The Portrait of Lily Morgan (...

By harisusa6

2K 250 9

Masuki dunia misterius "The Portrait of Lily Morgan," kisah yang memikat tentang misteri, cinta, dan bisikan... More

Sinopsis
Character
Konflik Internal dan Eksternal
1. Kedatangan di Havenwood
2. Lukisan Lily Morgan
3. Bisikan dari Masa Lalu
4. Rahasia di Malam Gelap
5. Keajaiban atau Kutukan?
6. Suara Misterius dari Lukisan Lily Morgan
7. Pertemuan Rahasia
8. Happy Birthday Lily
9. Diari Lily
11. Frozen in Time
12. Lily, Apakah ini dirimu?
13. Cermin
14. Tragedi 1876
15. Olive
16. Siapa Dia?
17. Terkunci dalam Gelap
18. Surat untuk Lily
19. Rumah Masa Kecil
20. Dilema
21. Rahasia Sebenarnya
Wattys 2023 - Bukti Pendaftaran

10. Kejadian Terulang

35 8 1
By harisusa6

Havenwood Post

Kejadian Lily Morgan Kembali Terulang: Ben, Charlotte, dan Chloe Menghilang Secara Misterius

Havenwood - Kegaduhan terjadi di kota Havenwood ketika tiga anak-anak, Ben, Charlotte, dan Chloe, menghilang secara misterius, mengingatkan warga kota akan hilangnya Lily Morgan yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu. Apakah ada keterkaitan antara kejadian ini dengan misteri hilangnya Lily Morgan?

Kisah ini menjadi perhatian utama masyarakat setempat ketika berita tentang kepergian Ben, Charlotte, dan Chloe menyebar dengan cepat di seluruh kota. Mereka diketahui menghilang setelah menemukan diari Lily Morgan dapat , yang terhubung dengan misteri hilangnya Lily sebelumnya.

Para keluarga dan teman-teman tiga anak-anak ini menggambarkan mereka sebagai pribadi yang ceria, pintar, dan penuh semangat. Namun, kejadian ini membawa bayangan yang gelap bagi keluarga-keluarga mereka yang kini bersatu dalam mencari tahu keberadaan tiga sahabat yang hilang.

Seperti pada kasus Lily sebelumnya, para investigasi bersama Inspektur Fairweather sedang berusaha mencari petunjuk yang dapat membawa mereka pada jejak Ben, Charlotte, dan Chloe. Beberapa anggota kelompok pencarian juga telah menemukan diari Lily Morgan, memunculkan pertanyaan tentang apakah keberadaan diari itu berperan dalam menghilangnya tiga anak-anak tersebut.

Keberadaan diari ini menambah misteri dalam kasus ini, mengingat sebelumnya diari itu telah menjadi kunci dalam kembalinya Lily ke masa lalu. Para investigasi mencatat pesan misterius di dalam diari, yang mengandung petunjuk tentang keadaan Lily dan kemungkinan terkait dengan fenomena waktu yang tak terduga.

Malam turun dengan perlahan di kota Havenwood, dan suasana menjadi semakin tegang seiring beredarnya berita tentang hilangnya Ben, Charlotte, dan Chloe. Di balik dinding-dinding rumah-rumah yang teduh, warga kota itu merenungkan kejadian yang menyelimuti mereka seperti kabut misteri yang tak kunjung sirna.

Di tengah getaran misterius dan cemas yang menyelimuti kota, Alex dan Emily Turner duduk di ruang keluarga rumah mereka, menyimak berita yang disiarkan di radio. Wajah mereka penuh kekhawatiran, dan cemas merajut di benak mereka seperti untaian rambut yang tak terurai.

"Bagaimana ini bisa terjadi, Alex? Bagaimana mereka bisa hilang begitu saja?" tanya Emily dengan suara gemetar, mencoba menahan air mata yang hampir tumpah.

Alex memegang tangan Emily dengan penuh kasih, mencoba memberikan sedikit kelegaan dalam momen yang gelap itu. "Kita harus tetap tenang, sayang. Polisi akan melakukan yang terbaik untuk mencari mereka."

Namun, ketenangan yang diharapkan tak kunjung datang ketika berita itu semakin menjadi perbincangan utama di seluruh Havenwood. Berita Havenwood Post menyebutnya "Kejadian Lily Morgan Terulang Lagi, 3 anak-anak Havenwood menghilang." Serasa ada semacam keajaiban misterius yang menghubungkan kehilangan mereka dengan Lily Morgan, putri mereka yang hilang dengan tragis setahun yang lalu.

