SEVEN: The 20 Questions Game

3.6K 467 25
                                    

FULL NIALL-EVELINE MOMENTS❤️ Enjoy!

----
"Niall?"

Eveline meletakkan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas tinggi susu putih hangat untuk Niall di meja terdekatnya, lalu memeluk Niall yang terlihat lemas itu.

"Niall are you okay? Omg, aku sangat mengkhawatirkanmu tadi,"Eveline mengusap-usap punggung Niall. Anehnya, Niall sama sekali tidak bergerak. Melingkarkan tangannya di pinggang Eve pun tidak. Dan itu membuat Eveline bingung dan sontak melepaskan pelukannya.

"Niall kau marah padaku?"

Niall masih diam. Mulutnya enggan untuk berbicara sepatah kata pun.

"Niall jawab aku!"Seru Eveline. Gadis itu kebingungan. Ya jelas ia bingung, dihadapannya ada laki-laki yang ia cintai seperti tidak memiliki alasan hidup lagi, yang semalam menangis --padahal ia jarang sekali menangis, berdiam diri saja tanpa memberi tahu alasannya.

"Niall! Answer me! Are you mad at me?!"

Niall menggeleng. Akhirnya! Ia melakukan satu gerakan walau hanya sedikit namun melegakan.

"Lalu kenapa? Kenapa kau bertingkah seperti ini?"

Niall menggeleng lagi, kali ini ia juga melingkarkan tangannya pada pinggang Eveline, membuat dirinya menempel dengan Eve.

Niall meletakkan dagunya diatas kepala Eveline karena jelas saja, gadis itu lebih pendek darinya. Niall mengingat-ngingat kejadian semalam. Membuatnya menggigit bibirnya dan memejamkan mata menahan rasa sakit itu.

Eveline merasakan tanggan Niall di pinggangnya semakin erat. Memaksanya untuk lebih dekat dengan Niall.

"Niall,"

"Sshh, please, biarkan aku seperti ini. Sebentar saja, please,"bisik Niall. Akhirnya lelaki itu berbicara!

Eveline hanya mengangguk dan memposisikan kepalanya di dada Niall senyaman mungkin. Ia merindukan pelukan Niall. Ia tidak ingin menyia-nyiakannya.

Maksudku, Kalian tidak akan pernah tahu kan, kapan kalian terakhir berbicara dengan seseorang, berpelukan dengan seseorang, bahkan melihat senyum seseorang?

----

"Ni, ini sekali lagi, terakhir,"ucap Eveline sambil menyodorkan sesendok bubur pada Niall.

Ya, setelah membujuk berkali-kali, Eve akhirnya berhasil membuat Niall makan, meski ia harus menyuapinya.

Lagipula, ia senang kok menyuapi Niall.

Niall menggeleng dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia sangat lucu.

"Niall ayolah, aku traktir nandos sehabis ini."

"Aku sudah kenyang, dan kau ingin mentraktirku lagi? Very Smart, Parker,"ujarnya dengan sarkas.

"Hehe iya aku lupa. Jadi kau mau apa?"

Niall terlihat berfikir. Ia mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu.

Halah, sok mikir, batin Eve.

"Eveline! Aku tahu!"Seru Niall tiba-tiba. Wajahnya terlihat bahagia sekali. Apalagi senyumnya yang lebar itu. Uh, tampan sekali.

"Apa?"

"Bagaimana kalau habis ini kita bermain 20 question??"ujarnya. Ia memandang Eve dengan tatapan memohon. Aih, gemasnya.

"Hmm, okay. Tapi kau harus menghabiskan bubur ini. Satu suap lagi kok! Habis itu kita main!"Ya tuhan, Eveline seperti membujuk anak kecil.

Niall tanpa disuruh malah meletakkan tangannya diatas tangan Eveline yang sedang menyodorkan sendok ke mulutnya, dan mendorong sendok itu masuk.

Eye contact pun tak dapat dihindarkan ketika sendok itu masuk ke mulut Niall. Eveline terbengong-bengong dengan momen seperti ini. Tangan Niall ada diatas tangannya, otomatis ia menggenggamnya. Niall pun menatap Eveline lama. Masih dengan sendok itu di mulutnya.

