Stalker✨ [ Tamat ]

By mynameis_12345

227K 9.8K 223

Anak tunggal yang memiliki keturunan Korea-Inggris ini hobinya nge stalk mulu, gadget mania pula. Kisah seora... More

(bukan) Prolog
Satu : Kepo
Dua : Kagum
Tiga : Cemburu
Empat : Gagal Ganteng
Lima : Harapan?
Enam : Gebetan
Tujuh : Payung
Delapan: Terbang
Sembilan : Waktu
Sepuluh : Masa Lalu
Sebelas : Sejarah
Dua Belas : Kenangan
Tiga Belas : Hujan
Empat belas : Modus
Lima belas : Hampa
Enam belas: Takdir
Tujuh belas : Kehilangan
Delapan belas : Balon(?)
Sembilan belas : Sekolah baru
Dua Puluh : Ada apa?
Dua satu : Smile
Dua Dua : Acting
Dua Tiga : ToD
Dua Empat : Jam rusak
Dua Lima : Menjauh
Dua Enam : Dia juga bisa galau
Dua Tujuh : Library
Dua Delapan : Kembar
Tiga Puluh : Amusement Park
Tiga Satu : Good Bye
Tiga Dua : Now
Tiga Tiga : Hi, guys!
Tiga Empat : Special moment!
Tiga Lima : Stalker
(bukan) Epilog
asdfghjkl.
I'M COME BACK
HAI SEMUANYA

Dua sembilan : City Park

3.8K 177 6
By mynameis_12345

KEYLA POV

Aku bangun terlalu pagi hari ini, ini cukup membingungkan, karna biasanya aku bangun agak siang.

Apa karna cuacanya sangat dingin ya?

Awalnya aku berniat ingin tidur kembali, tapi karna aku lapar aku memilih untuk turun ke bawah mencari cari makanan di laci makanan yang berada di dapur.

Aku melihat lihat ada makanan apa saja yang ada di laci makanan, ternyata persediaan makananku habis,

Aku berdecak sebal,

"Weh udah bangun, tumben," ucap bang Gafrin sambil berjalan mendekat

"Laper, gaada makanan"

"Abang buatin sarapan ya?"

"Gamau makan dulu, mau cemal cemil dulu"

"Yaudah abang beliin deh,"

"Engga- ga usah, aku aja,"

"Yaudah pake ini, diluar dingin" bang Gafrin menyondorkan sebuah jaket yang dari tadi ia pegang

Aku hanya tersenyum lalu memakai jaket tersebut

Aku segera pergi ke supermarket dekat rumahku, di saat aku sedang memilih milih snack, makanan berat, makanan ringan, minuman kaleng, aku melihat seorang laki laki yang kukenal di bagian majalah anak balita(?)

Aku mendekatinya,

"Jadi, sekarang hobimu membaca majalah balita?"

Aku melihat orang itu setengah kaget dengan kehadiranku dipinggirnya,

"Lu ngagetin gua ah, kesel"

"Lagian lu ngapain coba jam 4 pagi ke supermarket terus ngeliatin majalah balita?"

"Ya suka suka gue lah, lu sendiri?"

"Ish Justin lo ga liat apa gue bawa makanan gini?!" ucapku sedikit kesal

Justin hanya tertawa kecil

"Emm gue emang mau beli majalah anak anak btw, he he"

Aku hanya menatapnya supaya ia melanjutkan perkataanya

"Yaaaa gue suka aja majalah anak anak soalnya banyak cerita, terus asik aja di bacanya"

Aku mengangguk tanda mengerti

"Yaudah lo udah beres kan? Yuk kita langsung bayar, ntar udah itu kita jalan jalan bentar"

"Gamau ish dingin, lagi pula aku juga mau ke rumah mau makan beberapa belanjaan yang aku beli ini" ucapku sambil memperlihatkan keranjang belanjaanku

"Ish udah deh lu bawel amat sih, udah ikutin gue aja titik." nada suaranya keras sehingga membuatku diam karna takut

Akhirnya kami bayar, dan barang belanjaanku di bawa oleh Justin.

"Ish Justin mau kemana sih? Sini balikan ga? Eh tayi lu balikin belanjaan gue kagak?" ucapku sambil mengejar Justin

Justin berhenti berlari dan menengok ke belakang,

"Ck lama amat, lari dong!"

"Kalo aku lari dinginnya kerasa ish,"

"Kalau lo jalan emang bakal jadi anget? Kan engga!"

"Ah tau ah!" aku menghentikan langkahku, lalu berbalik arah

"Tau ah serah lo mau di apain tu belanjaan gue, gue mau pulang aja, nyesel gue ke sini ketemu lo." ucapku kesal sangat kesal

Baru juga aku melangkahkan kakiku beberapa centi meter, Justin memegang tanganku,

"Temenin gue, sekali ini aja, duduk di situ bentar kok" ucap Justin dengan tatapan memohon dan suara yang lemah lembut

Aku akhirnya mengangguk

Kami duduk di bangku dekat restoran masakan asia,

"Maaf atas tingkah gue yang nyebelin tadi," ucap Justin

"Ya it's oke."

"Lu tau ga sih, biasanya setiap malem tuh gue suka vidcall bareng Faras, ya entah gue nyanyi lah, ngegitarlah, ngedongenglah, atau apapun itu tapi- semenjak putus kita ga pernah vidcall lagi, bahkan sekarang chat gue ga pernah di waro lagi sama dia, ck,"

"Ohhh jadi rupanya walaupun Faras pesantren mereka masih saling berkomunikasi? Aku kira di pesantren yang di tempati Faras tak boleh membawa ponsel. Jadi semenjak Fras pesantren mereka ldr?" ucapku dalam hati pada diriku sendiri

"Ya lu tau kan mungkin dia sekarang bener bener mau fokus biar cita citanya kewujud, jadi mungkin sekarang dia udah ga main handphonenya lagi,"

"Iya sih bener, bisa aja, yaudah makasih Key, gue pamit pulang" Justin segera pergi meninggalkanku (lagi)

Akhirnya aku pun pulang ke rumah dengan tangan agak bergetar karna kedinginan

"Aku pulang"

"Ckck lama nih, habis dari mana?"

"Ketemu sobat di supermarket terus dia ngajak ngobrol bentar, yoda ah nih bang belanjaannya gue ga jadi makan mau sholat subuh terus tidur lagi aja" ucapku sambil menyodorkan kantong belanjaanku pada bang Gafrin

Bang Gafrin hanya tersenyum kecil.

××××××

*masih Keyla pov yaa

Aku duduk di ayunan untuk menunggu dia datang,

Styleku hari ini cukup simple, aku menguraikan rambutku, hmm aku hanya memakai dress polkadot dengan panjang selutut lalu mamakai sepatu sandal yang lucu,

"Fikri!" sapaku saat melihatnya berlari kecil ke arahku,

Lalu ia terseyum kecil,

Aku dan dia hanya bertatapan saja, jujur aku merasa canggung kali ini.

"Eumm- mau permen kapas?" tanyanya memulai topik pembicaraan

Ah untunglah dia memulai topik pembicaraan,

"Bolehh deh," jawabku sambil tersenyum,

"Oh iya! Kamu masih suka bubble tea ga?"

"Masih dong," jawabku dengan semangat

"Yaudah yuk kita beli permen kapas sama bubble tea!!" ucapnya sambil- menggandeng tanganku?

Aku hanya terdiam saat ia menggandeng tanganku, tangannya dingin- sangat dingin.

"Hey, ada apa dengan tanganmu ini?" tanyaku, untung saja aku sekarang sudah tak secanggung tadi,

Ia segera memberhentikan langkahnya, begitu pula denganku,

Ia menatap mataku dengan serius, "ada apa dengan tanganku memangnya?"

Sudah lama ia tak menatapku seperti itu,

"Dulu tanganmu hangat, tapi sekarang tanganmu jadi dingin, ada apa?"

Ia segera melepaskan tanganku,

"Ga apa apa," jawabnya datar

Hey ayolah Fikri Lazuardi kenapa kau tak mengungkapkan penyakitmu itu padaku?

"Aku sedang tak mood untuk memakan permen kapas ataupun meninum bubble tea," ucapku ketus

Entahlah aku tiba tiba saja jadi tak mood,

"Lalu, bagaimana?"

"Ayo kita bermain sepeda dan kita nanti pergi ke taman hiburan nanti di sana kita naiki biang lala lalu setelahnya bebas terserah padamu,"

"Hmm saranku kita pergi ke taman hiburannya pukul 2 saja,"

"Baiklah,"

Akhirnya kami memutuskan untuk bermain sepeda,

Hal yang kami lakukan pertama yaitu menyewa sepedanya terlebih dahulu, kami menyewa 2 sepeda dengan waktu sejam,

"Bagaimana jika kita berlomba?" ucapku sambil bersiap siap untuk bermain sepeda

"Aku sih ayo ayo aja," ucap Fikri santai

"Baiklah, kita berkeliling 5 putaran mengelilingi taman yang luas ini, yang kalah harus traktir es krim itu!" tunjukku pada sebuah toko ice cream,

"Oke! Ayo!" jawab Fikri bersemangat

"Oke, 1 2 3 mulaii!!"

Pada putaran pertama ini aku berhasil memimpin, aku sangat senang karna kulihat kebelakang jarakku dan Fikri cukup jauh,

"Aku pasti menang!" ucapku pada diriku sendiri

Kini sudah putaran keempat dan aku masih memimpin, ayoo satu putaran lagi dan kau akan di traktir es krim!

Tapi, tiba tiba saja-

"Aww," sepedaku terjatuh dan aku juga ikut terjatuh, mugkin karna aku terlalu bersemangat

Fikri berhenti sebentar di depanku lalu ja menatapku dengan tatapan-Hey apakah kau baik baik saja?- , tapi setelah itu ia malah mengedipkan sebelah matanya padaku,

Aku bangun dari posisi jatuhku, untungnya aku tak luka,

"Ck bukannya bantuin- kenapa diem aja? Ga mau menang? Ha?ucapku sambil membersihkan bajuku yang agak kotor karna jatuh,

"Oke, baiklah, bye Keyla sampai jumpa di toko es krim itu ya,"

Lalu Fikri meninggalkanku, ia mendahuluiku, sekarang ia mempimpin,

Aku segera mengayuh sepedaku sekencang mungkin untuk menyusulnya,

Tapi kemenangan mungkin tak berpihak padaku sekarang, Fikri menang- yeah it's okay.

Tapi dengan kemenangannya ini aku senang melihatnya tersenyum bahagia,

"Cepat traktir aku es krim!" ucapnya semangat saat aku tiba di dekatnya,

"Iyaa Fik iyaa, tapi ini- mending sepedanya balikin dulu,"

Fikri mengangguk sebagai jawaban iya.

Akhirnya kami mengembalikan sepedanya lalu setelah itu kami pergi ke toko es krim,

"Cepat kau ingin rasa apa?" tanyaku

"Tentu saja rasa tiramisu," ucapnya sambil tersenyum

"Hmm mba, es krim rasa tiramisu satu rasa green tea satu ya,"

"Iya tunggu sebentar," ucap pelayan tersebut

Akhirnya es krim kami pun tiba dan kami memakannya- hmm jangan salah ya es krim yang kami makan ini cukup besar, jadi memakannya pun hmm agak lama,

"Eh itu ada itu," ucap Fikri sambil menunjuk bawah bibirku,

"Hah apaa apaann?" tanyaku panik

"Ada ituu,"

"Apaann"

"Ish drama banget ini," ucapnya, lalu sedetik kemudian- jari jari di tangannya mengusap bawah bibirku.

Aku diam terpaku.

"Nah ini," ucapnya lalu menunjukan es krim yang berada di jari jari tangannya, "tuh ini es krim yang ada di bawah bibir lo,"

"Ih modus ya lo!" ucapku sambil memukul pelan pundak Fikri

"Eh eh bukan modus ini, eh eh udah dong berhenti mukulnya, makanya kalau makan jangan kayak anak kecil," ucapnya sambil melanjutkan makan es krimnya,

Lalu aku segera berhenti memukulnya, aku juga segera melanjutka makan es krimku,

Lalu es krim kami pun habis, whoaah kenyang~

"Kita mau kemana dulu nih? Baru jam 12," ucapku

"Ke perpustakaan aja dulu yuk, kan waktu itu kamu mau baca buku sejarah tapi ga jadi ya? Karna soal matematikamu itu, eh tapi kamu malah ketiduran lol," ucapnya dengan diiringi tawaan

Tunggu- bagaimana ia bisa tau?- apakah dia orang yang mengerjakan soal matematika itu?

"Ja-jadi elo Fikri?"

Fikri segera menghentikan tawanya, lalu ia menatap mataku, dan aku melihatnya sedang menelan ludah-hmm

"Sudahlah akui saja," ucapku sambil tersenyum,

"Eh? Emm ya, itu- ya itu aku yang mengerjakan soal matematikamu, dan aku yang menulis surat itu, em maaf aku tak jujur,"

Akhirnya rasa penasaranku ini hilang,

"Hey, sudahlah tak apa apa- makasih sudah membantuku mengerjakan soal itu" ucapku

"Sama sama, ayo kita pergi! Kita membaca buku sejarah!" ucapnya semangat

"Apakah kau tak bosan? Bukankah kau sudah membaca seluruh buku sejarah yang ada di perpustakaan itu?"

"Buku yang sudah kubaca berulang kali aku tak akan bosan membacanya apabila aku membacanya di temani kamu"

"Ck gombal ih, sejak kapan Fikri yang terkenal dengan kedinginan dan kecuekannya lalu menjadi Fikri hangat, perhatian yang bisa menggombal? Belajar dari mana?"

"Sejak aku dekat denganmu, ck kepo" ucapnya lalu berlari meninggalkanku

"Ckck gombal lagi! Tunggu!" aju seera mengejarnya

"Aku ga gombal tapi itu kenyataan,"

Aku hanya tersenyum tipis,

Akhirnya kami pergi meninggalkan toko es krim itu setelah selesai membayar, kami pergi ke perpustakaan dekat kota yang jaraknya tak jauh dari sini.

===================

a.n.

HAI!

Akhirnyaaa aku update huhuy, agak cepet dari biasanya bukan? Mwehehehe:D

Agak panjang juga kan dari biasanya? Iyaa alhamdulillah karna aku lagi ada inspirasi jadi part ini agak panjang, hahay XD

Maaf kalau gaje atau typo atau apapun itu, hehe

Jangan lupa vommentsnya yaaa!✌

Continue Reading

You'll Also Like

661K 76.9K 55
#story 2. [WARNING!!CERITA SABLENG] Plagiat? Tak depak! Hanya sebuah cerita klasik tentang di mana seorang gadis desa yang mempunyai kadar kepekaan 1...
34.1K 1.6K 14
"Aku cemburu, jangan deket deket cowok lain..." Lirihnya sambil memegang ujung baju sang istri "A-aku suami kamu, kamu udah gak sayang aku lagi? ja...
42.3K 3.6K 26
"Kenalin, Ma. Ini Sasya, calon istri aku," ucap Marcell dengan santainya mengatakan bahwa Sasya adalah calon istrinya. What? Calon istri?! Oh, no! Sa...
156K 12.8K 30
Hati-hati dengan hati wanita. Karena jika menyakitinya, kamu bisa jadi bayi. * * * Diberkati dengan paras rupawan serta tubuh proporsional, Haven san...