"Kami harus memberi tahu polisi bahwa kita adalah saksi terakhir mereka," ucap Josephine dengan nada khawatir. "Ketika mereka datang ke rumah tadi, Ben, Charlotte, dan Chloe sempat menunjukkan diari Lily yang mereka temukan. Mungkin mereka mencoba memecahkan misteri hilangnya putriku, Lily Morgan."

Margaret mengangguk setuju. "Kita harus memberi tahu semuanya kepada polisi. Setiap petunjuk bisa sangat berarti dalam mencari mereka."

Dalam kebingungan dan kepanikan, Josephine segera menghubungi polisi dan memberikan keterangan tentang apa yang mereka lihat ketika ketiga anak mereka datang ke rumah sebelum menghilang. Harapannya, informasi itu bisa menjadi kunci dalam menyusun teka-teki yang begitu rumit ini.

Sementara itu, warga Havenwood juga terpukau oleh misteri yang menyelimuti hilangnya Ben, Charlotte, dan Chloe. Di taman Lily Morgan, malam itu berkumpul warga yang membawa lilin sebagai simbol harapan dan doa. Di hadapan patung Lily yang megah, wajah-wajah yang cemas menyiratkan ketakutan yang tidak terucapkan.

"Apakah kita akan pernah menemukan mereka?" bisik seorang warga, dan yang lainnya hanya bisa mengangguk dalam ketidakpastian yang sama.

Di tengah kerumunan, terdapat sosok perempuan muda yang memancarkan aura keturunan keluarga Morgan. Nama anak muda itu adalah Amelia, dan dia adalah keturunan dari saudara sepupu Lily Morgan yang masih hidup. Dia berdiri di sana dengan perasaan tak terucapkan, merenung patung bibi jauhnya dengan penuh cinta dan haru.

Ketika warga mengenalinya, Amelia dikelilingi oleh orang-orang yang ingin mengetahui lebih banyak tentang keluarga Morgan dan apa yang terjadi pada Lily. Amelia menceritakan bahwa ibunya adalah sepupu dari Lily, dan sejak kecil, dia tumbuh dengan cerita tentang keajaiban dan misteri yang menyelimuti keluarga Morgan.

"Dalam keluarga kami, Lily selalu menjadi sosok misterius yang penuh keindahan. Dia adalah sumber inspirasi bagi kami, mengajarkan kita untuk selalu mencari arti kehidupan yang lebih dalam," kata Amelia dengan penuh kekaguman.

Bukankah itu mungkin? Bukan saja satu, tetapi dua misteri yang begitu rumit terjalin bersama. Kehilangan anak-anak Turner dan misteri hilangnya Lily Morgan.

Hingga saat ini, polisi terus bekerja keras dalam upaya mencari keberadaan Ben, Charlotte, dan Chloe. Setiap petunjuk yang muncul menjadi sebuah teka-teki tersendiri, dan kota Havenwood tenggelam dalam ketakutan dan rasa kehilangan yang mendalam.

Hari-hari berlalu, tetapi teka-teki ini tak kunjung terpecahkan. Namun, warga Havenwood tak putus asa. Mereka terus berkumpul di taman Lily Morgan setiap malam, mengadakan doa dan upacara lilin sebagai simbol harapan yang berkobar-kobar. Hatinya yang terikat dalam cinta dan kekhawatiran membawa mereka bersatu, dan tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam kegelapan yang mengitari kota Havenwood, misteri ini semakin merajut jalinan yang tak terduga. Hingga suatu hari, harapan dan keajaiban mungkin akan menjawab teka-teki yang selama ini menggelayut di benak mereka. Dan dalam doa-doa yang dipanjatkan, semoga Ben, Charlotte, dan Chloe bisa kembali dengan selamat ke pelukan keluarga mereka, dan Lily Morgan akan menemukan keabadian dalam kenangan dan cinta yang tetap terpatri di hati warga Havenwood.

"Sungguh mengejutkan dan misterius. Kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan adanya keterkaitan antara kasus ini dengan kejadian sebelumnya," ujar Inspektur Fairweather ketika ditanya tentang kemungkinan keterkaitan tersebut.

Masyarakat Havenwood berdoa dan memberikan dukungan kepada keluarga Ben, Charlotte, dan Chloe dalam usaha mencari tahu keberadaan mereka. Ketika kota ini menghadapi tantangan yang luar biasa, persatuan dan solidaritas di antara warga menjadi pendorong untuk terus maju mencari jawaban atas kejadian yang misterius ini.

Dengan perasaan kawatir dan kecemasan yang mendalam, para warga Havenwood berharap bahwa kasus hilangnya Ben, Charlotte, dan Chloe akan menemukan titik terang segera, dan mereka akan bisa bersatu kembali dengan keluarga dan teman-teman mereka.

Dalam kondisi yang penuh teka-teki ini, kehadiran Lily Morgan menjadi perhatian khusus bagi para investigasi. Apakah dia memiliki keterkaitan dengan kejadian ini, ataukah kejadian ini adalah kebetulan semata? Semua pertanyaan ini menambah lapisan misteri dalam kasus yang sedang berlangsung di kota Havenwood.

Dalam kelamnya awal pagi, Charlotte, Ben, dan Chloe yang biasanya berdiri tegap dan penuh semangat, menemukan diri mereka dengan hati berdebar-debar dan mata penuh kebingungan. Mereka terjebak di masa lalu yang asing, dan dunia yang akrab seolah menghilang di balik tirai waktu. Di tengah kesuraman itu, kehampaan dirasakan seolah berayun di antara mereka seperti pendulum yang bergetar dalam angan.

Mereka berada di pinggiran kota tua yang teduh, di tepi jalan berkerikil yang dipenuhi dengan kuda dan gerobak kayu. Bangunan-bangunan dengan arsitektur klasik dan jendela-jendela berbingkai kayu menyambut mereka dengan sikap dingin. Udara yang terasa khas dan semilir angin menambah aura misteri di sekitar mereka.

Charlotte memandang sekelilingnya dengan penuh keheranan. Seakan-akan sejarah mengambilnya dalam pelukan hangatnya, membawanya pada petualangan yang tidak pernah terbayangkan. Rasa takut dan kagum berpadu menjadi sajak yang ia temui dalam keadaan yang tak terduga ini.

Sore itu, cahaya mentari berusaha menusuk mendung di tengah hutan gelap, menciptakan suasana yang angker dan penuh ketidakpastian. Mereka berjalan beriringan, berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan di mana jejak masa lalu membawa mereka.

"Kita harus tetap tenang dan berpikir dengan hati-hati," ucap Charlotte dengan suara yang pelan namun bijaksana. "Kita tidak bisa panik di saat seperti ini."

"Betul, Charlotte," tambah Chloe dengan ekspresi penuh tekad. "Kita harus mencari petunjuk tentang bagaimana membuka portal kembali ke masa sekarang."

Namun, Ben memandangi langit yang mendung dengan keraguan dalam dirinya. Ia merasa terjebak dalam ilusi waktu yang kian merenggut kesadarannya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kita bisa terjebak di masa lalu seperti ini?"

Dalam langkah-langkah mereka yang lambat, mereka menjelajahi setiap sudut kota tua, berusaha memahami alur waktu yang kini mereka alami. Tak ada petunjuk yang jelas, hanya perasaan terombang-ambing di lautan waktu yang tak berujung.

Di masa lalu, kaki mereka menginjak tanah bersejarah yang belum mereka ketahui maksudnya. Tiba-tiba, langit menjadi kelabu, dan mereka merasa diri mereka seperti para pemuda yang terlempar ke dalam kisah kuno yang dipenuhi dengan misteri.

Perjalanan waktu mereka ini membawa mereka pada pengalaman yang tak terlupakan. Namun, jejak masa lalu yang tersembunyi tetap menjadi misteri yang mendorong keingintahuan para sahabat ini untuk terus mencari jawaban dan jalan keluar.

Dengan hati yang berdebar, cemas yang menggelayut, dan harapan yang tetap berkilauan di hati, Charlotte, Ben, dan Chloe merangkak menuju kegelapan waktu yang tak tergoyahkan, di mana pertemuan dengan Lily dan resolusi terakhir dari perjalanan mereka menanti.

Mereka mencoba mengenali sekitar mereka, mencari tanda-tanda yang bisa membantu mereka mengetahui tahun berapa mereka berada. Mereka berjalan menyusuri jalan-jalan kota tua itu, berusaha mencari informasi atau pertanda yang bisa membantu mereka.

Di depan mereka, ada seorang pria tua yang sedang menjual koran. Charlotte, Ben, dan Chloe mendekat dan bertanya, "Maaf, Bapak, tahun berapa ini?"

Pria tua itu tersenyum ramah, "Tahun ini adalah tahun 1820, anak-anak. Ada apa?"

Charlotte, Ben, dan Chloe saling memandang dengan campuran keterkejutan dan kebingungan. Mereka benar-benar terjebak di masa lalu hampir seratus tahun yang lalu.

"Mungkinkah ini akibat dari mesin waktu yang tidak stabil?" gumam Ben.

"Mungkin," jawab Charlotte. "Kita harus berpikir dengan hati-hati tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya."

Mereka memutuskan untuk mencari tempat tinggal atau bantuan dari penduduk setempat. Setelah berjalan beberapa saat, mereka menemukan sebuah penginapan kecil yang ramah. Pemiliknya, seorang wanita tua, menyambut mereka dengan senyuman dan menyediakan tempat untuk bermalam.

"Saya sangat terkejut melihat tiga orang muda seperti kalian berkeliaran di sini," ucap pemilik penginapan. "Ada apa, anak-anak?"

Charlotte memutuskan untuk menceritakan sebagian kecil tentang kebenaran, tanpa menyebutkan tentang mesin waktu. Mereka berkata bahwa mereka adalah wisatawan yang tersesat dan mencari cara untuk kembali ke rumah mereka.

Wanita tua itu berpikir sejenak. "Hmm, kalian pasti sedang dalam situasi yang sulit. Tidak ada pesawat atau mobil seperti yang kalian kenal saat ini. Tapi kalian bisa mencoba mencari bantuan dari seorang penemu terkenal di kota ini. Dia dikenal sebagai seorang ahli mekanik dan telah menciptakan beberapa perangkat menarik."

"Siapa dia?" tanya Chloe dengan harap.

"Namanya adalah Professor Charles Beaumont," jawab wanita tua itu. "Kalian bisa mencarinya di tempatnya di ujung kota."

Keesokan harinya, Charlotte, Ben, dan Chloe pergi menuju tempat tinggal Professor Charles Beaumont. Setelah berjalan cukup jauh, mereka tiba di sebuah rumah besar yang tampak tua namun menarik.

Mereka berdebat sejenak tentang apa yang harus mereka ceritakan kepada Professor Beaumont. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berterus terang tentang mesin waktu dan kondisi mereka yang terjebak di masa lalu.

Ketika mereka tiba di depan rumah Professor Beaumont, mereka memberanikan diri mengetuk pintu. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan seorang pria tua dengan rambut putih dan wajah berkerut muncul.

"Permisi, Professor Beaumont? Kami membutuhkan bantuannya," ucap Charlotte dengan hati-hati.

Professor Beaumont menatap mereka dengan tatapan tajam. "Kalian sepertinya berasal dari masa yang jauh berbeda. Masuklah, dan ceritakan apa yang terjadi."

Mereka duduk di ruang tamu, dan dengan hati-hati, mereka menceritakan tentang mesin waktu dan bagaimana mereka terjebak di masa lalu. Professor Beaumont mendengarkan dengan cermat, dan ekspresinya penuh perhatian.

"Kisah kalian benar-benar menarik," ucap Professor Beaumont. "Mesin waktu memang selalu menarik perhatian para peneliti. Jika apa yang kalian katakan benar, kalian telah melakukan perjalanan waktu yang spektakuler."

"Tapi kami ingin kembali ke masa sekarang, Professor," kata Ben. "Apakah Anda bisa membantu kami?"

Professor Beaumont menggaruk kepalanya dengan pemikiran. "Mengembalikan kalian ke masa sekarang tentu saja mungkin, tapi bukan hal yang mudah. Mesin waktu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng, dan memperbaikinya akan membutuhkan waktu dan penelitian yang mendalam."

"Tapi kami ingin kembali secepatnya," ucap Chloe dengan harap.

Professor Beaumont tersenyum. "Saya mengerti keinginan kalian. Saya akan mencoba membantu. Tetapi kalian harus bersabar dan berada di sini selama penelitian saya. Siapa tahu, mungkin dalam beberapa minggu atau bulan, saya bisa menemukan cara untuk membawa kalian kembali ke masa sekarang."

