Donat Nanat

By pudubear999x

78.2K 12.8K 3.3K

Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya... More

🍩 1
🍩2
🍩3
🍩 4
🍩 5
🍩 6
🍩 7
🍩 8
🍩 9
🍩 10
🍩 12
🍩 13
🍩 14
🍩 15
🍩 16
🍩 17
🍩 18
🍩 19
🍩 20
🍩 21
🍩 22
🍩 23
🍩 24
🍩 25
🍩 26
🍩 27
🍩 28
🍩 29
🍩 30

🍩 11

3K 443 173
By pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Gak jadi ngantuk ya?" Kekeh dorison.

Reka mengangguk senang, Ngantuk nya hilang saat sampai di mall.

" Beli yang reka mau dulu yuk, nanti kalau sudah selesai reka bisa tunggu di mobil sama kak dodo, biar tante sama om pergi belanja sebentar, kalau reka ikut takut kelelahan." Ucap Tyle.

" Iyah, beli kue tadi yah!" Antusias reka.

" Boleh, yuk kita beli kue." Sahut tyle.

Tyle langsung menuntun tangan reka, sedangkan Mark terlihat sigap merengkuh pinggang Tyle.

Dorison cuma kebagian ngawasin dari belakang. " Berasa jadi bodyguard." Gumam dorison.


Mereka berempat masuk kedalam toko kue langganan Tyle, disitu pilihan nya lengkap. Reka saja sampai bingung mau pilih yang mana.

" Makan sini aja, sekali istirahat sebentar." Ucap Mark.

" Iya, kaki mamah pegal." Sahut Tyle.

" Leka hmm leka ini!!! Leka mau ini tante!" Tunjuk reka ke arah cake red Velvet dengan olesan krim keju.

" Boleh, apa lagi hm?" Tanya Tyle.

" Apayah? Leka bingung, enak semua ini." Sahut reka sambil menepuk pelan perutnya.

Tyle tertawa geli, dia mengambil buku menu nya kemudian merekomendasikan beberapa cake yang enak dan tidak terlalu manis.

Akhirnya reka menunjuk beberapa cake yang di sarankan tyle tadi.

" Mau mam sini semua atau dibawa pulang?" Tanya Tyle.

" Bawa pulang aja, leka nanti minta punya tante." Sahut reka dengan wajah tanpa dosa nya.

" Pintar, biar tante nya gak banyak makan makanan manis ya." Kekeh mark sambil mengusap kepala reka.

" Dasar." Kekeh Tyle kemudian melirik dorison yang terlihat sibuk memainkan ponselnya.

" Do kamu mau apa?" Tanya Tyle.

" Samain Mamah atau Papah aja, sama milk shake." Sahut dorison.

" Iyah leka mau mimi itu juga!" Pekik reka.

" Bagi sama kakak aja, kakak gak habis itu, Nanat juga jangan banyak makan yang manis-manis takut sakit gigi." Tegur dorison.

" Ehm... Reka gapapa?" Tanya Tyle. Dia takut reka tiba-tiba ngambek.

" Iyah gapapa. Bagi mam sama Tante terus bagi mimi nya sama kakak dodo!" Sahut reka sambil tersenyum lebar.

" Gemas nya! Yasudah berati ini aja ya pesanan nya." Ucap Tyle.

Setelah itu Tyle memanggil pelayan nya kemudian memberitahukan apa saja pesanan mereka tadi.

" Bro kamu mau belanja apa? Mumpung di mall." Tanya Mark.

" Aku liat tadi ada act- "

" Beli secukupnya." Tegur Tyle, " kalau mau beli banyak taruh di mansion jangan taruh di rumah, nanti ribet kalau pindahan." Sambung Tyle.

" Loh emang kita mau pindah?" Kaget dorison.

" Aneh kamu do, efek mabuk nih." Gerutu Tyle.

" Kan Mamah kamu hamil, dia butuh tempat yang luas dan nyaman, apalagi mau nambah member kita nya, pasti perlu tempat yang luas juga kan?" Tanya Mark.

" Iyah, leka juga mau pindah, ayah sama bunda bilang leka." Sahut reka.

" Hah? Kok tiba-tiba pindah semua? Kok gitu?" Kaget dorison.

Dia merasa belum siap pisah sama reka.

" Kenapa emang? Kan cuma pindah tempat, kita gak pindah sih sebenernya, tapi pulang kerumah." Kekeh Tyle.

Tyle kemarin menolak keras untuk pindah, tapi pas tau grac beli mansion yang dekat dengan mansion miliknya. Dia langsung setuju.

" Kok tiba-tiba?" Lirih dorison. Wajah nya terlihat sedikit kecewa.

" Kenapa sih do?" Tanya Mark.

" Ya sedih aja, masa pindah dadakan, aku baru dekat sama reka loh." Sahut do tanpa sadar.

" Kamu sedih kita pindah? Atau sedih reka pindah?" Tanya Mark.

Tyle yang baru sadar kemana arah pembicaraan suaminya pun berusaha menormalkan raut wajahnya yang sedikit terkejut.

Apa anak nya menyukai reka?

" Dua-dua nya, sedih nanti gak ketemu reka lagi kalau pindah," gumam do.

Reka terlihat santai karena dia gak terlalu paham.

" Kapan-kapan bisa ketemu, lagian kamu bakalan sibuk juga, sibuk kuliah, belum lagi adik kamu lahir nanti, kamu pasti sibuk main sama adik kamu. Iya kalau gak sibuk pacaran." Kekeh Mark.

" Tapi kalau sibuk kuliah kan masih sempat ketemu reka, reka juga sering main kerumah." Sahut do.

" Nanti Nanat main kerumah kakak, setiap hari ya!" Antusias reka.

" Kan pindah? Gimana reka main nya?" Tanya dorison.

" Tinggal main, kaya biasanya izin om satpam dulu Nanat nya." Sahut reka.

Wajah dorison terlihat semakin frustasi, entah lah rasanya begitu menyebalkan saat mendengar dia dan reka akan berpisah.

" Daripada sedih-sedih mending beli action figur nya, nih ajak reka sekalian." Ucap Mark sambil mengeluarkan dompetnya.

" Jadi males." Gumam do.

" Kok males? Mumpung reka ada, sana belanja. Papah sama Mamah nunggu disini, tapi kalian jangan lama ya." Ucap Mark.

" Kue nya jangan di habiskan, nanti leka kesini lagi. Ayo kakak kita beli apa tadi?" Tanya reka sambil menarik-narik tangan dorison.

" Hmmm ayo Nanat mau beli apa?" Tanya do.

" Gak tau, lihat nanti." Sahut reka.

" Ingat beli seperlunya." Tegur Tyle.

" Seperlunya dorison itu ya sampai dia puas." Kekeh Mark.

" Tuh papah tau," sahut do sambil menarik pelan tangan reka.

Mereka berdua berjalan santai, dorison terlihat menggandeng bahu reka, menahan agar anak manis ini tidak lari larian kesana kemari.

" Pah... Mamah jadi mikir sesuatu." Ucap Tyle sambil memperhatikan dorison dan Reka.

" Papah udah dari lama sadar, gapapa kan kalau dorison suka sama reka? Maksud nya serahin aja sama dorison, mau bagaimana akhirnya itu ada di tangan dorison." Jelas Mark.

" Mamah gapapa banget, Mamah suka sama reka kok, Mamah juga suka apa yang dorison suka, apapun pilihannya Mamah suka asal itu membawa pengaruh baik juga buat dorison." Sahut Tyle.

Mark tersenyum miring, kalau begini dia bisa menyembunyikan dengan rapat rahasia dorison yang tengah patah hati karena pihak sub lain.

Dia hanya takut istrinya itu kefikiran.
Dan untuk kejadian pagi tadi, Tyle hanya tau dorison minum banyak, dan bekas botol nya pun sudah di ketahui oleh Tyle.

Hanya penyebabnya saja yang Tyle belum tahu, tadi dorison bilang mau bahas masalah ini lagi saat mereka sudah berada dirumah.

" Jangan beritahu dorison dulu Kalau keluarga reka pindah nya dekat dengan mansion kita. Biar kita lihat nanti gimana dia, cari reka atau engga." Ucap Mark.

" Tapi Mamah masih bingung juga, dia suka reka karena apa? Menganggap reka adik atau lebih?" Bingung Tyle.

" Kalau cuma sebatas adik kayaknya gak mungkin, apalagi dia reka melakukan segala cara agar reka merasa tenang. Contohnya kasus plaster luka tadi malam." Sahut Mark.

Mark melihat bagaimana gugupnya dorison saat di kecup reka, dia juga melihat jelas bagaimana alam bawah sadar dorison di kuasai oleh reka. Bahkan saat mabuk berat pun dorison hanya mengucapkan nama reka.

Mungkin ini terlalu cepat, tapi cinta bisa tumbuh kapan kapan saja dan dimana saja bukan?

" Liat nanti lah, kalau beneran suka reka ya bagus, gapapa banget." Kekeh Tyle.

***

" Itu mainan yah?" Tanya reka.

" Pajangan," sahut dorison, matanya terlihat fokus menatap rak yang berisi beberapa action figur keluaran terbaru.

" Pajangan? Kalau gak bisa di mainin buang-buang uang ini, mahal sekali." Celetuk reka.

Dorison tertawa pelan kemudian menggelengkan kepalanya.

" Hanya untuk memuaskan mata, kakak suka ini, rasanya menyenangkan kalau melihat ini." Sahut do.

" Gitu yah? Yasudah beli, banyak-banyak biar matanya kenyang terus puas." Kekeh reka.

" Apa sih, kok gitu?" Kekeh dorison.

" Kan katanya cuma memuaskan mata, nafsu itu nama nya, nanat sering mau beli banyak boneka. Tapi kata ayah kalau gak di mainkan nanti mubazir, sayang kalau di jadikan pajangan aja nanti rusak sendiri." Jelas reka.

" Ihh padahal kamu sering beli sesuatu yang gak penting, kemarin aja beli plaster luka padahal gak luka." Kekeh dorison.

