My Aluna (Ending)

By KentangBogel17

2.1M 137K 8.3K

{๐’๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ๐“๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ ๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐Ÿ} Cover by: widyawati0506 ๐‘ญ๐’๐’๐’๐’๐’˜ ๐’…๐’‚๐’‰๐’–๐’๐’– ๐’”๐’†๐’ƒ๐’†๐’๐’–๐’Ž ๏ฟฝ... More

Aluna 1
Aluna 2
Aluna 4
Aluna 5
Aluna 6
Aluna 7
Aluna 8
Aluna 9
Aluna 10
Aluna 11
Aluna 12
Aluna 13
Aluna 14
Aluna 15
Aluna 16
Aluna 17
Aluna 18
Aluna 19
Aluna 20
Aluna 21
Aluna 22
Aluna 23
Aluna 24
Aluna 25
Aluna 26
Aluna 27
Aluna 28
Aluna 29
Aluna 30
Aluna 31
Aluna 32
Aluna 33
Aluna 34
Aluna 35
Aluna 36
Aluna 37
Aluna 38
Aluna 39
Aluna 40
Aluna 41
Aluna 42
Aluna 43
Aluna 44
Aluna 45
Aluna 46
Aluna 47
Aluna 48
Aluna 49
Aluna 50
Aluna 51
Aluna 52
Aluna 53
Aluna 54
Aluna 55
Aluna 56
Aluna 57
Aluna 58
Aluna 59
Aluna 60
Aluna 61
End
Extra Part
Extra part 2
Cast MA
Bukan Update!
Info!

Aluna 3

63.2K 3.9K 89
By KentangBogel17

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

•••


Ini hari ketiga Aluna dirawat dirumah sakit, sembari mencoba mencari sedikit informasi tentang seluk beluk si pemilik tubuh ini.

Aluna Ellyana Alexius, anak kedua dari pasangan Miliarder Alexius. Ibunya Samantha Alexius berprofesi sebagai mantan model terkenal yang menikah dengan Andrew Vishaka Alexius seorang CEO kaya raya dengan beberapa cabang perusahaan yang dibangunnya.

Hubungan dekat Andrew, Daddy Aluna dengan Samuel terbilang sangat dekat hingga Aluna si gadis bungsunya itu memohon untuk dijodohkan dengan Samuel.

Aluna benar-benar menggilai pria berdarah eropa itu tidak peduli jika Samuel akan balik menyukainya atau tidak, yang ada dipikirkan si gadis bodoh tersebut hanya ingin merantai Samuel untuk dirinya sendiri.

Namun permintaan Andrew yang satu itu ditolak mentah-mentah oleh Samuel karena memang pria tersebut tidak tertarik pada gadis centil seperti putrinya, melihat putrinya yang terus memohon bahkan pada keluarga besar Cardellion, sikap memalukan nya membuat Andrew mulai malu dan muak.

Hingga suatu ketika Aluna mengancam akan bunuh diri jika Samuel tetap menolak cintanya, dengan tangan mengepal dan rahang mengeras akhirnya Samuel menyetujui pertunangan bodoh ini.

Dari sanalah hubungan Aluna dengan keluarganya sendiri merenggang hingga Archio Cyrus Alexius sebagai seorang Kaka mulai menunjukkan sikap bencinya pada tingkah memalukan Aluna, bahkan saat Samuel ditugaskan pergi ke Amsterdam dirinya ikut mengintili dengan kembali memohon pada Omma nya, sebab hanya perempuan paruh baya itu yang tak pernah lelah membahagiakan dirinya.

Sekarang disinilah gadis itu, dinegara asing tersebut dengan hanya menghabiskan waktu dirumah sakit.

Aluna dengan rambut diikat rendah juga perban yang telah dilepas menatap pantulan matahari dari kaca besar di ruangannya yang langsung memamerkan keindahan kota dengan rumah rumah saling berhubungan itu.

"Si Aluna masih punya orang tua kaya gue, bahkan kita juga lahir dari keluarga kaya, cuman bedanya lo gak gunain kasih sayang mereka dengan baik dan malah ngejer-ngejer si Sam-Sam itu," kesal Aluna, ia kemudian menunduk dengan alis layu. "Mommy sama Daddy, pasti gatau kalau gue udah gaada disana. Yang kalian harapin sekarang terkabul, gue gaakan buat kalian malu lagi karena kenakalan gue ini."

Aluna juga berfikir bagaimana jika sekarang semuanya terulang kembali, dimana kedua orang tua si pemilik tubuh ini membencinya?

"Hah, gak salah juga mereka benci sama lo Lun. Masih mending gue yang nakalnya cuman disekolah doang gak kaya lo yang udah ngerendahin diri sendiri di hadapan mereka, orang tua mana yang gak malu kalau anak satu satunya bertingkah murahan kaya gini kalau gue juga malu lihat sikap lo," Aluna geleng-geleng kepala membayangkan bagaimana malunya keluarga Alexius akan sikap si bungsu ini.

Cklek...

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi Aluna.

"Sudah merasa lebih baik Nona Aluna?" senyum manis diberikan pria dengan seragam dokter ditubuhnya itu, Aluna tersenyum mengangguk.

Ya, sikap Aluna yang lebih terbuka apalagi tersenyum dan kadang tertawa membuat perubahan besar pada pandangan Dokter tersebut maupun Omma nya.

"Omma mana dok?" tanya Aluna begitu Dokter Cleo berdiri disebelah ranjangnya.

"Omma kamu sedang keluar untuk membelikan makanan kesukaanmu, bagaimana jika sekarang kamu makan lebih dulu sebelum nanti meminum obat pereda pusingnya," Aluna menatap horor semangkuk bubur yang diambil Dokter Cleo dari atas mejanya, ia benci bubur encer tak berasa itu! "Buka mulut--"

"Hoammm ngantuk banget akhir-akhir ini, tidur dulu ya Dok," merentangkan tangannya sendiri seolah Aluna memang mengantuk padahal itu hanya alasannya agar bebas dari makanan tersebut.

"Jangan mulai Aluna atau saya akan mengadukan mu pada Omma, bubur ini sehat untuk tubuhmu," tahan Cleo menatap mengancam Aluna.

"Lebih baik saya sakit--"

"Sssttt, satu suap saja ayo buka mulutmu," dengan wajah jutek Aluna menatap ragu sendok yang disodorkan Cleo didekat bibirnya. "Anak pintar."

Aluna menahan bubur itu didalam mulutnya, Cleo yang mengetahui hal tersebut menatap tajam Aluna hingga spontan gadis itu menelan buburnya seketika.

"Satu lagi."

"Janjinya cuman sesuap! Gak! Gamau ahk!" sewot Aluna membuat Cleo menghela nafas pelan akan sikap pasiennya yang satu ini.

"Baiklah, jangan habiskan buburnya kalau kamu tidak mau ponselmu kembali," Aluna sukses menoleh begitu melihat Cleo memamerkan ponsel mahal yang akan membantu Aluna mencari tau lebih dalam tentang siapa gadis ini. "Bagaimana?"

"Ck, yaudah iya-iya. Sinih!" merampas bubur itu dan langsung melahapnya banyak-banyak hingga pipi Aluna mengembung, Cleo terkekeh melihat wajah menggemaskan tanpa riasan apa-apa itu.

Aluna berusaha menahan mual karena perutnya berontak menolak bubur tersebut, apalagi kini tangan kekar Cleo beralih mengusak rambutnya seperti biasa.

"Udah nih, sekarang mana ponselnya?" Aluna menjulurkan tangannya meminta ponsel tersebut, Cleo memberikannya dan mengambil mangkok dipangkuan Aluna untuk disimpan.

"Gak sekalian sama mangkoknya kamu abisin Aluna?" candanya dibalas delikan gadis itu.

"Dokter kira saya apaan?" sinisnya dibalas kekehan Cleo.

"Saya bercanda."

Aluna kembali fokus pada ponselnya sementara Cleo menyiapkan obat yang akan pasiennya minum, sial. Gadis itu meringis saat ternyata ponsel tersebut disandi.

Sandinya apaan ya? Ia melirik Cleo dian-diam, apa harus dirinya mengeluarkan pertanyaan yang akan menimbulkan kecurigaan mereka lagi?

"Dok, sandinya apa? Kepala saya lupa tiba-tiba sama sandi ponsel saya sendiri," drama Aluna sembari memijit pelipisnya, Cleo menoleh dengan gurat bingung.

"Kamu mempertanyakan sandi dalam ponsel yang kamu buat sendiri pada orang asing? Saya tidak tau Aluna," ujarnya kemudian.

"Sandinya nama Tunanganmu sayang."

Omma yang tiba-tiba datang dari balik pintu menjawab pertanyaan gadis itu, ia berjalan dan mengecup pelipis cucunya.

