Aku masuk pelan-pelan.

"Astagaaaaa, Dirgakuuu gue khawatir tauuuk nungguin eluuuu" tuhkan belum apa-apa si Tina udah bawel.

"Kenapa khawatir? Gue udah gedhe"

"Iyasih elu udah gedhe, badan elu besar tapi sekali ngeliat kecoa, cicak lu takut girap-girap"

Anjir gue di permaluin sama Diazz, sialan.

Ada si Marsa lagi. Mana pada ketawa lagi. Haduh malu. Tapi emang kenyataan kok haha

"Ganteng, cakep, tapi takut cicak hahaha" batin Marsa

Kenapa sih Marsa senyum-senyum.

"Udah yuk mendingan tidur, kasihan kalau di bully terus lagian besok harus jalan jalan lagi"

Marsa membela ku, haha Thankyou! Gue cuma bisa ngasih senyum aja sih ke dia.

"Diazz lu di pojok ye, gue sama Marsa di tengah"

"Iyee, tapi gue maunya deketan ama lo Tina"

"Iyaudah buruan sini, tapi jangan nakal tangan lu awas!" mereka berdua berebut tempat.

Terpaksa aku harus di pojok deket Marsa. Sebenernya bukan masalah sih orang sama-sama cewek. Cuma perasaan ini aja gabisa di bohongin.
Mimpi apa gue?

Mereka udah pada tidur. Gue belum. Gue mau tidur tapi canggung.

Gimana ya...

Ah gakpapalah, nyoba buat pelan-pelan deketin Marsa. Karena di dalam tenda hanya ada 3 kasur.

Terpaksa aku harus tidur rengket dengannya.

Diazz dan Tina tidurnya saling berhadapan.

Gue tidur terlentang. Aku gak berani berhadap ke Marsa, padahal dia tidak menghadapku, dia membelakangiku.

Aku takut. Aku takut gak bisa nahan nafsuku.

Aku berusaha melihatnya dengan lirikan.

Oh tidak!

Badannya sexy sekali tampak dari belakang. Rasanya inginku pegang lembut dan ku raba tubuhnya.

Aku bermimpi bahwa badannya berada diatasku dan kita saling memuaskan!

Oh shit! Pikiran kotor apa ini.

Gue pun kembali ke posisi semula. Mencoba menutup mata untuk tidur dan gak memikirkan hal kotor tadi.

Beberapa menit gue mejamin mata, serasa sosok mata melihatku dari atas. Tapi gelap. Beneran gelap.

Gue tau kalau ada yang lagi mandangin gue.

"Jangan liatin gue" umpatku seperti tak sadarkan diri.

Gue sengaja pura-pura tidur miring menghadap Marsa lagi, dan yang aku kira Marsa udah tidur ternyata dia belum tidur.

Kenapa belum tidur? Padahal besok harus ngumpulin nyawa yang banyak.

Marsa masih membelakangiku, ada apa? kenapa dia belum tidur jam segini?

Gue gak bisa tidur, apa gara2 tadi gue minum kopi ya?

Daripada capek gabisa tidur, gue ambil iphone dan melihat ada notif atau tidak.

Ternyata banyak sekali notifnya.

Ada dari kedua adikku yang meminta oleh-oleh. Ada juga dari Khenza broadcast gajelas, ada juga iklan, bahkan ada juga dari penggemarku.

Bermain gadget membuatku jadi mengantuk, stalk sana sini.

Ku lihat sampingku sudah mendengkur nyenyak...

Kurasa ia sudah tidur. Saatku memejamkan mata lagi ku merasakan ada yang bergetar, ku lirik pandanganku ke Marsa ternyata dia kedinginan.

Shit! Gue gak tega liat dia kedinginan.

Apa yang harus aku lakuin? Apa gue diemin aja?

I'm confuse!

Gue mutusin buat meluk pinggangnya dan mendekatkan dirinya ke tubuhku. Kemudian dia terdiam dan merasa hangat.

Reflek! Tanganku mengelus rambutnya yang harum dan indah itu.

Gakpapalah, gue begini. Demi kesehatan orang, daripada mati kedinginan. Beku.

Aku perhatikan wajahnya sangat dekat, mulus dan cantik. Wajahnya yang natural membuatku semakin ingin membelainya.

Ku belai pipinya, dan apa?

Dia sadar atau dia kalau dia mendesah.

Wow, suaranya yang lembut membuatku tak karuan untuk menjauhi pikiran kotorku ini.

Anjay gue harus cepetan tidur, ini udah menjelang pagi.

...

AUTHOR POV

PAGI!

Suasana yang enak dan dingin membuat semuanya bermalas-malasan untuk bangun.

"Hoammm morning all" Tina mengucapkan selamat pagi kepada temannya di dalam tenda.

"What?! Diazz liat deh si Dirga meluk dan nyium kening Marsa sosweet banget! gue iri!" Tina menggoyang goyangkan badan Diazz

"Apa sih Tinaaa, gw lagi molor ganggu aja sih lu" jawab Diazz yang kesal karena di ganggu Tina

"Apa? Apa lu bilang apa tadi??" Diazz langsung duduk dan melihat apa yang terjadi

"Difoto aja hahaha" iseng Diazz

...

Dan... Dirga bangun, kesal karena lampu flash hp Diazz membuatnya sontak bangun.

"Shit! Apaan sih lo berdua?"

"Maaf gue ganggu tidur lo Dirgakuu, habisnya lo cocwit amat sama Marsa pelukan cium kening gitu" Tina yang mulai alay dan memohon maaf atas perbuatannya.

Mereka merasa bersalah karena membuat Dirga kesal akibat di ganggu tidurnya.

Ya karena Dirga memang paling benci kalau tidurnya di ganggu.

Dirga bangun meninggalkan Tina dan Diazz di tenda.

Selang menit kemudian.

Dan Marsa bangun.

"Hoam! Selamat pagi kak Diazz, kak Tina, kak Dirg" marsa kaget karena tidak melihat sosok Dirga

"Loh, kok kak Tina, kak Diazz pada bengong? Ada apa?"

"Dirga marah gara gara kita ganggu tidurnya"

"Gara-gara apa coba kak? Emang gangguin apa?" Tanya Marsa penasaran

"Ini lho gegara inih Marsaaaa" Diazz yang menunjukan foto yang ia jepret tadi pas Marsa pelukan dengan Dirga

"Hah?" Marsa kaget dan gak berbicara sama sekali, berdiam diri dan membisu

"Kenapa dek? Aku janji gak akan ngasih foto ini ke Zunet tenang aja Marsa" jelas Tina apa yang sebenernya terjadi

"E..emh gapapa kok kak hehe" Marsa yang kaget dan benci atas kelakuan Dirga semalam, karena Marsa takut di buat mesum oleh Dirga.

"Yakin gakpapa?" tanya Tina ke Marsa dengan wajah serius

"I..ii..iya gakpapa kok kak"

Marsa kecewa dengan perbuatan Dirga yang asal memeluknya begitu saja.

Walaupun sesama perempuan, Marsa menganggap hal tersebut tidak wajar.

Karena tidak ada lampu hijau dari dirinya. Marsa yang amat sangat benci oleh perlakuan Dirga membuatnya diam dan membisu.

"Dia seenaknya giniin aku, Tapi aku ngerasa aja gak wajar. Aku melihat gambar foto aja udah jiji, aduh bodohnya diriku yang tak sadarkan diri" batin Marsa kesal

Padahal Marsa semalam sempat memandangi Dirga sedang tidur, tapi Marsa mencoba melupakan dan menjauhi pikiran dan perbuatannya.

Ya karena sudah kena teguran juga dari Dirga, bahwa Dirga sadar atas pandangan mata Marsa.

Tapi tetap saja Marsa merasakan hal aneh pada dirinya waktu melihat foto tersebut.

