Change // n.h

By sipsippy

161K 16.9K 1.5K

"Heartbreak changes people, you know?" A Niall Horan Fan Fiction Story by alisonswxft More

Change
ONE: "How did you know?"
TWO: Eveline Freys
THREE: Morning Prank&Photoshoot
FOUR: "Can i have your number?"
FIVE: Stress Harry&Angry Niall
SIX: Eveline is Panic!
SEVEN: The 20 Questions Game
EIGHT: Idiots
NINE: Embarassing Date&Cuddle
notes:)xx
TEN: Faking Smile
ELEVEN: Couples&Zerrie's plan
TWELVE: First Move
THIRTEEN: The Date (1)
FOURTEEN: The Date (2)
FIFTEEN: Morning&The Voice
SIXTEEN: Truth&Leaving
SEVENTEEN: Distance
EIGHTEEN: Poor Louis
NINETEEN: Melissa
New Story yeaay!!1!!!1
TWENTY: Niall and Harry
TWENTY ONE: I Wish You Would
TWENTY TWO: The Letter
TWENTY THREE: The Make Up
TWENTY FOUR: Love
TWENTY FIVE: Leaving
TWENTY SIX: Hate
TWENTY SEVEN: Nick Lockwood
TWENTY EIGHT: Hendall Stylenner
THIRTY: Accident
THIRTY ONE: Busted & Goodbye
THIRTY TWO: It's Over...?
THIRTY THREE: All Alone
THIRTY FOUR: Hatred
THIRTY FIVE: Changed
THIRTY SIX: All I Ask
THIRTY SEVEN: Last Night
THIRTY EIGHT: Drunk
THIRTY NINE: PHP & Jealous
Selamat Puasa:)
FORTY: Chloe's Accident
FORTY ONE: "I need space"
FORTY TWO: 'Til We Meet Again
Epilog
Ta-Daa!
For Your Eyes Only..

TWENTY NINE: "Don't ruin him."

2.4K 302 22
By sipsippy

Harry mengusap wajahnya seakan-akan jika ia mengusapnya, semua pikiran yang membebaninya akan hilang begitu saja. Pria itu bingung. Sebenarnya dia tidak salah sama sekali. Semua itu bohongan. Itu bukan dirinya. Pun jika itu memang dirinya, dia tidak mengenal gadis itu. Dia tidak ingat dia pernah mencium gadis itu. Hell, ingat pernah bertemu saja tidak.

Pada saat-saat seperti inilah, Harry ingin menjadi orang biasa saja. Bukan seorang bintang pop yang digilai banyak orang. Karena bukan hanya banyak yang menggilainya, yang ingin menjatuhkannya juga banyak.

Harry tahu ia harus melakukan sesuatu. Tapi ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Satu-satunya cara yang ada di otaknya adalah kembali ke London dan menjelaskan semuanya kepada Kendall.

Tapi kapan?

Jadwalnya begitu padat. Besok ia harus konser lagi untuk malam keduanya di Sydney. Lalu setelah itu ia harus ke Brisbane dan melaksanakan konser di sana.

Tiba-tiba Harry tersenyum.

Konser Sydney dan Brisbane berjarak 3 hari. Itu cukup untuknya pulang ke London dan menjelaskan semuanya ke Kendall.

Besok, setelah konser, ia akan pulang menemui Kendall.

***
2 hari kemudian...

Dua kata.

Sangat Lelah.

Eveline bangun pagi hari ini, tepatnya dibangunkan oleh Victoria. Victoria bilang hari ini adalah hari pemilihan foto yang akan terpampang di majalah Nylon. Itu artinya Eve harus kembali lagi ke studio dan bertemu orang-orang tidak sabaran.

Eve terduduk lemas di jok mobil. Di sebelahnya ada Victoria yang lagi-lagi memainkan handphonenya. Eve tidak bisa memainkan handphonenya karena ia lupa mengisi baterainya semalam. Jadilah handphone itu mati sekarang. Tapi sekarang ia sedang men-charge baterai hpnya di mobil.

Ia teringat Niall. Sejak semalam, Eve belum memberikan kabar lagi ke Niall. Eve tidak tahu di Sydney sekarang jam berapa. Ia mau menelepon pacarnya itu, tapi ia takut mengganggu meningat perbedaan jam antara London dan Sydney.

Sampai kapan aku harus duduk di sini?! batin Eve meraung.

Tiba-tiba handphonenya yang baru terisi beberapa persen itu berdering. Ia sudah semangat karena ia kira itu dari Niall. Tapi ternyata itu panggilan masuk dari Harry..

"Ya halo?"

"Eveline Parker kau harus membantuku!"

"Harry kau kenapa?"

"Aku berada di dalam masalah.. Kau harus membantuku ya? Kan kau itu temanku.."

"Oke memangnya aku harus bantu apa?"

"Kendall ada di mana sekarang?"

"Ya mana ku tahu!"

Harry mengerang. "Ah memang kau di mana sekarang?"

"Sedang dalam perjalanan menuju studio. Kau di mana? Kok nanya-nanya Kendall ada di mana?"

"Aku di London tahu!"

"Hah? Bukannya kalian sedang konser?"

"Kan ada break sebelum konser di Brisbane selama 3 hari.. makanya aku mau mengunjungi Kendall."

Harry saja yang bukan siapa-siapanya Kendall mau mengunjungi Kendall. Kenapa Niall tidak mau mengunjungi aku? batin Eve berbicara.

"Eve?"

"Iya?"

"Bantu aku doong, aku harus ketemu dengan Kendall. Please please please."

"Yasudah kau datang saja ke studioku. Habis itu kita ke tempat Kendall bersama-sama."

"Kenapa harus denganmu? Aku kan bisa sendiri."

"Memangnya kau yakin dia akan membukakan pintunya untukmu?!" ujar Eveline geram.

"Ohiyaya. Yasudah, jam berapa?"

"2 jam lagi mungkin aku sudah selesai. Kau tahu tidak tempatnya? Kalau tidak aku kirim pesan nih sekarang."

"Tidak. Oke kalau begitu. See ya!"

Eveline memutus sambungannya dengan Harry. Perempuan itu segera mengetikkan alamat studionya lalu mengirimkannya lewat pesan kepada Harry. Kemudian ia menaruh kembali handphonenya agar baterainya kembali terisi.

Pikirannya melayang ke Niall. Kenapa Niall tidak mengunjungiku? batinnya. Wah, sedih memang kalau melihat orang lain mau mengorbankan dirinya demi orang yang ia sayang, tapi pacarmu sendiri tidak melakukan itu padamu. Seketika Eve menjadi cemburu terhadap Kendall. Bukan, bukan karena Eve menyukai Harry-itu akan terlihat sangat konyol. Tapi karena Harry mau datang jauh-jauh dari Australia sementara Niall tidak.

Perasaan itu muncul kembali. Ia merasa dirinya tidak cukup baik sehingga Niall tidak mau mengunjunginya. Apakah.. apakah Niall sudah melupakannya? Karena memang akhir-akhir ini keduanya jarang berkomunikasi. Memang mereka berdua sama-sama sibuk. Tapi tidak bisakah meluangkan barangkali 10 menit saja untuk berbicara?

"Sudah sampai, ayo kita turun,"ujar Victoria. Eve mencabut handphonenya dari charger lalu turun dengan tasnya. Ia menyapa security guard yang berjaga di depan studio. Lalu ia masuk ke dalam bersama Victoria.

"Eve darling! Kau baru sampai?"sapa Margarett. Eve tersenyum dan memeluknya.

"Iya.. jalanan sedikit padat. Anyway, apa kabar?" Eve basa-basi. Sebenarnya ia malas sekali berbicara dengan orang-orang karena moodnya sedang tidak bagus.

"Aku baik sekali. Ayo ke sana. Sudah ada Nick yang sedang memilih fotonya juga." Margarett menuntun Eve ke tempat orang yang sedang berkumpul.

Nick Lockwood. Model pria yang waktu itu berlari-lari karena terlambat datang. Ia juga yang menarik perhatian Eve. Mereka sempat berbincang-bincang setelah Eve selesai melakukan photoshoot. Dan kebetulan sekali setelahnya itu giliran Nick. Dan mereka berada di spot yang sama.

"Hi Eve,"sapa Nick. Eve yang terlalu hanyut dalam lamunannya itu tidak sadar kalau sekarang Nick berada di hadapannya.

"Hi, Nick. Sudah lama sampai?"tanya Eve.

Nick tersenyum dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Membuatnya terlihat 10000000x lipat lebih keren. "Yah, lumayan. Managerku memaksaku bangun pagi."

Eveline terkekeh. Ia berusaha mengalihkan pikirannya pada Niall dan tidak jatuh dalam pesona Nick. Karena well.. Nick tampan, dia mempunyai kharismanya sendiri yang mampu membuat Eve tertarik dengannya.

"Eve? Kurasa sekarang giliranmu memilih foto,"ujar Nick.

"Ah iya. Kalau begitu aku ke sana dulu. Sampai jumpa lagi, Nick," Eve tersenyum lalu ia pergi.

Belum sempat ia pergi, Nick sudah menarik sebelah tangannya. Eve berbalik lagi. "Apalagi?"

