di lorong rumah sakit terlihat gavin dan yang lainnya sedang berlari bak kesetanan dengan nara yang di gendong oleh gavin yang tengah kesakitan karena tersiram sup panas yang di bawa karen, para perawat yang melihat gavin berada di rumah sakit langsung berlari menyiapkan peralatan dan ruangan khusus untuk nara dan semua dokter yang panik langsung menghampiri gavin.
"DOKTER SIALAN BISAKAH KALIAN LEBIH CEPAT, ADIK KU SEDANG KESAKITAN!!" ucap gavin yang tersulut emosi
"T-tuan mari s-saya bantu nona m-muda" ucap dokter tersebut dengan nada gemetar
"Tidak!! Panggil dokter johnny!! Dalam 5 menit ia belum keruangan adik ku akan ku belah isi kepalanya!" Ucap gavin dengan nafas memburu
Sang dokter yang mendengar perkataan gavin menganggukan kepalanya lalu berlari untuk menemui johnny
"gavin tenangkan dirimu, disini bukan hanya kau yang khawatir dengan baby tetapi kami semua juga khawatir dengan baby, jadi tenangkan dirimu" ucap david berusaha meredakan emosi gavin
"bagaimana aku bisa tenang david!! kalau grandpa tau baby terluka lagi pasti dia akan membawa baby ke luar negri dan aku tidak mau itu terjadi lagi hiks hiks" ucap gavin dengan tangisnya yang pecah
gavin cukup trauma oleh kejadian yang di buat oleh kakeknya sendiri dengan cara membawa adiknya ke prancis tetapi dengan cara mensabotase ekg milik nara sehingga ia mengira bahwa adiknya telah tiada, semenjak adiknya di nyatakan tiada oleh dokter gavin dan yang lain sangat amat kacau seakan dunia mereka hancur.
"tenanglah gavin, aku yakin grandpa tidak akan membawa baby" ucap david dengan merangkul sepupu nya
ketika sedang berbincang pintu kamar rumah sakit terbuka keluarlah dokter dengan wajah datar dan dingin.
"JOHNNY!! bagaimana keadaan adik ku?!! apakah dia baik baik saja?! apakah luka nya cukup parah?! adik ku tidak terluka parah kan?! JOHNNY JAWAB PERTANYAAN KU SIALAN!!" ucap gavin dengan pertanyaan beruntunnya
"bisakah kau tanya satu persatu?!" ucap johnny dingin
"jawab saja pertanyaanku bajingan!!" tekan gavin
"adik mu baik baik saja, luka nya tidak terlalu parah aku akan menyuruh perawat untuk membawakan salep luka, ah ya adik mu juga demam aku akan memberikan resep obat untuk adik mu" ucap johnny dengan wajah datar
tiba tiba saja johnny mendekati gavin dan membisikan sesuatu kepada gavin.
"your little sister is so beautiful, i want her" ucap johnny menyeringai
gavin mendengar perkataan johnny mulai tersulut emosi tetapi ia tahan.
"cih in your dream jerk!! jika kau menyentuh adik ku bahkan se ujung kuku pun aku tak segan untuk membunuhmu bastard!!" tekan gavin
"I don't care about your threats gavin, she is mine right now" bisiknya kepada johnny menyeringai
setelah membisikan sesuatu kepada gavin ia langsung pergi meninggalkan tempat tersebut, rahang gavin mengeras dan menatap johnny yang sedang berjalan dengan tatapan membunuh.
"shaquilla gladys alnara putri maxiem sekarang kamu milik ku babe" ucap johnny menyeringai
"only mine" tekan johnny
gavin hanya menatap lurus di mana johnny pergi tadi, hingga pundak nya di tepuk oleh vero adik ke tiga nya.
"lo gapapa bang?" tanya vero
gavin yang merasakan pundaknya di tepuk langsung tersadar.
"a-ah ya, aku tidak papa" ucap gavin datar
"lo gak mau masuk ke ruangan princess?" tanya vero datar
"bahasa kamu vero!" ucap gavin dengan tegas
vero hanya berdecak kesal mendengar perkataan kakak sulung nya itu.
"ck iya iya, masuk sana princess sudah bangun" ucap vero dengan nada kesal lalu pergi memasuki ruang nara.
Gavin mengusap wajahnya kasar, ia tahu johnny sudah mulai terobsesi dengan adik nya, tentu saja dia tahu johnny bukan sekedar hanya dokter melainkan mafia juga, dokter hanya pekerjaan sampingan johnny saja.
"Ya tuhan jagalah adik ku" batin gavin lalu pergi menyusul memasuki ruangan nara.
---------
Di gedung menjulang tinggi ada 4 pria sedang berkumpul sedang membahas saham perusahaan yang akhir akhir ini meningkat.
Ekhem
"Daddy akan mengadakan pesta untuk merayakan naiknya saham perusahaan" ucap maxiem to the point
"Aku setuju saja, tetapi pengamanan harus ketat aku tidak ingin princess terluka atau di culik lagi dad" ucap vincent dingin
"Tanpa kau bilang aku sudah berfikir seperti itu son" ucap maxiem datar
"Son, apakah kau sudah mengawasi baby?" Tanya maxiem kepada vincent
"Sial! Aku lupa dad" ucap vincent
Vincent langsung berdiri menghampiri meja kerja nya lalu mengambil laptop, Ia mengotak atik laptopnya.
Dahi vincent mengyeringit karena tidak ada rekaman cctv di sekolah, perasaan vincent mulai tak karuan ia memanggil leon untuk melacak putrinya.
"LEON!!" Teriak vincent
Maxiem,elmero dan jovano yang berada di ruang itu sedikit terkejut karena teriakan vincent, dan leon langsung berlari menghampiri tuannya.
Jovano, elmero dan maxiem menatap vincent heran karena melihat wajah vincent yang gelisah.
"Ya tuan ada yang bisa saya bantu?" Ucap leon menunduk
"Boy, ada apa dengan mu?" Tanya maxiem bingung
Vincent menghiraukan ucapan ayahnya, yang berada di benaknya adalah kondisi putrinya.
"Leon, lacak keberadaan putri ku!! RIGHT NOW!!" ucap vincent dengan nada rendah
"Baik tuan" ucap leon lalu pergi dengan terburu buru
Vincent langsung mengusap wajahnya kasar dengan nafas yang memburu, jovano langsung menghampiri vincent.
"Kak ada dengan dirimu, daddy bertanya kepadamu" ucap jovano menepuk pundak vincent
"Jov Aku sudah memeriksa cctv sekolah tetapi tidak ada rekaman, sepertinya ada yang sengaja menghapus rekaman cctv itu" ucap vincent
Maxiem dan yang lain langsung berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri vincent, lalu masuklah leon dengan laptopnya.
"Tuan! Saya sudah menemukan keberadaan nona muda" ucap leon dengan nafas memburu
"katakan!" Tekan jovano
"n-nona muda sedang berada di rumah sakit 'maxiem hospital' " ucap leon menunduk
"ARGH SIAL" geram vincent
"LEON SIAPKAN HELIKOPTER SEKARANG!!" Ucap jovano murka
"Aku bersumpah, aku tidak akan melepaskan orang yang sudah melukai putriku!!" Ucap vincent emosi
"Tuan helikopter sudah siap" ucap leon tegas
Vincent dan yang lain langsung berlari keluar untuk menuju rumah sakit dan para karyawan menatap bingung kepada pemilik perusahaan tersebut karena berlarian seperti di kejar hantu. Mereka dengan perasaan panik langsung menuju rooftop gedung dan pergi menuju rumah sakit milik keluarganya.
"Ya tuhan jagalah putriku" batin vincent
------
Di ruangan rumah sakit mereka mengeliling brangkar nara, mereka hanya menatap nara yang sedang tertidur dengan tatapan perasaan khawatir karena kulit nara yang me merah dan sedikit kulit terlupas.
"Dav apa kau sudah memberi tahu grandpa soal ini?" Tanya damian
"Aku belum memberi tahu grandpa" ucap david dingin
"Jangan beritahu grandpa terlebih lagi daddy" ucap gavin dingin
"Ah ya, aku ingin memberi tahu kalian terutama untukmu arka" ucap gavin dingin
"Katakan!" Ucap arka penasaran
"Johnny menginginkan baby" ucap gavin to the point
"APA!!"
Semua yang mendengar terkejut bukan main karena mereka tahu johnny bukanlah orang sembarangan ia juga memasuki dunia gelap.
Rahang arka mengeras dan mengepalkan tangannya hingga kukunya menancap ke daging tangannya.
"SIALAN!! Akan ku bunuh dia" tekan arka penuh dengan emosi
"Jangan gegabah mengambil tindakan arka, dia bukan orang yang mudah di bunuh bahkan dia jauh lebih berbahaya" ucap gavin dingin
"Ya sebelas dua belas lah sama bahaya nya sama keluarga kita" ucap lucas santai
"Jadi ku harap kau bisa menjaga adik ku arka" ucap gavin menatap serius arka
"Pastinya akan ku jaga princess dengan nyawaku sendiri" ucap arka serius
Saat sedang berbicara serius tiba tiba verrel memasuki ruangan nara dengan panik.
BRAKKK
"Bisakah kau membuka pintu secara perlahan verrel revano maxiem?!" Ucap david menatap verrel ingin membunuh
"Huf huf huf kak ini jauh lebih gawat" ucap verrel dengan panik
"Katakan dengan jelas verrel" tekan damian
"G-GRANDPA!" Ucap verrel setengah setengah
"Katakan dengan jelas sialan!!" ucap cesario
"g-grandpa d-datang ke rumah sakit kak!!" Ucap verrel panik
Mereka lagi lagi terkejut karena kakek mereka datang, mereka panik bukan main dan memikirkan alasan kenapa mereka tak menghubungi kakeknya dan yang lain.
BRAKK
"PRINCESS"
Vincent langsung berlari menghampiri brangkar nara, matanya membulat kala melihat lengan kulit nara yang me merah dan kulit yang sedikit terkelupas.
Ia langsung menatap semua anak dan keponakan nya dengan tatapan tajam dan membunuh.
"Kalian semua daddy hukum!" tekan vincent menatap semua anak dan keponakan nya dengan tatapan membunuh
Mereka semua hanya mengangguk karena memang ini kesalahan mereka karena tidak bisa menjaga adik nya, mereka tidak takut dengan hukuman vincent melainksn ia takut dengan kondisi nara.
"Dan kau arka, jangan temui putriku dalam dua minggu itu juga sebagai hukuman mu" ucap elmero dingin
"Tap-" ucap arka terpotong
"Aku tidak menerima penolakan arka!" ucap elmero tegas
"Bisakah kalian jelaskan apa yang terjadi di sekolah?" Tanya jovano dingin
"Jadi"
TBC
Halowww permisaaa maaf yaa kalo aku up lama buangettt soalnya aku lupa aku punya cerita wp WAKAKAK jadi pas aku buka aku kaget ada banyak notif, yowes aku buru2 bikin cerita dehh, maaf ya guyss, terimakasih sudah mau menunggu, enjoy bacanya, see u next chapter gess