🍩 10

2.2K 386 52
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Kakak dodo tau cara buat adik bayi?" Tanya reka.

Pertanyaan yang sudah lebih dari lima kali reka tanyakan.

Dorison mengambil tisu lalu mengusap wajah reka yang basah karena baru dia cuci.

" Mau pipis gak? Mumpung masih di kamar mandi." Tanya dorison.

" Pakai popok." Sahut reka santai.

" Udah besar masa pakai popok? Kalau pas bobo ya gapapa, ini gak lagi bobo kenapa harus pakai?" Tanya dorison.

" Nanat banyak mimi tadi, pas nanat ambil mimi kerumah sama om Mark, nanat di pakaikan bunda popok biar gak repot ke kamar mandi terus." Jelas reka.

" Pipis orang dewasa kan banyak, popok nya gak akan nampung pipis kamu, sekarang popok nya penuh gak? Kalau penuh lepas aja nanti malah iritasi."

" Yasudah nanat lepas dulu, tapi nanti kalau nanat mau pipis harus di temenin." Sahut reka sambil berjalan santai kedalam salah satu bilik wc yang ada di sana.

" Cuci yang bersih, keringin pakai tisu." Ucap do.
Dia langsung berjaga di depan pintu tadi sambil menunggu reka.

Suara kekehan terdengar dari Dorison saat mendengar reka bernyanyi di dalam sana.

Hampir sepuluh menit dia menunggu, akhirnya pintu wc terbuka dari dalam.

" Cuci tangan dulu," ucap do.

Reka mengangguk lucu, dia berlari kecil ke arah wastafel untuk mencuci bersih tangannya.

" Kakak, tadi kakak bicara mau buat adik bayi." Ucap reka.

Dorison menghela nafas kasar, seharusnya dia tak asal bicara.

" Itu gimana? Kata kakak harus buat adik bayi nya dulu." Tanya reka.

" Kan kakak bilang nanti, kalau nanti ya bukan sekarang." Sahut dorison.

" Nanti itu kapan ya? Nanat mau punya adik bayi nanat sendiri, biar gak ada yang ambil." Ucap reka lagi, anak manis ini terlihat kekeuh untuk mempunyai bayi sendiri.

" Punya adik bayi tuh tanggung jawabnya besar, nanat belum bisa bertanggung jawab, sama diri sendiri aja nanat belum bisa bertanggung jawab. Masih pakai popok, masih mimi lewat botol susu, nanat aja masih bayi untuk diri nanat sendiri." Jelas dorison.

" Yasudah nanat gak pakai popok lagi, nanti Nanat mimi pakai gelas aja." Sahut reka.

Dorison menghela nafas kasar kemudian menggelengkan kepalanya.

" Nanat masih suka menangis kalau keinginan nya tak terpenuhi, masih belum bisa kontrol emosi, masih suka sibuk main. Apa-apa juga harus di layani, kalau mau punya adik bayi paling engga nanat punya sedikit sifat mandiri. Sedikit sifat dewasa juga. Kalau engga ya kasian nanat sama adik bayi nya nanti, bukan nya bahagia malah menderita. Punya adik bayi bukan hanya sekedar untuk menjadi teman main, kakak tau isi pikiran Nanat." Ucap do dengan wajah seriusnya.

" Heum... Kalau gitu nanat mau adik bayi Tante Tyle aja, adik bayi nanat nanti aja kapan-kapan." Sahut reka sambil mengerucutkan bibirnya.

" Iya nanti kapan-kapan ya, nanti kita buat adik bayinya kapan-kapan." Kekeh dorison.

Donat NanatOnde histórias criam vida. Descubra agora