Huh, kalau saja ia tidak salah tingkah, Eveline tidak akan mengeluarkan sendok itu dari mulut Niall dan membiarkan tangannya di genggam Niall selama-lamanya. Tapi pipinya yang merah itu membuatnya malu dan salah tingkah sehingga ia melepaskan tangannya dari sendok, membuat tangan Niall memegang sendok itu sendirian.

"Ni-- Uh--"Eveline ingin memecah awkward moment ini tapi ia juga salah tingkah.

Dan anehnya, Niall malah terkekeh.

"Hey jangan salah tingkah begitu. Ayo kita mulai saja permainannya,"ucapnya santai seolah tadi tidak terjadi apa-apa.

Bisa-bisanya ia santai sedangkan aku kesulitan mengatur detak jantungku yang kelewat cepat ini,batin Eve.

"Ini, kau minum dulu susunya,"ujar Eveline sambil menyodorkan segelas tinggi susu putih hangat milik Niall.

Dengan senang hati Niall meminum susunya. Jujur saja, ia sangat lapar tidak makan dari semalam.

Setelah itu, Eveline meletakkan gelas kosong dan mangkuk kosong tadi ke nakas Niall. Lalu duduk bersila di kasur Niall --tentu saja dihadapan lelaki itu.

"So, who's first?"Kata Niall.

"Aku!"seru Eveline bersemangat.

Niall mengangguk dan membiarkan Eveline memulai permainan.

"Question number one, siapa bestmate mu di 1D?"

"Louis!"

"Oke, number two.. umm.. warna favorit?"

"Green or blue or red or white or black or..."

"Stop Niall! Jangan sebutkan semua warna!"

"Hehehe, habisnya aku bingung.."

"Oke oke, number three, dimana kau tinggal sebelum kau ikut xfactor?"

"Mullingar."

"Apa kau mempunyai sahabat?"

"Tentu!"

"Siapa sahabat kecilmu, di Mullingar dulu?"

"Hm... namanya Eveline Freys. Kami berpisah saat aku ingin ikut XFactor. Sebenarnya, dia juga yang menyuruhku ikut XFactor. Entahlah, mungkin ia sudah melupakanku."

DEG.

Hati Eve mencelos mendengar kalimat terakhir Niall.

Mana mungkin aku bisa melupakanmu, Ni..

"Lalu, dimana dia sekarang?"

"Entahlah. Aku sudah tidak pernah mendengar namanya."

"Apa.. kau peduli padanya?"

"Tentu saja! Aku terus memikirkannya, memikirkan dimana kemungkinan ia berada. Aku sangat merindukannya."

Aku juga sangat merindukanmu Ni..

"Hey, Eveline Parker. Kalau dilihat-lihat, kau sedikit mirip dengan sahabatku itu. Dia mempunyai warna mata yang sama denganmu. Lalu... rambutnya pirang! Dan dia juga tukang makan! Ahahahahahhaa.."

Andai kau tahu bahwa ini aku, Ni
Andai kau tahu bahwa yang selama ini kau rindukan juga merindukanmu
Andai kau tahu bahwa yang selama ini kau cari, kini ada dihadapanmu
Andai kau tahu bahwa aku mencintaimu...

Tapi, bisakah kata 'andai' itu hilang?

-------------
[A/N]: a6 a6 hahaayyyy akhir-akhirnya malah ngegalau gini... gapapalah cocok kok cocok:p
hehehe maaf ya aku ga update lamaaaaaa bgt. Aku tuh sibuk banget tau hhehe. Dan kalau kalian lupa sama jalan cerita ini tolong jangan di remove dr library, baca aja ulang chapter-chapternya yaa ya *puppy eyes*

Ohiya... ini story kyknya pgn aku hold dulu sampe ff greyson aku selesai. Setuju gaa? Kalo ga setuju, vote lebih dari 8 dong?:)

-alisonswxft

Change // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang