Halo guysss, kenalin!!!
Author namanya syifa, kalo Xarabella Yui itu cuman samaran doang!
Ini cerita pertama juga, jadi wajar agak-agak sedikit alay yaa😁😁
Semoga kalian menikmati cerita ini yaa, jangan luma vote, dan tolong share cerita ini ke temen-temen kalian kalo kalian gak keberatan hehe...
°°°
"Hidup tenang kayak nya enak ya?"
~Alena Vioni Frasiska~
¶¶¶
Alena berjalan dari gerbang sekolah menuju ke gedung besar yang berada di depan nya.
Alena bersekolah di SMA ARIESTA, SMA terfavorit di jakarta. Ia murid baru di sana beberapa bulan lalu. Alena mempunyai dua teman yang bernama Bianca veronika dan Laura aniesta.
"Len!! Tunggu!" Ujar gadis yang memanggil Alena
Gadis dengan rambut yang di ikat satu itu berlari ke arah alen dengan gadis yang berbando merah. Sangat susah baginya untuk menyeimbangi langkah Alena yang sangat cepat.
"Lo cepet banget jalan nya sih!" Ujar Bianca dengan nafas yang ngos-ngosan.
Alena memutar bola mata nya malas "Lo berdua aja yang kelamaan! Gue lumutan! Eh kalian tau gak-"
"Gak!" Ujar Bianca dan Rachel memotong pembicaraan Alena dengan wajah tanpa dosa
"Gue belum selesai ngomong!, makanya dengerin dulu pea" Ucap Alena dengan gemas.
Kedua gadis itu hanya tersenyum sambil menunjukan deretan benda putih yang ada di dalam mulut mereka.
Alena tidak melanjutkan kalimat itu, ia lebih memilih pergi menyelonong mendahului Bianca dan Laura.
Byur!
Baju seragam bagian belakang Alena terasa basah. Serta punggung nya yang panas karena kuah bakso yang di tumpah kan oleh chika, sehingga luka di punggung nya terasa perih.
"Upss, sory gak sengaja" Ujar chika
Bianca yang tidak Terima pun segera berlari dan menyiram punggung chika menggunakan air mineral milik Laura yang hendak ia minum.
"LO APA APAAN SIH?" Teriak chika yang mengundang perhatian siswa-siswi yang ada di Koridor.
Sedangkan Alena, gadis itu masih meringis, lantas karena kuah yang masih panas itu menyirami luka nya.
"Sorry ya cik, gak sengaja. Soalnya lengan gue gak rela kalo Alen di siram sama lo, jadi di siram balik deh. Gak adil dong, kalo lo mau nyiram orang, siram dulu diri lo" Ucap Bianca dengan smirk nya.
"ADEK!" Teriak seseorang di ujung Koridor.
Ya, itu Liona kakak Alena yang tidak sengaja melihat Alena yang tengah meringis dengan terduduk di lantai.
Liona berlari ke arah adik nya itu. Ia berjongkok lalu menatap chika.
"Lo ganggu adek gue, berurusan sama gue, camkan itu" Ancam Liona yang membuat nyali chika menciut.
Liona itu ratunya AVAGRES. Ia berpacaran dengan ketua nya yang bernama sandy Wijaya.
"Ayo dek, kita ke UKS " Ajak Liona sembari memapah adik nya itu menuju UKS.
Sedangkan Bianca dan laura, mereka pergi ke kelas terlebih dahulu untuk menyimpan tas sekolah mereka dan juga milik Alena.
Kalau kalian bertanya kenapa bisa Alena terkena kuah itu? Karena tas Alena, di cekal oleh Laura. Itu sudah menjadi tugas Laura, menjadi babu Alena.
Sesampai di UKS, Liona dengan segera mengambil kotak p3k di lemari putih ujung UKS.
Alena menatap Liona dengan tatapan yang sulit di artikan. Alena duduk di sofa.
Tanpa menunggu waktu yang lama, Liona duduk di samping Alena lalu menyuruh nya untuk membuka seragam nya yang basah.
Bianca dan Laura menutup pintu UKS agar tidak ada yang melihat tubuh Alena.
Alena membuka seragam nya dan menyisakan Tanktop berwarna hitam, serta bra yang sewarna dengan tanktop.
Bianca dan Laura sudah terbiasa melihat Alena yang menggunakan tanktop, karena jika mereka berdua bermain ke rumah Alena, pasti mereka hanya memakai tanktop saat berada di kamar Alena.
Alena duduk membelakangi Liona, dan membiarkan kakak nya itu mengobati luka nya.
"Pelan-pelan kak" Ringis Alena saat obat yang Liona oleskan ke luka cambukan di punggung Alena.
Alena itu gadis yang kuat, ia memiliki panik attack dari dirinya masih kelas 3 SMP. Akan tetapi, Alena akan lemah saat ada luka cambukan di tubuhnya.
"Iya, ini kakak udah pelan-pelan kok" Ujar Liona
"Len, lo gak sakit gitu?" Tanya Bianca dengan sedikit linu.
"Udah biasa bi" Jawab Alena
Liona dan yang lain hanya bertatap dan menatap Alena dengan sendu.
Alena yang sudah merasa selesai di obati pun beralih menatap ketiga ga dis yang menatap nya dengan sendu.
"Gak usah natap gue kayak gitu kali, gua gak suka di kasihani" ucap Alena dengan tidak suka
"Ra, lo bawa seragam 2 gak?" Tanya Alena
Laura yang ingat pun lantas mengangguk "oh iya ada, bentar" Ucap Laura
Laura membuka tas berwarna abu-abu itu, lalu menyerahkan seragam kepada Alena.
Alena menerima nya, lalu pergi menuju toilet yang berada di ruang UKS.
¶¶¶
Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu.
Tiga gadis berada di kantin dengan makanan yang menjadi santapan nya.
Mereka mengobrol dengan ria gembira. Bahkan sesekali, Laura meroasting murid yang melewati meja mereka.
"Eh, lo berdua tau gak?--"
"Gak!!" Ucap Laura dan Alena memotong pembicaraan Bianca.
"Gue belum selesai ngomong babi!" Kesal Bianca
"Yaudah apaan!" Cetus Alena
"Lo berdua tau kan geng BLACK MOON? " Tanya Bianca
Alena dan Laura sempat berpikir, lalu mengangguk akan tetapi tidak dengan Alena.
"Gak tau" Ujar Alena dengan enteng
Seketika, Laura menyemburkan minuman yang ia minum ke wajah Bianca.
BYURR!!
"LAURA! IH LO JOROK BANGET SIH JADI CEWEK!!!" teriak Bianca sambil memejamkan mata nya.
"Y-ya maaf bi, lagian gue kaget" Cenges Laura
Bianca pun mengambil tisu basah yang berwadah kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.
Setelah rasa Bianca sudah membersihkan wajah nya, mereka berdua pun menatap Alena.
"Serius lo gak tau?" Tanya Laura heran
"Gak" Jawab Alena dengan singkat, padat, dan jelas.
"BLACK MOON itu geng motor yang cukup terkenal Alena vioni Frasiska" Jelas bianca
"Ya, terus?" Tanya Alena.
"Kelima inti BLACK MOON mau pindah ke sini cuy" Girang Laura
Laura membulatkan mata nya "serius! "
"Arghhhh, gak sabar gue! Ada crush gue soal nya!!" Ucap Laura dengan girang.
Bianca dan Alena menatap Laura seperti ingin muntah.
"Dah ah, gue mau ke perpus dulu, bye selamat menghalu dasar para jablay" Ujar Alena sambil melangkahkan kaki nya keluar dari kantin.
"Dih, tunggu kali len!" Teriak Bianca dan Laura
Mereka berdua berlari mengejar Alena yang berjalan cukup cepat.
¶¶¶
Sepulang sekolah, Alena pergi ke gramedia untuk membeli novel. Karena dirinya suka sekali membaca novel, apalagi novel tentang Diamond gang by Martabakkolor.
Setelah rasa novel nya sudah ia beli, Alena pergi ke penjual es krim yang berada di sebrang jalan. Alena dari kecil memang menyukai es krim rasa stroberi. Dan, gadis itu juga penyuka permen milkita.
Ia menyebrangi jalan dengan menengok kanan kiri. Serasa tidak ada mobil ataupun motor yang melewat, Alena pun bergegas menyebrang.
"Mang, es krim stroberi nya satu ya" Ucap Alena
"Oh iya neng" Jawab penjual es krim itu.
Setelah beberapa menit menunggu, penjual es krim itu menyerahkan es krim kepada Alena.
"Berapa mang?" Tanya Alena
"Lima ribu aja neng" Ujar penjual es krim itu.
Alena menyerahkan uang berwarna hijau kepada penjual es krim itu.
"Kembalian nya buat mang aja ya" Ucap Alena dengan tersenyum.
"Makasih ya neng, semoga kebaikan neng dibalas oleh Tuhan berkali-kali lipat" Doa penjual es krim itu
"Amin.... Makasih mang" Ujar Alena
Alena pergi dari pedagang es krim itu. Mata nya beralih ke bangku panjang yang ada di dekat halte.
BRUK!
Es krim kesukaan Alena jatuh begitu saja saat seorang laki-laki menabrak bahu nya.
"ES KRIM GUE! HEH, LO BISA HATI- HATI GAK SIH? LIAT- LIAT DONG KALO JALAN" Sentak Alena
"GAK MAU TAU POKOKNYA LO HARUS GANTI!" Lanjut Alena
Lelaki itu menatap Alena dengan datar pikiran nya kembali akan ke masa lalu nya.
"Yahh... Es krim vio jatuh, gak mau tau pokoknya langit harus ganti rugi!" Ucap bocah perempuan dengan kesal saat teman nya tidak sengaja menyenggol es krim gadis itu.
"Iya deh, langit beliin lagi" Ucap bocah laki-laki itu.
"Serius?" Tanya bocah perempuan itu
"Iya, udah ayok langit beliin 3 es krim stroberi"
"Heh, malah ngelamun aja lo!!" Sentak Alena saat melihat laki-laki di hadapan nya itu melamun.
"Ck! Ribet lo!" Ucap lelaki itu
Alena membulatkan matanya "dih, lo ya yang nabrak! Ja-"
"Gue beliin, udah jangan banyak bacot lo!" Potong lelaki itu
Alena tersenyum "nah gitu dong, udah cepetan!"
"Vio" Lirih laki-laki itu.
Bersambung....
Mau bilang apa ke Bianca?
Mau ngomong apa ke Laura?
Mau ngomong apa ke Alena?
Mau bilang apa ke liona?
Gimana part ini? Share cerita ini agar banyak yang baca!
Alena vioni Frasiska
Liona putri frasaska
Bersambung.....
Gimana sama Chapter ini guyss???
Bagus gak? Heheee
Author punya akun tiktok nih, follow yaa
@Xarabellayui
Itu yaaaa
Jangan lupa vote sama komen, follow guysss.......
Terima kasihh
"Sehat? Ya, aku memang sehat. Tapi, aku mempunyai luka yang ada di tubuhku.
Apakah luka yang ada di tubuhku itu sehat? Aku bahkan sampai tidak tahu, bagaimana rasanya tubuh yang mulus tanpa se coret luka sekecil apapun.
Setiap hari aku hanya merasakan perih, sakit, dan nyeri yang diberikan oleh ayah dan mama"
~Alena tidak membutuhkan luka