DEAR YOU || HYUCKREN

By haechanfullsunnn

44.6K 3.1K 94

-hargai yang ada, jangan setelah pergi, kamu marah- Budayakan follow, vote, dan comment temannn🤗 Intinya, ja... More

DEAR YOU || 1
DEAR YOU || 2
DEAR YOU || 3
DEAR YOU || 4
DEAR YOU || 5
DEAR YOU || 6
DEAR YOU || 7
DEAR YOU || 8
DEAR YOU || 9
DEAR YOU || 11
DEAR YOU || 12
DEAR YOU || 13
DEAR YOU || 14
DEAR YOU || 15
DEAR YOU || 16
DEAR YOU || 17
DEAR YOU || 18
DEAR YOU || 19 || END

DEAR YOU || 10

2.1K 165 4
By haechanfullsunnn

♥️♥️♥️haihai🤗♥️♥️♥️

Rayen masuk kedalam kamarnya. Ia menatap Heksa disaat Heksa menatapnya. Pandangan itu bertemu, namun Heksa langsung mengalihkan pandangannya. Dada Rayen langsung saja sesak.

Tatapan Heksa semakin kosong tentangnya sekarang. Apa Rayen terlalu jauh bertingkah sampai Heksa akan benar-benar jauh sekarang?

"Sa, maaf," ujar Rayen seperti anak ayam hilang.

"Untuk apa minta maaf?"

"Maaf udah gampar pacar lo," kata Rayen.

Heksa mengerutkan keningnya. "Harusnya elo minta maaf sama Naja dong. Ngapain minta maaf ke gue."

Rayen menghela nafasnya. "Lo pengen tau nggak kenapa gue gampar Naja tadi?"

"Nggak mau tau juga gue," jawab Heksa santai. Saking santainya, Rayen menganggap Heksa tidak peduli.

Itu karna gue nggak mau lo jadi milik Naja Saaa....

Tapi Rayen hanya bisa mengucapkannya lewat batin.

"Oh." Setelah itu Rayen menaruh tasnya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

🖤🖤🖤

"Eh, gimana kalau besok Minggu kita liburan?" usul Sultan yang membuat keenam laki-laki itu menatapnya.

"Iya liburan," ulang Sultan lalu menyiapkan nasi kemulutnya. "Kan libur jugakan? Daripada dirumah nggak ada kerjaan."

"Nggak ada kerjaan pala lo. Skripsi gua noh, nggak kelar-kelar," ujar Malta.

Jeta mengerutkan keningnya. "Lah, bukannya bagus Bang. Kan elo bisa tunda stres lo. Daripada lo ngerjain skripsi mulu dan yang ada stres, mending liburan."

Heksa mengacungkan jempolnya pada Malta. "Noh. Bagus gitu. Emang lo nggak mau seneng-seneng ke pantai lihat sanset sama pacar?"

Malta langsung menatap tajam Heksa. "Percaya kalau lo punya pacar dan pacar lo deket anying!" emosi Malta. "Lah gua? LDR cukkk."

"Kalau gue bilang ke Bang Lukas lo pengen liburan ke pantai, kira-kira dia bakal kesini nggak ya Bang?" ujar Naja sembari berpikir.

"Kagak mungkin. Orang pas gue sakit, dia nggak juga kesini kan? Dia cuma ngabarin lewat vidcall."

"Tapi tiap detik anying," sembur Heksa. "Sampe jijik gua dengernya."

"Kalau gue yang minta, pasti dia bakal kesini," kata Sultan yang memang mereka pernah berteman dekat.

"Soklah dicoba. Kalau bisa, kita bakal four to date."

Jidan mengerutkan keningnya. "Apa Bang? Four? Saha?"

"Adalah. Kepo lo bocah."

"Gue sama setan kali ya?" dengkus Rayen. Yang jelas dia akan ikut dengan siapa?

"Lo sama gue......"

Rayen langsung mendongak menatap Heksa.

"Na."

Rayen langsung kembali menurunkan bahunya. Ah, pikir Rayen, Heksa akan mengajaknya. Apa liburan kali ini, Rayen tidak ikut? Semoga ini hanya wacana. Rayen belum siap melihat Heksa dengan Naja.

"Dahlah, malah bahas apasih. Makan dulu makan," lerai Jeta.

"PERMISI PAKET!!"

Mereka semua langsung melongok kearah pintu. Jidan, sebagai yang termuda langsung berdiri untuk membukakan pintu.

"Na, sorry soal tadi," ucap Rayen yang sebenarnya ia takut karna disitu juga ada Heksa.

Naja tersenyum kearah Rayen. "It's okey Yen. Santai aja. Gue aman kok."

Rayen menggigit bibir bawahnya. "Maaf."

"Tapi tolong ya Yen, Heksa pacar gue sekarang. Jaga jarak ya?" ujar Naja.

Rayen dengan hati sesaknya tetap mengangguk. "Gue nggak bakal dekat-dekat pacar lo. Karna bagaimanapun, Heksa udah pilih elo."

"Lo serius suka sama Heksa Yen?" tanya Malta dengan nada setengah berteriak.

Rayen menatap Malta malas. Lalu ia berdecak malas. Malta emang suka ngadi-ngadi.

"Bang, lo beli apaan sebanyak ini?" tanya Jidan saatdia sudah kembali ke meja makan dengan paperbag banyak ditangannya.

"Siapa?" tanya Sultan.

"Bang Ayen. Kata Abangnya ada donat sama makanan lainnya didalam paperbag ini," jelas Jidan. "Perut sekecil itu, bisa-bisanya beli makanan sebanyak ini," cibir Jidan.

"Gua? Yang bener kali Ji. Gue aja kagak pesan apa-apa," sahut Rayen juga bingung.

Jidan hanya mengendikkan bahunya laluenaruh lima paperbag itu dihadapan Rayen. "Kata Abangnya sih gitu."

Rayen berdecak pelan. "Bukalah. Makan sama-sama aja sini. Nggak mungkin gue habisin semuanya."

"Tapi kata gue sih, yang ini emang khusus buat lo."

Rayen mengerutkan keningnya. "Apaan?"

"Yogurt pisang sama kripik kentang kesukaan lo." Jidan menyerahkan paperbag hitam untuk Rayen.

"Thanks." Rayen menerima itu, dan langsung membuka ponselnya kala notifikasi pesan itu muncul dilayar ponselnya.

+63897509****

UNKNOWN:
ada makanan dari gue, dimakan yaaa
jangan sedih lagi yaaa

RAYEN:
lo siapa?

UNKNOWN:
orang yang sayang sama lo

RAYEN:
hahaha, banyak yang sayang sama gue
kan gue cakep

UNKNOWN:
lo cakep kalau senyum, meskipun tipis

Rayen langsung mendongakkan kepalanya. Menatap seseorang didekatnya yang sedang memegang hape.

Heksa.

Jidan.

Jeta.

Tapi mereka tidak ada yang menatap Rayen balik. Apa mungkin salah satu dari mereka.

RAYEN:
lo ada disekitar gue?

UNKNOWN:
nggak
tapi gue baca kalimat lo jadi bayangin lo kalau lagi senyum

RAYEN:
aneh lo

Seketika Heksa, Jidan, dan Jeta menaruh hapenya diatas meja secara bersamaan. Dan Rayen jadi heran, ditambah nomor tadi tidak lagi mengirimkan pesan.

Rayen tak begitu peduli. Ia lebih melanjutkan acara makannya. Membiarkan mereka yang mulai mengambil camilan miliknya.

"Nih." Naja menyuapkan kripik singkong lainnya ke Rayen.

Rayen tersenyum dan menerima suapan dari Naja.

"Ntar nggak jadi daging kalau yang punya belum makan," kekeh Naja yang membuat Rayen sedikit tersenyum.

Rayen kemudian mengambil yogurtnya dan meneguknya hingga setengah. "Tau aja yang ngirim kalau gue suka yogurt."

"Pasti fans berat lo itu Bang," kata Sultan.

Rayen jadi terkekeh. "Mungkin sih. Karna bukan ini aja. Ternyata dia juga satu orang sama yang ngirim donat kemarin."

"Serius? Udah fiks, lo harus jadian sama orang itu," kata Jidan enteng, yang bahkan Rayen malah melirik Heksa yang nampak acuh.

"Heksa nggak bakal marah sama lo Yen," kata Malta. "Diakan udah punya Naja."

Rayen tersenyum tipis. "Lagian gue nggak mau pacaran dulu kali Bang. Kuliah aja belum beres, malah asik pacaran ntar guenya."

"Yaudah gih lanjut. Gue mau kekamar dulu. Mau cepet-cepet rebahan," kata Rayen, lalu ia berdiri untuk segera mencuci piringnya agar bisa cepat jalan-jalan.

"Duluan ya." Tak lupa Rayen meraih satu botol yogurt yang masih utuh untuk menemaninya dikamar.

Disaat sudah Rayen masuk kamar, barulah para laki-laki ini menggibah.

"Sekarang tuh anak jadi nggak betahan kalau lagi kumpul bertujuh gini," ujar Malta.

"Siapa yang bakal betah kalau orang yang dia suka malah sama orang lain?" sahut Jeta.

"Kasihan nggak sih si Ayennya?" ucap Naja yang cemberut.

"Mau gimana lagi? Orang yang gengsian kayak dia itu harus dikasih kayak gini dulu biar sadar," balas Heksa.

"Gue agaknya ragu kalau orang keras kepala dan gengsian abis kayak Bang Rayen bisa luluh," ucap Jidan.

"Lihat aja ntar. Apasih yang nggak bisa seorang Heksa Radeta dapetin," ucap Heksa sombong.

🖤🖤🖤

Continue Reading

You'll Also Like

913K 13K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
35.9K 803 47
Aku masih ingat, bagaimana kamu mengubah sesak menjadi tawa, dan luka perlahan pudar. Bersama akar-akar kebahagiaan, kamu besarkan keceriaan. Tumbuhl...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
122K 10.4K 29
Renjun membutuhkan uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit hingga suatu hari membuatnya secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang memb...