Young Lady, Helene Morgan [EN...

By sourbxrries

641K 59.8K 781

Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci k... More

Chapter 00
Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Author Note (A/N)
LIMITED TIME
Extra Chapter - 01
PDF
WON'T GET DIVORCE!

Chapter 23

13.2K 1.6K 25
By sourbxrries

Chapter 23 : Her evil side is revealed

Lennox menjelaskan hasil interogasinya pada Gerald sembari berjalan bersisian bersama tuannya di sepanjang lorong mansion.

Sembari merangkai kata, Lennox berusaha menyelaraskan langkah kaki dengan Gerald yang berjalan terburu-buru.

"Yang Mulia!"

Di kediaman ini, hanya Gerald yang pantas menerima sebutan panggilan tersebut.

Karena itu, Gerald akhirnya menghentikan langkah kakinya kemudian berbalik, memandangi salah satu utusannya yang tengah berlari menghampiri dengan tergesa. Begitu pula dengan Lennox.

"Saya sudah menemukan bukti valid, Yang Mulia!" susul pria itu lagi.

"Laporkan," sahut Gerald.

"Salah satu makelar pembunuh bayaran di distrik lampu merah* mendapat klien yang ingin menarget orang yang sama sebanyak dua kali. Waktu penyerangan yang disepakati sesuai dengan hari di mana Nona Muda diserang beruang di acara perburuan dan ketika diculik di festival rakyat. Dan ... ini, Yang Mulia. Ini adalah alat pembayaran yang digunakan oleh klien tersebut."

[A/n : Distrik lampu merah adalah area pelacuran; wilayah perdagangan sex.]

Gerald mengambil alih selembar cek yang dibawa oleh bawahannya itu.

Benar, ini bukti valid.

Karena, setelah melihat nama keluarga pemilik cek tersebut, Gerald langsung tahu siapa pelakunya—meski yang tertera di sana hanya lambang dan nama keluarga saja, bukan nama lengkap orang yang melakukan transaksi.

"Panggil seluruh anggota divisi satu. Kita ke County of Lowell sekarang."

Sang Grand Duke memberi perintah dengan nada datar nan dingin, namun terdengar tegas.

Dengan membawa satu regu kesatrianya, ia bersiap mengepung kediaman Lowell untuk menyeret nyonya rumahnya ke penjara bawah tanah Grand Duchy.

***

"T-tuan Count, gawat!"

Ketika pintu ruang makan dibuka tanpa permisi, kepala pelayan di kediaman Lowell segera berseru dengan gelagapan bercampur panik.

"Ada apa?" tanya Simone, sang kepala keluarga.

"G-grand Duke! Grand Duke of Morgan beserta pasukannya datang dan menghancurkan gerbang utama! S-sekarang mereka—"

"MINGGIR!"

Sebuah titahan lantang menggelegar dan menggema ke segala penjuru, memutus kalimat sang kepala pelayan kediaman ini.

Sebelum majikannya turun tangan langsung, Lennox mengisyaratkan agar dua orang anak buahnya menyeret pergi pria setengah baya tersebut agar tidak menghalangi langkah Gerald.

"Grand Duke, selamat datang di kediaman kami. Boleh saya tahu apa alasan kedatangan anda yang tanpa kabar saat ini?"

Simone bangkit dari kursinya dan bertanya dengan sopan. Namun, Gerald mengabaikannya.

Jangankan menanggapi, ia bahkan tidak memedulikan eksistensi orang lain selain orang yang ia cari—seluruh atensinya hanya tertuju pada satu orang, Katerina Joey Lowell.

"A-arrghh! T-tolong, lepaskan!"

Setelah tiba di hadapan orang yang ia cari, tanpa kata basa-basi, Gerald langsung menarik rambut Katerina dan menyeretnya. Ia tanpa belas kasih mengabaikan rintihan dan permintaan pengampunan yang keluar dari mulut wanita itu.

"Apa yang anda lakukan pada istri saya?!"

Simone yang melihat pemandangan itu sontak membelalakkan mata. Dengan panik, ia bergegas mengejar Gerald yang menyeret rambut Katerina dengan kasar.

"Tolong lepaskan istri saya, Grand Duke! Apa-apaan anda ini?!"

Simone yang berhasil mengejar segera berusaha memisahkan istrinya dari sang pemimpin Grand Duchy. Namun, Gerald dengan kasar segera menepis tangannya dan menatap pria itu dengan nyalang.

"Jangan ikut campur!" cecar Gerald tegas.

"Bagaimana saya bisa abai begitu saja jika anda bersikap kasar pada istri saya seperti ini?!" balas Simone, masih kukuh.

"Aku sudah sangat berbaik hati untuk tidak membuat County menjadi sama rata dengan tanah! Ini kesabaranku yang terakhir! Aku hanya akan menghukum jalang ini! Aku hanya akan membuatnya membalas semua yang telah ia perbuat kepada putriku!"

Simone sama sekali tidak mengerti ke mana arah pembicaraan dibawa oleh Gerald. Ia tidak paham dengan situasi ini.

Apa kesalahan istrinya?

Mengapa Grand Duke of Morgan ingin menghukumnya?

Simone sama sekali tidak tahu.

"Mari selesaikan semuanya dengan kepala dingin, Grand Duke."

Simone kembali bersuara dengan sedikit lebih tenang—setidaknya ia sudah berusaha untuk tetap tenang di tengah kekacauan ini.

"Mari bicarakan ini baik-baik. Pasti ada kesalahpahaman—"

"SUDAH KUBILANG, INI KESABARANKU YANG TERAKHIR!"

Gertakan Gerald yang lantang berhasil membekukan suasana. Semua orang tersentak dan membeku di tempatnya selama beberapa detik akibat terkejut.

"Berhenti menghalangiku atau kau juga akan menanggung akibatnya!" imbuh Gerald lagi, mengancam.

"Tapi, Grand Duke ... istri saya tidak mungkin—"

"Ayah."

Richard yang semula ingin berpura-pura tidak tahu dan tidak ingin ikut campur pada akhirnya terpaksa angkat suara.

Lelaki itu meletakan pisau dan garpu makannya ke atas meja—nafsu makannya sudah hilang sejak lama.

Richard menatap ayahnya lekat-lekat kemudian kembali menyambung kalimatnya.

"Biarkan Ibu membayar semua harga atas apa yang telah ia perbuat kepada Nona Morgan."

"A-apa maksudmu ..?" ujar Simone bingung. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa hanya aku yang tidak tahu?" timpalnya bingung.

Richard tidak menjawab pertanyaan sang ayah. Ia memilih untuk bangkit dan berjalan menghampiri Gerald kemudian membungkukkan tubuh.

"Saya dengan tulus meminta maaf atas apa yang telah terjadi, Grand Duke. Dan ... tolong sampaikan permintaan maaf saya kepada Nona Helene. Saya tidak pernah ingin bersikap jahat kepadanya. Saya tidak pernah punya niat buruk. Saya meminta maaf atas kelalaian saya di masa lalu sehingga tercipta kesalahpahaman yang menyakitinya secara tidak sengaja. Dan, maaf ... karena tidak bisa menjadi kakak yang baik untuknya."

Gerald tidak menanggapi kalimat permintaan maaf panjang lebar itu dengan sungguh-sungguh. Ia hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

Mengabaikan Richard yang masih terus membungkuk kepadanya, Gerald kembali mengambil langkah, melenggang keluar ruangan sembari terus menyeret Katerina.

Simone semakin tak mengerti.

Meski kalimat putra semata wayangnya barusan membuatnya sedikit syok dan mendadak memiliki banyak spekulasi, ia membuang semua kecurigaan itu untuk sekarang dan berfokus untuk menyelamatkan istrinya terlebih dahulu.

Ia hendak mengejar Katerina yang diseret pergi oleh Gerald. Namun, Richard menahannya.

"Apa yang kau lakukan?! Kita harus menyelamatkan ibumu!" cecar Simone frustrasi.

Dengan mata memerah, Richard menggeleng lemah pada ayahnya.

"Untuk sekarang, lebih baik Ayah beristirahat. Tenangkan diri dan pikiran Ayah dahulu. Besok, aku akan menjelaskan semua hal yang kutahu pada Ayah."

Malam ini, acara makan malam bersama keluarga Lowell berbeda dari biasanya. Karena kali ini, semuanya berakhir kacau.

Begitu pun seterusnya.

Setelah malam ini, makan malam menjadi salah satu kegiatan yang paling dihindari oleh kedua Lowell tersebut.

Karena makan malam ... mengingatkan mereka pada kenangan buruk dan rasa sakit akibat kebohongan dan pengkhianatan dari orang yang paling berharga bagi mereka.

.

.

~ To be continued ~

A/n:
Apakah Richard sudah tahu semuanya? Jawabannya ada di chapter 15.

Setelah pulang dari pesta debutante Helene, Richard yang mulai meragukan kata-kata Katerina akhirnya memerintah bawahannya untuk mencari tahu hubungan antara Katerina, Helene, dan Gerald

Sejak saat itulah dia tahu semuanya, termasuk penyiksaan yang selalu Katerina lakukan pada Helene

Published on 07-01-2024

Continue Reading

You'll Also Like

664K 80.6K 31
Dahulu dia dijuluki mawar putih,seseorang yang memiliki hati bersih dan lembut serta memiliki tampilan sama seperti makna bunga mawar putih. Tapi na...
301K 36.9K 105
On Going ~*Novel terjemahan*~ penulis: yang gwaram penerjemah Inggris: latte Editor:sasha Chapter:170(tamat) Jangan lupa follow akun ini yah🥰 Dalam...
324K 29K 155
Title: Death Is the Only Ending for the Villainess BACA INFO!! Novel Terjemahan Indonesia. Hasil translate tidak 100% benar. Korean » Indo (90% by M...
1.1K 84 6
Baca aja dulu~ warning!!!⚠️ #bxb #typo #mengandung🔞 #gknyambung #cerita ini tidak terlalu sama dengan cerita aslinya....gimana sih ngomongnya? begi...