"Udah minum obat?" tanyanya dibalas cengiran Aluna, melihat itu sang Omma menggeleng pelan karena tau pasti cucunya belum meminum obat sama sekali. "Bagaimana keadaan cucu tersayangku ini Dokter Cleo?"

"Nona sudah mulai menunjukan peningkatan baik, tubuhnya juga tidak selemas kemarin tapi tetap harus beristirahat yang cukup," jelasnya memberikan gelas dan obat pada Aluna yang langsung diterima gadis itu. "Minum obatnya."

Melihat cucunya yang akhirnya patuh pada Cleo membuat senyuman sang Omma terulas.

"Oh, iya. Apa Mommy sama Daddy gapernah kesini Omma?" pertanyaan itu membuat Omma nya prihatin karena memang kedua orang tua Aluna selalu beralasan sibuk padahal Omma sudah memberi tahu mereka semua. "Lupain aja Omma, aku ngerti ko mereka pasti masih marah sama sikapku selama ini."

Omma dan Dokter Cleo saling melemparkan pandangan.

"Bagaimana kalau kamu memakan Fizza, kesukaan mu ini Aluna?" tawar Cleo mengalihkan topik pembicaraan.

"Eh, iya loh omma baru inget kalau Omma bawa Fizza kesukaan kamu honey," senyumnya menggoyangkan makanan tersebut dihadapan Aluna.

Aluna menelan ludah, bukan karena tergiur tapi selera Aluna ini tidak sama dengannya yang lebih menyukai seblak daripada Fizza.

Selera orang kaya emang agak lain ya...

✄------------------------

Seorang gadis dengan rok span dan kemeja putih miliknya mulai memasuki ruang sang atasan setelah mendapat izin dengan membawa beberapa berkas yang harus ditanda tangani.

"Permisi Tuan ada beberapa berkas yang telah saya periksa, semuanya sesuai seperti apa yang Tuan minta sekarang tinggal ditanda tangani sebelum kembali nanti," ujar Pricilla tersenyum formal.

"Simpan saja disini," ucap Samuel dengan mata masih berfokus pada layar laptop didepannya.

Pricilla mengangguk dan menyimpannya disebelah meja Samuel, Pricilla menatap wajah Samuel yang terlihat seksi saat serius seperti ini ditambah kacamata juga dua kancing kemeja yang mencetak tubuhnya dibiarkan terbuka begitu saja mengekspos dada bidangnya.

Hanya mahluk bodoh yang tidak menyukai pemandangan ini, batin Pricilla tanpa sadar tersenyum.

"Apa masih ada yang tertinggal hingga kau masih berdiam diri disini Pricilla?" desis Samuel melirik nya tajam, Pricilla seketika gelagapan dan mencoba mencari akal.

"M-maaf Tuan, ini mungkin terkesan lancang tapi... Apakah Tuan tidak ingin mengunjungi Nona Aluna yang masih dirawat dirumah sakit?" alibi Pricilla membuat pergerakan Samuel terhenti.

"Semua hanya membuang waktu, gadis yang haus perhatian sepertinya akan semakin lancang jika aku mengabulkan permintaannya tersebut," hembusan nafas gusar diberikan Samuel, ia benar-benar muak dan berharap gadis gila itu berhenti mengemis perhatiannya.

Pricilla menunduk namun senyuman tipis timbul dari bibirnya.
"Apa Tuan mencintai Nona Aluna?"

Alis tebal Samuel mengerut tajam, dengan manik coklat madunya ia melirik tidak suka akan ke lancangan gadis didepannya ini.

"Apa urusannya denganmu? Tetap disini dan kau ku pecat atau segera pergi!" tekan Samuel membuat tubuh Pricilla menegang.

"M-maaf kan saya Tuan, permisi," gadis itu segera bergerak menjauhi ruangan tersebut.

Samuel menatap jejak kaki gadis tersebut, ia melirik ponselnya yang tumben tak terus berbunyi dengan ribuan pesan yang memenuhi daftar panggilannya.

"Memuakan."








End...☙

Continue Reading

You'll Also Like

253K 12.7K 40
Saudara kembar? Bagi seseorang yang mendengar itu pasti yang ada dibenak mereka, Keren! Wow! Seru! Tapi menurut gue? Nggak sama sekali! Karena gue sa...
Kost 25 [End] By RynbacaRin

Mystery / Thriller

867K 130K 34
Hanya Rumi saja anggota kost cewek di kost 25 milik Bapak Kost Jepri. Dia hanya seorang cewek diantara 9 orang anggota kost cowok. Awalnya tak ada ha...
2.4M 141K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

835K 44.2K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...