Charlotte, Ben, dan Chloe saling memandang dan akhirnya setuju. Mereka tidak memiliki pilihan lain selain bersabar dan mengandalkan bantuan dari Professor Beaumont.

Mereka tinggal di rumah Professor Beaumont selama beberapa minggu, belajar tentang ilmu pengetahuan dan teknologi masa lalu yang menakjubkan. Charlotte menemukan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menyaksikan sejarah dunia yang tidak bisa mereka alami di masa kini.

Sementara itu, Professor Beaumont sibuk dengan penelitiannya. Dia menyelidiki dengan cermat mesin waktu mereka dan mencoba memahami bagaimana mengoperasikannya dengan benar.

Tak lama kemudian, setelah berbulan-bulan penelitian dan percobaan, Professor Beaumont menemukan jawabannya. "Saya rasa saya telah menemukan cara untuk membantu kalian kembali ke masa sekarang," ucapnya dengan antusias.

Charlotte, Ben, dan Chloe merasa senang dan berterima kasih kepada Professor Beaumont atas bantuannya. Mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah melupakan petualangan mereka di masa lalu dan kesempatan langka untuk belajar dari sejarah.

Dengan hati berat, mereka meninggalkan masa lalu yang penuh misteri dan kembali melalui portal waktu yang telah ditemukan kembali. Mereka tiba di masa kini dengan rasa syukur dan pengalaman yang tak terlupakan.

Sejak saat itu, Charlotte, Ben, dan Chloe selalu merahasiakan petualangan mereka dengan mesin waktu dan misteri di balik Lily Morgan. Tapi pengalaman itu telah mengubah hidup mereka selamanya, membuka

Professor Beaumont menatap Charlotte, Ben, dan Chloe dengan tatapan tajam. "Jadi, kalian datang ke masa lalu untuk mencari seseorang. Siapa dia?"

Charlotte memberanikan diri untuk berbicara, "Kami sedang mencari Lily Morgan, Professor. Dia adalah pemilik diari yang membawa kami ke sini. Kami percaya dia terjebak di masa lalu karena mesin waktu yang rusak."

Professor Beaumont mengangguk dengan penuh pemahaman. "Lily Morgan, dia adalah sosok yang menarik. Saya mengenal keluarganya dengan baik. Dia adalah seorang penjelajah yang berani dan penuh semangat. Tapi sayangnya, saya tidak pernah tahu tentang perangkat mesin waktu yang mereka miliki."

Charlotte bertanya dengan harap, "Apakah Anda tahu di mana kami bisa menemukan Lily? Bagaimana kami bisa membantu dia?"

Professor Beaumont berpikir sejenak, "Sayangnya, saya tidak tahu di mana Lily berada saat ini. Namun, saya punya sebuah ide yang mungkin bisa membantu. Keluarga Morgan memiliki sebuah perpustakaan pribadi di ruang bawah tanah rumah mereka. Jika ada informasi tentang mesin waktu di masa lalu, kemungkinan besar akan ada di sana. Tetapi perpustakaan itu telah lama terkunci dan tak ada yang tahu bagaimana membukanya. Jika kalian ingin mencari petunjuk tentang Lily dan mesin waktu, itu bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulainya."

Charlotte, Ben, dan Chloe merasa harapan kembali menyala. "Kami bersedia mencoba apa pun untuk membuka perpustakaan itu," ucap Charlotte.

Professor Beaumont memberi tahu mereka di mana lokasi perpustakaan tersembunyi di dalam rumah keluarga Morgan. Ia juga menyarankan untuk mencari kunci atau petunjuk di sekitar rumah yang mungkin bisa membuka pintu perpustakaan.

Setelah berpamitan kepada Professor Beaumont, tiga sahabat itu kembali ke rumah keluarga Morgan dengan tekad baru. Mereka mulai mencari-cari kunci atau petunjuk yang bisa membuka perpustakaan itu.

Mereka memeriksa setiap sudut rumah, membuka laci-laci, menyelusuri koridor dan kamar-kamar yang terbengkalai. Setelah beberapa hari pencarian yang gigih, Chloe menemukan kunci kecil yang tersembunyi di balik lemari tua di salah satu kamar tidur.

"Kamu melakukannya, Chloe!" seru Charlotte dengan gembira. "Kemari, cepat! Kita harus segera mencoba membuka perpustakaan."

Saat kunci itu masuk ke lubang kunci perpustakaan, perpustakaan itu terbuka perlahan-lahan seperti kisah dongeng yang menjadi kenyataan. Mereka memasuki perpustakaan yang tampak suram namun penuh dengan buku-buku kuno dan dokumen bersejarah. Di tengah perpustakaan itu, mereka menemukan meja besar dengan peti besar di atasnya.

Ben membuka peti itu dengan penuh hati-hati. Di dalamnya, tersembunyi di antara arsip tua, mereka menemukan jurnal yang berisi catatan eksperimen dan penelitian tentang mesin waktu. Juga ada beberapa surat yang ditulis oleh Lily, menceritakan pengalamannya saat menggunakan mesin waktu untuk berpetualang di masa lalu.

"Dengarkan ini," ucap Charlotte, membacakan salah satu surat dari Lily. "Aku kembali ke tahun 1810 dan bertemu dengan seorang penemu jenius yang membantu mengatur mesin waktu ini. Namanya adalah Professor Charles Beaumont."

Ketiganya saling memandang dengan keterkejutan. "Professor Beaumont telah melakukan perjalanan waktu juga," ucap Ben dengan takjub.

Charlotte melanjutkan membaca, "Ketika aku menggunakannya kembali untuk mencari lebih banyak petualangan, sesuatu terjadi dan aku tidak bisa kembali ke masa sekarang. Aku terjebak di masa lalu. Jika ada yang menemukan pesan ini, tolong, bantu aku kembali."

Chloe menyentuh halaman jurnal itu dengan penuh empati. "Lily memang benar-benar terjebak di masa lalu. Kami harus menemukannya dan membawanya kembali."

Mereka melanjutkan membaca surat-surat dan catatan di perpustakaan itu, mencari petunjuk tentang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Dan di sana, di antara arsip-arsip tua, mereka menemukan sebuah cetakan biru dari bagian mesin waktu yang hilang.

"Ini adalah cetakan yang hilang dari mesin waktu!" seru Ben dengan antusias. "Jika kita bisa merekonstruksinya, mungkin kita bisa menggunakan mesin ini untuk membawa kita kembali ke masa sekarang, dan juga membantu Lily!"

Charlotte mengangguk, "Kita harus segera memberitahu Professor Beaumont tentang ini. Dia mungkin bisa membantu kita merakit bagian yang hilang ini."

Setelah beberapa minggu bekerja keras dan berkolaborasi dengan Professor Beaumont, mereka berhasil merakit mesin waktu kembali. Tepat di hari yang sama ketika mereka berencana untuk kembali ke masa sekarang, mereka menemukan sebuah pesan tersembunyi di dalam mesin.

"Temukan aku di tahun 1850," begitu bunyi pesan singkat dari Lily.

Charlotte, Ben, dan Chloe saling memandang dengan kebingungan. "Ternyata Lily sengaja mengarahkan kita untuk bertemu dengannya di tahun 1850," kata Chloe.

Charlotte tersenyum. "Mungkin itu cara Lily memberi petunjuk tentang keberadaannya. Kita harus mengikuti pesannya dan mencari Lily di tahun 1850."

Dengan perasaan campuran antara gugup dan bersemangat, mereka mengatur mesin waktu untuk kembali ke tahun 1850 dan bersiap-siap untuk petualangan selanjutnya. Tiga sahabat ini telah menjadi penjelajah waktu yang tak terduga, dan takdir mereka kini terjalin dengan rahasia dan misteri masa lalu yang belum terpecahkan.

Continue Reading

You'll Also Like

9.8K 933 18
Menikah hanya karena dasar saling cinta belum tentu bahtera rumah tangga akan awet. karena perasaan cinta punya tanggal kadaluwarsa, menikahlah jika...
207K 5.8K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...
49.9K 6.6K 38
Nera adalah anak yang tumbuh di lingkungan kriminal pinggiran kota. Keputusannya menyelamatkan seorang pria tua yang terkena luka tembak membawanya m...
529K 30.6K 39
[WARNING⚠⚠ Ada banyak adegan kekerasan dan Kata² Kasar, mohon bijak dalam membaca] ••• Achasa seorang gadis cantik keturunan mafia rusia yang tidak s...