Love Me Like You Do

Av distyLuv

2.2M 71.5K 736

Jorgha Aryandhi (28 tahun) adalah seorang Billionaire CEO tampan, seksi, dan sukses yang tidak pernah mau be... Mer

Part 1: The Interview
Part 2: Meet Dylan
Part 3: Coffee Time
Part 4: First meet Natalie
Part 5: Date With Him
Part 6: Get Drunk and Be Save!
Part 7: Resigning, get the Scolarship
Part 8: First Lust
Part 9: Finally, London!
Part 10: Skylift Romance
Part 11: It's Hard.
Part 12: Officially your Girl
Part 13: New Beginning
Part 14: Happy Time With Jorgha
Part 15: Natalie Suck!
Part 16: She's Moved in
Part 17: Make love
Part 18: She Keeps Trying
Part 19: Guilty but Happy
Part 20: Family Meeting
Part 21: Blame Me!
Part 22 Extended: Blame Me!
Part 23: Reunion
Part 25: Gala Night
Part 26: Now and Forever (Ending)
My New Story
Not a Bad Thing (New Story)
Extra Part 1: It Ain't Over
Extra Part 2: It's Not Really Over
Extra Part 3: It's Not Really Really Over
Extra Part 3: It's Not Really Really Over (Finish)
For Your Information

Part 24: She's in Trouble

53.5K 1.9K 12
Av distyLuv

(NOVELLA P.O.V)

"Ssttt... kau lihat wanita sexy itu? bisik Mika ditelingaku, saat kami sedang menunggu pesawat di VVIP lounge sebuah airport di London.

"Yup!" aku juga berbisik padanya.

"Siapa dia, Vella...? Sepertinya dia menempel terus dengan calon suamimu!" ucapnya pelan namun penuh kecurigaan, matanya terus melihat Natalie, yang berada diseberang sana. Aku melihat Mika heran "Calon suamiku? Apa aku tidak salah dengar?"

"Dia memang calon suamimu kan?"

"Mungkin, kita masih berjuang untuk mewujudkannya...."

"Akh, Kau ini, jangan terlalu serius dengan perkataanku, haha! Hey, kau lihat wanita itu, dia terus menatap Jorgha, seolah Jorgha adalah buruan besar baginya." Mika terus mengawasi gerak-gerik wanita yang baru saja ia lihat itu. Saat Jorgha sedang asik bicara dengan Dylan, Natalie terus menatapnya. Tak pernah melepas sedikitpun pandangannya pada Jorgha.

"Kau tau Vella, dari bahasa tubuhnya, aku tau wanita itu ingin bercinta dengan si Tampanmu!"

"Mika, kau ini, seperti seorang paranormal saja." Aku terkekeh melihat tingkahnya.

"Anggap saja seperti itu, Vella, aku selalu tau apa yang wanita inginkan dari Jorgha!" kata Mika padaku dengan keyakinannya. Apa aku cemburu? Tentu saja, walau aku tau Jorgha tidak akan menghiraukan penyihir itu.

"Itu Natalie, rekan bisnis Jorgha, dan aku tak heran dengan kelakuannya!" ungkapku datar. Mika menggeleng sambil terus melihat kelakuan Natalie.

"Coba kau lihat, Jorgha sudah beberapa kali mengacuhkannya, tapi wanita itu tetap berusaha keras, aku tidak menyukainya, Vella. Kalau aku jadi kau, aku akan menjambak rambutnya, dan menyemprotkan pepper spray ke matanya, agar dia berhenti melihat mesum seperti itu ke Jorgha!"

Aku terkekeh, "O my God, Mika, kau ini lucu sekali, Natalie bukan urusanku, itu urusan Jorgha, aku tak mau ikut campur!"

Mika menghela nafas. "Vella, kau sungguh gadis yang baik, bahkan dengan orang yang tergila-gila pada kekasihmu, kau masih terlihat santai!"

"Maaf, tapi aku tak akan membuang waktuku untuk wanita itu, tak penting!" tukasku padanya.

"Okay. Tapi wanita itu tidak bisa dipercaya, Damn! kenapa dia harus ikut ke Irlandia bersama kita?" Mikaella menggerutu, mulutnya mengerucut.

"Natalie, Jorgha, dan Dylan adalah pemilik perusahaan, jadi pantas saja mereka pergi bersama, ini adalah perjalanan bisnis, akan ada acara grand opening dari perusahaan client mereka."

"Well...baiklah, tapi awas saja jika dia macam-macam denganmu, akan kupatahkan lehernya!"

"Kau menyeramkan sekali, Mika!" Aku tertawa lagi melihatnya yang tak tahan dengan Natalie.

Kemudian, aku melihat Jorgha menghampiriku dan Mikaella.

"Vella, Mika, Pesawat sudah siap, ayo kita berangkat!" ajaknya sambil tersenyum, hari ini dia tampan dengan sweater dan syal itu, seperti biasanya.

"Okay! Let's go!" Mikaella dan aku lalu bangkit dari sofa dan kami berlima berjalan menuju pesawat.

Oh my, it's a privat jet! Aku terperangah, this is awesome, Jorgha! kau akan membuatku terbang lagi...dan kali ini dengan Privat jetmu. Mika langsung menggandeng lengan Dylan dengan mesra, dan Jorgha menggandeng tanganku, sementara Natalie berjalan sendiri dengan wajah masamnya. Ia terlihat tidak terima Jorgha mengajakku dan Mika pergi bersama.

Saat kami masuk kedalam, Jorgha disambut ramah dan penuh hormat oleh sang pilot, copilot dan beberapa crew pesawat yang cantik, dan sopan. Mereka membantu menyimpan semua tas, dan koper kami. Setelah itu, dengan ramah, ia menghidangkan makanan dan minuman, ini pengalaman yang sangat hebat. Mika dan aku duduk bersebelahan di sofa panjang yang nyaman itu, Natalie duduk tepat diseberangku.

Beberapa menit kemudian, pesawat pun mulai berjalan... kami akan sampai di Dublin, Irlandia beberapa saat lagi. Dan aku tak sabar melihat indahnya kota Dublin. It's gonna be cool!

ON A PLANE

Natalie mengeluarkan lipstick merahnya, lalu mengoleskannya kebibir dengan gerakan seksinya. Ia lalu melihat Jorgha, tatapannya menggoda. Oh my... Natalie berani sekali melakukan itu bahkan saat kami sedang bersama, wanita ini sudah gila.

Mika menyikut pinggangku, ia melihatku dengan tatapan -kau lihat dia bukan seperti CEO she's more like a slut- aku melihatnya dengan tatapan -yah, itulah dia-

Jorgha dan Dylan sedang asik berbicara, tentang bisnis dan saham di perusahaan mereka, juga tentang perkembangan perusahaan masing-masing, Jorgha begitu tertarik menanamkan saham disalah satu perusahaan Dylan, karena itulah mereka asik mengobrol.

Kulihat Natalie mulai kasak-kusuk, ia sibuk menunjukan pada kami berdua bagaimana berkelasnya ia dengan barang-barang mewah yang ia bawa, dan bagaimana cantik dan seksinya ia, seolah tak ada siapapun yang bisa menolaknya. Dan itu hanya membuatku mual. Mika, terus menatap wanita itu tajam, kurasa ia lebih tak tahan dengan sikapnya.

"Vella...! Panggil Mika, ia menaikkan volume suaranya, agar Natalie bisa mendengarnya.

"Ya!"

"Katakan padaku, bagaimana rasanya bercinta dengan Jorgha?"

Natalie terbelalak mendengar ucapan Mika barusan, aku pun tak kalah terkejut dengan pertanyaan gila itu. Natalie menatap kearah kami dengan sinis namun amarahnya masih tertahan. Sementara Mika tersenyum senang, karena sudah membuat Natalie terbakar cemburu.

"Mika, aku tidak..."

"Sudah, jangan pura-pura, tak usah malu, katakan, Jorgha pasti senang melakukannya denganmu, kan? Itu hebat, Vella, dia pasti sudah memuaskanmu berkali-kali. Dan Jorgha pasti terus meneriakan namamu, tidak seperti gadis-gadis lain, yang bermain payah. Kau adalah pilihannya, dan pasti Jorgha tak tahan untuk melakukannya lagi denganmu, iya kan?" Mika mengoceh dan terus mengoceh, ia tidak memberiku kesempatan untuk bicara. Dan ternyata, Natalie mulai gerah dengan pernyataan Mikaella.

Aku mungkin berterima kasih atas pembelaannya, tapi sungguh aku hanya tak ingin ada keributan. Aku sudah mencobanya untuk menghentikannya, tapi ia tetap saja mengoceh menceritakan bagaimana pengalaman pertamaku dengan Jorgha. oh my God!

"Vella, dengarkan aku, Jorgha mencintaimu, dan kau mencintainya, jadi tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan kalian iya kan?" Tanya Mika padaku, dan pertanyaan itu ditujukan untuk membuat Natalie semakin geram.

"Mika, please..stop! gumamku padanya mencoba menghindari hal buruk yang mungkin akan terjadi.

"Hey, ku dengar kalian akan bertunangan, itu hebat, pasti sebentar lagi menikah, wah, itu pasti akan menjadi pesta yang sangat meriah..!" ya Tuhan, Mika tetap tidak mendengarku.

"CUKUP!!! Teriak Natalie, aku dan Mikaella terkejut, ia berhenti, dan kami berdua saling melirik. God, Mika apa yang kau lakukan..??

"Kalian Sungguh Keterlaluan, tidak sopan, dimana etika kalian, membicarakan seks didepan orang lain?" Natalie mengomel sejadi-jadinya.

"Heh, kau yang tidak punya etika, masih saja menatap mesum pada kekasih temanku ini, sebaiknya kau usap air liurmu itu!!" Balas Mika tidak mau kalah padanya.

Natalie meradang, nafas amarahnya memburu cepat, tapi ia tetap menjaga imagenya.

"Novella, katakan pada teman liarmu itu, untuk menutup mulutnya, sungguh tak sopan!" timpal Natalie lagi, dengan nada arrogant nya.

"Dia.. sahabatku, dan Mika memang seperti itu...maaf!" ucapku santai, Mika tersenyum padaku dengan tatapan -good job, girl-

"Natalie, wake up! Jorgha hanya mencintai sahabatku ini, jangan buang waktumu, Nat. menyerahlah. Case closed." ucap Mika lagi. Aku mengerutkan alisku, "Mika, sudahlah..!"

"Jorgha, kau keterlaluan, kenapa kau mengajak gadis-gadis ini bersama kita, aku tak tahan padanya..." teriak Natalie, rupanya Mika sudah membuatnya frustasi.

Jorgha tidak bergeming, ia terus saja berbicara pada Dylan. "Jorgha!! Teriak Natalie putus asa.

"Ada apa?" Jawab Jorgha malas

"Aku tidak suka pada gadis sialan ituuu!! rengek Natalie lagi, nadanya manja dan itu menyebalkan.

"Natalie, kita sedang berada di ketinggian 20.000 kaki, apa kau akan melompat turun dari sini?"

"Hahaha..! itu ide yang bagus, Jorgha, haha! Mikaella tertawa, aku semakin panik, mungkin sebentar lagi Natalie akan mengubah dirinya menjadi Vampire, dan menghisap habis darah kami semua.

"SHUT THE F*** OFF, YOU SLUT!!" bentak Natalie, Mika menganga mendengar penghinaan Natalie, dan tanpa basa-basi, ia langsung bangkit dari tempat duduknya, lalu menghampiri wanita itu, meraih sejumput rambut indah Natalie "Aaa... sakit!! Teriak Natalie saat rambunya ditarik oleh Mika. Tangan Mika menggenggam erat rambutnya. Ouch! Ucapku dalam hati.

"Apa kau bilang?? Aku wanita murahan, kau yang murahan!!" teriak Mika tepat diwajah Natalie, ia tidak mau kalah.

"Mika, sudahlah!" aku berdiri lalu menghampirinya. Mika akhirnya melepas genggaman rambut Natalie. Natalie bersungut penuh kekesalan sekaligus malu.

"Hey, ada apa ini?" Tanya Jorgha ia menolehkan kepalanya kearah kami bertiga.

"Tidak, kami baik-baik saja, Jorgha!" ucapku. Aku menyeringai padanya.

"Kau yakin?"

"Ya, tenanglah!"

"Sebentar lagi kita sampai!"

"Okay...baiklah!"

Natalie menghela nafas kesalnya, ia mencoba menenangkan diri, lalu pergi ke toilet untuk merapikan tatanan rambutnya yang hampir kacau karena ulah sahabatku itu. Sedangkan Mika, mencoba untuk menahan emosinya. Aku memberinya air mineral. Ia meminumnya...

"thanks!" ucapnya pelan. Kurasa Mika sudah lebih tenang sekarang

"Dengar, Mika, aku berterima kasih kalau sikapmu itu untuk membelaku, tapi ketahuilah, ini hanya masalah waktu, jadi jangan khawatir, biarkan kami yang mengurusnya!"

"Jika Jorgha sampai jatuh cinta pada Natalie, aku akan melabraknya juga!"

"Kau galak sekali, itu tidak akan terjadi, Mika!"

"Karena kau temanku, dan aku tak ingin siapapun menyakitimu!" aku tersenyum haru, lalu memeluk Mikaella. "thanks, you're my very best friend!" Mikaella membalas pelukanku

Tiba-tiba terdengar suara dari cockpit, yang menyampaikan bahwa kita sudah sampai di Dublin, Irlandia.

"Phew! Akhirnya, kita sampai..." ucapku lega. Aku dan yang lain segera bersiap-siap.

**** *** ****

Kami berlima akhirnya mendarat di Airport Dublin, Irlandia, cuaca musim dingin sangat terasa, setelah turun dari pesawat jet, kami lalu berangkat ke hotel untuk beristirahat. Karena acara grand opening yang bertajuk Gala Dinner, baru akan dimulai malam nanti. Semua kebutuhan kami untuk acara itu sudah disiapkan dengan sempurna, Jorgha menyiapkan Tiga Suite room, di Westbury Hotel, Dublin. Natalie yang sejak tadi sudah merasa kesal, memilih untuk langsung kekamar hotel, tanpa banyak bicara.

"Apa kita akan satu kamar? Kenapa aku tidak bersama dengan Mika saja." Keluhku pada Jorgha begitu sampai didepan kamar hotel kami.

"Maaf Vella, tapi aku tidak mau tidur denganmu, jadi lebih baik, kau bersama calon suamimu saja, hahaha!" Kata Mika padaku, oh, ini dia sikap Mika yang aku bilang gila itu.

"Itu ide yang bagus, Mika, thanks!" lanjut Jorgha tersenyum pada Mika, rupanya ia menyetujui tindakan bodoh itu.

"Karena aku tau apa yang kau pikirkan, Jorgha, selamat bersenang-senang, tolong jaga gadis ini baik-baik ya!" Ucap Mika dengan santainya, lalu pergi bersama Dylan kekamarnya.

Aku terkesiap "Mikaella Georgina! Kau sudah gila!" teriakku padanya. Ia terus melangkah sambil melambaikan tangannya. God, sepertinya ia ingin membuatku tersiksa...batinku kesal.

Aku lalu memandang Jorgha yang ada didepanku.

"Aku menyukai sahabatmu itu, baby... dia tau apa yang aku inginkan." Jorgha terus menggodaku, aku masih berdiri didepan pintu.

"Jangan berani macam-macam, Jorgha, dan jangan mendengarkan Mika, dia memang sedikit aneh...!"

Ucapku lalu melangkah pelan kedalam kamar hotel itu. aku memutar kepalaku melihat setiap sudut dari kamar hotel megah itu. ini persis dengan kamarnya sendiri. Begitu modern, futuristic, namun pencahayaannya hangat, kamar ini sangat, sangat nyaman..

Aku lalu meletakan barang-barang kedalam lemari, aku memeriksa keseluruh ruang, tak henti-hentinya aku berdecak kagum, dan yang paling aku suka adalah tempat tidur king size nya itu, terlihat sangat empuk dan nyaman untuk ditiduri. Ia terus menggodaku, untuk terjun kedalamnya...

"Vella...? Panggil Jorgha

"Ada apa honey?"

"Aku akan keluar sebentar, ada urusan yang harus aku selesaikan."

"Urusan? Umm.. Okay, aku akan menunggumu disini."

"Thanks, kau bersiap-siaplah, aku akan segera kembali."

Kulihat Jorgha mengambil laptop dan beberapa dokumen dari dalam tasnya, ia tidak berkomentar sama sekali, dan langsung pergi keluar dengan terburu-buru. Aku tidak pernah melihatnya seperti itu. Dokumen apa yang ia ambil, lalu kenapa ia harus membawa laptopnya? apa dia akan menghadiri meeting saat ini? sudahlah, Vella, jangan berpikir yang aneh-aneh, semua akan baik-baik saja. Aku melanjutkan kegiatanku didalam kamar itu, mencoba menepis rasa penasaranku.

