Scaramouche and You

By Ujan_ujanan

11.5K 1.2K 143

Scara as you son More

Pertemuan
Orang tua
Kartun
Beres beres menjengkelkan
Bukan karena suka
Anakku?
Ibu
Anak lain
Kolam renang : 1
Kolam renang : 2
Waktu pulang
Tickle
Jemput
Berharga bagiku
• Keluar kota
• Ancaman
• Menemukan
• Mabuk

411 58 9
By Ujan_ujanan

•••

"Bagaimana menurutmu?"

"Itu sudah jelas dia, satu satunya korban yang selamat, [Nama]."

Ia menjeda kalimatnya sebentar sebelum kembali melanjutkan, "Tapi ada yang janggal darinya."

"Oh?"

"[Nama] seakan baru menginjakkan kaki disini, tingkahnya seperti seseorang yang tanah kelahiran nya bukan dari sini."

"....coba selidiki dia lebih jauh."

"Baik." angguk Heizou.

————

Api berkobar dan teriakan minta tolong berdengung ditelinganya, padahal ia tahu siapa pelaku yang sengaja memporakporandakan panti asuhan namun mulutnya terkatup rapat, tak mampu memberitahu siapa pelaku dibaliknya, lantaran terlalu takut.

Kakinya lemas, seolah tak bertulang, ia cuma duduk disana memandang tempat yang ia tinggali terbakar dan menghanguskan apa yang didalamnya.

Apa ini salahnya?

Karena cuma ia satu satunya yang selamat.

Mimpi buruk itu membuatmu segera terbangun dari tidur dengan keringat membasahi pelipis dan napas yang naik turun, ingatan yang hampir kamu lupakan kembali muncul ke permukaan membawa perasaan tak enak hinggap.

Nyatanya pilihanmu merawat Scara bukanlah didasarkan dari rasa kasihan, melihatnya dibuang oleh orang tuanya sendiri, rasanya seperti melihat dirimu di Scara.

Kamu cuma mengingat ibumu, meski suaranya perlahan kau lupakan, sementara ayahmu, entah ada dimana dia sekarang, kamu bahkan tak ingat bagaimana rupanya.

Kamu menatap pantulan dirimu sendiri dicermin setelah mencuci wajah, berpikir mengapa kenangan yang dengan paksa kau kubur justru tadi menjadi mimpi burukmu.

"....aku gelisah."

————

Kamu merasakan pandanganmu menggelap saat kedua tangan menutupi nya, entah siapa pemilik tangan itu, lagipula kenalanmu di kota ini tidak sebanyak itu hingga seseorang tiba tiba akrab denganmu.

"Tebak siapa!"

Kamu menyentuh tangan yang menutupi matamu itu, dari suaranya kamu sudah kenal bahwa itu adalah Heizou.

"Um, Yae miko?"

"Salah, coba tebak lagi."

"Kujou Sara."

"....salah."

"Lalu siapa?"

Kamu menahan tawa dalam hati, mengerjai Heizou balik ternyata cukup menyenangkan. Laki-laki itu menyerah dan menjauhkan tangannya dari matamu hingga kamu dapat kembali melihat.

Kamu berbalik untuk melihat Heizou yang berdiri dibelakangmu, dia sedikit memasang wajah cemberut.

"Padahal kau sudah tahu itu aku, kenapa menyebut nama orang lain?"

"Kamu menyuruh aku untuk menebak."

"Dan tebakannya salah semua."

Kamu tersenyum, sepertinya kamu sedikit menikmati waktumu dengan Heizou, lagipula makan ditemani seseorang akan lebih menyenangkan ketimbang makan sendiri, itulah yang kamu rasakan.

Sebagai seseorang yang datang ke kota ini dengan tujuan kerja atas suruhan atasanmu, kenalanmu disini tak terlalu banyak kecuali rekan rekan kerja yang telah diperkenalkan padamu, salah satunya Heizou.

Rasanya kamu merindukan rumah dan Scara, berharap agar kau segera kembali ke rumah sambil membawa buah tangan yang diharapkan akan disukai anak itu, mungkin kamu juga harus menyiapkan sesuatu untuk Xiao, meskipun dia tidak mengharapkan apapun darimu namun kamu tetap menanti bagaimana ekspresinya nanti.

"Rindu Keqing." hela napasmu.

"Lihat ini."

Kamu menatap layar ponsel Heizou saat ia menyodorkannya padamu, membaca berita tentang pengeboman yang ternyata lokasinya tak jauh dari Raiden company, matamu bergerak membaca tiap tulisan yang tertera.

"Kejadiannya seminggu yang lalu."

Heizou menatapmu, dan kembali menyimpan ponselnya dalam saku saat memperhatikan dirimu yang memang sepertinya tak tahu apa apa mengenai hal tersebut.

"Siapa pelaku pengeboman itu? Ditambah lokasi nya tak jauh dari sini...itu menakutkan."

"Pelaku nya tidak diketahui. Masih dalam penyelidikan." Heizou melirik mu dengan tajam dan tersenyum manis begitu kamu kembali menatapnya.

"Tapi Nona tenang saja, pelaku nya akan segera kutangkap."

"Ya....semoga."

──────

"Bagaimana keadaan disana?"

"Buruk."

Kamu tertawa saat Scara bahkan tak mencoba menutupi bagaimana keadaan nya saat kamu meninggalkannya tuk pergi bekerja, tentunya dia tak sendirian dirumah melainkan ditemani dengan orang orang yang akrab denganmu.

"Yo [Nama] jangan lupa kalau kembali kesini bawa oleh oleh." Kaveh menimbrung dan merebut ponsel yang digunakan Scara, menatap wajah mu.

"Ya ya, lagipula aku masih lama pulang."

"Nanti kita main Tcg." Cyno muncul, memperlihatkan kartu andalannya pada mu yang membuatmu kembali tertawa, padahal kepergian mu belum lama namun mereka sudah menantimu saja.

"Minggir." Alhaitham merebut kembali ponsel nya dari Kaveh seraya mendorong wajah pria itu menjauh.

"Disana lancar?" tanya Alhaitham.

"Ya, Semuanya lancar. Meski aku merasa gelisah sekarang."

"Tidak ada yang perlu kau gelisahkan, semuanya akan baik-baik saja."

Entah itu cuma kata penenang atau apa, tapi kamu senang saat Alhaitham berkata demikian seraya menatap matanya yang bersitubruk denganmu.

Rasanya tiap kali mata kalian bertemu, rasa aman selalu kamu rasakan. Alhaitham seperti seorang Kakak bagimu dan kamu sangat menghargai nya dan menganggap nya seperti keluargamu sendiri.

"Bisa kamu berikan ponselmu dulu pada Scara?" pintamu, Alhaitham terdiam sejenak sebelum kembali menyerahkan ponselnya pada anak itu.

"Kapan pulang?"

"Gak lama lagi, jangan-jangan kamu sudah rindu duluan?" kekehmu, menatap kening berkerut Scara.

"Gak rindu, sekalian saja di sana selamanya."

"Bohong, nanti kalau aku gak pulang, kamu nyariin."

"Kenapa harus dicariin, kau kan orang dewasa, [Nama]."

Kamu tersenyum, apa benar kamu sudah dewasa atau cuma fisiknya saja yang terlihat begitu sementara mentalnya tidak.

"Aku juga merindukanmu..."

Melihatmu tersenyum reflek Scara mengucapkan kata kata itu, ia melebarkan matanya saat ia sadar bahwa perkataan barusan keluar dari mulutnya, padahal ia berusaha untuk tak terlalu bergantung padamu selama 3 belakangan ini.

Kamu hendak membalas namun layar sambungannya segera dimatikan Scara dengan tiba tiba.

"Ya ampun, wajah merahnya lucu sekali." kikikmu, sempat melihat wajah bersemu anak itu sebelum dia menutup telepon.

Continue Reading

You'll Also Like

16.7K 3K 24
"(Y/N), berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan mati" Ucap Fushi (Y/N) tersenyum, "Ya, aku berjanji" Apakah (Y/N) bisa menepati janjinya atau malah m...
413 73 19
{ᴀʟᴜɴᴀɴ ᴍᴜsɪᴋ} Menceritakan tentang kehidupan sho dan zia, bila ada kesempatan mereka akan menyempatkan waktu untuk bertemu dan menghabiskan waktu be...
1.7M 68.3K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
4.5K 823 10
「𝐒𝐚𝐤𝐮𝐫𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐤𝐚 𝐱 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 ⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰ 𝗦𝗮𝗸𝘂𝗿𝗮: ❝ i could never choose to love another.❞ 𝗬𝗼𝘂: ❝ maybe one da...