🍩 8

2.3K 424 113
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Bro..." Bisik Mark sambil menahan bahu dorison yang sudah menindih reka.

Reka mana paham, dia malah ketawa-ketawa sambil ngatain dorison mengigau.

Mark menghela nafas lega, telat sedikit saja bisa berdampak buruk.

" Heh?" Bisik mark lagi.

Dorison hanya bergumam sambil berusaha meraih tengkuk reka.

" Kyahaha geli!" Pekik reka.

Mark hampir kewalahan, di tambah tingkah reka yang malah meladeni dorison.

" Reka di tunggu tante Tyle itu, katanya pancake nya sudah siap, reka mau coba?" Tanya Mark.

Mark menekan kuat kedua bahu dorison agar tidak bangun kemudian menindih reka lagi.

" Iyah mau! Leka mau itu!" Antusias reka.

Dengan perlahan dia turun dari tempat tidur kemudian berlari kecil keluar dari kamar dorison.

Setelah reka pergi dari sana, Mark langsung melepaskan tangannya dari bahu dorison.

" Tadi malam kamu gak gini, efek nya juga gak mungkin setelat ini. Kamu minum lagi?" Tanya Mark.

Dorison meringis sambil memegangi kepalanya yang semakin berdenyut.

Mark menghela nafas kasar, dia berjalan cepat ke arah tempat sampah yang berada di balkon kamar dorison.

Benar saja, dia menemukan satu botol bekas minuman beralkohol disana.

" Ini Mamah nya bisa ngamuk kalau tau." Ringis Mark saat membayangkan tyle mengamuk. Ujung-ujungnya pasti juga dia yang kena.

Dengan cepat Mark mengembalikan botol tadi kedalam bak sampah, lalu dia kembali masuk kedalam kamar dorison.

" Eh! Mau kemana itu telanjang gitu malu sama reka!" Panik Mark saat melihat dorison yang berjalan sedikit terhuyung ke arah pintu.

" A-aku mau reka." Ucap dorison.

Mark hanya diam, dia langsung memapah dorison ke arah kamar mandi kemudian mendudukkan dorison dibawah shower.

Setelah itu mark langsung mengunci pintu kamar mandinya.

" Papah izinin kamu minum tapi ada batas nya, ada dosis nya dorison, tubuh kamu gak sekuat itu buat nahan." Ucap mark sambil menyalakan keran nya.

Dia berbicara panjang lebar walaupun tau dorison tidak akan merespon setiap ucapannya.

Mark duduk di pinggiran bathtub sambil mengawasi dorison.

Hampir setengah jam dorison duduk dibawah shower, kesadarannya sedikit terkontrol saat air dingin itu mengguyur kepalanya.

Melihat itu Mark bergegas keluar dari kamar mandi, dia gak mau anak nya merasa malu karena di awasi seperti ini.

Donat NanatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang