🍩3

2.5K 395 75
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Syutt udah gapapa ini, bunda lihat gak ada merah atau benjol, reka cuma terkejut ya nak?" Tanya Grac.

" Grac maaf ya kakak teledor." Lirih tyle.

" Gapapa kak, anak nya kelewat aktif emang gini, aku yang sering ngawasin dia aja sering kecolongan. Tiba-tiba nangis." Sahut Grac. Tangannya tak henti-henti nya mengusap lembut kepala reka.

Sedangkan reka sendiri masih menangis heboh di pelukan bunda nya.

Tak lama dorison turun sambil mengusap rambutnya yang terlihat basah. Dia berjalan santai mendekati Reka.

" Tante aku boleh ajak Reka jalan ke depan komplek?" Tanya nya.

Grac terlihat bingung, dia gak pernah lepasin anak nya untuk pergi bersama orang lain, karena seperti yang kita tau, reka ini super cengeng, bandel juga suka ngeyel. Terus ujung-ujungnya nangis kalau keinginan nya gak di turuti.

Motivasi hidup reka adalah, ku hadapi dunia sambil rewel.

" Tapi adek nya lagi rewel gimana?" Tanya Grac.

" Di izinin gak? Kalau di izinin aku ajak reka ngobrol dulu." Sahut do.

" Mana bisa di ajak ngobrol, suara dia nangis kenceng gini mana mau dengerin dia nya." Kekeh Grac.

Dorison menghela nafas pelan, dia lihat reka nangis sambil memejamkan mata seolah buta dengan orang sekitar yang mencoba menenangkannya.

" Mau ikut gak? Kita beli plaster gemas yang reka mau." Tawar dorison, dia meraih tangan reka, kemudian meniup ujung jari reka yang katanya habis terjepit pintu kemarin.

Perlahan reka memelankan tangisannya, dia menatap dorison kemudian menatap Bundanya.

" Itu kakak nya ajak Reka kemana? Mau ikut gak kata kakak nya?" Tanya Grac.

" Iya, ikut yuk beli plaster gemas, sekalian kita jajan di mini market yang samping apotik nya itu loh." Jelas dorison.

" Hiks mau," lirih Reka.

" Mau? Kalau mau ikut, reka harus berhenti dulu nangis nya." Ucap do.

Ajaibnya reka langsung tenang, hanya tersisa air mata yang masih membasahi pipi tembam nya.

" Pintar nya, ya ampun harus dapat cocobi kalau pintar gini, nanti reka beli cocobi ya? Bunda kasih uang nya nanti." Ucap Grac.

" Dapet dua ya leka nya." Lirih reka.

" Iya boleh dua, yasudah pulang dulu yuk cuci muka, sekalian bunda ambil uang nya." Ucap Grac.

" Gausah tante, aku yang tawarin reka buat jajan, berarti aku yang mau jajanin reka, cuci muka sini aja ya biar cepet. Aku tunggu." Ucap do.

" Wahhh, maaf ya do kalau ngerepotin." Ucap Grac.

" Gak ada yang kerepotan disini, kan dorison nawarin diri tadi, yasudah aku antar ke kamar mandi yuk." Ucap Tyle.

Donat NanatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang