Tranmigrasi 25
Tiga mobil ambulan langsung berjejer di parkiran sekolah setelah-salah satu pengurus lomba menghubungi pihak rumah sakit, di susul empat mobil polisi yang akan menelusuri kasus ini
Panik, semua orang heboh berbisik pelan, membicarakan peryataan bahwa neyra keturunan Denandra
Terus cela siapa?
Di mana gadis itu?
Tubuh neyra terlumuri darah, wajah gadis itu benar-benar pucat, " lebih cepat lagi " tintah arka cemas, mendorong brankar gadis itu di bantu Suter
Di belakangnya juga eyla yang ikut tak sadarkan diri, wanita cantik itu ikut di dorong di brankar
Fares kelimpungan, sungguh
Tapi ia harus tegar sekarang, tak mungkin terlihat hancur sementara dua perempuan ini, benar-benar membutuhkan dirinya
Brankar di masukan di dalam mobil " om biar arka aja yang temenin neyra, om temenin Tante eyla aja " kata arka sempet menoleh
Fares hanya mengangguk masuk di mobil kedua, sementara dara dan Malik menyusul memakai mobil pribadi
Ke-empat mobil itu melaju cepat meninggalkan sekolah
Gisel dan leta berlari panik, wajah mereka tersirat kecemasan besar " kita nyusul pake mobil gue aja " kata putri menwarkan cepat, di angguki keduanya
Keadaan di lapangan mendadak tegang, saat semua orang di interogasi
Tak ada yang tau, dan Mengaku tentang kejadian itu
Geng Danderos ikut membantu, Alizar berlari dengan cemas "cctv di koridor satu mengarah ke lapangan rusak, gue yakin ada yang sabotase"
Alaska menoleh " cctv di koridor dua Ama tiga " tanya nya cepat, Alizar menggeleng " semuanya rusak bersamaan, gue yakin orang yang lakuin ini bukan orang luar" katanya dengan suara memelan
"Maksud Lo " bingung Alaska " ini pasti kerjaan orang dalam, masuk di gerbang itu pake kartu, bukan orang biasa yang langsung di masukin, semuanya butuh proses peraturan sekolah"
Beberapa klayen yang turut di undang, sudah di pulangkan karena di nyatakan tak bersalah, hanya sebagian yang di tahan dan di proses lebih lanjut
Tanpa mereka sadari seseorang kembali menarik seyum kemenangan "ini baru permulaan" gumamnya pelan
*****
Arka terus memegang tangan gadis itu, rasanya sesak luar biasa menatapi Neyra" kamu pasti baik-baik aja " gumamnya serak, dengan Sesetan air mata turun
Di usap cepat, menoleh ke depan mobil " lebih cepat lagi pak " supir itu mengganguk, dan membelokan ke arah rumah sakit Adipta
Mobil berhenti tepat di depan rumah sakit, dengan cepat neyra di turunkan di bantu arka, beberapa menoleh dan membelalak menatap anak tunggal keluarga Argadana
ada yang mengabadikan megambil potret cowo itu, tapi tak di hiraukan
Brankar neyra di masukan di ruangan IGD, dan langsung di bantu para dokter di sana " maaf ka, anda bisa menunggu di luar" kata salah satu suster menahan tubuh arka yang ikut masuk
"Tapi di-"
"Ini untuk kenyamanan kami, biar tak ada gangguan, mohon di mengerti" mulut arka bungkam dengan helaan nafas berat
Ia meyederkan punggungnya di tembok, dan mengusap wajahnya kasar " brengsek" sentaknya tajam, cowo itu terduduk lemas di lantai
Fares berlari menyusuri koridor setelah mengantar eyla istrinya di ruangan yang juga ikut di tangani dokter " arka " panggil nya menghampiri lelaki itu
Arka mendongak dengan mata memerah "om " panggil nya serak
Selanjutnya Fares tersentak saat lelaki itu memegang kedua kakinya " maaf " lirih arka
Fares ikut berjongkok " kamu nga salah, ini murni Karena orang lain " katanya mencoba tegar
"Harusnya aku lebih becus jagain Ara " lirih arka, menangis pelan
Fares mengalihkan pandanganya dan ikut membantu cowo itu berdiri "nga papa, om tau kamu menjaga neyra dengan baik, tapi ini memang kesalahan murni dan termasuk kesalahan kita juga, yang lalai menjaga neyra "
Malik berlari di susul dara-istri nya, " sayang " panggil nya mendekati putranya yang tampak hancur
"Hey, anak mama nga boleh sedih, neyra pasti selamat percaya sama mama " yakin dara menarik tubuh arka di pelukannya
"Mih " lirih cowo itu dengan suara bergetar "Ara " katanya pelan
Dara mengganguk kecil mengeratkan pelukan itu " neyra baik-baik aja, arka percaya kan sama mamah "
Malik ikut mengalihkan pandanganya, benar-benar sesak, ia berjalan ke arah sahabat nya yang terduduk lemas di kursi "gue nga tau neyra teryanta anak Lo " tanya nya serak ikut duduk
Fares menghembuskan nafas berat "dia anak yang gue private sama eyla, Lo tau sendiri berapa banyak musuh gua di dunia pesbisnisan "
Malik terdiam dan mengganguk paham,
Ceklek!!
Semua orang langsung tersentak dan menoleh melihat pria dengan jas putih keluar
"Dok gimana kondisi anak saya, di baik-baik aja kan " Fares langsung berdiri panik
Dokter Teo menghembuskan nafas berat " pasien harus segera di operasi, sebelum luka tusukan itu mulai menyebar, kami membutuhkan golongan darah AB, kebetulan stok di rumah sakit lagi habis "
Semuanya diam, Fares mengigit bawah bibirnya menahan sesak, darah neyra mengikut ke ibunya "darah saya aja dok " arka langsung meyaut cepat
Dara menoleh" tapi-"
"Nga papa mih, arka pengen lihat Ara sembuh " jawabnya pelan mengikuti dokter ke ruang transfusi darah
Sementara Malik pergi mengurus administrasi di lobby rumah sakit
Semuanya diam, duduk dengan perasaan yang Sudah tak karuan
3 jam berlalu....
Belum ada tanda-tanda dokter keluar, semuanya menunggu di kursi tepat di ruangan gadis itu berada, ia di dalam sedang mempertaruhkan nyawanya
Gisel dan leta turut hadir menenangkan eyla yang tak henti-hentinya menangis dengan tubuh lemas, sementara Malik dan Fares pergi mengurusi masalah ini
Dara juga kelimpungan sekarang, menatapi putranya yang terlihat hancur, ia tak mau makan, bahkan mengganti seragamnya saja arka tak mau, meninggalkan gadis itu
"Tante makan dulu, kasian neyra kalau tau mamah nya jadi gini, dia pasti ikut sedih " bujuk Gisel lembut
Eyla menggeleng, dengan lelehan air mata kembali jatuh
Arsen diam garis wajah cowo itu tertata dingin, di sana juga ada inti geng Danderos, tapi hanya arsen, gevan, dan fazel, selebihnya ikut membantu polisi menyelidiki kasus ini
Semuanya terjadi begitu cepat, cowo dengan Hudi hitam itu tiba-tiba muncul, menusuk neyra, dan hilang
Ini sudah seperti di rencanakan
Bagaimana bisa cctv yang mengarah ke lapangan rusak begitu saja, sengaja di sabotase seseorang
Ceklek!!
Semua berdiri dengan panik ikut mendekat, saat dokter Teo keluar melepaskan kacamata nya dengan helaan nafas panjang
Ia tersenyum tipis "alhamdulilah operasi nya berjalan dengan lancar, tapi pasien belum sadarkan diri, 40% saja untuk dia selamat, tusukan di perutnya cukup dalam, jika dalam waktu tujuh jam pasien belum sadar, dengan berat hati kami menyatakan dia koma "
DEG!!
Detak jantung mereka seolah berhenti berdetak, tubuh eyla langsung terduduk lemas, untung saja langsung di tahan Gisel " Tante nga papa kan " tanya nya cemas
Dara langsung memeluk sahabatnya, air mata kedua nya tumpah begitu saja
40%?
Mereka hanya punya harapan 40 persen saja,
Tubuh arka ikut melemas, air matanya tak di tahan lagi, lelaki yang selalu di kenal dingin dan tak punya hati, ikut menangis pelan
Gadis satu-satunya yang bisa buat arka menangis dia
NEYRA GEA DENANDRA
Nama itu tak akan habis di pikiran arka, bahkan hati nya milik gadis itu
Semua diam dengan mulut bungkam, suara tangisan leta dan Gisel juga tak bisa di bendung, keduanya menangis di Sana, menatapi nasib sahabat nya
"Neyra baik-baik aja kan syel " lirih leta dengan tenggorokan seperti di cekik
Gisel mengganguk pelan, dengan isakan mulai terdengar, gevan mendekati gadis itu
Ntah keberanian dari mana menarik tubuh Gisel ke dekapan nya, gadis itu agak terkejut tapi tetap menurut "udah, percaya sama aku, neyra baik-baik aja " katanya lembut
Fazel juga ikut mendekati gadis cantik di dekat Gisel, dan memeluk nya, leta tak peduli ia benar-benar butuh sandaran sekarang
Sementara arsen hanya menatap keduanya datar, dan menghela nafas berat
*****
BUGH
"ANJING " umpat arka marah, membabi buta tawanan di bawah tanah
Matanya memerah, yah alterego nya kumat, dan ini tingkat kedua, yang cukup berbahaya
Neyra
Gadis itu di nyatakan koma, semuanya hancur, pertahanan arka hancur begitu saja
Semuanya diam, tak ada yang menengahi, arka cuma butuh pelampiasan sekarang
"BRENGSEK "
DOR
semuanya ikut memejamkan mata meringis ngilu, saat cowo itu membunuh tanpa ampun
BUGH
"ARGHH ANJING, BRENGSEK LO SEMUA" katanya kesetanan, menarik salah satu tawanan yang gemetaran
SETTT
"AAKHH A-ampun " rintihan kesakitan terdengar
Mata lelaki itu merah, rahang nya mengeras di ikuti tatapan tajam yang menusuk
Menatap semua tawanan yang kurus, dengan tangan yang di ikat
DOR
DOR
Ia kalap sekarang, semuanya terlalu tiba-tiba bagi arka, ia benar-benar tak bisa mengandalikan semuanya, cemas, marah, takut, sedih, panik, semuanya campur aduk sekarang di dirinya
Hanya neyra ia butuh sekarang, tapi apa
Gadis itu akan tidur lama
Badannya melemah, saat bayang-bayang kenangan bersama gadis itu berputar seperti kaset
Mata terpejam, di iringi lelehan air mata yang jatuh
Hazel matanya berubah hitam, garis wajahnya kembali dingin, dengan tatapan tajam, menatap tawanan yang terbaring tak bernyawa dengan darah berceceran di mana-mana, termasuk tubuhnya
Ia berjalan tanpa mengatakan apa-apa
Seyum smirk itu kembali terbit, di bibir salah satu dari mereka, lalu sirna begitu saja
******
Satu Minggu berlalu.....
Semua berubah
Semenjak gadis itu di nyatakan koma, arka berubah
Yah, neyra yang merubah segala kepribadian nya
Sisi kejam dingin nya lebih mendominasi pada dirinya,
Ia lebih pendiam dan irit bicara, cuek dengan sekitaran, kebahagiaan nya benar-benar di rengut dalam satu hari
Ia hanya akan mengganguk dan menggeleng saat di tanya-itu pun kalau penting!
Kalau bukan karena paksaan ayahnya suruh sekolah, arka tak mau berangkat
Ia berjalan dengan erpon bluetooth yang tersumpal di kedua telinganya, garis wajah cowo itu tertata tenang tapi terkesan dingin, tatapan yang dulu hanya biasa kini berubah tajam
Beberapa berbisik pelan, menahan jeritan heboh, tak berani terlalu mengutarakan perasaan secara terang-terangan, walau beberapa ada yang menyapa, tapi berkahir di abaikan
Trauma, tiga hari lalu, ada murid dari kelas 11 IPA 3, yang nembak arka di kantin, tapi di tatar cowo itu, walau tak Sampe main tangan
"Arka " seorang gadis dengan rok mini, berwajah manis itu berlari mengejar arka yang sudah jauh
Tak di gubris, membuat fayola murid baru dua hari lalu berdesih pelan, dan mencekal pergelangan tangan cowo itu cepat
"Tung-" selanjutnya tersentak saat arka menepis tangan nya kasar "berhenti gangguin gue" tekannya dingin
Fayola malah tertawa sinis " kenapa sih, Lo tu dingin banget, masih mikirin cewe yang udah nga mau bangun la-arghh " pekik fayola kaget, saat lehernya di cekik arka di dorong kasar ke tembok
"Jaga omongan Lo " tekan arka tak main-main "uhuk-uhuk a-arka sakit "
Arka menghempaskan tubuh gadis itu kasar hingga terduduk di lantai memegang lehernya yang hampir putus
Demi apapun, fayola tak tau lelaki berwajah tenang itu, punya tempramen yang buruk
Arka hanya menatapnya tajam, dan melengos ke parkiran, ingin kerumah sakit Adipta menjenguk neyra
Oh ya
Soal keturunan Denandra yang ter-publish di media mau pun di dunia pesbisnisan sudah tersebar
Nama gadis itu sudah wiri-wiri di TV, satu sekolah sudah tau
Neyra keturunan Denandra
Sementara Cela?
gadis itu hilang tanpa kabar
Nama yang selalu di puja-puja seperti Dewi, kini dipenuhi hujatan, bahkan geng ervor ikut terseret
Nama mereka rusak di media mau pun di dunia nyata, hujatan pedis yang setiap hari mereka terima
*****
"Maaf ya ngerepotin, soalnya metting nya mendadak, mamah nga Mungkin ninggalin neyra " kata eyla tak enak
Arka mengganguk dan meyalimi tangan wanita cantik itu, setelah nya eyla keluar dengan penampilan sudah siap
Mereka memang bergantian menjaga gadis itu, pagi eyla, siang dara, sore arka, tapi kalau sibuk pasti Gisel dan leta, nah malam baru Fares atau Malik yang ikut menjaga gadis itu
Di depan ruangannya di sediakan 4 ajudan, yang menjaga 24 jam,
Arka berjalan mendekati brankar neyra, mata indah itu masih setia terpejam, tak ada perubahan selama seminggu "Ara kapan bangun, aku kangen" lirih Arka menggenggam tangan neyra yang di baluti infus
Wajah nya tetap cantik, hanya pucat saja "kenapa nga mau bangun, kamu nga kangen sama kita semua, temen kamu sedih Ara "
Tatapan Arka memerah" aku kangen " adunya dengan suara memelan" Ara harus cepet sembuh ya, Masa iya cantik nya aku nga kuat cuma lawan kayak gini " kata arka mencoba tegar
Tak ada respon, hanya suara monitor yang memenuhi ruangan putih itu
Arka menarik seyum tipis, menatap neyra lembut " Ara tau nga, beberapa Minggu lagi akan ada acara perkemahan, nanti kalau cantik nya aku sembuh, kita ikut ya "
Hening
"Pokoknya di sana kita bangun kenangan indah, kamu aku dan sahabat kita, aku pastiin Ara baik-baik aja " lanjut nya menatap wajah gadis itu meyedu
"Makin cantik deh Ara nya arka " kata cowo itu mencoba ceria " Ara.." panggil nya pelan, " jangan pernah ninggalin aku ya, kamu udah bagian penting di hidup aku, jadi jangan pernah berpikir untuk nyerah "
Arka menarik nafas pelan, perlahan maju mencium kening gadis itu " Ara hebat, Ara pasti kuat, aku percaya Ara nya arka pasti bisa ngelewatin ini..."ucapan nya berhenti menarik seyum tipis " kalau kamu nga ada alasan untuk bertahan, pikirin orang tua kamu ya cantik"
Percayalah hanya di neyra seorang Arka Malik Argadana, cerewet
Ting!
Arka merunduk ke handphonenya, tanpa ia sadari lelehan air mata turun di ujung mata neyra
Cowo itu langsung berdiri menegak, garis wajahnya kembali datar, dengan cepat menghubungi Gisel dan leta, untuk sementara menggantikan nya
******
Arka duduk di kursi besar, yang di depannya sudah di sungguhi layar besar, garis wajahnya tertata dingin, di sampingnya ada gevan dan fazel-sepupunya
"Lo berdua yakin " tanya arka dingin, tatapannya terus ke komputer dengan tangan yang tak berhenti mengetik
Keduanya tak mengganguk atau pun menggeleng "gue nga maksud mau rusakin persahabatan atau mau nuduh sembarangan, tapi bukti yang gue temuin tertuju sama dia doang "
Arka terdiam dengan helaan nafas berat "dia ngga mungkin Se tega itu "
Fazel ikut mengganguk setuju" gue kenal nevan dari SMA kelas satu, dia ngga Mungkin lakuin ini, kalau pun iya, dengan tujuan apa"
"Gue ngga tau " balas gevan datar
Semuanya diam, ini sudah seperti teka-teki, cctv yang mengarah ke lapangan rusak tak tersisa
"Kunci nya ada di cctv yang rusak, tapi memorinya ikut hilang"
"Gue minta bukti yang mengarah ke nevan " tintah arka, gevan menurut dan langsung memberikan flashdisk
"Selain nevan, Lo berdua Ngga ada curigai yang lain " gevan terdiam "ada, tapi dia bukan orang yang kita kenal"
Garis wajah Arka tertata dingin, tangan nya sibuk mengotak-atik komputer
Klik
Terlihat nevan yang berjalan di koridor belakang, lalu berhenti di depan seorang perempuan yang meyederkan punggungnya di tembok
Ini cctv di koridor belakang
"Bu Friska" alis arka terangkat
Mereka tampak berdiskusi, lalu tak lama nevan mencium guru muda itu, mereka saling melumat, ciuman terlepas, saat Friska memberikan Hudi hitam dengan pisau tajam
Tatapan Arka menajam di ikuti kepalan tangan yang kuat "brengsek" sentaknya kasar
Nevan
Sahabatnya mengkhianati dirinya
Lelaki itu berdiri mengambil kunci motornya dan langsung cabut
Motor sport hitam yang di kendarai arka seperti kesetanan, berhenti di markas
Ia berjalan dengan tatapan tajam, rahang nya mengeras, di ikuti kepalan tangan kuat
BRAKK!!
Pintu di dorong kasar
Arsen, Alizar, Alaska, dan nevan ikut menoleh kaget
"Kenapa " tanya arsen bingung
Tanpa pikir panjang arka meraih kerah baju nevan dan di seret hingga tubuhnya terbentur di tembok
BUGH
kepalan tangan kuat mendarat di pipi nevan, hingga cowo itu meringis, saat darah keluar ujung bibirnya
Mereka tersentak
"Ka Lo apa-apaan sih " marah Alaska
BUGH
seolah tuli tak mendengar kan suara apapun, arka membabi buta cowo itu, walau nevan sempat melawan, tapi kalah, keahlian bela dirinya memang tak sekuat arka
"ARKA" bentak arsen ikut marah "Lo kenapa sih " tanya nya menahan tubuh cowo itu Agar berhenti memukuli nevan yang terduduk lemas
"TANYA SAMA TEMEN LO " sentak arka menatap tajam nevan "MAKSUD LO APA LAKUIN GITU BRENGSEK"
"Lakuin apa, sampe bikin Lo kayak gini " tanya mereka ikut bingung
"DIA YANG NUSUK NEYRA, PERSETAN LO TEMEN GUE, BAKAL MATI LO DI TANGAN GUE ANJING" tatapan menajam, terpancar permusuhan besar di diri arka
DEG
Mereka menoleh tak percaya "nevan nga mungkin lakuin itu ka- "
"Tapi dia benar-benar lakuin " potong arka dingin,
Nevan yang terduduk jadi terkekeh pelan "oh udah tau " tanya nya tenang
Tubuh mereka seolah membeku tak percaya "bagus deh, jadi gue nga perlu banyak drama " lanjutnya dengan seyum miring
"Gimana rasanya kehilangan sakit?...kasian " katanya mengejek, tak ada ketakutan di wajah nevan
Mereka menatap cowo itu tak percaya "Lo semua bodoh, gampang banget kehasut "
BUGH
kali ini Alizar yang maju, mencekram kerah baju nevan "maksud Lo apa, lakuin ini " sentaknya tajam
Nevan menepis nya kasar, dan menghapus darah di sela ujung bibirnya " ini yang gue mau dari dulu " katanya sinis " arka harus rasain kehilangan" sentak nya
Tatapan Arka menajam "maksud Lo " desisnya
Nevan tertawa kecil, terkesan miris " perlu gue ingatin kejadian dua tahun lalu "
Alis mereka mengkerut samar "Vanya " satu kata keluar dari bibir nevan dengan mata memerah
"Cewe yang Lo tolak mentah-mentah, sampai bunuh diri " arka tertegun ia Dejavu, mengigat serpihan kenangan di kelas 10
"Lo ingat, dia kembaran gue "lanjut nevan dengan mata berkaca-kaca "dia frustasi karena cinta nya di tolak mentah-mentah, gue nga nyalahin Lo, tapi cara Lo nolak dia sampe permaluin dia, itu bikin mental Vanya di guncang " lanjut nya mencoba tegar
" Dia mutusin bunuh diri, DAN ITU KARENA LO " bentaknya menunjuk arka
Mereka bungkam seribu kata
"Perlu Lo tau, kehilangan Vanya ngerubah semua, keluarga gue hancur, papah selingkuh karena anggap nyokap gue nga becus jagain adek gue " katanya dengan setetes air mata jatuh
"Mama bahkan selalu nyalahin gue atas kepergian Vanya, Lo pikir gue nga capek, gue muak liat muka Lo, Lo benalu di keluarga gue arka " sentaknya sambil tertawa hambar
"Sekarang, Lo juga harus rasain kehilangan orang yang kita sayang "
Dada arka meyesak, dengan helaan nafas berat, tak menyangka kejadian dulu menjadi Boomerang pada kehidupan nya
Arka kembali menatap cowo itu dingin" kenapa harus Ara yang jadi incaran lo "
Nevan tersenyum miring ikut membalas tatapan itu "dia orang yang Lo sayang kan, lebih bagus lagi kalau neyra pergi nyusul Vanya"
DOR
"ARKA " bentak mereka saat cowo itu melepaskan senjata tepat di kaki, hingga nevan terduduk lemas
"Kurung dia di markas bawah tanah " tintahnya dingin, dan berlalu pergi