fairy and devil | nomin, mark...

By jaeminuman

51.3K 6.2K 702

"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee j... More

0 | king of the moon
1 | sasung temple
2 | sooyoon sky
3 | hatae tower
4 | unsealed
5 | mysterious world
6 | god minhyung
7 | flower
8 | withered
9 | life saver
10 | sunrise
11 | fairy donghyuck
12 | fairy test
13 | ilcho
14 | nono & jasmine
15 | fantasy crystal
16 | disenchanted
17 | lee jeno, moon clan
18 | moon vs sky
19 | changyoon sea
20 | anger
21 | swapping bodies
22 | fairy = devil
23 | patricide
24 | checkmate
25 | ambush
26 | turnover
27 | flower in the moon clan
28 | foxy ideas
29 | worldly feelings
30 | injoon
31 | thousand-level illusion
32 | falter
33 | demesne
34 | homicide
35 | riddle
36 | the beginning of destruction
37 | pinkish heart
38 | ice cream mode
39 | live your own life
40 | yoonmi pool
41 | party at the mansion
42 | good boy gone bad
43 | pairs
44 | a miss
45 | useless great trick
46 | comradery
47 | banquet
48 | clownery things
49 | literally a clown
50 | what if...
51 | where does broken heart go?
52 | connexion
53 | knotty
54 | gloomy
55 | the wedding
56 | horror
57 | sugar-coat
58 | do not kick up a row
59 | the union of hearts
60 | fairies who commit sins
61 | supreme lord's sacrifices
62 | jasmine fairy's sacrifices
63 | wheel
64 | dreadful
65 | tears & kindness
66 | nana
67 | a world full of poison
68 | the war
69 | it looks like an ending, but it's not
70 | for the sake of love
71 | the illusion of the dozens of skies
72 | rebirth
73 | the guardian gods of the three worlds
74 | seo
75 | the broken hearts of the knights
77 | the contrarian of fate
78 | the king's death
79 | epilogue
hi! it's been a week

76 | story at the heeyoo pavilion

304 38 5
By jaeminuman

kuil sasung, gunung si

"jangan antar lagi. kau patuh dan tinggallah di sini untuk menawar racun dan merawat penyakit. tidak boleh pergi ke mana pun." donghyuck mengelus pelan kepala adiknya, "aku kembali ke langit sooyoon untuk pergi mencari tahu kabar tentang ayah."

"jika ada kabar, beri tahu padaku juga."

donghyuck mengangguk, namun langkahnya terhenti ketika melihat punggung dewa minhyung yang sedang berdiri di gazebo kuil. injoon menggerakkan lengan kakaknya agar segera menghampiri dewa tersebut. begitu donghyuck sudah yakin dengan langkahnya, injoon meninggalkan mereka berdua.

"dewa minhyung." donghyuck memberi salam hormat padanya yang dibalas oleh salam hormat juga dari minhyung. "apakah sekarang aku dan dewa termasuk teman?"

"peri donghyuck adalah teman dekatku."

"kalau begitu, aku akan memberanikan diri untuk bertanya. apakah dewa minhyung benar-benar ingin menikah dengan dewa kecil? apakah ini benar-benar hal yang kau inginkan? dulu aku selalu menipu diriku sendiri. jelas-jelas aku tahu hati dewa mencintai orang lain. tapi, aku tetap berharap keajaiban akan terjadi pada suatu hari nanti. dewa bisa membalikkan badan, melihat keberadaanku, menyukaiku, dan mencintaiku. karena itu aku selalu tidak ingin mengatakan hal yang kulihat di dalam cermin langit. aku menyembunyikannya dari semua orang, juga menyembunyikannya dari diriku sendiri. setelah itu, aku baru sadar, semua itu adalah khayalan liarku. itu keserakahan dan rasa dihantui oleh hasrat untuk memiliki. yang bukan milikku pada akhirnya tetap bukan milikku. minhyung, aku juga tidak berharap kau dikendalikan oleh khayalan liar. dewa kecil, ia..."

"donghyuck, jangan katakan lagi. ini adalah takdir yang harus kuterima. meskipun buah yang pahit ini sangat sulit untuk ditelan, aku juga harus menelannya demi dirinya."

🏡

"hari terlalu panas. ayo kita istirahat sebentar di sini."

"baik. ayo."

para warga yang sedang memanggul barang jualan mereka melewati hutan segera duduk menepi tanpa menyadari sosok di balik pepohonan yang tengah mengintai mereka.

tak membutuhkan waktu lama bagi wookhee untuk membuat pedangnya berlumuran darah. lee youngheum yang bermata merah bagai iblis lapar berlari-lari kecil melewati tubuh tak bernyawa untuk menghampiri muridnya.