Marsa mencoba melupakan hal itu.

•• •• •• •• ••

"Good morning, Marsa" suara tersebut mengagetkan Marsa yang sedang menyeduh se-cup pop mie.

Marsa tak menghiraukan suara tersebut.

Orang itu mendekati Marsa di sampingnya.

"Apa" jawab singkat Marsa kepada orang tersebut.

"Gue nyapa lo baik-baik. Gue salah apa?" Ternyata orang itu adalah Dirga, Dirga yang sedang membawa secangkir kopi hangat.

"Gak salah kok, aku mau nanya sama kakak boleh?" Marsa menanyakan sesuatu kepada Dirga

"Silahkan" kaget Dirga yang tidak biasanya Marsa seperti ini.

"Kak, aku mohon jujur. Kakak kenapa meluk aku? Kakak gak ngelakuin hal macem2 kan semalem?"

Dor!

Dirga kaget, hatinya menggebu-gebu akibat perlakuannya semalem. Serasa hatinya di tusuk-tusuk.

"Ehmm.."

"Jawab jujur kak, kenapa kakak begitu?"

"Jangan diem aja kak, jawab aku mohon"

"Gu..u..e gak ngapa-ngapain lo kok. Gue begitu karena gue gak tega aja lo kedinginan. Udah itu aja kok. Ya kali gue meluk manusia aneh kaya lo" jawab Dirga terbata-bata

"Jawab jujur, jangan bohong kak. Aku udah tau semuanya" kalimat jelas dari Marsa

"Lo tau dari mana?"

"Kakak gak perlu tau, ada pokoknya. Jawab dulu kak! Jangan gini!" Sentak Marsa ke Dirga

Suasana hening, Dirga merasa bersalah tapi Dirga reflek mencium kening Marsa.

Karena Dirga orangnya memang sering seperti itu, karena dia terbiasa tidur dengan nyokapnya yang sering dicium seperti itu oleh Mamanya.

Sontak Dirga diam dan membatu.

"Kak jawab!" Marsa menggoyangkan badan Dirga seakan Dirga sudah tak punya tulang lagi

"Gak ada maksud apa-apa itu, kamu salah paham! Demi Tuhan! Kan tadi udah gue jelasin, Marsa"

"Sebenernya gue itu cium kening lo karna..." jawab bingung Dirga

"Jawab kak aku mohon! Apa yang kakak lakuin semalam?"

"Aku kira kakak bakalan baik, gak akan seperti itu. Aku kira kakak peduli karena emang tulus berteman sama aku! Aku kira kakak bisa jujur dari perlakuan kakak! Aku kira kakak udah gak akan buat aku sedih! Apa? Apa maksud semuanya?! Jawab kak?" Penjelasan panjang Marsa membuat Dirga sakit hati dan terpukul.

Walaupun Dirga lancang tetapi niatnya baik untuk melindungi Marsa, namun Marsa tak bisa mengerti. Maklum, Marsa masih labil. Jadi dia menganggap semuanya itu adalah pelecehan.

"Kak jawab!" Marsa yang mulai berkaca-kaca

"Sebenernya gue mau nge..." penjelasan Dirga terpotong karena Zunet datang

Dirga masih terpukul. Dia merasa bersalah.

Marsa yang hampir menangis pun menutupi mata dan menghapus air matanya.

"Seharusnya gue ga ngelakuin itu"

"Hai teman hidupku" Zunet memeluk Marsa dengan erat

Sedangkan Dirga hanya berdiam diri melihat mereka berdua. Pura pura senyum, padahal sakit.

"Hai juga kesayangan ku yang ganteng banget hari ini!" Seakan akan hati Dirga tersambar petir

"Udah makan belum Marsa cantik?

"Udah dong, kamu sayang? Em sayang, pindah tempat aja yuk. Jangan disini gak nyaman banget deh"

"Ehm, permisi. Gue aja yang pergi. Maaf ganggu kalian"

Dirga pergi meninggalkan mereka, dan menunduk merasakan sakit yang amat dalam luar biasa.

