fairy and devil | nomin, mark...

Por jaeminuman

52.1K 6.3K 706

"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee j... Más

0 | king of the moon
1 | sasung temple
2 | sooyoon sky
3 | hatae tower
4 | unsealed
5 | mysterious world
6 | god minhyung
7 | flower
8 | withered
9 | life saver
10 | sunrise
11 | fairy donghyuck
12 | fairy test
13 | ilcho
14 | nono & jasmine
15 | fantasy crystal
16 | disenchanted
17 | lee jeno, moon clan
18 | moon vs sky
19 | changyoon sea
20 | anger
21 | swapping bodies
22 | fairy = devil
23 | patricide
24 | checkmate
25 | ambush
26 | turnover
27 | flower in the moon clan
28 | foxy ideas
29 | worldly feelings
30 | injoon
31 | thousand-level illusion
32 | falter
33 | demesne
34 | homicide
35 | riddle
36 | the beginning of destruction
37 | pinkish heart
38 | ice cream mode
39 | live your own life
40 | yoonmi pool
41 | party at the mansion
42 | good boy gone bad
43 | pairs
44 | a miss
45 | useless great trick
46 | comradery
48 | clownery things
49 | literally a clown
50 | what if...
51 | where does broken heart go?
52 | connexion
53 | knotty
54 | gloomy
55 | the wedding
56 | horror
57 | sugar-coat
58 | do not kick up a row
59 | the union of hearts
60 | fairies who commit sins
61 | supreme lord's sacrifices
62 | jasmine fairy's sacrifices
63 | wheel
64 | dreadful
65 | tears & kindness
66 | nana
67 | a world full of poison
68 | the war
69 | it looks like an ending, but it's not
70 | for the sake of love
71 | the illusion of the dozens of skies
72 | rebirth
73 | the guardian gods of the three worlds
74 | seo
75 | the broken hearts of the knights
76 | story at the heeyoo pavilion
77 | the contrarian of fate
78 | the king's death
79 | epilogue
hi! it's been a week

47 | banquet

413 50 6
Por jaeminuman

tiga puluh ribu tahun yang lalu, gunung si sedang tidak baik-baik saja. seorang dewa bertubuh tinggi besar berdiri di tengah-tengah dewa-dewi yang terkapar di atas rumput. hwang wookhee, dewa itu, nampak sangat berantakan, entah penampilannya maupun hatinya.

"aku sudah bilang, aku hanya menginginkan dewa kecil. jangan membuatku terpaksa menyerang lagi." desis wookhee. seorang dewa berdiri di hadapannya sembari melindungi seorang dewi dan seorang dewa kecil yang ketakutan.

"hati dewa perang penuh kasih sayang. ia mengorbankan nyawa demi keadilan. andaikan ia tahu muridnya membantai klan silim dan memaksa ingin membunuh dewa kecil demi menolongnya, ia pasti akan sangat kecewa!" gertak siwon, dewa tersebut.

"jika bukan karena guruku, setiap orang dari klan khayangan kalian, termasuk dewa kecil, pasti sudah mati sejak awal! lalu, sekarang mengapa tidak boleh jika aku hanya ingin menukar seorang dewa kecil biasa dengan guruku?!" suara berat wookhee menggelegar.

"istriku!" siwon dan yoona, dewi yang merupakan istrinya, mempersatukan kekuatan hingga membentuk sebuah sihir berwarna ungu muda yang besar. mereka mengarahkan sihir tersebut pada dewa kecil yang nampak ketakutan di belakang mereka. wookhee yang melihat itu langsung mengeluarkan sihir kelabunya. sihir ungu muda dan kelabu itu saling bertabrakkan di udara.

"dewa kecil gunung si diberkahi kekuatan ilahi secara alami. sudah semestinya dewa kecil melindungi seluruh makhluk di dunia, tapi malah mengalami malapetaka seperti ini. hari ini klan silim menyatukan kekuatan untuk menyamarkan kekuatan ilahi, ingatan, dan wajahmu untuk menghindari bencana. mulai hari ini hingga ke depannya, kau hanya seorang peri biasa di tiga dunia. meskipun bertemu keluarga, kau tidak akan mengenali mereka. mulai hari ini, di dunia ini tidak akan ada dewa kecil lagi." siwon dan yoona terus mengarahkan sihir mereka tanpa memedulikan wookhee yang terus berusaha menyerang. dewa kecil nampak ketakutan, namun ia hanya berpasrah hingga tubuhnya menghilang dan menyisakan sebuah bibit bunga. pada akhirnya, serangan wookhee menyebabkan tak ada satu pun dewa-dewi yang tersisa di sana.

🍴

api hitam kemerahan menyambar-nyambar di dalam gua jurang geureon. wookhee menatap gurunya dengan penuh harap. suara besar kembali menggema di seluruh penjuru gua.

"aku mempertahankan kesempatan hidupnya untuk sementara menggunakan hawa iblis. inti jiwanya masih tidak stabil. sebelum menemukan dewa kecil, kau harus memasukkan gurumu ke kolam yoonmi. ia akan berubah menjadi manusia biasa untuk melewati cobaan."

"sebenarnya siapa kau? mengapa ingin membantuku?" tanya wookhee penasaran.

"apakah kau tidak merasa sudah sedikit terlambat jika menanyakan hal itu sekarang?"

dewa khayangan itu bangkit berdiri, "benar. selama bisa menolong guruku, sekalipun itu dewa kejahatan taesoo yang dulu pernah mencoba untuk melahap tiga dunia, memangnya kenapa?"

api hitam kemerahan tersebut berdengung dengan bangga, "aku suka berteman dengan orang yang pintar."

"aku tidak mengerti. bukankah kau sudah dimusnahkan oleh klan silim pada zaman purba?"

dewa kejahatan tertawa keras, "mereka tidak bisa membunuhku dan hanya bisa menghancurkan wujud fisikku. mereka menggunakan kekuatan dewa dan dewi untuk menyegel sisa inti jiwaku di dalam jurang geureon ini. di sini aku memang bisa merasakan gejolak kekuatan spiritual. benar. tempat ini diperkuat dengan kekuatan dari 12 dewa dan dewi. orang di dunia hanya tahu klan silim punya kemampuan untuk menyembuhkan, dewa kecil gunung si bahkan bisa membuat berbagai makhluk menjadi hidup dan membangkitkan jiwa yang mati, tapi mereka tidak tahu klan silim menjaga gunung si dari generasi ke generasi dan mengawasiku, bahkan ingin melenyapkanku sepenuhnya."

"waktu dari zaman purba hingga sekarang setidaknya ada ratusan ribu tahun. ternyata mereka tetap tidak bisa memusnahkanmu sepenuhnya?"

"aku pernah bilang, aku tidak bisa dibunuh semudah itu. tapi, jika tidak diberi asupan hawa iblis lagi, sepertinya aku juga tidak akan bisa bertahan terlalu lama."

"apa itu hawa iblis?"

"kekuatan spiritual klan silim sangat murni, bahkan kekuatan dewa kecil lebih murni lagi dan tidak tertandingi. hawa iblis terjahat di dunia yang harus melawannya, tapi aku malah terkurung di sini. hawa iblis juga sudah hampir terkuras habis."

"jadi, kau ingin memintaku membantumu menyuling hawa iblis dan membunuh dewa kecil untuk membantumu lepas dari segel dan kembali muncul di dunia?" wookhee menyimpulkan.

"benar."

tatapan mata dewa itu tampak menantang, "lalu, bagaimana jika aku tidak bersedia?"

"maka, gurumu akan dimakamkan untuk menemaniku."

"apa yang kau lakukan pada guruku?!"

"ia berbagi hidup bersamaku dengan mengandalkan hawa iblisku. jika aku tidak terancam, maka ia akan tetap hidup. jika tidak ada hawa iblis dan aku mati, maka inti jiwanya juga akan berubah menjadi abu. kau seharusnya tahu apa yang harus kau lakukan."

wookhee nampak tak sanggup berkata-kata. ia berlutut di sisi tubuh gurunya yang terbaring dan menatapnya dengan tatapan kosong, "demi menolongmu, memangnya kenapa bila menggunakan cara sesat? memangnya kenapa jika tiga dunia hancur?"

tangan wookhee mengarah pada wajah gurunya di atas altar batu kecil di tengah gua.

🍴

tangan berkuku elang itu mengarah pada altar batu yang kosong. kini, tak ada seorang pun yang terbaring di sana.

"wookhee, demi membantumu menyembuhkan luka, hawa iblisku sudah tersisa sangat sedikit. jika aku dilahap oleh formasi sihir dewa-dewi, maka jiwa gurumu yang tersisa juga akan lenyap sepenuhnya."

wookhee segera kembali ke kesadarannya begitu suara dewa kejahatan taesoo bergema di dalam gua. ia menoleh ke arah bawahannya, "mana hawa iblis? mengapa tidak menambah asupan hawa iblisnya?"

"yang mulia, kita sudah tidak punya hawa iblis lagi." jawab deokjun, "lee jeno telah menguasai kota laut dan sudah menghancurkan tungku pelebur jiwa. kita tidak bisa menyuling hawa iblis lagi. selain itu, ia juga kembali ke laut changyoon dan menghentikan perang internal klan bulan sehingga kita tidak bisa mendapatkan hawa iblis dari rakyat klan bulan yang telah mati. sungchan juga sudah memutus hubungan dengan kita."

wajah pucat wookhee nampak tegang. ia kembali bangkit berdiri, "kau tenang saja. aku akan pergi dari jurang sekarang dan lanjut menyuling hawa iblis untukmu."

🍴

jihwaja resto & bar

begitu memasuki restoran dan bar itu, alunan musik yang indah akan langsung mendayu-dayu di telingamu. pemain musik orkestra dan penari-penari yang indah akan menambah suasana ketika kau sedang melahap daging steikmu yang lembut dan menyesap soju-mu.

jeno, jaemin, dan injoon masuk ke dalam dengan seorang pelayan pria berpakaian rapi yang mendampingi mereka.

"semua ruangan ini adalah ruangan pribadi terbaik di restoran kami. makanan dan minuman akan dihidangkan sebentar lagi. silakan."

"di sebelah kiri, yang mulia menjamu tuan muda kedua lee. di sebelah kanan, jaemin menjamu lim chantae." injoon menunjuk dua ruangan pribadi yang saling berseberangan, "sedangkan ruangan yang di tengah ini akan ditempati olehku, injoon."

"injoon, bagaimana ini? aku sudah melupakan semua kata-kata yang kuhafal kemarin malam. ajari aku lagi." rengek jaemin.

"aku langsung terbakar amarah begitu bertemu mark lee. rencanamu sangat gegabah. apakah bisa berhasil?" jeno menghela napas dan mengerutkan dahi ke arah injoon.

"selama semuanya dilakukan sesuai dengan rencanaku, pasti tidak akan bermasalah."

"tuan muda chantae sudah datang." kuanlin yang tadi menunggu di depan tiba-tiba muncul. injoon mengangguk ke arah jaemin yang nampak panik. peri itu tak kunjung beranjak dari sana sehingga jeno memelototinya sembari menggerakkan kepala ke arah bagian depan restoran, menyuruhnya memyambut lim chantae. mau tak mau, jaemin segera menurutinya.

"tuan muda chantae sudah datang." jaemin tersenyum hangat ketika sudah berhadapan dengan pelacur kelas atas itu.

"jaemin, meskipun restoran ini disebut sebagai restoran kelas satu di kota dolo, tapi minuman alkohol pribadi mereka belum tentu lebih bagus dari yang kubawa ini. aku membawa sedikit minuman alkohol pribadi. kau cicipi nanti." chantae mengambil botol minuman yang terlihat mahal dan berhiaskan pita dari tangan taehyun. ia tersenyum pada pelayannya itu, "kau pergi jalan-jalan saja. empat jam lagi baru datang menjemputku."

"baik."

"ayo." dua lelaki cantik itu memasuki lorong di mana ruangan-ruangan pribadi berjejer. mereka masuk ke ruangan yang sudah ditentukan oleh injoon dan mulai menuang minuman yang dibawa chantae ke gelas mereka.

"tuan muda chantae bisa datang untuk menemuiku. aku sungguh merasa terhormat. aku bersulang untuk tuan muda."

"jangan berbicara sungkan." ucap chantae ketika gelas mereka beradu. mereka menenggak minuman mereka dengan anggun setelah itu. chantae tersenyum setelah minumannya habis, "meskipun aku tinggal di mansion peisian, tempat yang ramai dengan pesta dan kosmetik, tapi selama bertahun-tahun aku tidak pernah bertemu teman akrab yang cocok denganku. tidak disangka, selama mengobrol dengan jaemin beberapa hari ini, ternyata aku merasa sangat akrab. hari ini bisa minum dan menikmati kesenangan bersama jaemin, hatiku benar-benar merasa sangat bahagia."

"tuan muda chantae terkenal di mana-mana. bagaimana bisa tidak punya satu pun sahabat?" tanya jaemin sopan.

"mereka mendekatiku hanya agar bisa terlihat terhormat dengan memanfaatkan reputasiku. tapi di dalam hati, mereka keberatan terhadap identitasku sebagai lelaki penghibur. orang seperti jaemin yang berpemikiran polos dan tidak punya tujuan tersembunyi sangatlah sedikit."

jaemin menanggapinya dengan senyuman sopan.

"hari ini bisa minum-minum bersama dengan jaemin, hatiku merasa sangat senang." chantae tersenyum cerah, kemudian menundukkan kepalanya, "aku juga punya sangat banyak perkataan hati yang ingin kukatakan kepada jaemin. tolong kau jangan merasa aku menyebalkan."

"tidak akan, tidak akan." jaemin menggerak-gerakkan tangannya. mereka kembali menuangkan dan menyesap minuman beralkohol yang dibawa chantae sebelum lelaki cantik itu mulai bercerita.

"aku dilahirkan dengan memiliki kulit yang bagus, juga sering berbangga diri karena punya sedikit bakat. selama bertahun-tahun, pemuda dan bangsawan yang mengejarku tidak terhitung jumlahnya, tapi tidak pernah ada seorang pun yang kusukai. barulah pada malam festival lentera beberapa hari lalu, aku bertemu dengan seseorang." mata chantae membelalak ketika tangan jaemin yang sedang menuang minumannya bergetar dan menumpahkan minuman itu ke meja begitu mendengar ceritanya.

"ma... maaf."

"tidak apa-apa." chantae tersenyum lembut, sedangkan jaemin tersenyum canggung.

"tuan muda chantae, lanjutkan cerita anda."

"orang itu... orang itu datang di bawah sinar bulan." chantae nampak terbang kembali ke malam itu, "ia mengatakan beberapa kalimat padaku, tapi aku malah mabuk dan melupakan semuanya. ia bagaikan embusan angin singkat yang datang dan pergi, tapi tidak meninggalkan jejak apa pun. namun, ia telah mengisi penuh seluruh hatiku."

jaemin tampak resah melihat senyam malu-malu chantae selama bercerita.

malam festival lentera? bukankah itu artinya...

"beberapa hari ini, setiap membuka dan memejamkan mata, aku selalu melihatnya. aku seakan-akan telah mendapatkan benang merah dari kehidupan lampau. tapi, aku sudah menanyai banyak orang dan semuanya berkata, hari itu tidak ada orang yang datang. benar-benar aneh."

"kedengarannya hanya sebuah mimpi. tuan muda chantae, jangan-jangan anda mabuk?" ucap jaemin hati-hati.

"mengapa bahkan kau juga berkata seperti itu?" chantae nampak putus asa, "tapi, jika benar-benar mimpi, mengapa aku bisa mengingatnya dengan begitu jelas? bahkan di saat ia mendekatiku, rasa sakit pada tanda lahir di samping leherku juga sangat jelas."

mata jaemin melebar. ia juga terkejut mendengar fakta ini.

🍴

jeno bersidekap di depan restoran jihwaja. di sisinya ada kuanlin yang setia menemaninya.

"mengapa mark lee ini masih belum datang juga? apakah ia pergi berkumpul bersama teman-temannya untuk merokok lagi?" geram jeno, "obsesinya untuk bermain-main mengurangi ambisinya hingga selalu menunda pekerjaan. aku harus memberinya pelajaran nanti."

kuanlin menatap jeno heran, "nada bicara yang mulia ini seperti sudah benar-benar menjadi saudaranya."

jeno meliriknya tajam. kuanlin pura-pura tak melihat tuannya.

"lee jinoh!" suara mark terdengar dari jarak beberapa meter di hadapan mereka. lelaki itu muncul sembari terengah-engah beberapa detik kemudian, "lee jinoh, maaf sudah lama menunggu."

"apakah kau pergi merokok dan berjudi lagi?" tegurnya.

"kau sudah salah paham." mark mengibaskan tangannya, "bagaimana bisa aku pergi melakukan hal baik seperti merokok ini sendirian? aku pasti akan mengajakmu untuk pergi bersama."

jeno berusaha bersabar ketika mark menepuk bahunya keras.

"hari ini aku terlambat karena aku tadi berpikir sangat lama untuk membuat sebuah keputusan yang sangat penting."

"keputusan apa?" jeno nampak penasaran.

"sebuah keputusan yang bisa memengaruhi kebahagiaanku seumur hidup. ayo kita bicarakan di dalam ruangan. ayo jalan." mark merangkul jeno untuk masuk ke dalam.

🍴

"makanan sudah lengkap. selamat menikmati."

mark menuangkan minuman beralkohol di gelas jeno setelah pelayan berpakaian tapi itu pergi, "silakan, lee jinoh."

mereka berdua bersulang setelah mark menuangkan minuman untuk dirinya sendiri. tidak, sebenarnya mark-lah yang mengadukan bibir gelas mereka. jeno sama sekali tidak bergerak.

"cepat katakan. keputusan apa?"

mark terkekeh dan menenggak minumannya. jeno juga ikut menyesap minumannya perlahan.

"aku jujur saja padamu." tuan muda lee itu mengatupkan kedua tangannya, "beberapa hari ini, hatiku selalu merindukan seorang lelaki cantik. auranya anggun dan elegan bagaikan peri dari dunia luar. aku selalu merasa aku dan dirinya berjodoh di kehidupan lampau. karena itu aku memutuskan aku hanya akan menikahinya seumur hidup ini."

apakah yang ia maksud adalah lim chantae? batin jeno.

"lee jinoh, apakah kau merasa aku terlalu gegabah dan sembrono?"

"tidak, tidak, tidak." jawab jeno cepat, "hidup hanya seratus tahun dan akan berlalu dengan cepat. tentu saja harus mengikuti perasaan dan keinginan. itu baru benar. karena kau sudah memutuskannya, maka lakukan saja dengan berani. aku akan selalu mendukungmu."

mark menepuk dadanya bangga, "ternyata memang benar! tetap kau yang paling memahamiku!"

"tuan mark." haechan tiba-tiba masuk ke ruangan mereka, "semuanya sudah disiapkan."

"apa yang sudah kau persiapkan?" tanya jeno.

"kau akan tahu setelah melihatnya." mark tersenyum bangga. ia menoleh ke arah haechan dan bangkit berdiri, "ayo."

jeno dan kuanlin yang sedari tadi berdiri di sisinya menatap heran pada dua pemuda yang berlari-lari kecil seperti bocah itu.

🍴

ini outfit mereka pas ke resto:

🦄

Seguir leyendo

También te gustarán

2M 104K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
127K 168 14
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
121K 11.3K 32
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
761K 69K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...