"wuki." lirihnya sebelum wookhee menarik inti jiwa para warga tersebut dan mengirimkannya pada tubuh youngheum dalam bentuk hawa iblis. ia harus terus membunuh agar bisa membentuk hawa iblis dari kumpulan jiwa-jiwa yang menderita itu. namun, begitu youngheum tersadar kembali, kakinya menjadi lemas dan kepalanya menjadi pusing saat melihat tubuh-tubuh tak bernyawa bergelimpangan di sekelilingnya.

"aku... apa yang sudah kulakukan? wuki, apa yang sudah kulakukan?!" youngheum menjerit bagai tak waras, kemudian jatuh pingsan di atas tanah.

"guru!"

🏡

wookhee memandangi gurunya yang masih memejamkan mata di atas tempat tidur. mendadak kesadaran dewa tanpa jabatan itu berpindah ke lautan hatinya yang penuh guntur.

"ada apa, teman lamaku?" suara berat taesoo bergema di seluruh lautan hati wookhee, "sepertinya kau tidak terlalu puas."

"sebenarnya ada apa dengan guruku?"

"bukankah ia sudah menemanimu hidup-hidup? bukankah ia yang sekarang adalah yang kau minta padaku?"

"kau omong kosong!"

"tiga puluh ribu tahun yang lalu, memangnya bukan kau yang memohon padaku untuk mengumpulkan inti jiwanya dengan hawa iblis dan membiarkannya melewati rintangan dunia manusia? perasaan orang yang terkena hawa iblis mengalami perubahan besar. bukankah kau juga melihatnya dengan mata kepalamu sendiri?"

"tapi, mengapa orang lain yang terkena hawa iblis hanya akan melakukan pembunuhan dengan kejam dalam seketika? tidak pernah ada orang yang begitu menderita dan menggila seperti guru serta sangat menginginkan hawa iblis yang tidak terbatas!"

"inti jiwanya sudah dipelihara oleh hawa iblis selama 30 ribu tahun sehingga sudah terinfeksi oleh hawa iblis sangat parah sejak awal. jika kau ingin mempertahankan nyawanya dengan paksa, ia hanya bisa terus-menerus menyerap hawa iblis hingga seluruh inti jiwanya diduduki oleh hawa iblis. ia akan kehilangan kekuatan sihir, ingatan, dan kesadaran jiwa. akhirnya, ia akan berubah menjadi monster yang hanya bisa membunuh dan bahkan tidak sepadan dengan iblis binatang."

"mengapa bisa seperti ini?" wookhee panik, "kau! aku sudah membantumu menemukan dewa kecil dan sudah melepaskan segel. aku sudah melakukan semua yang kau inginkan! tapi, mengapa kau tidak menepati janjimu dan mencelakai guruku hingga seperti ini?"

"jangan buru-buru, teman lama. hal yang kujanjikan padamu hanya kurang satu langkah terakhir."

"apa?"

"asalkan kau membiarkanku menduduki tubuh emas gurumu dan bersatu dengan inti jiwanya, maka ia bisa terbebas."

"jika inti jiwamu menduduki tubuh emas guruku, bukankah guruku akan berubah menjadi boneka hidup yang tidak tahu apa-apa?!"

"bisa-bisanya kau menganggapku sebagai sebuah inti jiwa! kau terlalu meremehkanku. aku adalah dewa kejahatan purba taesoo, tidak sama dengan makhluk spiritual mana pun di tiga dunia atau bisa dikatakan aku bukan makhluk hidup spiritual biasa."

"kalau begitu, sebenarnya kau makhluk apa?" desis wookhee.

"aku sudah bilang sejak awal. aku adalah obsesi dan pikiran paranoid yang paling gelap dalam lubuk hati setiap orang. aku lahir di dalam hati semua makhluk di tiga dunia. tentu saja aku ada di dalam hati gurumu. meskipun kami bersatu, ia tetaplah lee youngheum dan tetap mengingat berbagai ingatan masa lalu denganmu, hanya saja ia tidak menderita seperti ini. ia bisa tinggal di gunung bersamamu, bermain musik, dan beradu pedang."

"tidak. aku tidak akan percaya padamu lagi." mata wookhee mulai berkaca-kaca.

"kau akan percaya karena kau tidak punya pilihan lain."

🏡

"dulu aku juga sering menyisir rambut guru. rambut guru sangat halus, seolah-olah tidak akan menua selamanya." perkataan wookhee saat menyisir rambut sebahu youngheum terdengar sangat lembut, namun youngheum tidak memperhatikannya. ia hanya memandangi cermin retak di atas meja yang menampilkan wajahnya.

"wuki, bunuhlah aku."

tangan wookhee yang memegang sisir berhenti bergerak. ia terkekeh, pura-pura tak mendengar ucapan gurunya.