Sedangkan Marsa hanya pura-pura tersenyum di depan Zunet, karena ia tidak mau Zunet tau apa yang terjadi.

.. .. ..

Banyak aktifitas dan permainan yang sudah mereka lakukan. Tapi Dirga menghilang.

Dia tidak ikut.

"Lu seharian liat Dirga gak Azz??"

"Kagaaa , gue aja nyariin sedaritadi"

"Duhh kemana tuh anak? Masih marah kali ya sama kita?"

"Kaga mungkin Tina, dia ga akan lama kalo marah begitu"

"Terus?"

"Yaudin, gue cari aja dia!"

Diazz memutuskan untuk mencari sosok Dirga. Entah kemana dia pergi yang penting di cari.

Sampai ujung sana sini tidak ketemu.

Dan finally!

Dirga sedang duduk di taman.

Se-n-di-ri-an.

"Heii pea' whats wongs " tanya Diazz ke dirga

Dirga hanya tertawa, karena ucapan Diazz yang sok english itu.

"Nah lu malah ketawain gue sih, sebenernya lu kenapa sering nyendiri gini? Ada masalah?"

"Nop!"

"Jujur aje kenapa nyet"

"Marsa marah sama gue, gue gaktau harus gimana. Dia ngira gue kalau gue ngelecehin dia, padahal niatan gue baik. Dia semalem kedinginan, kasihan dia. Yaudah gue peluk. Kalau cium kening gue beneran reflek, ituh udah sering aku lakuin ke kedua adikku juga"

"Hah? Marsa marah? terus elu udah jelasin belum?"

"Waktu gue jelasin, gagal. Ada Zunet, datang"

"Terus gimana dongg, ini juga gegara gue Ga, maafin gue ya. gue tau gue salah"

"Lo gak salah, udah gak usah nangis begitu"

"Gue bakal bantuin lu, tp tunggu kenapa elu galau banget yak?? Ga pernah lu kaya gini!"

"Ehm.. gu.e ga..ta.u Azz"

"Gue mau nanya, lu suka ya sama Lyli??"

"Ha ha ha ha, enggak"

"Terus kenapa lu sering deket ama dia?"

"Karena gue tau, kalo sahabat gue naksir sama Lyli. Jadi gue ga akan nikung dong"

"Bujuk buseettt lu tau?? Terus lu suka sama Marsa? Jawab jujurr. Karena setiap Marsa Zunet deket lu kaya cemburu gitu"

"Gue gatau sama perasaan gue Azz"

"Yaudin gue tau jawabannya, lu gak perlu jawab gakpapa"

"Emm, cerita gak ya, mungkin kalo gue cerita belum tepat waktunya" batin Dirga

"Ahelahhh malah bengong, yaudeh yuk balik ke tendaa"

"Oke"

Diazz mengajak Dirga untuk balik lagi ke tenda. Dan mempersiapkan segalanya untuk malam api unggun.

Bakal ada kejadian apa waktu api unggun? Coba komen next entar aku lanjut!

Divote ya! Thankyou yang udah mau vote and baca! Bakal aku update terus, sampai mampus! Kalau kalian komentar next!

Maaf absurd! Karena ini hanya khayalan dan unek-unek imajinasi di otak author :D

Continue Reading

You'll Also Like

308K 15.6K 65
Ini cerita tentang pertemuan dua manusia yang berbeda usia. Namun, mereka sangat serasi. Apakah serasi saja sudah cukup? Helena, gadis remaja berusia...
346K 42.3K 45
Asha Lavxer adalah seorang hacker yang handal, dia iseng ingin merampok harta mafia untuk mewujudkan cita-cita nya membeli rumah di Australia, tetapi...
5.8M 306K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
HOPE By azee

Teen Fiction

16.8K 839 25
𝑯𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒅𝒊.