Past Mistakes

By IyamMaryam56

37.9K 2.5K 226

Riyaz Zayd Al-Ghibran; seorang dokter sekaligus pewaris dari pemilik sebuah Rumah Sakit swasta. Dia terlahir... More

Part 2 - Caesha Lubna
Part 3 - Yang Terpendam
Part 4 - Menyentuh Kisahnya ?
Part 5 - Memori yang Ter-usik
Part 6 - Teman ?
Part 7 - Seribu Tanya
Part 8 - Masa Lalunya
Part 9 - Melembutkan Hati
Part 10 - HidayahNya
Ask

Part 1 - Riyaz Zayd

8.3K 332 5
By IyamMaryam56


-Story Begin-

"Yaz, kemarilah, sarapan dulu sebelum berangkat"

Pemuda yang dipanggil Yaz itu menuruni tangga sambil membenahi dasinya.

"Riyaz harus segera ke Rumah Sakit, ada jadwal operasi setengah jam lagi Umi"

"Bekalkan saja beberapa potong roti ini, jangan biarkan dia bekerja dengan perut kosong"

"Waah Abi ku sangat perhatian"
Riyaz tersenyum geli, dibalas dengan gelengan oleh pria yang dipanggilnya Abi.

"Bawalah ini, dan cepatlah berangkat, bukankah kau bilang setengah jam lagi ?"

"Oh Umi mengusirku, baiklah aku berangkat"

Dia menyalami kedua orangtuanya, dan memberi kecupan singkat di dahi Umi tersayangnya.

"Semoga harimu menyenangkan" bisiknya mesra.

"Ya kau juga, salam untuk dokter anestesi mu"

"Umii, kau membuat mood ku menjadi buruk" sambil menggerlingkan matanya pelan.
Jihan menyentuh punggung tangan anaknya dengan muka bersalah.

"Aku bercanda Umi sayang, doakan semoga operasi nya lancar, assalamualaikum"

"Amiin, waalaikumsalam warahmatullah"

"Setiap pagi aku harus melihat kau dan Riyaz bermesraan, ini tidak adil" Adam berdiri setelah menghabiskan sarapannya, diikuti istrinya yang hendak memakaikan dasi, pekerjaannya setiap pagi.

"Kau cemburu pada putramu sendiri Kak Adam ?"

"Oh yang benar saja, aku iri padamu Ji"

"Padaku ??"

"Hmm"

Dengan cekatan dia meraih jas kerja milik suaminya dan memakaikannya.

"Anak laki-laki memang begitu kak, Riyaz menganggapku sebagai cinta pertamanya, dan meyakini bahwa kau pria terhebat yang mesti disegani bukan dikecup manja seperti ku tadi, dia menghormati wibawa mu kak Adam"

"Dia tumbuh dengan baik"

Jihan mengangguk bangga sambil merapihkan kerah jas suaminya.

"Kau akan pulang larut hari ini ?"

"Hmm, ada pertemuan dengan kepala cabang malam ini, tak apa kan ?"

"Bisakah aku melarangmu kak ?" sambil menyerahkan tas suaminya.

"Tentu tidak sayang, yasudah aku berangkat, semoga harimu menyenangkan"

Adam memeluk istrinya dan mengecup lembut dahinya.

"Tunggu aku pulang Ji, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullah, suamiku"

Kadang, Jihan merasa kesepian tiap kali dia harus ditinggalkan sendiri di rumah megah ini, namun semua itu tak sebanding dengan apa yang terjadi setiap paginya, mendapat dua kecupan dari dua pria hebat yang dimiliknya.

***

"Assalamualaikum dokter Riyaz" sapa orang-orang setibanya dia di rumah sakit.

"Waalaikumsalam warahmatullah"

Riyaz Zayd Al-Ghibran, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular juga pewaris Rumah Sakit Santika Jakarta. Siapa yang tidak kagum dan menyegani Riyaz, selain dia dokter yang sangat hebat dia juga tampan, ramah, prestisius dan religius.
Operasi beberapa menit lagi dimulai, tentu Riyaz yang memimpin jalannya operasi ini. Dia sudah siap dengan pakaian dan segala perlengkapannya, dan kini Riyaz tengah mensterilkan tangannya.

"Rae--"

Belum sempat dia menyapa gadis yang dipanggilnya Rae, gadis itu pergi menghindarinya. Tangan Riyaz mengepal menahan emosinya agar tidak meledak-ledak. Bahaya baginya jika menuruti emosinya, bisa jadi jalannya operasi terhambat dan membahayakan seseorang.

"Oke, selama operasi jaga pandanganmu Yaz, jangan lirik Raena !" seseorang dalam dirinya memperingati.

