Donat Nanat

נכתב על ידי pudubear999x

83.5K 13.2K 3.4K

Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya... עוד

🍩 1
🍩2
🍩3
🍩 4
🍩 5
🍩 6
🍩 7
🍩 8
🍩 9
🍩 10
🍩 11
🍩 12
🍩 13
🍩 14
🍩 15
🍩 16
🍩 17
🍩 18
🍩 20
🍩 21
🍩 22
🍩 23
🍩 24
🍩 25
🍩 26
🍩 27
🍩 28
🍩 29
🍩 30

🍩 19

2.5K 447 163
נכתב על ידי pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading




" Cabul gimana?" Tanya Miel.

" Tadi aku dengar itu cowo minta kiss leka terus leka nurut aja! Gak bener itu astaga mana sini handphone nya!" Omel Arsh.

Dorison yang mendengar itu langsung menghela nafas kasar, dia menutup kamera milik nya kemudian mendengarkan sepupunya reka itu mengomel.

" Gak mau, ini handphone leka! Tadi phi att telponan sayang sayangan kiss kiss sama pacar phi att gak ada tuh leka ganggu!" Protes reka.

" Kan phi att sudah besar, leka kan masih kecil gak boleh gitu." Sahut arsh.

" Wleeek!" Ejek reka saat diberi nasihat oleh Arsh.

" Ya ampun udah bisa gitu, leka nya kaka yang paling dendut sini handphonenya nya, gak boleh gitu sayang." Rayu arsh yang masih berusaha untuk sabar.

Reka menggeleng ribut, sedangkan dorison seperti baru tersadar sesuatu, rasanya suara itu tak asing di pendengaran nya.

" Kaya kenal, tapi siap- astaga!" Panik do.

Gimana gak panik, tiba-tiba reka memasukkan handphonenya kedalam celana lewat belakang. Bongkahan itu benar-benar berada tepat di depan mata dorison.

Terdengar lagi suara teriakan dari sepupunya reka. Sedangkan dorison terlihat mati-matian mengumpulkan kesadarannya.

Tes!

Cairan pekat berwarna merah itu mengalir begitu saja melewati bibir tipisnya.

Tubuh dorison bergetar, dengan segera dia mematikan panggilan telpon nya kemudian meraih tisu yang ada di atas nakas.

" Astaga itu tadi apa." Lirih do sembari menyumpal hidungnya menggunakan ujung tisu.

Dorison diam sebentar, dia berusaha melenyapkan penampakan tadi yang sekarang sedang mengusik fikiran nya.

" Pantat ya? Iya pantat tapi... Astaga do cukup!" Oceh dorison.

Setelah darah nya dirasa berkurang, dorison bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, jangan sampai Mamah nya melihat ini atau kekacauan dunia akan terjadi.

***

" Kenapa gitu? Tadi video call kan? Kenapa di simpan di belakang celana handphonenya?" Omel Miel.

Yang di omeli terlihat sudah hampir menangis, seperti biasa bayi besar yang super cengeng ini akan sangat sensitif.

" Sini handphonenya, phi mau marahin si dodo itu, berani sekali rayu adik phi ini, gak boleh gitu, leka masih kecil gak boleh gitu, lain kali kalau dia minta kiss jangan di kasih!" Omel Arsh.

Merasa tidak ada yang memihak nya, reka langsung menangis sekeras mungkin.

" Kok nangis? Sini handphonenya." Pinta Miel.

Reka menggeleng ribut, dia berteriak keras memanggil bunda nya, melihat itu arsh jadi semakin jengkel, kenapa adik manis nya yang dendut ini jadi pembangkang.

Arsh mendekat ke arah reka, kemudian berusaha menhanb handp yang reka sembunyikan. Tanpa di duga reka mendorong keras tubuh arsh sampai Arsh jatuh terjerembab ke bawah tempat tidur.

" Reka kenapa gitu? Ayah marah kalau reka gini, itu phi nya sakit kalau di dorong sampai jatuh." Tegur Miel.

" Ayah sudah marah dari tadi ngomel-ngomel leka! Ayah gak sayang leka!" Teriak reka.

" Arsh gapapa?" Tanya Miel sambil membantu Arsh berdiri.

Arsh menghela nafas pelan sambil menggelengkan kepalanya, dia hanya menatap reka kemudian pergi dari sana.

" Ayah mau bicara sama reka," ucap Miel.

Reka menggelengkan kepalanya lagi, dia menutup tubuhnya menggunakan selimut.

" Reka sayang, ayah mau bicara jadi berhenti dulu nangisnya." Bisik Miel.

Saat sedang sibuk membujuk reka, tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar, disana ada Grac dan Mok yang terlihat kebingungan.

" Ayah itu Arsh kenapa nangis? Kami tanya dia diam aja terus masuk kedalam kamar sambil nangis, berantem sama reka ya?" Tanya Grac.

" Iya bun, ini nih gak mau di tenangin juga, ayah jadi bingung." Sahut Miel.

" Tumben Arsh nangis, biasanya dia ngalah sama reka, berantem kenapa?" Tanya Mok.

" Kakak tenangin Arsh nya dulu, biar reka kami yang urus, nanti kalau mereka sudah tenang baru kita ajak bicara." Sahut Miel.

" Gitu ya, yasudah kakak ke kamar Arsh dulu, aneh aja gak biasanya dia sampai nangis gini." Ucap Mok.

Mok memperhatikan reka sebentar, setelah itu dia pergi dari sana untuk menyusul anaknya.

" Sayangnya bunda kenapa?" Tanya Grac.

" Tadi kan reka telponan sama dorison, terus Arsh dengar do minta kiss sama reka, ayah tegur juga reka nya tapi malah marah, Arsh nya di dorong sampai jatuh dari tempat tidur." Jelas Miel.

" Kiss? Kiss gimana sih? Kan mereka cuma telponan." Tanya Grac.

" Ya minta kiss aja, reka langsung nurut." Sahut Miel.

" Ayah ish, mungkin kiss biasa aja karena dorison merasa gemas sama reka, gak aneh-aneh deh kayaknya. Harusnya reka di ajak bicara pelan-pelan dulu, biasanya kalau di ajak bicara pelan-pelan dia mau nurut." Gerutu Grac.

Miel tersenyum masam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, sedangkan Grac langsung menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh reka.

" Anak bunda yang manis, ini bunda sayang. Kenapa hm?" Tanya Grac.

Reka memelankan tangisannya kemudian mengadukan omelan Miel dan Arsh tadi.

" Di omeli leka nya, malu kakak dodo dengar! Leka malu kalau di omeli kalau di dengar orang lain!" Teriak reka sambil menahan tangisannya.

" Jadi gitu ya? Ayah salah ternyata, harusnya ayah gak langsung ngomel, harusnya ayah gak langsung marah tadi, maaf ya nak, ayah nakal sudah marahi reka." Bisik miel, dia berucap sambil mengusap lembut kepala reka.

" Iyah salah! Gak di sayang-sayang dulu leka nya!" Teriak reka.

" Ayah minta maaf kalau gitu, sekarang reka berhenti nangisnya, nanti kepalanya sakit." Bisik Miel.

" Gak mau, mau berhenti kalau telpon kakak dodo lagi, ayah harus jelaskan kalau tadi leka gak di omeli." Lirih reka.

" Kok gitu? Ayah malas kalau gitu." Sahut Miel.

Reka menatap ayahnya, tak lama suara tangisannya kembali terdengar sangat keras.

" Ayah nurut aja sama reka, kalau dia gini nanti malah sakit, makin pusing jadi nya!" Omel Grac.

Miel kelabakan sendiri melihat istrinya marah, di tambah anaknya tengah menangis keras.

" I-iya telpon, ayo telpon kalau perlu suruh kesin-"

" Kyahaha iyah, ini leka mau suruh kakak dodo kesini ayah!" Pekik reka, anaknya langsung berhenti menangis, dia terlihat sangat senang sambil mengambil handphonenya yang masih berada di dalam celana.

Setelah itu reka perlahan turun dari tempat tidur, badan gempal nya berlenggang santai menuju pintu kamar.

" Itu reka kenapa bisa gitu?" Bisik Grac, dia terlihat sangat bingung melihat tingkah reka yang tak seperti biasanya.

Grac melirik ke arah suaminya yang terlihat shock.

" Ayah itu reka nya kejar, nanti malah ganggu Arsh lagi dia." Tegur Grac.

" Bunda aja, ayah takut salah lagi, nanti dia nangis lagi." Sahut Miel.

Grace menghela nafas kasar kemudian menggelengkan kepalanya. " Anak nya baru rewel gitu udah nyerah, gimana bunda yang sering nenangin dia kalau lagi tantrum, dasar!" Kesal Grac, dia langsung bergegas menyusul reka yang sudah pasti menuju kamar Arsh.

