TRANMIGRASI ZEA & NEYRA

By Dinda_Lilis56

2.4M 122K 8.1K

LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini... More

TRANSMIGRASI | 01
TRANSMIGRASI | 02
TRANSMIGRASI | 03
TRANSMIGRASI | 04
TRANSMIGRASI | 06
TRANSMIGRASI | 07
TRANSMIGRASI | 08
TRANSMIGRASI | 09
TRANSMIGRASI | 10
TRANSMIGRASI | 11
TRANSMIGRASI | 12
TRANSMIGRASI | 13
TRANSMIGRASI | 14
TRANSMIGRASI | 15
TRANSMIGRASI | 16
TRANSMIGRASI | 17
TRANSMIGRASI | 18
TRANSMIGRASI | 19
TRANSMIGRASI | 20
TRANSMIGRASI | 21
TRANMIGRASI | 28
TRANMIGRASI | 29
TRANMIGRASI | 30
TRANMIGRASI | 31
TRANMIGRASI | 32
TRANMIGRASI | 33
TRANMIGRASI | 34
TRANMIGRASI | 35
TRANMIGRASI | 36
TRANMIGRASI | 37
TRANMIGRASI | 38
TRANMIGRASI | 39
TRANMIGRASI | 40
TRANMIGRASI | 41
TRANMIGRASI | 42
TRANMIGRASI | 43
TRANMIGRASI | 44
TRANMIGRASI | 45
TRANMIGRASI | 46
TRANMIGRASI | 47
TRANMIGRASI | 48
TRANMIGRASI | 49
TRANMIGRASI | 50
TRANMIGRASI | 51
TRANMIGRASI | 52
TRANMIGRASI | 53
TRANMIGRASI | 54
TRANMIGRASI | 55
TRANMIGRASI | 56
TRANMIGRASI | 57
TRANMIGRASI | 58
TRANMIGRASI | 59
TRANMIGRASI | 60
TRANMIGRASI | 61
TRANMIGRASI | 62
TRANMIGRASI | 63
TRANMIGRASI | 64 > ENDING
EKSTRA PART

TRANSMIGRASI | 05

68.1K 2.9K 41
By Dinda_Lilis56


~TRANSMIGRASI_05~

Mengumpat pelan. Langsung menurunkan neyra dan menarik tangan gadis itu

Berdesih pelan saat keduanya di kepung

"Shit " umpat cowo itu masih setia memegang pergelangan tangan neyra,

Menatap mereka sedikit sinis, ntah lah mood neyra rusak, di tambah harus terseret masalah cowo aneh di depannya

"Dasar bocah " pria tua dengan jas hitam, berjalan mendekat

Tatapan cowo itu semakin dingin

"Kamu mau main-main sama saya, Arka Malik Argadana, simpan rahasia itu, baik-baik, kalau sampai itu terbongkar, dan di ketahui media, kamu orang pertama yang Saya cari, ngerti " katanya tegas

tersenyum tipis, arka menatap pria di depannya dengan datar" anda se-takut itu, kalau ketahuan"

"Tutup mulut kamu, jujur saya malas mengurusi bocah ingusan kayak kamu, lebih baik kamu menyerah, saya tidak mau masalah ini panjang, apalagi kamu keturunan Argadana " katanya tegas

tersenyum sinis, di balik maskernya " sekalipun Saya bukan keturunan Argadana, saya tidak akan pernah takut dengan anda "

rahang pria tua itu, mengeras samar, merasa tersinggung

"Habisi bocah itu, " tintanya tegas

Arka, semakin menggenggam tangan neyra, dan semakin was-was, saat mereka mulai mendekat

bukannya takut, neyra lebih ke-kesal saja

BUGH!

BUGH!!

Mereka mulai menyerang arka, lawan tidak imbang, tapi lelaki itu tidak kewalahan sedikitpun

BUGH

KREK

BUGH

Neyra mundur, saat arka sudah mulai di keroyoki

masih bisa mengimbangi, walau jelas ia sedikit kewalahan

sementara pria tua itu, asik menonton di sofa, di jaga dua orang di sebelahnya

Mata neyra membulat, saat salah satu dari mereka mengeluarkan belati,

Tak pikir panjang neyra langsung berlari

BUGH!!

belati tadi jatuh di tanah

Dengan lihai, neyra langsung menangkis pukulan pria itu, hingga membuatnya tersungkur di tanah

Perhatian neyra, teralihkan saat 3 berbadan besar maju, menyerangnya

Tak ada ketakutan di matanya sama sekali, bahkan seyum tipis terbit begitu saja "menyerang zea, artinya siap untuk mati"

Mereka menyerang neyra bersamaan, Walau ia masih bisa mengimbangi, tak butuh waktu lama mereka sudah tergeletak tak berdaya

Bahkan pria tua yang sedari tadi meyaksikan, di buat terpaku di tempat

Mata neyra membulat, saat Arka terkena sayatan belati, di bagian dada, ia langsung berlari

BUGH!!

menghabisi mereka satu-persatu, yang masih menyerang,

Meringis, merasa sudah banyak darah yang keluar membuatnya ikut melemah. tapi masih ikut menyerang

Neyra dengan lihai menangkis, dan memberikan pukulan tak kalah kuat,

SETT

tak sadar, rambut panjang nya sudah tergerai indah

Beberapa tertegun. tak bisa berkata-kata,

Cantik..imut

Arka tanpa sadar ikut terpesona

menguyur rambutnya ke atas, membuat rambut indah nya, jatuh jadi baterfly, dengan leher putih dan mulus yang terkepos

Sial, dia tak bisa mengalihkan pandangan nya

berjongkok, neyra mengambil belati tadi, dan mulai mendekati pria tua yang duduk di sofa

Wajah pias yang kagum tadi, kini tergantikan dengan raut wajah tegang,

"Om, mau main " tawar gadis itu manis, sambil memutar-mutar belati, di tangannya

menelan ludah kasar, dengan wajah memucat

"Ka-kamu jangan main main ya, sama saya " ancamnya sedikit gemetar

Melirik, dengan tangan yang masih memutar belati " nggak lama om, cuma dikit doang "

semakin menegang, apalagi Tatapan neyra yang kembali tajam ke arahnya

Membuat tubuhnya keringat dingin,

Hingga..

Pip, pip

" bos masuk" teriak ajudan, yang tau-tau nongol dengan pintu belakang mobil sudah terbuka

Tak pikir panjang, langsung berlari. walau sesekali jatuh, kakinya sudah seperti jeli, susah di ajak kerjasama, dalam keadaan seperti ini

Berhasil masuk, mobil Avanza hitam langsung pergi meninggalkan gedung terbengkalai

Neyra tersenyum sinis, lalu melempar belati itu di tanah "gitu aja takut " gumamnya tanpa dosa

Lalu, menoleh ke arah arka yang masih terduduk memegang dadanya,

Mendekat dan berjongkok "Lo nggak papa kan "

menggeleng pelan, dengan garis wajah datar

Walau sesekali meringis, memegang dadanya " coba gue liat " neyra tersentak "tuhh kan. Lo luka "

Tertegun begitu saja, saat neyra menutupi darahnya yang mengalir "Gue bantu ya, ini udah mau malam, "

Terdiam sejenak, lalu mengganguk pelan

Tak ada pilihan lain

mulai membantu Akra berdiri, dengan pelan, ia membopong tubuh cowo itu "Lo yang tinggi, apa gue yang ke pendek kan sih"

Seyum tipis terbit di balik masker nya, "Ck. bawel Lo, niat nolongin nggak sih "katanya sok kesal

gatal pengen cakar mulut nya "udah deh, mending Lo diam, masih untung gue tolongin" katanya, ikut kesal

Hening

mengulum bibir kalem. Arka melirik neyra kecil " Lo jago juga ya, berantem nya, gue sempet nggak percaya tadi, soalnya kaya-"

"Kayak apa " potong neyra cepat, membuat cowo itu menatapnya datar

"Ya, kayak coba deh bandingin, kalajengking kecil aja Lo takut, lah tadi orang bawa belati Lo lawan, mana jago lagi, aneh aja gitu"

hanya menghembuskan nafasnya malas "gue cuma takut hewan, bukan takut orang "

mengganguk paham, arka diam

sebenarnya ada juga yang lain, masa cewe se cantik dan imut gini, bisa berantem

Tanpa mereka sadari, mereka jadi akrab

"Nah, itu ada tempat duduk, kita istirahat di situ dulu ya " ajak neyra, membuat cowo itu mengganguk pelan

"bisa kan " mengganguk pelan, walau sesekali meringis menahan perih di dadanya

"kayaknya lukanya aga dalem deh " kata neyra pelan, menatap banyak darah yang keluar

"gu-gue boleh liat ngga luka Lo, "melirik datar, membuat neyra gelagapan "eh nggak, maksud gue bukan apa-apa, cuma liat luka Lo aja, takut infeksi atau parah "katanya cepat

tak mengatakan apa-apa, dengan garis wajah tenang, arka mulai membuka hudinya, dengan neyra yang mengalihkan pandanganya

"Lo nggak niat bantuin apa "

hampir mengumpat, neyra sok berdesih "Ck, tinggal buka aja, apa susahnya sih "

"Ya bantuin, Lo nggak liat gue luka, ya ngga bisa "balas Akra tak mau kalah

menghembuskan nafasnya kasar, mencoba sabar sekarang "ya-yaudah, "

mengkerut heran, neyra memang membantu nya, untuk buka baju, tapi pandangannya ke arah lain

"Ikhlas ngga sih "

"Bisa diem nggak sih Lo, cerewet banget dari tadi "

mencuat kan bibir nya kalem, sumpah baru kali ini! ada cewe yang berani ngebantah ucapan nya

berhasil membuka bajunya, dengan neyra yang masih memandang arah lain "gue izin lihat boleh "

Bibir Akra berkedut samar, menahan seyum "izin mau lihat apa "

mengumpat kasar dalam hati "CK, nggak usah kemana-mana deh otak Lo, "katanya kesal,

Berdehem pelan, arka mengganguk "Hem, silahkan, limited edition ini "

mencibir malas, lalu mulai berani melihat dada luka cowo itu, walau pandangannya di dada itu, tapi lirikan nya sedikit ke bawah, roti-roti keras

"Inget tujuan awal "sindir Akra, dengan neyra yang mendengus

Lalu dengan intens memeriksa luka arka " sayatan nya, aga dalam, jadi kayaknya harus di jahit, " terangnya masih fokus

"Berarti bakal di suntik? "tanya Akra polos

mengganguk kalem, membuat nya mendengus tak suka dan cemas

Gue kan phobia suntik

tertegun, menatap wajah gadis itu lebih dekat, mata hazel green yang cantik, bulu mata lentik, alis sedikit tebal, pipi chubby yang imut, di tambah bibir pink alaminya, apalagi bau wangi tubuh neyra

Sangat menenangkan

Arka juga menyukai sifat nya

"Nih, udah selesai, gue cuma tutupin dulu lukanya pake sorbek itu, untuk berhentiin darahnya sementara, nanti selanjutan nya biar dokter yang tangani " jelas neyra

mengganguk tenang, diam-diam melirik neyra yang merogoh handphone nya

membulat, solat magrib sudah selesai, dan hampir 20 pesan terkirim dari asisten pribadinya di mansion, menanyakan di mana keberadaan gadis itu

"Aduhh mampus" panik neyra, selanjutnya merekah menatap taksi yang di pesan sudah datang

ia menoleh " eh elo, "

"Akra " koreksi cowo itu datar

"Ah iya, Akra, sorry ya, gue nggak bisa nemenin, soalnya udah di telfon orang rumah "

mengganguk paham, dengan garis wajah tenang "iya, nggak papa, temen gue juga udah kesini "

menarik senyum tipis, neyra melambaikan tangannya ceria "oh oke, gue duluan ya, dah Arka "

Tanpa sadar seyum tipis terbit di balik masker nya

Lalu kembali datar, dan menarik senyum tipis "you are mine now " gumamnya pelan, menatap taksi biru yang sudah pergi

Seyum tipis terbit begitu saja, menyentuh sorbek hitam, dari gadis manis tadi

Hingga....

