Donat Nanat

By pudubear999x

57.9K 9.3K 2.4K

Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya... More

🍩 1
🍩2
🍩3
🍩 4
🍩 5
🍩 6
🍩 7
🍩 9
🍩 10
🍩 11
🍩 12
🍩 13
🍩 14
🍩 15
🍩 16
🍩 17
🍩 18
🍩 19
🍩 20
🍩 21
🍩 22

🍩 8

2.6K 445 118
By pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Bro..." Bisik Mark sambil menahan bahu dorison yang sudah menindih reka.

Reka mana paham, dia malah ketawa-ketawa sambil ngatain dorison mengigau.

Mark menghela nafas lega, telat sedikit saja bisa berdampak buruk.

" Heh?" Bisik mark lagi.

Dorison hanya bergumam sambil berusaha meraih tengkuk reka.

" Kyahaha geli!" Pekik reka.

Mark hampir kewalahan, di tambah tingkah reka yang malah meladeni dorison.

" Reka di tunggu tante Tyle itu, katanya pancake nya sudah siap, reka mau coba?" Tanya Mark.

Mark menekan kuat kedua bahu dorison agar tidak bangun kemudian menindih reka lagi.

" Iyah mau! Leka mau itu!" Antusias reka.

Dengan perlahan dia turun dari tempat tidur kemudian berlari kecil keluar dari kamar dorison.

Setelah reka pergi dari sana, Mark langsung melepaskan tangannya dari bahu dorison.

" Tadi malam kamu gak gini, efek nya juga gak mungkin setelat ini. Kamu minum lagi?" Tanya Mark.

Dorison meringis sambil memegangi kepalanya yang semakin berdenyut.

Mark menghela nafas kasar, dia berjalan cepat ke arah tempat sampah yang berada di balkon kamar dorison.

Benar saja, dia menemukan satu botol bekas minuman beralkohol disana.

" Ini Mamah nya bisa ngamuk kalau tau." Ringis Mark saat membayangkan tyle mengamuk. Ujung-ujungnya pasti juga dia yang kena.

Dengan cepat Mark mengembalikan botol tadi kedalam bak sampah, lalu dia kembali masuk kedalam kamar dorison.

" Eh! Mau kemana itu telanjang gitu malu sama reka!" Panik Mark saat melihat dorison yang berjalan sedikit terhuyung ke arah pintu.

" A-aku mau reka." Ucap dorison.

Mark hanya diam, dia langsung memapah dorison ke arah kamar mandi kemudian mendudukkan dorison dibawah shower.

Setelah itu mark langsung mengunci pintu kamar mandinya.

" Papah izinin kamu minum tapi ada batas nya, ada dosis nya dorison, tubuh kamu gak sekuat itu buat nahan." Ucap mark sambil menyalakan keran nya.

Dia berbicara panjang lebar walaupun tau dorison tidak akan merespon setiap ucapannya.

Mark duduk di pinggiran bathtub sambil mengawasi dorison.

Hampir setengah jam dorison duduk dibawah shower, kesadarannya sedikit terkontrol saat air dingin itu mengguyur kepalanya.

Melihat itu Mark bergegas keluar dari kamar mandi, dia gak mau anak nya merasa malu karena di awasi seperti ini.

" Dia kenapa sih, pasti ada sesuatu." Gumam Mark.

Dia mengambil handphone dorison kemudian memeriksanya, hal ini wajar dia lakukan karena anaknya sudah menunjukkan gelagat yang tak wajar. Contohnya mabuk mabukan seperti ini.

Kalau sedikit mabuk ya Mark membiarkan dorison, mungkin Anak nya itu hanya ingin melepas penat karena baru saja menyelesaikan ujian.

" Eh... Punya incaran dia ternyata." Gumam Mark saat melihat pesan yang tersemat di handphone dorison.

Mark membaca chat dari orang tersebut.
Terlihat jelas kalau disana ada cekcok yang lumayan besar, karena incaran Dorison ini menolak mentah-mentah ajakan dorison untuk berkencan.

" Katanya gamau pacaran, ada-ada aja anak muda." Gerutu mark.

Sedikit penasaran dengan orang tersebut, Mark langsung membuka profil orang tadi.

" Arsh? Anak siapa dia?" Gumam Mark.

" Masih manisan reka, eh kok reka?" Bingung Mark.

Mark menggelengkan kepalanya, dia kembali melanjutkan aksinya untuk membaca pesan dari orang yang bernama arsh tadi.



" Oalah pantes dorison marah, incaran nya malah milih musuh nya." Gumam Mark.

" Aduh do, gantengan kamu kemana-mana padahal, kok mau ngejar-ngejar orang yang gabisa ngimbangin kamu," gumam Mark sambil tertawa pelan.

Dia rasa anaknya ini benar-benar bodoh soal cinta, mungkin ini kali pertama dorison jatuh cinta.

" Kalau soal ngejar pihak sub atau perempuan sih gapapa, toh papah dulu mati-matian ngejar mamah kamu do, tapi ya kita jangan bodoh juga. Harus lihat timbal balik nya. Jangan sampai kaya gini bikin malu." Gumam Mark.

Setelah puas memeriksa handphone dorison, Mark langsung meletakkan handphonenya ke tempat semula.

Mungkin nanti kalau waktunya sudah pas, dia mau ngajak dorison ngobrol hal ini.

" Om mark di panggil tante tyle." Ucap reka.

Anak nya jalan santai masuk kedalam kamar, mana gak pake baju.

" Baju nya kok di lepas?" Panik Mark, dia langsung melirik ke arah pintu kamar mandi dorison yang masih tertutup rapat.

" Tadi leka mam nya gak pelan-pelan, kotor jadi nya. Itu di cucikan bibi maid. Kata tante tyle gapapa tunggu sebentar aja baju nya bersih lagi." Jelas reka.

Mark menghela nafas kasar, dia meraih tisu yang ada di atas nakas kemudian membersihkan pipi reka yang belepotan terkena selai coklat.

" Pakai baju kak dodo ya, sementara aja sambil nunggu baju reka kering." Ucap Mark.

" Gapapa ini, leka senang dingin." Sahut reka.

" Aduh anak tetangga." Ringis Mark.

Reka duduk santai di ujung tempat tidur sambil mengayunkan kedua kakinya.

" Eh ini dot reka ya? Ini habiskan dulu takut basi mimi nya." Ucap Mark.

Dia baru lihat dot reka yang tergeletak di samping bantal dorison.

" Gak enak lagi ini, udah dingin." Sahut reka.

" Buat yang baru ayo! Om temani ya." Ucap Mark.

" Iyah nanti leka mimi di mobil yah!" Antusias reka.

" Iya nanti mimi di mobil, sekarang reka pakai baju dulu terus kita langsung kerumah reka buat ambil susunya." Ucap Mark.

Reka mengangguk lucu, dia langsung merentangkan kedua tangannya ke arah Mark.

Mark langsung tertawa geli, rasanya menyenangkan kalau punya anak manja seperti reka ini.

Saat sampai di lantai bawah, dia lihat Tyle lagi rebahan di sofa.

" Mamah oke?" Tanya Mark.

" Hm, mual dikit." Lirih Tyle.

" Tunggu sebentar ya, papah mau antar reka ambil mimi dulu kerumahnya."

" Iya, eh itu dorison udah siap?" Tanya Tyle.

" Tadi baru mandi, mungkin sebentar lagi selesai." Sahut Mark.

***

" Pusing banget ya? Tunggu dirumah aja deh, biar kami yang kerumah sakit." Ucap Tyle.

" Siapa yang sakit sih?" Tanya do sembari bersandar di kursi yang ada di meja makan. .

" Mau lihat adik bayi leka!" Pekik reka.
Setelah itu reka kembali memakan makanannya.

Mana ada orang tiga kali sarapan pagi selain reka.

" Adik bayi?" Bingung dorison.

" Mamah kamu hamil, tebakan kamu benar do. Jadi mau kita cek hari ini." Sahut Mark.

" Ah gitu, yaudah aku ikut." Sahut do.

" Kalau ikut itu obat pereda alkohol nya di minum dulu, baru makan makanan nya." Ucap Tyle.

Dorison mengangguk singkat, dia menuruti semua ucapan Mamah nya.

" Itu apa bibi maid? Leka mau coba!" Ucap reka sambil mengulurkan tangannya ke arah nampan yang di bawa bibi maid.

" Ini teh di campur lemon, tuan muda mau?" Tanya bibi maid nya.

" Ini punya siapa? Ada dua " ucap reka setelah menghitung cangkir berisi teh tadi.

" Punya nyonya Tyle dan tuan muda dorison." Sahut bibi maid nya.

Reka langsung menoleh ke arah dorison.
Seakan paham dengan tatapan reka, dorison langsung menganggukkan kepalanya.

" Cobain dulu, kalau suka minta buatkan ke bibi maid." Ucap dorison sambil membantu reka meminum teh nya.

Dengan sangat hati-hati dorison menyodorkan teh tadi ke bibir reka, takut anak cengeng ini bablas meminum teh panas yang berada di tangannya.

" Wangi yah," gumam reka, dengan perlahan dia menghirup teh tadi.

Reka sempat tersentak karena lidah nya terasa kebas saat terkena teh panas ini.

" Dinginin dulu, nanti aja coba pas udah dingin." Ucap Tyle.

" Huhh iyah! Panas sekali itu, bisa gosong lidah leka nanti kalau di paksa." Gerutu reka.

" Gosong? Mana sini om lihat!" Ucap Mark sambil menekan kedua pipi tembam reka.

Reka membuka sedikit mulutnya kemudian menjulurkan lidah nya.

" Wleekk! Kyahaha!"

Reka tertawa keras saat berhasil menjadi Mark.

" Hmmm kelakuan nya." Kekeh Mark yang ikut tertawa.

Tiba-tiba tawa reka terhenti, Mark dan Tyle yang sadar langsung kembali mengalihkan perhatian mereka pada reka.

" Kakak dodo!" Pekik reka.

Dorison hanya berdehem sambil mengunyah makanannya.

" Kiss morning kakak dodo!" Pekik reka.

" Uhkkk!" Dorison bergegas meraih gelas berisi air putih yang berada di hadapannya.

" Apa tadi?" Tanya Tyle.

" Tadi kakak dodo mengigau! Katanya kiss morning! Memang kiss morning itu apa?" Tanya reka.

" Reka? Kamu barusan teriak gitu sambil lihat kak Dodo, Tante kira kamu paham." Ringis Tyle.

Reka menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap dorison.

" Tadi leka dengar kiss morning, sama apa ya kakak? Ada morning morning nya juga." Ucap reka sambil mengernyitkan alisnya. Dia berusaha keras mengingat kata-kata yang di ucapkan dorison tadi pagi.

" Eh itu, good morning, iya tadi om juga dengar." Panik Mark.

" Emang iya? Aku gak ngerasa ngomong apa-apa sahut dorison."

" Mengigau itu, peluk-peluk terus mau kiss leka!" Adu reka pada Tyle.

" Hah serius?" Kaget dorison.

" Kiss itu kecup ya, Seperti leka tadi malam ya om? Yang leka kecup pipi kakak dodo." Tanya reka.

Wajah dorison merona saat ingat tragedi tadi malam, bisa-bisanya reka ingat.

" Do?" Tegur Tyle.

Mark kelabakan sendiri saat merasakan aura yang kurang mengenakan dari istrinya.

" Jadi kiss itu sama ya? Kakak dodo minta kiss kiss berarti minta kecup yah?" Tanya reka lagi.

" Aku lupa mah, gak sadar juga kayaknya." Cicit dorison saat tau tatapan tajam dari Mamah nya.

" Gapapa itu, leka juga sering mengigau, leka biasa bobo jalan, terus pernah juga leka mimpi pipis di kamar mandi, tau-tau malah pipis di kasur leka nya." Kikik reka.

Suasana mencekam di meja makan perlahan sedikit tenang saat celotehan reka menggema disana.

" Pake popok aja kalau gitu bobo nya." Kekeh Tyle.

" Kadang di pakaikan popok kalau bunda kelelahan jaga leka, tapi leka pintar bisa bangun sendiri kalau mau pipis!" Pamer reka.

" Berani ke kamar mandi sendirian?" Tanya Mark.

Reka menggeleng cepat, manusia mana yang berani pipis ke kamar mandi sendirian pas malam.

" Bangunkan bunda, maka nya leka bilang. Bunda kalau kelelahan biasa pakaikan leka popok biar leka gak bangun buat pipis." Jelas reka dengan wajah polosnya.

" Sudah besar masa pakai popok." Kekeh dorison.

" Daripada kakak gak pakai apa-apa, sudah besar masa telanjang." Sahut reka kemudian tertawa keras.

" Doo... DORISON!" Teriak Tyle.





Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow,  jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continue Reading

You'll Also Like

69K 3.8K 11
Indonesia: Komik ini mengandung bl/boys love Inggris: This comic contains bl / boys love
29.3M 1.2M 44
[Story 4] Di penghujung umur kepala tiga dan menjadi satu-satunya orang yang belum nikah di circle sudah tentu jadi beban pikiran. Mau tak mau perjod...
306K 30.6K 28
Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulnya. YES THIS STORY CONTAIN BXB!
68.5K 1.3K 36
Warning bΓ—b πŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯ [Lapak bΓ—b‼️] kisah antara cwoΓ—cwo yg jatuh cinta. Farel adalah anak kelas 11 MIPA 3 yang dikenal dengan personaliti nya yg...