" Reka, ke kamar bunda aja yuk, phi att nya lagi istirahat." Tegur Grac.

Reka yang tengah menggedor kamar Arsh langsung menoleh ke arah bunda nya.

" Mau suruh phi att bicara sama kakak dodo kalau phi att gak marahin reka!" Pekik reka.

" Besok ya, semuanya lagi istirahat, sekarang reka istirahat juga ayo." Ajak Grac.

Reka mengangguk lucu, dia langsung mengikuti bunda nya sambil berceloteh ria, melupakan cairan kental berwarna bening yang terlihat keluar masuk dari salah satu lubang hidungnya.

" Leka mau telepon kakak dodo lagi bunda..." Rengek reka.

" Boleh, asal kakak dodo nya lagi gak sibuk, nanti kita kirim pesan dulu, tanya dia sibuk atau engga. Kalau gak sibuk boleh telponan tapi cuma satu jam, gak boleh lebih." Sahut Grac.

Reka memekik senang, dia langsung melompat-lompat kecil sembari tertawa keras.

" Syut nanti rewel lagi, sini cuci muka dulu, terus reka ganti baju biar nanti bobo nya nyaman."

" Leka bisa sendiri bunda, bunda kirim pesan ke kakak dodo aja," ucap reka, dia menyerahkan handphonenya ke arah bunda nya.

Grac tertawa pelan sambil membuka handphone reka, setelah itu dia langsung mengirimkan pesan ke dorison, sesekali matanya melirik ke arah kamar mandi, khawatir anaknya terjatuh tapi dia gak lihat.

Setelah beberapa menit, reka keluar dari kamar mandi dengan kondisi yang jauh lebih baik. Bahkan dia sudah terlihat mengganti bajunya.

" Sini bobo, kakak dodo nya nanti telpon, reka disuruh nunggu sebentar sama kakak dodo nya." Ucap Grac.

Reka mengangguk cepat, dia langsung mengambil handphonenya kemudian menatapnya dengan seksama.

" Tunggu ya, bunda buatkan mimi dulu."

" Iyah, leka tunggu bunda!"

Melihat anaknya sudah duduk dengan tenang, Grac langsung pergi dari sana untuk membuatkan reka susu.

Tiba-tiba handphone reka berbunyi, memperlihatkan notifikasi dari dorison.

Dengan semangat reka mengangkat telponnya, dia kembali tertawa lepas saat melihat wajah Dorison.

Melihat reka yang tertawa, dorison jadi ikut tertawa. " Udah gak nangis ya?" Tanya do.

" Heum udah gak nangis, anak pintar gak rewel!" Jelas reka sambil berteriak.

" Iya ya anak pintar gak rewel, senang nya lihat Nanat sudah bisa ketawa." Kekeh do.

Reka jadi tersipu malu, dia langsung senyum-senyum menatap dorison.

" Disana sama siapa?" Tanya do.

Reka langsung memutar kamera nya, menunjukkan kalau dia hanya sendirian di dalam kamar, melihat itu dorison langsung tersenyum miring.

" Manis nya kakak sedang apa?" Tanya do.

Wajah reka bersemu saat mendapatkan pujian itu, manis katanya. Reka kan memang manis.

" Kakak dodo suka yang manis-manis?" Tanya reka.

" Suka, apalagi donat." Bisik do.

" Donat ya, Rasa apa? Nanti kita mam donat banyak banyak!" Pekik reka.

" Rasa Nanat ada gak? Kan Nanat juga manis." Kekeh do.

" Tapi Nanat bukan makanan." Sahut reka.

" Iya bukan makanan tapi bisa di makan." Kekeh dorison."




Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow,  jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

המשך קריאה

You'll Also Like

129K 9.1K 14
Cerita ini incest bl, yang tidak terima cukup tidak dibaca. Terima kasih. Real incest. Ini kandung loh! Bukan tiri loh!
3.4M 278K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
866K 56.8K 28
Agam Adskhan Semesta. pria lajang berdarah Turki-Indonesia berumur 30 tahun, dikagetkan dengan kemunculan bayi imut berjenis kelamin laki laki dianta...
23.2K 2.4K 27
Kisah seorang pemuda yg tidak bisa di bilang sakit tidak jg bisa di bilang sehat, wajah tampan tak menjamin mental yg baik dia lebih suka diam dalam...