" Luka tuh, sakit nyut-nyut gabisa bobo Nanat nya!" Celoteh reka.

" Dasar, sekarang Nanat mau beli apa?" Tanya dorison.

" Kakak beli apa?" Tanya reka.

" Itu, semua yang di rak kakak borong. Keluaran terbaru tuh." Sahut dorison.

" Wah kaget sekali Nanat, itu banyak kakak! Gak muat nanti dirumah." Sahut reka.

" Kaget sekali? Kenapa kaget? Biasanya kakak beli banyak dari ini." Kekeh dorison.

" Tapi nanti kamarnya penuh, kakak dodo gabisa bobo nanti!" Pekik reka.

" Bisa kok, nanti Sebagian besar kakak Taruh di mansion, terus beberapa kakak bawa kerumah, beres deh, kakak masih bisa bobo di kamar." Sahut dorison.

" Iyah beres deh bisa bobo ya kakak dodo!" Pekik reka lagi.

Dorison tertawa keras, se menyenangkan ini bercanda dengan reka, padahal yang mereka bahas hal gak penting.

" Kok ketawa?" Kekeh reka.

Dorison menghentikan tawanya kemudian menuntun tangan reka.

" Beli apa hm?" Tanya dorison. Dia mengajak reka ke tempat rak khusus boneka dan perintilan lucu.

Tiba-tiba reka menarik tangan dorison ke arah rak yang berisi Tumbler minuman.

" Mau itu!" Tunjuk reka.

Dorison sempat terlihat bingung, yang reka tunjuk Tumbler berbentuk biasa, tidak ada gemas-gemas nya.

" Buat siapa?" Tanya do.

" Buat Nanat, Nanat mau itu!" Tunjuk reka.

" Kan ini bentuknya jelek, Nanat suka yang gemas biasanya." Sahut do.

" Iyah jelek, sengaja jelek biar gak sayang pakai nya, kalau gemas nanti Nanat malas pakai nya. Malah di jadikan pajangan kaya mainan kakak tadi." Jelas reka.

" Apa sih, kok bawa-bawa action figur kakak." Sahut do sambil menahan tawanya.

" Huh! Itu mau itu Nanat nya!" Tunjuk reka.

" Iya ini ya? Ayo beli apa lagi?" Tanya do.

Reka menatap ke arah jejeran boneka yang tersusun rapi, semuanya gemas. Tapi sebagian reka sudah punya.

" Hmmm mau panda, tapi taruh di rumah kakak, nanti Nanat main gak perlu bawa dari rumah lagi." Ucap reka.

" Kan mau pindah? Gimana dong?" Lesu dorison.

" Masih lama pindah nya," sahut reka.

" Beneran? Jangan pindah deh, nanti gapapa kakak tinggal dirumah itu sendirian, biarin Orang tua kakak yang pindah ke mansion." Kekeh dorison.

" Gak boleh, nanti gak ada yang jaga adik bayi nya Nanat." Sahut reka.

Dorison menghela nafas pelan, dia mendekap reka dari belakang kemudian menaruh dagu nya di bahu reka.

" Kakak boleh kiss bibir nanat gak?" Bisik dorison.

Reka yang tengah sibuk memeriksa boneka nya langsung menoleh.

Seperti biasa serangan mendadak itu dorison dapatkan lagi.

Dengan wajah terlampau tenang reka berani mengecup bibir dorison.

" Ehh?" Kaget dorison.

" Biasa kiss ayah sama bunda juga gitu Nanat nya, gapapa tuh gitu." Jelas reka.

" Ehm... Nanat dengerin kakak ya, Nanat sudah besar, gak bagus kalau masih kiss kiss orang tua gitu, kalau kiss pipi gapapa. Tapi jangan bibir." Jelas do.

" Huh? Kalau kakak gimana? Kan kakak tadi mina kiss?" Bingung reka.

" Kalau kakak gapapa, kita kan kakak adik. Nanat gitu harus sama kakak aja gak boleh sama orang lain." Bisik do.

" Sama adik bayi?" Tanya reka.

" Engga, cuma Nanat sama kaka." Sahut do.

" Kenapa?" Tanya reka.

Dorison tersenyum tipis, dia membalik tubuh reka kemudian menarik tengkuk reka.

" Karena Nanat mirip seseorang yang kakak suka." Bisik do kemudian mencuri satu kecupan di bibir reka.




Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow,  jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 89 8
Kevin. seorang mahasiswa SMA yang mempunyai adik tiri bernama Alvin. Alvin, seorang mahasiswa SMA dan bersekolah di sekolah yang sama dgn Kevin. Kevi...
33.1K 1K 22
"ah ..mmhhh....." "sayang ku yang manis .....kenapa kau memberontak?" β€’ β€’ β€’ β€’ ⚠️WARNING BL⚠️ Cerita ini mengandung unsur lgbt , jika tidak suka tida...
76K 2.6K 15
what?? Umur 15 tapi udah jadi calon bapak?? Baca selengkapnya...
98.1K 7.5K 25
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...