ALENA [END]

XarabellaYui tarafından

21.4K 1K 18

(DALAM TAHAP REVISI!) TIDAK PLAGIAT DAN TIDAK JUGA DI PERKENANKAN UNTUK PLAGIAT CERITA INI!!!! TOLONG!! ADA... Daha Fazla

🍁ONE🍁
🍁THRE🍁
🍁FOUR🍁
🍁FIVE🍁
🍁SIX🍁
🍁SEVEN🍁
🍁EIGHT🍁
🍁NINE🍁
🍁TEN🍁
🍁ELEVEN🍁
🍁TWELVE🍁
🍁THIRTEEN🍁
🍁FOURTHEN🍁
🍁FIFTEEN🍁
🍁SIXTEEN 🍁
🍁SEVENTEEN 🍁
🍁EIGHTEEN 🍁
🍁NINETEEN 🍁
🍁TWENTY🍁
🍁TWENTY ONE🍁
🍁TWENTY TWO🍁
🍁TWENTY THRE🍁
🍁TWENTY FOUR🍁
🍁TWENTY FIVE🍁
🍁TWENTY SIX🍁
🍁TWENTY SEVEN🍁
🍁TWENTY EIGHTH🍁
🍁TWENTY NINE🍁
🍁THIRTY🍁
🍁THIRTY ONE🍁
🍁THIRTY TWO🍁
🍁THIRTY THRE🍁
🍁THIRTY FOUR🍁
🍁THIRTY FIVE🍁
🍁THIRTY SIX🍁
🍁THIRTY SEVEN🍁
🍁THIRTY EIGHTH 🍁
🍁THIRTY NINE🍁
🍁FOURTY🍁
🍁FOURTY ONE🍁
🍁FOURTY TWO🍁
🍁FOURTY THRE🍁
Keadaan setelah Ending
Visual-Akhir
Visual-Akhir2
Extra Chapter 1
Extra Chapter 2
Extra Chapter 3
Alena...

🍁TWO🍁

769 41 0
XarabellaYui tarafından


Haloo semuanyaaaa

Kembali lagi di chapter ke tiga yaa

Kalo chapter pertama bagus gak??? Kalo ada typo maaf yaa, soalnya tangan saya suka meleset kalo ngetik.

Jangan lupa vomen guyssss

°°°

"Terkadang pertemuan yang menyebalkan menjadi pertemuan yang sangat di inginkan"

~Alena Vioni Frasiska~

¶¶¶

Dua orang remaja berbeda kelamin tengah duduk di kursi panjang berwarna putih serta angin malam dan kendaraan dihadapan mereka yang menyertai suasana.

Alena tengah sibuk melahap es krim stroberi yang di belikan oleh lelaki itu untuk menggantikan es krim nya yang tumpah.

Gadis itu tidak mempedulikan lelaki yang berada di sisi nya dengan tatapan datar dan lurus ke depan.

Setelah es krim nya habis, Alena menatap lelaki itu dengan kening yang bertaut.

"Thanks ya, buat es krim nya. Lo gak pulang? Mama lo gak nyariin lo gitu?" Tanya Alena

"Gak usah banyak tanya!" Ketus lelaki itu

"Songong bet lu, udah ah gue mau pulang takut nya sakit badan gue" Ujar Alena.

Alena beranjak pergi tanpa mempedulikan lelaki yang menatap nya dengan sendu.

"Itu lo?"

¶¶¶

"Dari mana aja?" Tanya Dion dengan tangan yang dilipat kan di depan dada.

"Alen abis ke gramedia, terus beli es krim dulu" Ujar Alena dengan menunduk.

Sungguh, dirinya sangat membenci dengan keadaan yang ada di hadapan nya.

"Kamu itu alasan aja. Bukan nya belajar, kayak kakak kamu! Kamu itu perempuan Alen, jangan malu-maluin keluarga kita!" Sentak dion

"Maaf ayah" Cicit Alena

"Kali ini kamu selamat, tapi jangan harap kamu bisa makan malam sekarang, jangan keluar kamar selama dua hari kecuali sekolah. Itu hukuman kamu" Ucap dion lalu pergi ke lantai atas menuju ruang kerja nya.

Alena menatap ayah nya itu dengan tangis yang ia tahan. Karena tidak ingin menangis di sana, ia pun bergegas pergi ke kamar nya dengan sedikit cepat.

Alena menutup pintu kamar nya, lalu pergi ke balkon kamar nya.

Ia mengusap air mata nya yang dari tadi melintas. Bukan karena hukuman yang diberikan oleh dion, melainkan karena ia sakit hati dengan sikap dion hang selalu memperlakukan dirinya layak anak yang tidak pantas bahagia.

Alena itu gadis biasa yang sering menumpahkan air mata nya. Akan tetapi jika di tempat tertentu ia menangis, karena ia tidak suka di kandang iba oleh orang lain.

"Tuhan ngerencanain apa? Kok Alena gak bahagia sih? Tuhan udah buat langit pergi entah kemana. Langit itu kebahagian nya Alena, tapi Tuhan misahin aku sama langit, kenapa tuhan?" Tanya Alena dengan mendongakkan kepala nya ke atas.

Terdapat bulan, bintang serta langit yang berwarna biru. Ia sangat suka pemandangan langit malam, apalagi senja dan pantai.

"Langit, kamu dimana? Aku butuh kamu langit, ayah sama mama aku jadi sering nge hukum aku langit" Lirih Alena

"Aku kangen sama kamu langit"

¶¶¶

Alena dibuat kesal saat Laura menumpahkan es krim kesukaan nya yang baru saja ia beli di kantin setelah sarapan.

"Len, jangan ngambek dong, gue ganti ya?" Bujuk Laura

"Yaudah, tapi dua!" Sarkas Alena

"Ni anak di tumpahin nya satu malah minta dua, dasar temen dajjal" Batin Laura

"Yaudah tunggu, gue mau beli dulu" Ujar Laura, lalu pergi untuk membeli es krim untuk Alena.

Kini Alena tengah berada di kursi depan kelas nya. Btw Alena, Bianca dan Laura kelas 11 ya.

"Len, lo masih nunggu dia?" Tanya Bianca

"Sampai kapanpun gue bakalan nunggu dia pulang bi, dia sahabat terbaik gue" Ucap Alena dengan lirih

"Gue maklumi len, tapi kalo itu menyakiti lo, sebaik nya jangan len, gue takut lo kenapa-napa" Khawatir Bianca

"Iya bi, gue pastiin gak bakalan nyakitin hati gue" Ucap Alena.

"Alena vioni frasiska, ini es krim yang anda minta" Ujar Laura sembari membawa dua es krim di tangan nya.

"Makasih ra" Ucap Alena

"Len, lo malam nangis ya? Ayah lo apain lo lagi len?" Tanya laura

"Ayah gue nge hukum gue" Ucap Alena

"Lo dihukum?" Tanya bianca

"Gue jangan keluar kamar, kecuali buat sekolah, selama dua hari" Jelas alena

Meskipun itu hanya hukuman kecil, akan tetapi kata-kata yang dion katakan untuk memberikan hukuman, itu yang menyakitkan bagi Alena.

Serta Bianca dan Laura yang saling menatap. Mereka tau, bahwa dion berbicara dengan Alena itu selalu membuat hati gadis itu tersentuh.

Setelah beberapa menit menunggu alena menghabiskan es krim nya, mereka pun masuk ke dalam kelas karena bel sudah berbunyi.

Bu intan selalu guru bahasa Inggris sekaligus wali kelas memasuki kelas itu dengan kelima lelaki tampan yang membuat para kaum hawa di kelas itu menjerit.

Akan tetapi, Alena memakai earphones di telinga nya sambil memandang keluar jendela.

"Ini murid pindahan dari jakarta, silahkan perkenalkan diri kalian" Ucap bu intan tho the point, ya guru itu tidak suka basa-basi, akan tetapi bu intan guru paling kelas 11 IPA A sukai.

"Gue Edgar Langit Senjaya. Panggil gue Edgar. Gue ketua Black Moon" Ujar salah satu lelaki itu

"Gue Angkasa Mahesa samudra, wakil ketua black moon, panggil gue angkasa" Ucap laki-laki sebelah Edgar

"Halo semua, nama gue Vino Algrafa, kalian bisa kok jadi pacar-pacar gue"

"Halo guyss, gue azka nugraha, panggil gue azka ganteng"

"Halo gue Adit kaesar alfawaz panggil gue Adit ya"

"Baiklah, kalian berlima bisa duduk di belakang tiga cewe itu" Ucap bu intan

Kelima lelaki itu mengangguk. Angkasa duduk di samping Laura, karena Laura duduk sendiri, sedangkan Alena, ia duduk di depan bersama Bianca.

Tidak tahu kenapa Alena merasa jantung nya berdebar kencang, keringat dingin menghujani tubuh nya, tubuh bergetar, serta panik yang menyerang pikiran dan hati nya.

Ya!, panik attack Alena kambuh saat itu juga. Bianca yang merasa ada yang aneh pun menanyakan kepada Alena.

"Len, lo gak papa?" Tanya Bianca merasa khawatir.

"Panik attack gue kambuh bi" Ujar Alena dengan wajah seperti panik

Bu intan yang merasa ada yang janggal, pun menatap bangku Alena dan Bianca.

"Alen, Bianca, ada masalah?" Tanya bu intan

Bianca memberitahu bu intan dengan gerakan mulut saja. Lalu bu intan pun menutup mulut nya karena khawatir.

"Yaudah kalo gitu, Bianca Laura, kalian bawa Alena ke tempat atau UKS yang bisa buat dia tenang" Titah bu intan

Laura menyadari nya lalu beranjak dari bangku nya.

"Aku gak papa kok bu, udah ra, lo balik aja ke bangku gue gak papa" Ujar alena

"Len, panik attack lo kambuh, lo harus ke tempat yang bisa buat lo tenang Len" Ucap Laura dengan berbisik

"Udah gak papa kok"

"Yaudah kalo gitu" Ujar Laura, gadis itu kembali ke bangku nya.

Angkasa yang penasaran pun menanyakan kepada Laura "em, emang gadis itu kenapa ya?" Tanya Vino

"Alen punya panik attack, makanya dia panik" Jelas Laura dengan wajah yang masih menatap Alena dengan panik.

Angkasa mengangguk paham, "ouh" Ujar nya.

"Bukan nya itu cewek yang malem ketemu sama gue ya?" Batin Edgar

"Bu, saya permisi" Ucap Alena dengan mengangkat tangan kanan nya.

"Silahkan Alen, kalo kambuh lagi kamu pergi ke UKS ya" Ujar bu intan.

"Len gak mau di temenin?" Tanya Bianca

"Gak usah bi, gue mau ke toilet doang kok" Ujar Alena.

Bianca pun mengangguk. Lalu Alena pergi keluar kelas menuju toilet.

Karena masih panik attack, Alena menangis tanpa alasan, itu sudah sering terjadi kepada Alena.

Di dalam toilet, ia menutup pintu toilet dengan rapat, ia menangis terisak.

"Kenapa sih gue punya penyakit ini, gue pengen hidup tenang. Gue pengen sembuh dari ini, gue juga pengen sembuh sama selfarm gue" Isak Alena keluar.

Jika kalian ingin tau selfarm, silahkan searching ya. Selfarm itu semacam penyakit mental yang suka menyakiti diri sendiri. Kalo salah maaf ya..

Alena mengeluarkan cutter berwarna biru dari saku nya. Ia menatap benda tajam itu.

"Maaf kak.. Selfarm gue kambuh" Ujar Alena

Alena sedikit demi sedikit menggores kan cutter itu ke tangan nya.

Darah bercucuran di lengan Alena. Seketika Alena tersenyum getir, ia sangat menginginkan hidup tenang tanpa gangguan itu.

Darah itu tidak berhenti keluar dari kulit Alena. Alena membiarkan itu, pandangan nya masih kosong menatap ke depan.

Setelah cukup lama, Alena keluar dari toilet dengan tangan yang masih mengeluarkan darah.

Alena keluar dari toilet, dan tanpa ia sadar seseorang menarik nya.

"Apa-apaan sih lo!" Ketus Alena

Bersambung....

Gimana part ini? Seru?

Seperti biasa, jangan lupa share cerita ini agar banyak yang baca!!

Edgar langit Senjaya

Ketua Black moon yang terkenal di bandung. Ia seorang ketua yang bijaksana, pintar, dingin, dan kejam terhadap musuh yang sudah melewati batas.


Angkasa mahesa samudra

Wakil ketua geng black moon yang dingin nya sedingin kutub utara. Ia seorang yang jenius di dalam geng nya.

Vino algrafa

Cowok playboy yang genit nya seperti cewek, bahkan ia mencatat Nama-nama mantan nya di buku khusus milik nya. Akan tetapi siapa sangka, jika pria itu pintar dalam matematika.

Adit kaesar alfawaz

Cowok pintar dalam teknologi, ia di sebut hacker di black moon. Ia cowok yang ramah, dan lemah lembut.

Azka nugraha

Cowok reseh, dengan kelakuan random nya. Ia seorang cowok yang suka menghibur orang lain saat orang itu tengah bersedih. Akan tetapi jika ia serius, tidak ada yang berani membantah kecuali Angkasa dan Edgar.

Laura aniesta

Cewek yang ceroboh dengan segala pertanyaan random nya. Cewek itu pintar dalam pelajaran kecuali kimia. Ia sangat membenci pelajaran kimia.

Bianca veronika

Cewek dingin yang tidak pernah menyukai salah seorang cowok di kelas nya atupun di sekolahnya. Tapi, bianca itu seorang yang perhatian.

Alena Vioni Frasiska

Cewek dengan seribu luka di hati maupun tubuh nya. Cewek yang menderita panik attack dan selfarm membuat dirinya muak dan iri terhadap kebebasan orang lain.


°°°


""Rumah? Aku memang mempunyai rumah yang mewah dan indah. Namun, itu hanya sebatas sebuah bangunan kokoh yang mampu  dari hujan.

Aku tidak butuh rumah seperti itu, aku hanya butuh rumah yang benar-benar menjadi tempat untuk aku berteduh.

Tempat untuk aku pulang setelah menghadapi senjata tajam yang menusuk hati dan pikiran.

Aku hanya membutuhkan itu, rumah yang benar-benar rumah. Rumah yang menunggu aku pulang dan menjadi tempat ternyaman"

~Alena yang kehilangan rumah nya

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

254K 27.8K 94
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
6.5K 578 62
Ini tentang Alisya... Gadis cantik yang memegang jabatan menjadi waketos. Gadis cantik yang selalu bilang 'gapapa' didalam hidupnya. Gadis cantik yan...
1M 104K 51
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
15K 1.3K 47
Complete [√] {FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!!} Singkat saja, cerita ini mengisahkan tentang seorang Nathaniel Athelion yang meny...