"guru, apakah kau masih ingat? suatu kali, wuki pernah melakukan kesalahan saat masih kecil. guru tidak hanya tidak menghukumku, tapi malah pergi..."

"wuki, biarkan aku mati dan mengakhiri penderitaanku. aku tidak ingin terus hidup seperti ini." sela youngheum. ia melirik bayangan wookhee yang terpantul pada cermin di hadapannya. senyuman muridnya itu menghilang. wajah mereka berdua juga tampak tak utuh karena cermin itu telah retak.

"guru, wuki sudah memikirkannya baik-baik. mulai hari ini, wuki akan membantu guru membentuk hawa iblis setiap hari. selama 30 ribu tahun belakangan  ini, setiap hari juga seperti itu. ini sangat mudah. benar, 'kan?"

youngheum memejamkan matanya erat-erat mendengar itu.

🏡

"apakah kau sudah memutuskannya baik-baik, wookhee?" suara dewa kejahatan kembali bergema di lautan hati wookhee.

"apakah jika kau menduduki tubuh emas guru dan bersatu dengan inti jiwanya, ia tidak akan menderita lagi?" tanya wookhee dengan tatapan kosong.

"iya."

"aku bisa menemani di sisi guru selamanya dan tidak akan berpisah?"

"benar. kalian tidak akan berpisah lagi."

"sebaiknya kau tidak mengingkari janji."

"aku tidak pernah mengingkari janji."

🏡

"wuki, waktunya sudah tiba."

dewa tanpa jabatan itu melemparkan pedang yang ia pegang ke tanah, "guru, taesoo sudah akan segera menemukan tempat ini. kelak guru tidak akan menderita selamanya."

"wuki, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?" youngheum menatap muridnya khawatir. mereka kini berdiri berhadapan di depan paviliun heeyoo.

"asalkan taesoo bersatu dengan inti jiwa guru dan menduduki tubuh emas guru, maka guru bisa bebas. setelah itu, guru tidak akan menderita lagu dan juga tidak akan meninggalkan wuki lagi."

"tidak." dewa perang terdahulu mengangkat pedangnya, namun wookhee segera melemparkannya dengan sihirnya. youngheum menggeleng-gelengkan kepala melihatnya, "keinginan duniawimu terlalu besar, jadi kau bisa terpengaruh oleh taesoo dan tidak bisa melihat akhir dari hidup dan mati dengan jelas. aku memohon padamu, jangan melakukan kesalahan terus-menerus."

"wuki memang seorang manusia pada dasarnya. aku tidak bisa menghilangkan perasaan duniawi selamanya. wuki tidak bisa melihat hidup dan mati dengan jelas, dan juga tidak ingin melihatnya dengan jelas."

"wuki." lee youngheum mulai terdengar putus asa. wookhee berjalan mendekat ke arahnya.

"kesadaran peri guru tidak tertandingi. guru sudah menjadi dewa sejak lahir. di dalam hati guru hanya ada rakyat tiga dunia, tidak akan mengerti apa yang wuki pikirkan. perasaan duniawi yang sedikit wuki miliki hanyalah berharap guru bisa terus hidup. asalkan guru bisa tetap hidup, wuki bersedia melakukan apa pun. mengapa keinginan sesederhana dan sekecil ini tetap tidak bisa terwujud?" wookhee berlutut di hadapan gurunya.

"wuki, perasaan duniawiku juga pernah tergerak satu kali."

suara seruling yang dimainkan oleh anak lelaki malang di tepi jalan itu memasuki indera pendengaran siapa pun yang melewatinya. di seberangnya ada kedai soju dan di dalam kedai soju itu terdapat seorang lelaki anggun yang terus memegangi gelas sojunya tanpa berniat untuk menenggak atau bahkan sekadar menyesapnya.

"tamu ini sudah duduk si samping jendela selama tiga hari."

"benar."

"hari ini sangat dingin. kemungkinan hari ini si buta yang ada di luar itu tidak bisa bertahan. tapi, jangan sampai ia mati di depan pintu, akan membawa kesialan. ayo..."

lee youngheum mendengar bisikan-bisikan para pelayan di kedai tersebut, namun ia mengabaikannya dan justru menyandarkan kepalanya ke tepian jendela agar ia bisa melihat lelaki kecil yang terus meniup serulingnya di tengah salju dengan lebih jelas. wajah dan tubuhnya penuh luka serta sudah membiru karena kedinginan. salju menempel di pakaian lusuh dan rambutnya yang agak kusut. youngheum tak tega melihatnya.

begitu mendengar kisah pertemuan pertama mereka di kolam yoonmi yang diucapkan oleh sang guru, mata wookhee mulai berkaca-kaca.