Mobil Alphard hitam, berhenti di depan arka

Dua lelaki tampan, turun dengan panik "Lo Nggak papa kan ka "tanya gevan

Melirik datar, arka menatap Keduanya dingin "lama"

Reflek mengumpat, "Lo ya, di tolongin, bukannya makasih, malah gitu" kata fazel ikut kesal

"katanya tadi Lo berantem?"

"Nggak tau, cepetan bantuin, dada gue luka "

Tak bertanya lagi, keduanya membantu arka masuk ke mobil

"Bokap gue nggak tau kan " tanya arka tenang

menoleh ke belakang, fazel mengganguk "ngga, kita nggak kasih tau "

Arka kembali diam "oh ya ka, tadi Lo bilang ada yg nolongin, siapa? " tanya gevan, fokus menyetir

"cewe "

CITTT!!

"Anjir" umpat fazel

"Hah "

"Maksud nya cewe yang nolongin Lo " tanya gevan kaget

meringis saat jidatnya ikut terbentur, "Ck, bisa pelan nggak sih Lo bawa nya"

"ya Lo juga, ngomong nya gitu, gimana nggak kaget coba" katanya tak mau kalah

"Tapi serius ka, cewe yang nolongin Lo " tanya fazel memastikan

mengganguk tenang, dengan garis wajah dingin "Hem, udah! cepetan, "

Walau dalam hati, ingin ia cerita kan, se-hebat dan se-cantik itu gadis nya,

gadis nya?

"Oh ya kak, nama cewe itu siapa " tanya fazel penasaran

mengantup bibir nya kalem, arka mengumpati dirinya

Gue sampe lupa kenalan

"nggak tau "

"Lah " mereka mendelisik aneh " masa Lo nggak tau namanya,"

"Nggak penting" bohong! ia menyesal tak bertanya nama gadis itu

Keduanya hanya mengangguk paham, "Lo di tolongin nggak tau diri juga ya " kata fazel tanpa dosa, membuat cowo itu melirik nya datar

Mobil berbelok ke rumah sakit ternama "kita periksa luka Lo dulu, takutnya infeksi" kata gevan tenang

Hingga...

Drttt...

merogoh ponselnya, arka mengangkat panggilan "iya pah "

"Di rumah sakit mana "

tersentak, ia menoleh ke dua sahabatnya "Lo berdua nggak kasih tau bokap gue kan " tanya nya pelan

Mereka mengganguk "ngga lah, mana berani " jawab fazel

"Arka, di rumah sakit mana papih tanya "

"Pradipta pah " jawabnya pelan

"Bagus! periksa sekarang "

"Hem "

merutuki dirinya, bisa-bisanya ia lupa siapa orang tuanya

Setelahnya, lelaki itu masuk ke-rumah sakit Pradipta, di bantu dua sahabatnya

*******

"Ini sayatan nya, nggak terlalu dalam, tapi bagian tengahnya harus di jahit, supaya nggak infeksi atau berakibat fatal, " jelas teo-dokter pribadi keluarga Argadana

mendengus tak suka, arka berdesih pelan" nggak " tolaknya mentah-mentah,

menghembuskan nafas malas, sudah tau tabiat Arka yang phobia jarum suntik

"Dih " julit fazel, "gitu doang takut "

"Udah dok, arka nya di suntik aja, nggak bakal mati juga ko " Sahut gevan, membuat cowo itu reflek mengumpat

"Ck, gue nggak mau, mau balik "

"Ehhh " tahan Teo, saat cowo itu mau beranjak "iya-iya saya ngga suntik, udah kamu istirahat, biar nanti saya kasih obat "

Arka kembali tenang, membuat dua sahabatnya memutar bola mata malas

Ceklek!!

sosok Malik dan dara-kedua orang tua arka

Mendekati sang putra dengan cemas "Sekarang gimana keadaan kamu sayang, ada yang sakit " tanya nya lembut,

Melirik, Malik mendengus tak suka "sayang, kenapa manggil nya gitu, panggilan itu kan cuma untuk aku "

Dara menoleh malas " apa sih kamu, masa cemburu sama anak sendiri " omelnya,

Arka ikut melirik datar, tau betul tabiat ayahnya, yang suka cemburu tak jelas

Mengerucut samar, melirik arka yang malah memasang wajah kalem, tapi terkesan mengejek

"Ck " dengusnya kesal.

memasang muka se-lemas mungkin, saat dara ibunya, menyentuh wajahnya "sakit ya "

"E'm "

"Arka makan dulu ya "katanya lembut, menoleh ke dokter Teo "nggak ada luka serius kan "

mengganguk sopan, Teo tersenyum tipis "kalau untuk luka serius ngga ada, tapi ada sayatan yang melukai bagian dadanya, saya takut nanti infeksi, jadi sebaiknya di jahit supaya tidak parah"

"Yaudah, jahit aj-"

"Mih nggak mau "

mendelisik kecil, menatap putra nya "Ck, cuma jarum suntik aja, lebay kamu"

"Ngaca " sindir dara,

mengulum bibir sok kalem, Malik mengalihkan pandanganya "Teo nggak ada, cara lain ya, asal jangan di jahit"

"Kalau itu ada, tapi proses sembuh nya mungkin sedikit lama "

Dara mengganguk, "iya Ngga papa, asal jangan di suntik"

"ini ada obat yang sudah saya resepkan, nanti tinggal di minum teratur"

mengganguk dan menerima nya, "oh ya, ini bisa pulang sekarang"

Teo mengganguk sopan, membuat Malik meliriknya datar, saat dara juga membalas nya dengan senyuman .

"tapi lebih baik, saran saya Arka bermalam, semalam, supaya kami leluasa pantau lukanya, besok juga bisa di pulang kan "

"Nggak papa, kasih yang terbaik, buat putra saya, "

Setelahnya dokter Teo keluar, walau mendapatkan tatapan tak bersahabat dari Malik

"Kamu ko senyumin dia sayang "tanya nya tak suka

tergaga samar, menghembuskan nafas sabar" kamu cemburuan banget, masa iya aku sinisin anaknya "



mendengus kesal, Malik melirik kecil"ya artinya aku sayang, kalau cemburu, udah kita cari dokter lain aja, cewe deh kalau perlu "

Dara melirik nya datar "apa, mau cari cewe lain "

Mati gue

"e-eh nggak sayang, maksud aku kan, kalau cowo pada caper ke kamu, nah kalau ce-"

"Kalau cewe juga caper ke kamu "potong dara cepat, membuat pria itu mengulum bibir pelan

Gevan dan fazel hanya diam, sudah tau tabiat om nya ini, bucin akut, dan cemburuan

Dara menoleh, ke gevan dan fazel "Oh ya, kalian udah makan belum "

"nanti aja mih, so-"

"Udah. jangan di tunda, ngga baik, ini tadi mamih singgah beli nasi goreng, buat kalian "potong dara cepat, sambil mengeluarkan beberapa nasi kotak dan memberikannya

"Makasih mih"

"Arka mamih suapin ya "

"Nggak usah mih, nanti ada yang ngambek " sindir nya, saat Malik menatapnya sinis

tersenyum, dara mengganguk" yaudah ini di makan ya, abis itu minum obat "

mengganguk patuh, arka mulai makan lalu meminum obat yang sudah di resep kan

"Sekarang istirahat ya "

merebahkan tubuhnya di kasur, lalu memejamkan matanya

Dara menoleh "tadi kalian Nemu arka gimana"

"Nggak gimana-gimana sih mih, cuma katanya tadi pas berantem dia di bantu cewe gitu ta-"

"Cewe "potong keduanya kaget

Fazel mengganguk cepat "iya Mih, kita juga sempet nggak percaya, tapi arka liat sendiri mukanya"

"Terus nama cewe itu siapa, rumah nya juga di mana, mamih mau ketemu sama dia"

"Nah, itu mih masalah nya, arka aja ngga tau namanya apalagi tempat tinggalnya, tapi dia ingat jelas ko wajah cewe itu "

Dara dan Malik mengganguk paham " oh ya, kalian mau balik ya malam ini "tanyanya

Mereka menggeleng pelan " ngga, udah nggak papa, biar fazel sama gevan aja mih yang jagain arka, mamih sama papih pulang aja, istirahat pasti cape seharian kerja "

tersenyum, keduanya mengganguk "yaudah mamih sama papih pulang dulu ya, kalian hati-hati di sini, kalau ada apa-apa kabarin, "

Mereka mengganguk " iya Mih, aman " setelahnya keduanya pergi

Berjalan di koridor kedua. Sambil merunduk ke handphone nya dengan garis wajah tenang,

Hingga....

Bruk

tersentak samar, saat menubruk badan seseorang, ia mendongak, garis wajahnya kembali datar

Alisnya terangkat tenang, memandang geng ervor. tau-tau berjejer

"Mentang-mentang Lo cantik, sok jual mahal juga Lo ya " sahut Deni sinis

Melirik cowo dengan tindik di bibirnya, neyra tersenyum tipis " thanks untuk pujian nya, "

" Ck, gue nggak maksud bilang Lo cantik, ngga usah pede " ketusnya

Neyra mengganguk malas, " iyain aja, minggir Lo semua, gue malas berdebat sama hewan "katanya santai

melotot tak terima, Vero memasukan kedua tangan nya di sakunya" gue tau, kenapa Lo akhir-akhir ini berubah, cuma mau ambil perhatian Kenzo kan "

terkekeh pelan, tapi terkesan mengejek" gue baru tau, kalau ada orang yang se-pede ini di dunia"

Tatapannya jatuh pada Kenzo yang diam seribu kata " anggap aja, selama ini gue lagi khilaf, karena ngejar cowo sampah "

Tangan lelaki itu terkepal samar, dengan tatapan tajam " maksud Lo apa " desis nya dingin

"Ya pikir aja sendiri, Lo masih di kasih otak sama pikiran kan, untuk berpikir "

Mereka di buat tergaga samar, dengan sifat drastis gadis di depannya

Tidak ada lagi Neyra yang selalu mereka tindas, tidak lagi Neyra yang selalu jadi bahan ejekan, neyra yang selalu mencari perhatian, neyra yang selalu glamor, manja, kini Sudah hilang

berjalan menerobos, membuat Geri termundur " lama " desisnya

menghentikan langkah nya, neyra melirik kecil " gue cuma kasih tau, setelah ini, kita pura-pura nggak kenal, dan untuk bulan lalu, lupain, anggap aja neyra itu udah nggak ada"

Mereka diam seribu bahasa, ntah kenapa kalimat itu, begitu tertohok, dan menyakitkan

Apalagi Kenzo, tatapan nya tanpa sadar meredup, seperti kehilangan sesuatu dalam hidup nya

" cabut "

Continue Reading

You'll Also Like

36.1K 2K 73
*NOTED* Ini hanya fiksi dan karangan tolong jangan di hubungkan dengan kenyataan ! Nama & pekerjaan dalam cerita ini hanya karangan ! THANK YOU & ENJ...
1.4K 813 30
Ini kisah LEZAYN DAVI ALESSANDRO, cowok dengan tinggi badan 179 cm itu adalah murid yang terkenal dengan tidak ramah, suka bolos, dan sering keluar m...
6.5M 278K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.8K 1.9K 19
Natasya Queen Zanaika gadis cantik dengan rambut panjang yang merupakan anak tunggal dari keluarga "Argantara" keluarga yang sudah tidak utuh, karena...