"Yang benar saja ! Mana mungkin aku tidak melihatnya, mengapa harus dia yang menjadi dokter anestesinya di situasi seperti ini" umpatnya dengan mata yang tertuju pada Raena.

***

Setelah selesai operasi, Riyaz langsung ke ruangannya. Di meja nya sudah terdapat beberapa berkas, dia membuka beberapa berkas dengan malas. Namun ada satu yang menarik perhatiannya, berkas berwarna kuning yang berisi data seorang dokter yang dipindahkan dari rumah sakit cabang.

"Caesha Lubna Arvanica..Caesha..nama nya lucu" gumamnya.

Perhatiaannya yang terpusat pada berkas Caesha langsung teralihkan pada sebuah pesan di ponselnya, nama Raena tertera disana.

Aku diatap, ada yang ingin kubicarakan.

Setelah mendapat pesan itu, Riyaz langsung menemui Raena yang tengah duduk memandangi Kota Jakarta dari atas sini.

"Rae.."

Raena menoleh dan menatapnya sambil tersenyum lembut namun terkesan pahit. Dia menyerahkan minuman kaleng pada Riyaz.

"Jakarta begitu indah dari atas sini" Tak ada sahutan dari Riyaz.

"Lihatlah orang-orang bak semut yang mengerumuni makanan manis, dan aku yakin diantara orang-orang itu akan ada seseorang yang akan menjadi istri Riyaz dan suami Raena, benar begitu kan Ri ??"

Riyaz terdiam berusaha memahami kata-kata perkata yang diucapkan calon makmumnya.

"Ri..jika kau menikah kelak antarkan undanganmu ke rumahku, insyaallah aku akan datang bersama pasanganku di hari bahagiamu"

Riyaz menatap mata bening gadis di depannya, menilisik tajam hingga dia tau tak ada sedikitpun maksud gurauan dari ucapannya.

"Rae, aku tak mengerti dengan apa yang kau bicarakan"

"Aku yakin kau mengerti, kau tidak bodoh Riyaz, terimakasih sudah mau menemuiku disini, assalamualaikum"

"Kenapa ?"

Suara paraunya menghentikan langkah Raena.

"Kenapa begini Rae ? Bertahun-tahun hubungan kita, kau akhiri begitu saja tanpa ada alasan yang jelas, aku tidak suka caramu bertindak Raena"

"Alasanku cukup jelas Ri, kau dan aku berbeda"

"Beda kau bilang ?? Berbeda itu bukan hal yang salah Rae !!"

"Itu tidak salah Ri, tapi aku menyerah karna kita tak pernah sama dalam segala hal, kupikir aku dan kamu tak akan pernah bisa menjadi kita !"

Diam, 'tak menyangka' hanya itu yang ada di benak Riyaz, dia tak memyangka seseorang yang hendah di khitbah nya mengatakan kata-kata semenyakitkan itu.

"Baiklah, terserah padamu Rae, jika kelak kau menyesal, kau tak perlu menangis darah demi mendapatkanku kembali, dengan senang hati aku akan menunggu penyesalanmu"

***

"Kenapa Yaz ?" Suara Jihan cukup membuat Riyaz sedikit rileks.

"Raena Mi"

"Kenapa dia Yaz ?"

"Dia mengakhiri hubungan ini Mi, dia bilang kita tak sepaham"

"Apa dia tau akhir pekan ini kau berencana melamarnya ?"

"Belum sempat Riyaz mengatakannya, Rae sudah memutuskannya secara sepihak tanpa memikirkannya baik-baik, ternyata Raena tidak sedewasa yang aku kira" Riyaz terlihat gusar, dia mengusap wajahnya dan berulang kali menghela nafas.

"Riyaz putra Umi, kau harus ingat, jika dia bukan untukmu seberapa kuat kau menggenggamnya, mempertahankannya, Allah tetap memiliki ribuan cara untuk memisahkan kalian, begitupun sebaliknya, kau harus yakin tulang rusukmu tak akan tertukar, Riyaz"

"Allah pasti menyiapkan wanita yang lebih baik kan Mi ??"

Jihan mengangguk dan mengusap lembut rahang tegas putranya. Tatapannya meyakinkan bahwa Riyaz tak perlu khawatir akan takdirnya.

"Umi memang wanita terbaik Riyaz dan tak ada yang bisa menggantikan Umi, tak akan ada"

Riyaz memeluk wanitanya, karna menurutnya sepelik apapun masalah yang dia hadapi akan terasa mudah hanya dengan memeluk Umi nya.

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 27.1K 28
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
716K 67.2K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
5.9M 473K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...