"Habis aku memilih foto, kita makan siang yuk?"ajak Nick. Sungguh.. Eve merona hanya karena mendengar ajakan Nick itu. Tanpa berpikir dua kali ia menganggukkan kepalanya. "Good, aku tunggu di sini ya,"ujar Nick. Barulah ia melepaskan tangan Eve dan membiarkan gadis itu pergi.

***

Harry Edward Styles melangkahkan kakinya keluar dari mobilnya. Ia menyupir sendiri, tanpa supir sekarang. Karena ia sendiri belum izin ia akan pulang ke London. Kalau ia izin ke management, pasti semakin rumit urusannya. Maka ia pergi diam-diam bahkan bandmatesnya itu tidak ada yang tahu kecuali Louis.

Mata hijaunya itu memandang ke segala arah. Berusaha menemukan gadis berambut pirang itu. Ah, tidak ketemu juga. Aku telepon saja mendingan, batinnya.

Harry mengeluarkan handphonenya dari saku celananya dan mendial nomor Eveline. Pada dering ke tiga akhirnya perempuan itu mengangkat juga.

"Halo?"

"Eve! Kau di mana?"

"Aku sedang ada di cafe. Ada apa Harry?"

Harry menepuk keningnya. "Kan kau berjanji akan mengantarku ke tempat Kendall..."

"Ohiya! Wah bagaimana ya. Mmm, begini saja deh. Kau datang saja ke cafe Good Morning. Itu hanya berjarak sekitar 7 blok dari studio tadi. Aku tunggu di sini ya, daah."

Harry menggerutu ketika Eveline mematikan sambungan telepon begitu saja. Ia kembali memasuki mobilnya dan menyetir menghampiri Eveline di cafe yang ia maksud itu.

Setelah sampai di cafe yang Eve maksud, Harry mendial nomor Eve lagi. Ah tidak diangkat.

Harry turun dari mobilnya dan mulai memasuki cafe itu. Tidak lupa memakai kecamata hitamnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi cafe ini. Dan ia melihat Eve sedang berbincang-bincang akrab dengan seorang lelaki yang Harry akui cukup tampan di sana.

Wah Eve sama siapa itu? Mereka kelihatan akrab sekali, batin Harry.

Harry melangkahkan kakinya mendekati Eve. "Eve,"panggil Harry. Yang dipanggil menoleh, Eve langsung berdiri dan memeluk Harry. Bagaimanapun, ia juga merindukan temannya ini.

Tidak lama berpelukan, Eve melepas pelukannya dari Harry. "Harry, kenalkan, ini Nick. Nick, ini Harry." Harry berjabat tangan dengan lelaki yang bernama Nick itu. Harry menatap Nick tajam. Ia berusaha membuat image protektif di dirinya. Well, karena Niall tidak ada di sini untuk menjaga Eve dari laki-laki lain.

"Eve ayo kita pergi. Kau sudah berjanji padaku kan?" ujar Harry. Eve mendengus. Ia lalu mengambil tasnya di kursi dan memeluk Nick singkat.

Yang mengejutkannya adalah, Nick tiba-tiba mencium pipinya dan menepuk kepalanya pelan. Harry yang berada di situ tentu saja tidak suka melihat pacar sahabatnya diperlakukan seperti itu dengan lelaki lain. Ah, andai saja Niall ada di sini, batin Harry.

"Bye Nick!" Eve melambai kepada Nick. Setelah itu, Harry menarik Eve masuk ke mobilnya.

Harry mendengus ketika melihat Eve yang senyum-senyum sendiri. Harry bahkan melihat pipinya itu merah. "Who's that, Eve?" tanya Harry langsung.

"Siapa?"

"Itu, Cowok yang tadi bersamamu."

"Itu Nick. Tadi kan aku sudah mengenalkannya padamu," ijar Eve dengan nada seperti 'duh'.

"Maksudku itu siapamu? Sampai sedekat itu. Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya,"ujar Harry tajam.

Eve menatap Harry bingung. "Dia temanku. Lagipula, Harry, kau bukan pacarku. Jangan membatasi pergaulanku. Niall saja tidak begitu."

"Itu karena Niall belum melihat seberapa 'dekatnya' kau dengannya," ujar Harry ketus. "Aku tidak mau sahabatku terluka, oke? Jangan sampai kau buat dia sakit hati, Eve. Dia memang lelaki, tapi hatinya lembut. Jangan merusaknya."

--------------------------------------

Continue Reading

You'll Also Like

110K 10.3K 22
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
152K 13.2K 77
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
315K 27.3K 53
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
862K 73.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...