"tapi, hati guru tetap baik. guru menyelamatkanku di tengah salju lebat pada saat itu."

langkah anggun lee youngheum bergerak di atas salju tebal yang menyelimuti jalan. anak peniup seruling yang buta itu tengah meringkuk di tengah salju. bibirnya pucat, matanya terpejam, ia tak sadarkan diri.

"aku telah memohon pada dong sasung untuk mengajariku cara mengubah takdir." youngheum melanjutkan ceritanya.

"takdir semua makhluk yang sudah ditentukan tidak boleh ditentang. jika ada orang yang mengubah takdir, ia pasti akan membawa bencana. meskipun kau dewa juga tetap sama. dewa youngheum, apakah kau benar-benar sudah memutuskannya?"

"iya. mohon bantuan dewa bintang sasung. youngheum rela menanggung apa pun konsekuensinya."

"jika suatu hari konsekuensi itu tidak bisa membuatmu kembali, apakah kau akan menyesal?"

youngheum tersenyum yakin. sasung memunculkan sebuah buku kehidupan di atas tangannya yang langsung terbang ke atas dan bergabung dengan daun-daun jingga di pohon takdir. kedua dewa itu memandangi tubuh lemah sang anak buta peniup seruling yang terbaring di teras kuil sasung, tepat di bawah pohon takdir.

wookhee bangkit berdiri begitu gurunya usai bercerita, "perasaan duniawi guru yang tergerak adalah demi aku?"

"iya. itu demi kau." senyuman tercetak di bibir youngheum. wookhee tertawa dalam isak tangisnya. ia menangkup pipi sang guru dan memeluknya erat-erat, kemudian menusukkan pedangnya ke punggung sang guru. lee youngheum sedikit terkejut, namun ia tersenyum lega menyambut kematiannya. sang murid berusaha menahan isak tangisnya. hatinya sangat sesak. di sisi lain, taesoo mulai mengamuk di dalam lautan hatinya.

"apa yang kau lakukan?" kobaran api merah itu semakin membesar. rasanya lautan hati wookhee mulai digetarkan oleh gempa dan guntur.

"apa yang kulakukan? bukankah ini janji kita? mulai sekarang guruku tidak akan menderita lagi."

"kau... kau sudah merencanakan semua ini sejak awal. beraninya kau membohongiku!"

"benar. aku memancingmu kemari demi meledakkan inti jiwa dan mati bersamamu." tatapan wookhee mengisyaratkan keberanian yang tak terhalangi oleh apa pun.

"hwang wookhee!"

"hanya kurang satu langkah terakhir lagi hingga aku bisa bersama dengan guru selamanya dan tidak akan berpisah lagi."

taesoo tertawa dengan sangat keras, "dasar tidak tahu diri! aku tidak akan mati dan lenyap. waktu itu dewa kecil jaejoong generasi pertama meledakkan inti jiwanya sendiri dan itu hanya akan menyegelku. kau hanya seekor semut kecil dan berharap mati bersamaku?"

tawa taesoo kembali terdengar, namun tawanya berakhir dengan teriakan kesakitan ketika wookhee menyalakan api di tangannya yang kemudian meledakkan keseluruhan diri mereka.

"guru, maaf." senyuman sendu wookhee dan tetesan air matanya menjadi penutup kehidupannya sendiri. ia tewas bersama gurunya dalam posisi berpelukan di pekarangan paviliun heeyoo.

🏡

"taesoo... sepertinya ia sangat marah." ucap nana ketika matanya kembali terbuka setelah mendapatkan sedikit petunjuk dari langit. minhyung dan jeno yang berdiri di belakangnya menatapnya dengan resah.

🏡

"wookhee, sekarang kau dan guru dikubur bersama-sama juga termaksud mewujudkan keinginanmu. kelak setiap kali aku menjengukmu, aku akan membawakan arak untukmu." minhyung menuangkan arak yang ia bawa ke dalam gelas kecil dan meletakkannya di depan batu nisan yang berada di hutan bambu rahasia. di sisi kirinya ada jeno yang ikut menuangkan arak ke dalam gelas.

"lee youngheum, kau adalah satu-satunya lawanku seumur hidupku. sayangnya kita tidak berjodoh untuk berperang lagi." jeno menyesap araknya sedikit, kemudian menuangkan arak itu ke sekitaran pemakaman.

"sekarang taesoo membuat bencana di mana-mana dengan seenaknya." nana yang berdiri di belakang mereka membuka suara, "minhyung, yang harus kita lakukan tidak boleh ditunda lagi."

🦄

Continue Reading

You'll Also Like

587K 60.4K 63
Cessa dibuat kalang kabut usai menyadari keanehan menimpa dirinya. Alih-alih mati usai jatuh dari lantai jpo, Cessa malah memasuki tubuh anak balita...
3.3M 325K 91
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
105K 10.3K 30
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
506K 34.5K 43
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...