Begin Again

By albxs07

48.3K 3.7K 181

*** Permainan takdir seakan tiada hentinya. Lelah tarik ulur dengan pemilik hati lamanya, Kini tanpa di sadar... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11

Part 7

3.5K 289 10
By albxs07


***

*Alex Pov*

Dua bulan berlalu, Semua berjalan seperti biasanya. Tak ada yang spesial.

Oh, mungkin kecuali acara pertunangan Julian juga Kayla yang akan di adakan lusa.

Ah, mungkin lebih ke seperti kumpul-kumpul antara dua keluarga sih.

"Duh, Lex, Gue gugup nih."Ucap Kayla sambil menggenggam lenganku erat-erat.

Kami sedang mengadakan sleep over. Kayla menginap di apartemen ku malam ini.

"Santai aja sih, Ini kan cuman acara kumpul dua keluarga. Bukan kawinan lo."

Walau aku agak kesal, Kenapa? Karena sebelum liburan ku batal, Keluarga ku bilang Julian ingin bertunangan.

Nyatanya hanya acara kumpul dua keluarga. Menyebalkan

"Gimana kalo keluarga lo ada yang gak suka sama gue?"

"Plis yah, Kayla. Lo pacaran sama Julian kan di restuin dari awal. Dan kalian udah pacaran lama."Ucapku datar.

Kayla memukul bahu ku,"Lo enak ngomong."Ucap Kayla jutek

Kata siapa berbicara enak? Jika aku mau, Aku tak akan berbicara seharian ini.

Kami pun menikmati snack sambil memutar Film Paper Town kesukaan kami.

Oh, Cara Delevingne juga Nat sangat cocok!

"Mereka tuh manis banget sih. Walau gue sama Julian lebih manis."

Ucapan Kayla membuatku menatap nya datar sedangkan yang di tatap hanya memberikan cengiran lebar.

Tiba-tiba bell berbunyi membuat kami sama-sama menatap.

"Lo buka gih."Ucapku acuh tak acuh

"Lo aja."

"Udah untung gue mau tampung lo malem ini."

Kayla cemberut lalu bangkit dan membuka pintu.

Siapa orang tak tau malu yang bertamu ke apartemen seorang gadis jam 8 malam?

"Lo ngundang mereka, Lex?"

Mataku nyaris melotot kaget saat melihat 5 tamu yang datang.

Sial! Memang siapa yang mengundang Julian, Lukas, Finn, Rangga, dan Nicole sekaligus!?

"Bukan gue. Asli."Ucapku serius

Tak lama kemudian aku dan Kayla menatap sang pelaku yang menyengir lebar.

Demi tuhan! Julian selalu bersikap menyebalkan akhir-akhir ini!

"Awas lo."Ucapku pada Julian dingin

"Gak ikhlas banget sih, Lex! Sama temen lama juga!"Ucap Nicole memelas.

"Kakak penulis jangan galak-galak yah."Ucap Rangga lalu merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Gue minum ya soda nya."Ucap Finn mengambil gelas soda di tangan ku.

"Gue di jemput paksa. Jangan salahin gue."Bisik Lukas tepat di telingaku.

Sejak kapan dia berdiri di sampingku!?

Astaga, malam ini akan berjalan panjang.

***

"Kok lo gak bawa pacar lo, Finn? Siapa itu namanya?"Nicole membuka pembicaraan saat kami sedang makan pizza.

Geez, Menerima Kayla masuk apartemen ku saja susah. Mereka seenak nya di apartemen ku. Menyebalkan.

"Lea namanya Nick."Ucap Finn sambil memutar mata "Emang gue harus bawa pacar?"

"Sinis amat sih. Gue kan cuman mau nanya."Ucap Nicole lalu cemberut.

"Lo bukan nya ada fashion show di New York? Eh apa LA?"Tanya Kayla pada Nicole.

"Kemaren gue baru pulang ke Indonesia."Ucap Nicole

"Lo bedua nih yang seharusnya di kepo-in."Ucap Rangga sambil menunjuk ku juga Lukas.

"Iya! Kok bisa tiba-tiba jadian?"

"Bahkan gue baru tau minggu lalu."

"Gue aja yang kakak nya tau dari orang lain."

"Lo ngegossip yang bener makanya, Finn."Ucapku ketus dengan wajah dingin.

Finn menatapku dengan pandangan penuh tanya,"Kok gue? Gue gak pernah ngegossip sama mereka. Sumpah!"

Tak lama kemudian kami semua menatap ke arah Rangga yang wajah nya sudah memerah.

"Apa?"tanya nya gugup.

Julian menyeringai jahat. Mengapa harus sekarang, haaffftt.

"Adek gue banyak banget yah fans nya."Ucap Julian lalu tertawa

Rangga memukul bahu kakak ku.

"Lo jangan macem-macem deh."Ucap Rangga galak

Julian menggedikan bahu acuh tak acuh. "Gue restuin kok lo bedua"Ucap Julian sambil menatap ku juga Lukas.

"Segampang itu?"Tanya Rangga tak terima.

"Bro, kesempatan lo abis."Ucap Lukas dingin.

Semua tertawa lebar kecuali diriku yang diam dan Rangga yang cemberut.

"Liat aja lo."Balas Rangga kesal

"Cowok pho gak laku."Lukas membalas lagi dengan santai.

Lagi-lagi menimbulkan tawa. Aku hanya menggeleng-geleng.

Bisa-bisanya aku hidup di antara mereka.

***

"Masa lo ngusir kita jam segini sih, Lex?"Tanya Julian memelas

Sekarang hampir jam 1 dini hari dan kami baru saja menyelesaikan movie marathon.

Jangan tanya bagaimana kabar apartemen ku.

Ohya, Mereka sedang memelas ingin menginap di apartemenku.

Nicole dan Kayla tentu fix menginap tapi yang lain kan laki-laki. Sekali pun Julian kakak ku.

"Kita tidur sini aja deh. Yang perempuan di kamar lo."Finn ikut memelas.

"Ayolah, Lex. Kapan lagi kita kayak gini. Mumpung lagi pada free."Rangga ikut angkat suara.

Lalu ketiga pria tersebut menatap Lukas, meminta bantuan.

Karna statusnya yang lumayan penting di sini. Lukas sering di guna-guna.

Menyebalkan. Seandainya saja mereka tau jika ini hanya kepura-puraan.

"Apartemen gue juga gak deket dari sini. Kita fix nginep ya, Lex."Ucap Lukas

Aku melotot, "Kok lo pada seenak nya sih?"Ucapku kesal

"Udah biar aja, Lex. Mereka orang deket ini kan, Ntar kamar lo kita kunci aja."

Aku menghela nafas panjang lalu memijit pelipisku. "Demi Tuhan, Gue gabakal buat acara kayak gini lagi."

"Tunggu, Gue ambil selimut sama bantal."Lanjutku membuat para pria tak tau diri tersebut menyengir lebar.

Scene selanjutnya aku sudah berbaring di atas tempat tidur bersama Kayla dan Nicole.

Asli, mereka luar manusia dalam nya badak Sumatra. Nyeremin abis ketika tidur.

Oke aku mulai rasis. Maaf, tidak bermaksud.

Ini udah jam 3 pagi dan aku belum juga bisa tidur. Perasaan seperti ingin tidur tapi tak bisa tidur.

Menyebalkan sekali.

Lelah mencoba tidur, Aku pun bangkit lalu berjalan ke balkon kamar ku.

"Belum tidur lo."

Aku tersentak kaget, Bayangkan lagi melamun menatap langit tiba-tiba suara serak berat berucap di sampingmu.

Di apartemen ku ada dua balkon, Balkon pribadi di apartemen ku dan di ruang tamuku. Sedihnya balkon tersebut nyambung.

Aku pun menoleh dan menemukan Lukas berdiri tak jauh dariku.

"Itu pertanyaan bukan?"Tanyaku datar

"Bukan."jawab Lukas lalu menghela nafas panjang. "Sini mendekat. Kapan lagi bisa ngobrol sama gue."

Aku mendengus kesal tapi tetap mendekat lalu berdiri di sebelah Lukas.

***

*Author Pov*

Dua anak manusia tersesat dalam lamunan masing-masing, di tengah malam, di selimuti angin malam.

"Apa yang lo pikirin saat ini?"Lukas, bertanya.

"Tumben lo pengen tau."jawab Alex

Lukas tersenyum tipis, Tanpa menyadari gadis di sebelahnya menatap dengan terpengarah.

"Lo..senyum.."gumam Alex tanpa sadar.

Lukas tertawa kecil. "Terpesona, eh?"

Alex memukul bahu Lukas. "Pede."

"Lo tau, Ini pertama kalinya gue ngeiyain permintaan bocah."

Alex tertawa kecil sekali pun ia sadar dirinya yang di ejek bocah. "Well, Gak buruk kan ngeiyain bocah?"

Lalu kembali hening. Tapi hening nyaman yang kali ini di nikmati keduanya tanpa sadar.

Tanpa mengetahui ada hati yang menangis jauh di pojok sana.

"Haruskah gue menjauh? Kembali mengalah lalu hancur?"gumam pria tersebut sambil menatap pedih ke arah dua sejoli tersebut.

"Habis kah sudah kesempatan gue?"

***

Haaiii! Kami kembali!

Lots of love,

Us.xx

Continue Reading

You'll Also Like

275K 25.4K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.3M 224K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
838K 101K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...