Donat Nanat

By pudubear999x

57.8K 9.3K 2.4K

Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya... More

🍩 1
🍩2
🍩3
🍩 4
🍩 5
🍩 6
🍩 8
🍩 9
🍩 10
🍩 11
🍩 12
🍩 13
🍩 14
🍩 15
🍩 16
🍩 17
🍩 18
🍩 19
🍩 20
🍩 21
🍩 22

🍩 7

2.9K 447 121
By pudubear999x

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading



" Aduh ada yang lagi sarapan subuh." Kekeh Tyle.
Tepat jam enam dia keluar dari rumah untuk menghirup udara segar.

" Ini laper katanya, kan tadi malem kenyang mimi air mata, jadi nya lupa makan malam." Kekeh Grac sambil melirik reka yang tengah sibuk berlarian kesana kemari.

" Akhir-akhir ini reka sering main di luar ya, dulu pas awal pindah kayaknya dia anti banget keluar rumah." Kekeh tyle sambil bersandar di pagar rumah nya.

" Reka biasa keluar rumah, tapi ya gini, jam segini dia suka. Atau gak tengah malam pas lagi rewel. Pernah tuh di datengin dorison, untung reka nurut." Jelas Grac.

" Di lihat-lihat makin lengket, dorison juga kaya happy aja nemenin reka." Sahut Tyle.

" Iya kak, aku rada bingung sama si reka nya sih, kok bisa dia secepat itu dekat sama dorison, karena setau aku dia gak pernah mau temenan sama siapapun, kecuali sepupu nya. Baru dia mau temenan, dulu pas di rumah lama pun reka gak pernah mau main keluar. Mungkin reka takut di katain, soalnya aku pernah lihat reka di katain cengeng sama anak tetangga. Akhirnya reka gak mau lagi keluar rumah." Ucap Grac.

Tyle tersenyum masam, andai Grac tau kalau dorison melakukan hal yang sama, bahkan dorison beberapa kali meminta izin untuk tidur di apartemen.

" Ehm.. mungkin dorison paham sama tingkah reka, buktinya mereka langsung dekat gitu, reka juga nyaman dekat sama dorison." Sahut Tyle.

Grac mengangguk paham, kemudian melirik ke arah reka yang tengah mengajak satpam nya mengobrol. Itu sebuah kemajuan juga untuk reka, biasanya hanya menyapa, sekarang sudah berani mengajak ngobrol pak satpam.

" Kak, kalau reka sudah berani keluar dan dia sudah percaya diri buat ajak orang lain bicara. Mungkin kami mau pindah lagi, cari lahan yang lebih luas buat reka main di halaman rumah, kakak punya kenalan yang jual mansion?"

" Tiba-tiba banget? Kan reka sudah nyaman disini, dia perlu penyesuaian diri juga loh Grac, kasian reka nya nanti di ajak pindah-pindah terus." Jelas Tyle.

" Sebenarnya ini untuk perkembangan reka juga kak, dia tertinggal banyak dari anak se usianya. Se usia reka sudah paham pacaran kak, sedangkan reka masih sibuk main." Gumam Grac.

" Tapi kalau cari mansion, nanti reka kesepian lagi. Bener halaman luas dia bebas main, tapi dia gak punya teman. Di tambah tadi kamu bilang reka ini tipe anak yang gak mau punya teman. Kalau dia mau punya teman, menurut ku dia nyaman sama orang yang dia anggap teman itu. Gimana?" Tanya Tyle.

Tyle tertawa melihat raut bingung Grac, wanita cantik itu terlihat bimbang dengan keputusan nya sendiri.

" Grac, aku aja yang tinggal di mansion aja pilih pindah kesini, rumah besar menurut aku gak terlalu nyaman juga kalau penghuni nya sedikit. Apalagi ya di mansion tuh biasanya ada fasilitas lain kaya tempat karaoke, bioskop mini, tempat Bilyard, jadi kalau ada waktu senggang tuh sibuk masing-masing. Gak ada yang namanya kumpul keluarga, kalau rumah biasa kaya gini tuh nyaman, bisa sering lihat anak sama suami juga gak repot nyari kesana kemari karena tempatnya yang gak terlalu luas." Jelas Tyle.

Grac masih terlihat Bingung, dia beberapa kali melirik ke arah reka yang masih asik mengobrol bersama pak satpam.

" Emang siapa yang ngajak pindah?" Tanya Tyle tiba-tiba.

" Ehm.. jadi gini kak, reka kan masih tidur sama kami. Gimana ya? Jadi kaya serba salah." Gumam Grac.

" Serba salah apa, Gimana?" Bingung Tyle.

" Reka kan sudah harus belajar tidur sendiri kak, gak mungkin dia sampai dewasa tidur sama orang tua nya. Kamar untuk reka di sini  sebenarnya sudah ada, anaknya sudah di latih beberapa kali juga. Tapi ya gitu reka jadi nangis rewel karena dia gak terbiasa tidur sendirian. Kami jadi serba salah, kalau pintu di tutup, kami jadi gak dengar reka nangis. Kalau pintu di buka ya jadi satu komplek yang denger.  Maka nya ayah nya reka ngajakin buat pindah lagi, tapi cari mansion aja katanya. Jadi misalkan reka rewel ya gak papa, suara tangisan dia gak ganggu tetangga sekitar." Jelas Grac.

Sekarang tyle paham, kenapa dorison sering ngeluh tidur nya terganggu, ternyata memang se sering itu reka nangis kalau malam.

" Jadi gitu ya? Ehm... Kamu diskusi lagi deh sama suami kamu. Kalau ada jalan lain mending jangan pindah, tapi kalau gak ada jalan lain, nanti kabarin aku. Biar aku carikan tempat yang nyaman untuk kalian huni." Sahut Tyle.

" Bunda! Leka mau ikut lihat adik bayi!" Pekik reka tiba-tiba.

" Adik bayi?" Bingung Grac.

" Eh iya! Kalau kamu izinin aku mau ajak reka kerumah sakit, mau usg baby disini." Kekeh tyle sambil mengusap perutnya.

" Hahh? Ini serius kak? Wahh!!" Antusias Grac.

" Iya! Semoga bener ya, soal nya aku baru testpack kemarin malam. Jadi hari ini mau periksa dulu." Sahut Tyle.

Grac tersenyum manis menatap Tyle, rasanya dia ikut merasa senang mendengar tyle hamil.

" Ya bunda? Leka boleh ikut ya?" Tanya reka sambil melompat-lompat kecil.

" Boleh, izin ayah dulu ya. Berarti kita kerumah kakek nya besok aja."

" Eh reka mau pergi ya?" Tanya Tyle.

" Sebenarnya sih mau kerumah kakeknya, mumpung ayahnya libur kerja, tapi gapapa kak, kami bisa besok kok perginya, kalau reka hari ini ikut kakak, ayah nya reka punya waktu tambahan buat istirahat." Sahut Grac.

" Wah bener ya! Yasudah nanti jam sepuluh aku pergi kerumah sakit, anter aja reka nya kesini." Ucap Tyle.

" Iya kak, kalau gitu reka habiskan dulu mam nya, selesai mam baru mandi." Ucap Grac.

Reka mengangguk semangat, dia langsung masuk kedalam rumah. Mau mam sambil lihat tv, gak mau mam sambil lari larian lagi nanti lama selesainya.

" Kalau gitu aku masuk dulu kak," ucap Grac.

Tyle mengangguk singkat, melihat Grac sudah masuk kedalam rumah, tyle juga melakukan hal yang sama.

***

"Eehh yang mau ikut sudah siap ya?" Kekeh Mark sambil menatap gemas reka, anak manis itu terlihat baru saja mandi karena rambutnya yang sedikit basah.

Baru jam setengah sembilan reka sudah siap, dia datang sambil memeluk botol susu nya yang masih terisi penuh.

" Iya tuh antusias banget dia mau ikut, padahal kan masih lama berangkat nya." Sahut Miel yang berjalan santai di belakang reka.

" Sini ngopi dulu Miel, reka masuk aja kedalam. Bangunkan kak dodo nya, ajakin ikut kerumah sakit." Ucap Mark.

" Tante nya mana?" Tanya reka sambil mengintip dari pelataran rumah Mark.

" Tadi masih mandi, sana masuk, gapapa masuk aja." Sahut Mark.

" Reka ingat pesan ayah ya, jangan rewel, harus nurut sama om dan tante nya. Jangan ngeyel ya, kan reka ikut mereka." Jelas Miel.

" Iya ayah! Leka paham." Sahut reka.

Setelah itu reka bergegas masuk kedalam rumah Mark, toh dia sudah mendapat izin dari pemilik rumah.

" Kata Tyle kalian minta carikan mansion ya?" Tanya Mark.

" Eh iya, Grac sudah bicara ya sama Tyle?" Tanya Miel.

" Hm.. tadi tyle ada cerita, kalau beneran cari mansion ada kok, ada di kawasan mansion aku juga. Kesempatan bagus buat ajak Tyle tinggal di sana lagi. Dia pasti seneng kalau ada reka tinggal di dekat sana." Sahut Mark.

" Beneran ada? Nanti temenin lihat mansion nya ya." Ucap Miel.

" Beres kalau itu, nanti malam kita kesana." Sahut Mark.

Di sisi lain reka hampir menangis saat dorison tidak merespon saat di panggil.

Tyle yang baru keluar kamar langsung tertawa melihat reka duduk selonjoran di depan pintu kamar dorison.

" Masuk aja, nih gak di kunci." Ucap Tyle sambil membuka pintu kamar nya.

" Huh! Kakak dodo kenapa gak dengar!" Kesal reka.

" Tuh masih tidur kakak nya, sana masuk. Bangunin aja gapapa. Nanti kalau sudah bangun ajakin sarapan ya. Tante mau masak dulu." Ucap Tyle.

Reka mengangguk lucu. Dia langsung masuk kedalam kamar dorison lalu naik ke atas tempat tidur.

" Lihat tv ya." Ucap Tyle yang ikut masuk kedalam kamar dorison, dia mengambil remote tv kemudian menyalakan tv nya.

" Berantakan banget astaga." Gumam Tyle, dia melihat bathrobe yang tergeletak di bawah tempat tidur, dan baju yang dorison gunakan tadi malam masih tergeletak di atas sofa lengkap bersama celananya.

Tyle memunguti semua benda yang berserakan tadi, kemudian membawa masuk kedalam kamar mandi.

" Ini mandi nya subuh pasti, kamar mandinya masih basah." Gerutu Tyle.

Tyle menghela nafas berat saat melihat anaknya tidur tengkurap tanpa menggunakan pakaian. Hanya selimut yang menutupi tubuh dorison sebatas pinggang. 

Kemudian Tyle melirik ke arah reka yang sudah anteng tiduran sambil mimi susu, melihat itu Tyle langsung pergi dari sana.

" Sshhh..." Dorison meringis saat kepalanya terasa ngilu.

Tidurnya terganggu karena suara tv yang sedikit keras.

" Nanat ?" Bingung dorison saat membuka sedikit mata nya, dia merasa ini mimpi karena kesadarannya yang belum terkumpul. Di tambah pengaruh dari alkohol nya yang masih belum mereda.

" Kakak! Bangun yah lihat adik bayi!" Antusias reka.

" Adik bayi? Nanat mau adik bayi?" Gumam dorison.

" Mau! Mau adik bayi, ayo bangun kita lihat adik bayi!" Antusias reka.

Dorison tersenyum miring saat mendengar perkataan reka, setelah itu dia langsung menarik reka kedalam pelukannya.

" Tidur." Bisik dorison sambil mengusap lembut kepala reka.

" Ini mimi nanat!" Tunjuk reka ke arah botol susunya.

Reka memiringkan tubuhnya ke arah dorison, membiarkan tengkuk belakang nya di tarik dorison agar posisi mereka semakin dekat.

Dorison membenarkan letak selimutnya yang di tindih oleh reka, membiarkan anak manis itu ikut  merasakan hangat nya tidur dibawah selimut yang tebal.

" Kyahaha pantat." Bisik reka sambil tertawa, tangannya tanpa sengaja menyentuh bagian belakang dorison.

Dorison hanya tersenyum tipis saat pantat nya di pukul-pukul oleh reka.

Tanpa bisa di tahan, tangan dorison juga melakukan hal yang sama.

Dia memasukkan tangannya kedalam celana reka kemudian mengusap lembut pantat reka.

" K-kakak.." bisik reka.

Dorison menyingkirkan botol susu yang berada di  samping bibir reka. Kemudian dia mendekatkan wajahnya ke arah sana.

" Morning kiss baby." Bisik dorison.

" Huh?" Bingung reka.

" Morning kiss, atau... Morning seks." Bisik dorison.







Tbc.

Kalau cerita ini menghibur Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang, Sudah follow akun ini? Kalau belum silahkan follow,  jangan jadi pembaca hantu ya❤️

NOTE" 🚫Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! 🚫"

Continue Reading

You'll Also Like

195K 6.2K 15
si bottom yg anak geng motor yg paling di takutin seluruh siswa di sekolah nya dan si top yang cuma jadi babu tongkrongan nya si bottom "gue suka s...
23K 2.4K 27
Kisah seorang pemuda yg tidak bisa di bilang sakit tidak jg bisa di bilang sehat, wajah tampan tak menjamin mental yg baik dia lebih suka diam dalam...
255K 12.5K 30
[MINIMAL FOLLOW LAH YA BIKIN CERITA SUSAH ‼️] [Ganti CoverπŸ’ž] [BANTU PROMOSI CERITA INI. TERIMA KASIH πŸ’žπŸ’] "Kalo mau cipokan itu tau tempat." "Makan...
925K 53.1K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...