The Arkachia Gate #1 - The Ma...

Alfiersandi द्वारा

24 21 0

Kemunculan sesosok misterius berjubah dengan nama samaran Mr.Black, telah memberikan Androme kekuatan baru un... अधिक

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21

Chapter 3

1 0 0
Alfiersandi द्वारा


Mrs.Maugpiene memulai absensi kepada semua muridnya. Para murid akan mengangkat tangan mereka jika namanya telah disebut. Tak disangka, Androme berada diurutan pertama pada daftar absensi.

Mrs.Maugpiene nampak kebingungan saat memperhatikan satu persatu muridnya yang berada didalam ruang kelas. Dia tak menyangka kalau murid laki-lakinya, ternyata cuman terdapat empat orang.

Yaitu; Androme, Nando, Beni, dan Sky.

Sky memiliki ciri-ciri rambut biru gelap, mata sebelah kirinya ditutupi oleh rambut nya yang lebat, dan postur tubuhnya tidak jauh beda dengan Beni.

Tiga diantaranya membentuk geng kelas, namun Androme tidak ikut-ikutan pada mereka. Dia merupakan seorang kutu buku yang rajin, itulah mengapa dia mendapatkan beasiswa untuk masuk ke SMA SilverLion.

" Androme! tak kusangka ternyata kau berada diruang kelasku!," Mrs.Maugpiene menyanjungnya dengan ekspresi yang menerpa senyum.

Nando mengernyit pada ucapan Mrs.Maugpiene,." Memang apa yang spesial dari dia, mengapa wajahmu terlihat begitu tersenyum?"

" Anak-anak sekalian!! Androme adalah murid teladan yang telah mendapatkan beasiswa dari sekolah sebelumnya"

Mendengar keterangan dari Mrs.Maugpiene tentang Androme , para murid perempuan langsung terkagum dan memberikan tepuk tangan yang meriah. Namun, Nando dan kedua temannya malah terlihat geram pada ketenarannya.

Mereka bertiga segera berdiskusi, membuat sebuah rencana untuk memeras kecerdasan otak Androme.

Pertama-tama, mereka bertiga akan berpura-pura menjadi baik pada Androme setelah jam istirahat, tujuan dari rencana ini supaya Androme memberikan kunci jawaban yang dinyatakan benar pada mereka.

Sebagai anak teladan yang telah mendapatkan beasiswa, Mrs.Maugpiene akan memberikan kejutan yang spesial pada Androme besok.

Mrs.Maugpiene segera memulai pelajaran, dengan  menjelaskan tentang teori dari pulau Sonrisa ( Pulau yang mereka tempati sekarang ). Mrs.Maugpiene mengatakan, kalau dulu pernah ada seorang wanita yang telah memasuki dunia pararel dan menikahi seorang laki-laki dari dunia itu .

Awalnya, ekspresi para murid memang fokus-fokus saja memperhatikan penjelasan dari gurunya . Namun setelah 6 jam menjelaskan, beberapa dari mereka sampai ada yang tertidur pulas diatas meja, bahkan Nando dan kedua temannya pun sampai ada yang mendengkur.

Androme nampak berbeda dari mereka, ternyata   dia masih memperhatikan penjelasan dari Mrs.Maugpiene, walaupun dia terlihat begitu lesu sambil bertopang pada dagunya.

Sampai-sampai seekor tikus putih muncul dihadapan Androme, yang sedang memakan dua buku sekolahnya. Androme seketika tersadar pada kelakuan tikus putih tersebut. Dia berusaha menangkap tikus putih itu, sampai membuatnya heboh sendiri dibangku.

Teman perempuan yang duduk disamping kanan Androme menoleh kearahnya. Dia nampak mengernyit kebingungan pada kelakuan Androme yang begitu heboh dibangkunya.

Tikus putih tersebut tiba-tiba melompat keatas kepala perempuan itu, sontak membuatnya berteriak histeris, sesaat menengadahkan kedua bola matanya perlahan keatas.

Seisi kelas nampak reflek, lalu menoleh pada sumber teriakkan perempuan itu . Tikus putih melompat keatas kepala perempuan yang lainnya dibangku depan, membuatnya seolah-olah menyambungi teriakan perempuan sebelumnya.

Karena saking takutnya mereka semua pada kehadiran tikus. Tiba-tiba saja seisi kelas menjadi ribut seperti di konser rock.

Namun para laki-laki tidak ada yang berteriak sama sekali, karena beberapa dari mereka masih ada yang tertidur.

Nando dan kedua temannya langsung membelalakkan kedua matanya, karena mendengar keributan didalam ruang kelas.

Para perempuan terus menerus menjerit. Sampai membuat ekspresi Mrs.Maugpiene yang berada dibangku guru, terlihat meredam amarah, lalu tiba-tiba berteriak sekencang-kencangnya.

" HENTIKAN!!!"

Teriakan Mrs.Maugpiene membeludar sampai kelantai 5 dan 3 . Jeritan takut para perempuan akhirnya telah berhenti, seperti heningnya ditengah malam.

Mereka semua yang sebelumnya sedang berlarian, seketika duduk kembali pada bangku  mereka masing-masing, karena perasaan takut pada bentakkan gurunya.

Mrs.Maugpiene sampai terengah-engah karena mengeluarkan semua tenaganya untuk berteriak. Dia menatap tajam pada murid seisi kelas, lalu meminta pada mereka untuk jangan takut saat melihat seekor tikus.

*****

Bunyi bell istirahat telah berbunyi, suaranya terdengar lebih berbeda, dari suara saat akan memasuki kelas dipagi hari. Mrs.Maugpiene yang sedang duduk, lalu mempersilahkan mereka untuk segera keluar.

Para murid perempuan bergerombolan keluar lebih dulu dengan tersenyum riang. Namun, Androme sedang sibuk memperhatikan bukunya yang sobek karena ulah si tikus putih sebelumnya.

Ketiga para geng kelas, telah berdiri disampingnya dengan senyuman menyeringai. Sontak itu membuat Androme nampak mendelik kedepan.

" Androme bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?," Tanya Nando.

" kesepakatan apa?," Balas Androme nampak kesal.

" Aku mau kau bergabung bersama kami, tapi syaratnya kau harus...."

" Tidak akan! aku lebih baik mengundurkan diri dari sekolah ini, daripada harus bergabung bersama kalian"

Androme lalu berjalan meninggalkan mereka untuk  menghabiskan waktu istirahat diluar. Ketiga anggota geng itu hanya bisa melotot kebingungan, karena rencana mereka yang harusnya lancar menjadi melebur.

Mrs.Maugpiene yang masih duduk dibangkunya, tiba-tiba langsung meneriaki mereka. Karena masih berada  didalam kelas, saat jam istirahat.

" Mengapa kalian bertiga masih didalam kelas? keluar!!!"

" I-iya," Nando dan ketiga temannya begitu ketakutan, lalu menyusuli teman-temannya yang lain telah keluar kelas.

Beberapa saat kemudian, setelah Androme beristirahat diluar kelas. Dia berada dikantin sekolah, untuk memesan makan siangnya, sambil memegang baki besi. Pemilik kantin hanya memberikannya nasi dan saus kari.

" Tuan! memang beginikah makanan disekolah yang mewah?," Tanya Androme datar.

Tuan pemilik kantin pun menjawab dengan tatapan sayunya," Jika kau ingin makanan berkelas, kau harus membayar ratusan binc, namun kau hanya membayar 20 binc."

Androme langsung menyampingkan tubuhnya  untuk mencari bangku makan. Tatapannya seketika mendelik saat melihat Ashana sedang duduk berbincang dengan musuhnya, Nando . Namun kedua teman Nando duduk dimeja belakangnya.

Ashana yang tersadar akan keberadaan Androme, langsung berdiri dan menghampirinya dengan senyum. Ashana telah mengetahui nama Androme, karena Nando yang membeberkannya.

" Androme! tak kusangka ternyata kalian berdua berada dalam satu kelas yang sama!," Senyum Ashana menyasar kewajah Androme, sehingga membuatnya juga ikut tersenyum.

" Iyah, maafkan aku karena tidak sekelas bersama mu ?," Tanya Androme, sambil menggaruk lehernya.

Nando yang duduk dibangku makan, langsung memanggil teman sekencannya itu," Ashana!! mengapa kau mendekatinya?"

" Sebentar!! aku hanya ingin menyapanya!"

Lalu Ashana berpamitan pada Androme dengan senyum manis. Dia menuju kearah bangku makannya tadi, untuk duduk makan siang bersama Nando. Ekspresi Androme terlihat kesal, karena dia belum puas berbincang bersama Ashana.

Pria berjubah hitam misterius yang tak diketahui identitasnya, ternyata tengah  memantau Androme dari balik jendela kantin. Wajah pria misterius itu cuman nampak bagian mulut dan hidungnya saja. Kulitnya berwarna sawo matang.

Androme mendelik ketakutan, sampai kabur dengan berlari kencang untuk mencari bangku makan. Akhirnya Androme telah menemukan bangku makan yang cocok untuk menyantap makan siangnya, yaitu berada dipaling pojok tembok. Disana terlihat cukup jauh dari pemilik kantin dan jendela .

Androme mulai menyantap makanan itu secara perlahan, tapi ada sesuatu yang kurang diatas baki besinya. Yaitu segelas air putih, padahal air putih dikantin itu gratis. Mau tidak mau Androme harus kembali menghampiri pemilik kantin dengan membawa baki besinya. Kalau ditinggalkan, akan ada sesuatu yang mencurigai pada makanannya.

Saat Androme sedang fokus berjalan, sambil menatap makanan yang berada diatas baki. Tiba-tiba saja kaki seseorang telah sengaja mendepak tulang betisnya. Sehingga membuat Androme terjatuh bersama makanannya.

Ketiga anggota geng itu muncul kembali, dengan senyum menyeringai nakal. Nando lah yang telah menyebabkan Androme terjatuh, Lalu Nando menarik kerah belakangnya dengan mengangkatnya keatas, supaya dilihat oleh banyak orang.

Nando akan mempermalukan Androme dengan meledek kembali ekonominya. Tak ada yang mempedulikannya, Ashana pun telah meninggalkan kantin. Kali ini Androme tak akan tinggal diam saja. Dia langsung menyeruduk wajah Nando dengan siku kanannya. Membuatnya terbebas dari kaitan tangan Nando.

" Beraninya kau..!!"

Hidung Nando terlihat begitu berlumuran darah. Untuk menghilangkan darah dihidungnya, Nando mengambil serbet dari kantong celananya untuk menyeka noda darah yang mengaliri disekitar hidung dan kumis tipisnya.

Setelah Nando selesai membersihkan noda darah dihidungnya. Tinjuannya kembali melambung, kearah kepala Androme yang sedang jongkok membersihkan makanannya berserakan dilantai.

ZRINGGGGG

Lagi-lagi gelombang kejut misterius itu muncul, membuat mereka semua yang berada didalam kantin menjadi mematung, kecuali Androme yang baru saja berdiri setelah membersihkan makanannya .

" Akhirnya selesai"

Androme akhirnya lega membersihkan makanannya yang jatuh. Saat dia kembali menengadahkan kepalanya kedepan, tiba-tiba saja matanya terbelalak, karena melihat seisi kantin telah menjadi hening dan mematung.

Bulu kuduknya seketika merinding, karena Androme merasa orang misterius itu telah dekat dengannya. Androme tak berani menoleh keberbagai arah, takutnya akan menjadi korban.

Androme langsung melempar baki besinya itu kearah belakang. Lalu, dia berlari kencang keluar kantin dengan ekspresi yang begitu.

Setelah keluar dari gedung kantin, Androme berharap orang misterius itu tidak mengikutinya lagi. Untuk memastikan apakah orang misterius itu masih mengikutinya atau tidak, Androme menoleh kearah belakang, ternyata tak ada seseorang pun yang berada disana. Yang terlihat hanya angin lalu.

Androme masih belum sadar, bahwa orang misterius itu telah dua kali menolongnya dari pukulan Nando. Tapi mengapa dia malah begitu ketakutan, sampai lari terbirit-birit.

Androme telah berlari didalam koridor, dia tak peduli kalau pada saat itu masih jam istirahat. Tapi yang Androme inginkan sekarang, hanyalah untuk bersembunyi dari orang misterius itu.

Mrs.Maugpiene tak ada didalam ruang kelas. Ini berarti kesempatan emas untuk Androme untuk bersembunyi didalamnya. Dia bersembunyi dibawah bangkunya.

Tak disangka, orang misterius itu telah duduk santai diatas bangku . Androme tak melihat wajah orang misterius itu, karena yang nampak dari bawah meja hanyalah helai jubah pada kakinya.

" Mengapa kau begitu ketakutan?," Tanya orang misterius itu.

Androme yang masih berada dibawah meja, berusaha menjawab pertanyaannya dengan  berani." S-siapa kau?"

" Aku adalah seorang alkemis dari dunia pararel!, "

" Alkemis? dunia pararel? bolehkah aku tau dimana letaknya"

Orang misterius itu, tiba-tiba saja telah menghilang dari atas meja. Padahal dia belum menyebutkan nama dan menampakkan wajahnya sama sekali.

" T-tunggu!!"

Androme menyergap orang misterius dengan bergegas keluar dari bawah meja, akan tetapi harapannya tak sempat. Yang hanya bisa Androme lakukan hanyalah mengerutkan dahinya, sambil mengamati sekeliling dengan kebingungan.

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

459K 30.3K 25
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
679K 43K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
3.6M 358K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
1.5M 76.6K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...