🍩 15

1.6K 408 85
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading


" Yah bakal kangen dong," lirih Tyle, dia sedari tadi memeluk erat reka, yang di peluk terlihat tenang sambil meminum susu.

" Nanti telpon tante ya, kita vc lama-lama ya." Bisik Tyle.

" Mah, itu reka nya udah mau berangkat, dia di tungguin tuh." Tegur Mark.

Tyle berdecak sebal lalu melepaskan reka.

" Tunggu kakak dodo dulu, tadi bilang mau belikan cemilan sebentar di depan." Ucap reka.

" Eh kata nya tadi dikasih uang jajan, Kok di belikan lagi?" Tanya Miel.

" Iyah, ini uang nya ayah!" Pekik reka sambil menunjuk saku celananya.

" Terus kakak nya ngapain pergi beli lagi? Kan sudah kasih uang buat reka beli sendiri." Sahut Miel.

" Leka gak tau, katanya beli cemilan biar leka gak suntuk di jalan." Sahut reka.

" Berapa di kasih kakak dodo tadi?" Tanya Mark.

Reka mengeluarkan uang nya kemudian menghitungnya.

" Ada tujuh yang merah," sahut reka.

" Sini om tambahin, nanti jajan enak ya." Ucap mark sambil mengeluarkan dompetnya.

" Ya ampun gak usah Mark, itu aja uang yang di kasih dorison udah banyak banget. Reka gak mungkin jajan sebanyak itu." Sahut Miel.

" Iya kak, kebanyakan tuh." Tambah Grac.

" Gapapa, kan mau kasih reka. Mau di belanjakan atau di simpan ya terserah reka aja." Sahut Mark.

Mark mengeluarkan beberapa uang lagi, kemudian memberikannya pada reka.

" Wah banyak sekali, leka sampai gak bisa hitung ini!" Antusias reka. Dia mengangkat tinggi tangannya yang tengah menggenggam uang itu.

" Bilang apa sama om nya?" Tanya Miel.

" Boleh kiss terimakasih gak ayah?" Tanya reka.

" Boleh, kalau sama om mark atau Tante tyle boleh." Sahut Miel.

Reka tertawa keras, dia langsung berlari kecil ke arah Mark.

" Makasih om Mark, ini uang leka banyak sekali. Mau leka masukin babi patung nanti!" Pekik reka, setelah itu dia memberikan kecupan basahnya di pipi Mark.

Mark hanya bisa tertawa saat merasakan pipi nya basah terkena liur reka, untung bau susu. Mark suka, rasanya dia ingin menggigit pipi reka.

" Sama-sama, kalau kurang call aja om, nanti om transfer." Kekeh Mark.

" Huh ini sangat banyak, leka gak bisa hitung. Jangan di tambah lagi nanti leka makin pusing." Sahut reka sembari bergelayut manja di lengan Mark.

" Manis nya..." Lirih tyle, gak bosan-bosannya dia mengagumi anak tetangga nya ini.

" Sini uang nya masukin tas reka, nanti malah hilang." Ucap Grac.

Donat NanatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang