fairy and devil | nomin, mark...

By jaeminuman

52.1K 6.3K 706

"aku hanya suka pada dewa minhyung!" -na jaemin, little fairy "kau takut aku membunuh minhyungmu itu?" -lee j... More

0 | king of the moon
1 | sasung temple
2 | sooyoon sky
3 | hatae tower
4 | unsealed
5 | mysterious world
6 | god minhyung
7 | flower
8 | withered
9 | life saver
10 | sunrise
11 | fairy donghyuck
12 | fairy test
13 | ilcho
14 | nono & jasmine
15 | fantasy crystal
16 | disenchanted
17 | lee jeno, moon clan
18 | moon vs sky
19 | changyoon sea
20 | anger
21 | swapping bodies
22 | fairy = devil
23 | patricide
24 | checkmate
25 | ambush
26 | turnover
27 | flower in the moon clan
28 | foxy ideas
29 | worldly feelings
30 | injoon
31 | thousand-level illusion
32 | falter
33 | demesne
34 | homicide
35 | riddle
36 | the beginning of destruction
37 | pinkish heart
38 | ice cream mode
39 | live your own life
40 | yoonmi pool
41 | party at the mansion
43 | pairs
44 | a miss
45 | useless great trick
46 | comradery
47 | banquet
48 | clownery things
49 | literally a clown
50 | what if...
51 | where does broken heart go?
52 | connexion
53 | knotty
54 | gloomy
55 | the wedding
56 | horror
57 | sugar-coat
58 | do not kick up a row
59 | the union of hearts
60 | fairies who commit sins
61 | supreme lord's sacrifices
62 | jasmine fairy's sacrifices
63 | wheel
64 | dreadful
65 | tears & kindness
66 | nana
67 | a world full of poison
68 | the war
69 | it looks like an ending, but it's not
70 | for the sake of love
71 | the illusion of the dozens of skies
72 | rebirth
73 | the guardian gods of the three worlds
74 | seo
75 | the broken hearts of the knights
76 | story at the heeyoo pavilion
77 | the contrarian of fate
78 | the king's death
79 | epilogue
hi! it's been a week

42 | good boy gone bad

505 58 14
By jaeminuman

"haechani, mengapa kau kemari?" mark terlihat heran ketika melihat seorang lelaki manis di depan mansion peisian begitu ia keluar dari sana, "bukankah aku menyuruhmu mengerjakan tugasku di rumah?"

"gawat, tuan muda mark! tuan lee sudah mengetahuinya. ia sangat marah di ruang belajarmu. ia sudah memecahkan tiga cangkir teh." lelaki manis itu terlihat panik.

"ini bukan pertama kalinya aku bolos kuliah. untuk apa kau panik?"

"bukan masalah itu, tapi masalah pohon koral!"

"apa?!" mata mark membelalak.

"ayo cepat pulang." haechan segera menarik tangan tuan muda sekaligus sahabatnya itu.

☣️

mark mengerang setelah tubuhnya mendarat di halaman belakang rumahnya disusul oleh haechan yang terjatuh di sisinya. mata mereka mengamati para penjaga keamanan dan pelayan yang berlalu lalang di halaman depan. nampaknya keputusan mereka untuk masuk dengan melompati pagar belakang rumah cukup aman karena di sana tak ada pekerja yang berjaga.

"ayo cepat lari sebelum kita ketahuan."

mereka berdua berlari-lari kecil dengan bokong yang masih sakit akibat mendarat dari pagar tinggi.

"nanti setelah mereka pergi, kau harus menyelinap ke taman dan cari nenek untuk menyelamatkanku. jangan ceroboh. berhati-hatilah. jika ayahku yang tua itu sampai tahu, ia pasti akan memukulku habis-habisan. kau dengar tidak?" bisik mark yang sedang bersembunyi bersama haechan di balik dinding. para pekerja di kediaman keluarga lee masih berlalu lalang di hadapan mereka. haechan tiba-tiba menoleh ke belakang dan mencengkeram paha mark dengan panik. mark ikut menoleh ketika terdengar suara dehaman dari belakang mereka.

"ayah..." tuan muda lee itu tersenyum salah tingkah.

☣️

para pelayan menyiapkan alas untuk mark tengkurap di atasnya. lee dongwook, kepala keluarga lee, duduk di hadapannya sembari bersidekap.

"pukul!" dongwook memerintahkan para penjaga keamanan bertubuh kekar untuk memukuli putranya menggunakan sapu lidi. para pria kekar itu segera memukuli bokong, punggung, dan kaki mark bertubi-tubi dengan kekuatan super. "aku sudah tidak peduli jika kau berjudi atau bermain dengan penghibur, tapi tak disangka anak brengsek ini mencuri pohon koral pemberian istana negara dan mempersembahkannya pada rumah bordil."

mark berteriak kesakitan, "ayah, dengarkan penjelasanku dulu! sepanjang hari ayah terus menyembah pohon koral. aku sungguh takut jika ayah terus membungkuk menyembahnya, pinggang ayah tidak akan bisa ditegakkan lagi. aku merasa iba pada ayah."

"masih ingin berdalih?" dongwook melotot.

"ayah, tuan muda chantae akan mengembalikan pohon koral."

lee dongwook terdiam sejenak mendengar itu. ia menoleh pada para penjaga keamanan yang sedang memukuli putranya, "sudah berapa kali kalian memukulnya?"

"sudah lebih dari 30 kali, tuan."

"berdiri! cepat pergi ke kamar dan tidur! besok kau harus pergi ke kampus!"

mark berdiri dengan dibantu oleh haechan karena seluruh tubuh bagian belakangnya terasa nyeri.

"tuan muda chantae apanya? ia hanya seorang lelaki penghibur." gerutu dongwook.

"ayah tidak boleh berkata seperti itu."

"jangan berbicara macam-macam lagi." desis haechan agar mark tak semakin dihukum. namun, sang tuan muda tak mengacuhkannya.

"presiden terdahulu menjodohkanku dan tuan muda chantae. jika aku tidak menepati janji pernikahan ini, bukankah aku melakukan kesalahan besar pada tuan presiden?"

"brengsek!" haechan langsung berlutut di lantai melihat lee dongwook yang sudah begitu marah, "perjodohan itu hanyalah sebuah candaan presiden terdahulu. jika kau menganggapnya serius dan betul-betul menikahinya, apakah kau ingin membuat keluarga lee menjadi bahan tertawaan seluruh kota dolo?"

"jika membiarkan seluruh warga kota dolo tahu bahwa keluarga lee yang berkedudukan tinggi adalah keluarga terangkuh dan hanya bisa menindas orang lemah, kurasa itu lebih akan menjadi bahan tertawaan! setiap hal yang kulakukan adalah demi keluarga lee! di dunia ini, di mana ayah bisa menemukan putra yang setia dan berbakti sepertiku?" mark mengeluarkan ekspresi dramatis, "dulu ayah selalu mengajariku untuk membaca buku yang berbudi serta harus lulus dan mendapatkan gelar seperti kakak. jika harus seperti ayah, berpengetahuan luas, tapi mempelajari moral yang munafik, maka lebih baik aku menjadi orang biasa yang buta huruf!"

dongwook memandangi mark. tangannya mengarah ke samping untuk meminta sapu lidi dari salah satu penjaga keamanan. kini ia mengejar-ngejar putranya dan hendak memukulnya dengan tangannya sendiri, "dasar anak tidak berbakti! cepat kemarin! kupukul kau!"

"tuan jangan marah." haechan berusaha menengahi mereka, "jika ingin memukul, pukul aku saja. dagingku padat. jika dipukul sampai rusak juga tidak apa-apa."

begitu dongwook terengah karena terus berlari, mark segera menyembunyikan haechan di balik punggungnya.

"ternyata hubungan kalian sangat baik dan ingin dihukum bersama-sama. aku akan memenuhi keinginan kalian!"

"aku adalah pria sejati! aku akan mempertanggungjawabkan perbuatanku! jangan pukul haechani!" mark membela pelayan sekaligus sahabatnya.

"berani sekali. mulai hari ini, kau tidak akan menerima uang bulananmu lagi!"

mendengar itu, mark langsung berlutut, "ayah, aku salah."

☣️

"tuan mark, tuan lee sebenarnya mungkin hanya akan memarahimu dengan beberapa kata saja. ia tidak akan begitu marah. mengapa kau malah mengatakan perkataan kurang ajar itu hingga membuat tuan lee marah besar?" haechan mengerang kesakitan sembari memegangi pinggangnya yang habis dipukuli. mereka berdua kini sedang dalam posisi tengkurap di atas kasur karena tak bisa tidur dengan posisi terlentang.

"biasanya orang tua itu selalu membicarakan moral palsu. lihatlah tadi. akhirnya aku bisa menemukan momen tepat untuk menyerangnya."

"tuan mark, jangan-jangan kau benar-benar ingin menikahi tuan muda chantae? bukankah awalnya kau tidak mencintainya?"

mark nampang merenung, "tuan muda chantae elegan dan tak ternoda. bahkan saat terjebak menjadi lelaki penghibur, wataknya tidak berubah. bisa dibilang ia adalah tokoh panutan. meskipun aku tidak mencintainya, tapi ada pertemanan di antara kami. jika ia menerimaku, kelak aku harus memperlakukannya dengan baik. selain itu..."

haechan mendekat ke arah mark ketika sang tuan muda menyuruhnya mendekat agar ia bisa berbisik di telinga haechan, "sejak kecil aku selalu memimpikan seorang peri. wataknya halus seperti melati di lembah yang kesepian. ia juga sedikit mirip dengan tuan muda chantae. menurutmu, apakah benar-benar ada takdir di antara aku dan tuan muda chantae?"

☣️

mansion peisian

"hati-hati di jalan, tuan."

injoon memandangi jaemin yang sedari tadi terdiam, bahkan ketika mereka sudah keluar dari mansion.

"ada apa? kau masih mabuk?"

"tidak apa-apa. hanya kelelahan setelah berjalan seharian. di sini kita tidak bisa terbang atau mengendarai awan. kakiku sedikit sakit. menjadi manusia sungguh tidak mudah."

"bagaimana kalau aku menggendongmu?"

kedua lelaki manis itu menoleh dengan cepat ke arah lee jeno yang tiba-tiba menimbrung pembicaraan mereka.

"tidak perlu. aku mendadak tidak lelah lagi. sungguh."

melihat itu, injoon tersenyum usil. ia berlari ke arah kuanlin dan mengerjap-ngerjapkan mata serta memajukan bibirnya.

"injoon, apa yang kau lakukan?" mata kuanlin sedikit membelalak padahal ia sedang melamun sebelumnya.

"kak lai, aku juga lelah. kau juga harus menggendongku."

jeno dan jaemin saling bertatapan dengan canggung ketika mendengar suara injoon yang dibuat lucu seperti sedang mengejek mereka. kuanlin menatap injoon dengan senyuman usil dan langsung meninggalkannya.

"kak lai, mengapa kau kabur?!" injoon segera mengejarnya, meninggalkan jeno berdua dengan jaemin.

"oh ya."

"oh ya."

"kau dulu."

"kau dulu."

mereka saling bertatapan dengan canggung ketika tak sengaja mengatakan hal yang sama dua kali. jeno akhirnya membuka suara terlebih dahulu.

"bukankah waktu itu kau bilang tidak ada perasaan di antara kita? lalu, mengapa tadi kau bilang bahwa tulang melati adalah harta tak bernilai yang tak ada duanya di hatimu?"

"oh, itu..."

"apakah kau membohongiku?"

"tidak."

"kalau begitu, berarti kau membohongiku ketika kau mengatakan tidak ada perasaan di antara kita?"

"tidak juga." jawab jaemin dengan wajah serius, "jika kelak kau benar-benar menyerang langit sooyoon dan membunuh seluruh klan khayangan, kau adalah musuhku."

jeno tak sanggup berkata-kata. ia hanya mengangguk sedikit, "kalau begitu, apa yang ingin kau katakan tadi?"

"kau benar-benar tidak marah padaku?"

"mengapa harus marah?"

"sebelumnya jika aku mengatakan perkataan dan melakukan perbuatan yang melawanmu, kau akan melotot dan marah besar. aku akan membunuhmu." jaemin meniru perkataan yang selalu dikatakan jeno sembari memajukan bibir bawahnya.

"apakah dulu aku seperti itu padamu?" jeno nampak sedikit terkejut.

"iya. tapi, beberapa hari ini ketika aku mengatakan hal yang tidak kau sukai, selalu mengaturmu, dan menghilangkan tulang melati, responmu tidak seperti dulu." jaemin menatap jeno dengan mata berbinar, "kau benar-benar tidak marah padaku?"

tak ada jawaban. jeno bahkan tidak tahu apa jawabannya.

☣️

kediaman lee jinoh

jeno menghela napas sembari meminum sedikit alkohol di terasnya yang menghadap ke kolam renang. kuanlin datang menghampiri untuk memastikan keadaan tuannya.

"yang mulia, apa yang sedang anda pikirkan? malam ini sepulangnya kita, anda terus duduk di sini. tidak bergerak sedikit pun."

"menurutmu, apakah ada yang janggal dari diriku belakangan ini?" tanya jeno dengan mata tak memandang apa pun.

"yang mulia selalu bijaksana dan kuat. mana ada hal yang janggal?"

"aku tidak menanyakan itu." sahut jeno cepat, "belakangan ini aku terus kebingungan dan tidak bisa konsentrasi, terutama terhadap melati. sering kali, jelas-jelas seharusnya aku marah, tapi aku tidak bisa marah. aku malah berharap ia yang marah padaku. tapi, ia malah..."

TAP TAP TAP

suara langkah kaki kecil itu membuat jeno menoleh dan menghentikan perkataannya. jaemin sedang berjalan-jalan di halaman depan, namun sama sekali tidak mendekat ke arah mereka.

"dulu ia selalu bersuara di sisiku. tapi sekarang, ia malah tidak ingin bersama denganku sedikit pun. telingaku sudah tenang. hatiku malah sebaliknya. menurutmu, sebenarnya ada apa denganku?"

kuanlin nampak berpikir, "yang mulia, bisa dikatakan..."

"jaemin, tunggu aku!" kini giliran suara injoon yang mengganggu konsentrasi mereka. pria mungil itu berlari-lari kecil untuk mengejar sahabatnya.

"belakangan ini saya juga memiliki gejala seperti itu. tapi, mengenai alasan spesifiknya, saya juga tidak tahu jelas." kuanlin menunduk setelah menatap injoon. jeno yang melihat itu hanya bisa menatap anak buahnya, lalu kembali menenggak alkoholnya.

☣️

"apa?! mark lee adalah dewa minhyung?!"

"sssttt! pelankan suaramu." jaemin segera menutup mulut injoon.

"ia adalah dewa minhyung yang selalu kau bicarakan?" injoon memelankan suaranya. peri melati mengangguk.

"saat ini dewa minhyung sedang melewati cobaan. apa kau masih ingat kau pernah bertanya padaku mengenai dewa yang sedang melewati cobaan?"

"aku ingat. kau bilang dewa yang sedang melewati cobaan berada dalam kondisi yang sangat berbahaya. jika tidak bisa menyelesaikan rintangannya, ia akan menghilang dalam sekejap."

"benar. kau tidak boleh memberitahukan hal ini pada siapa pun7. jika lee jeno tahu, dewa minhyung pasti akan mati."

"tenang saja. aku tidak akan mengatakan apa pun."

"tapi, bukankah dewa minhyung hidup dengan baik di langit sooyoon? mengapa ia ke dunia fana untuk melewati cobaan?"

jaemin meletakkan tangan di bawah dagu, "aku juga tidak tahu. mungkin saja ada hubungannya dengan dewa perang terdahulu."

"tunggu. apa itu dewa perang terdahulu?" tanya injoon si warga kota laut.

"kurasa tuan muda chantae yang kita temui hari ini adalah dewa perang terdahulu yang mengorbankan dirinya di langit sooyoon waktu itu. ia adalah lee youngheum yang sedang melewati cobaan."

"lee youngheum? sepertinya aku pernah mendengar nama ini." injoon berpikir sejenak, "tidak. tapi, bukankah ia sudah mati tiga puluh ribu tahun yang lalu? mengapa ia hidup lagi?"

"aku juga tidak tahu mengapa." jaemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "aku hanya tahu mungkin lee jeno ingin mengambil inti jiwanya."

"untuk apa yang mulia ingin mengambil inti jiwanya?"

"tidak peduli untuk apa, pasti tidak menguntungkan bagi langit sooyoon. injoon, jika ini benar, apa yang harus kita lakukan?"

injoon yang idenya selalu lancar mulai berpikir, namun ia juga kebingungan, "sudahlah, jangan dipikirkan lagi. pada akhirnya, semua akan baik-baik saja. besok adalah festival lentera. kita harus berjalan-jalan."

"festival lentera?"

warga kota laut di hadapannya mengangguk. jaemin langsung berpikir sembari berjalan mondar- mandir di kamar.

tak sengaja bertemu dengan lee pada malam festival lentera... malam festival lentera adalah hari pertemuan lim chantae dengan cinta yang sudah ditakdirkan. itu akan terjadi besok malam. lee... oh ya! mark lee dan lim chantae memiliki janji pernikahan. hari ini mark lee melamarnya menggunakan pohon koral.

peri melati berlari-lari kecil ke arah sahabatnya yang sedari tadi kebingungan menatapnya, "lee adalah dewa minhyung!"

☣️

jurang geureon, gunung si

"sekarang sedang musim apa di kolam yoonmi?"

"luka yang mulia belum pulih. jangan bertindak gegabah." deokjun menunduk ketika wookhee menatapnya datar, "malam festival lentera tahun ke-22 akan segera tiba."

wookhee yang sedang terduduk langsung bangkit dengan susah payah. deokjun langsung membantunya dengan khawatir.

☣️

suasana kota dolo di malam akhir februari itu sangat ramai oleh orang-orang yang merayakan festival lentera. musik terdengar di seluruh penjuru dan dagangan-dagangan dijajakan di segala tempat.

"ini adalah festival lentera?" mata jaemin berbinar.

"kau tidak pernah melihatnya, 'kan?"

"tidak pernah."

di belakang mereka, jeno dan kuanlin berjalan bersisian dengan jeno yang berbisik pada anak buahnya.

"kita harus segera menemukan lee youngheum. aku ingin melihatnya melewati cobaannya."

"baik."

injoon mengguncang lengan jaemin dan menunjuk ke depan, "di depan sana ada pertunjukan. ayo kita lihat."

"ayo." jaemin tersenyum senang.

"tidak boleh pergi. apa bagusnya pertunjukan itu?"

jaemin dan injoon langsung terdiam begitu jeno menahan mereka.

"kami juga ingin melihat dan mengetahui hal-hal di dunia manusia." cicit jaemin.

"benar. kita datang ke kota dolo yang kaya dan mengagumkan, sudah seharusnya mengunjungi segala tempat di sini." injoon melirik kuanlin, "aku akan ke depan lebih dulu untuk menjelajahi jalan bersama kuanlin."

peri melati menarik lengannya, "jangan. aku juga mau ikut."

"untuk apa ikut? kau tinggal di sini saja." injoon menghempaskan lengannya dan menarik tangan kuanlin, "hal seperti menjelajahi jalan cukup aku dan kuanlin saja yang melakukannya. ayo pergi."

"injoon..." jaemin tak mampu menahannya lagi. injoon sudah terlanjur membawa kuanlin berlari dari mereka. kini ia dan jeno kembali dalam posisi yang canggung dan hanya berdua saja.

☣️

ini tampilan mereka berempat pas festival lentera karena kan itu festival tradisional. anggap aja jisung itu kuanlin.

🦄

Continue Reading

You'll Also Like

388K 24.9K 57
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
2.9M 314K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
93.5K 11.1K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
121K 11.3K 32
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...