**** **** *****

(JORGHA's P.O.V)

"Jorgha? masuklah." Natalie mempersilahkan aku masuk kedalam kamarnya, ia Nampak senang akan kehadiranku.

"Apa kau ingin minum?" tawarnya...namun aku tidak ingin minum, aku hanya ingin menyelesaikan permasalahanku dengan Natalie.

"Nat, aku harus bicara serius padamu."

Natalie menghampiriku, ia meraih lenganku, lalu mendudukanku di sofa, ia lalu duduk dimeja, menyilangkan kakinya, tatapannya tertuju padaku.

"Katakan, apa yang kau inginkan..." Natalie sangat antusias, ia sangat penasaran dengan pembicaraan ini, dan penasaran denganku, that's sucks!

Aku melihatnya dengan mantap "Let's make a deal, Natalie!" ucapku dingin. Aku mengeluakan laptopku, dan beberapa dokumen perusahaan.

"Deal? I loved it!

Aku membuka laptopku, dan menyalakannya, lalu kuputar kearahnya..

"Pagi tadi ayahmu mengirim e-mail padaku, dia memintaku untuk membeli saham Eternity, karena perusahaan harus membayar ganti rugi dan itu uang yang tidak sedikit, Nat, perusahaan kebanggaanmu itu kini sedang dalam masalah besar!" Jelasku.

Ia terkejut, "A..apa..? aku tidak percaya ini..!"

"Silahkan kau cek, e-mail ini, atau kau bisa menghubungi ayahmu, jika ini tidak segera diselesaikan, ayahmu mungkin akan kembali jatuh sakit..."

Natalie bangkit dari duduknya, wajahnya telihat cemas, ia berpikir keras, matanya menerawang kesegala arah, mencari cara. Ia tidak bisa melihat perusahaannya hancur begitu saja, dan itu membuatnya tak bisa berbuat banyak. Kau memang pintar, namun tetap memiliki kelemahan, Nat. Jangan lupakan itu.

"Siapa si brengsek yang telah membuat perusahaanku hancur?? Siapa dia, Jorgha?? Tanya nya geram.

Aku mengangkat bahuku. "Itu urusan internal Natalie, aku tidak tau, mungkin kau bisa jadi penyebabnya!"

"Apa maksudmu?"

"Kau pikir aku tidak tau, kau sering menggoda para CEO demi mendapatkan kontrak kerjasama, bahkan, kau berani bermain curang dengan mereka. Kau bermain kotor, Nat. apa kau sadar, kau bisa terjerat kasus hukum karena ini karena sifat ambisiusmu itu."

"Jorgha, apa kau menuduhku melakukan hal itu?"

"Aku mengatakan kebenaran, Natalie. Orang-orang yang kau curangi itu menelponku. Mereka tidak segan akan menuntutmu dipengadilan."

"Kau!! Amarah Natalie tertahan dikerongkongannya.

Aku lalu menutup lapotopku, dan menyerahkan dokumen berisi surat-surat persetujuan penyerahan saham.

"Tidak ada pilihan lain, Nat, kau harus menyetujui persyaratan dariku, kalau tidak, kau dan keluargamu akan bangkrut, Natalie, kau akan jatuh miskin!" Aku menikmatinya, dan membuatnya takut. Aku bersyukur, Tuhan berada dipihakku kali ini.

Natalie terlihat semakin kesal, namun kali ini, kecemasan dan ketakutan lebih terlihat di wajahnya. Ia lalu menghela nafasnya, dan dengan nada penyesalan dan keterpaksaan ia berkata padaku.

"Baiklah, Apa persyaratanmu, Jorgha..."

Aku menatapnya serius "Aku ingin kau pergi. tinggalkan aku. dan kau bisa dapatkan kembali hartamu."

"oh my god, Jorgha... kau ingin aku meninggalkanmu?"

"Ya. Dan jangan pernah kembali."

"Bagaimana dengan kontrak kerjasama kita?"

"Aku akan mengurusnya... yang jelas, kita tidak akan lagi terikat kontrak kerjasama apapun, Nat."

"Jorgha, please... jangan lakukan itu, aku mencintaimu..."

"Maaf Natalie..."

Natalie meneteskan air mata, dan itu pertama kalinya aku melihat ia benar-benar menangis, dan itu air mata sungguhan... ia terlihat pasrah, tidak berdaya, dan bingung harus bagaimana, berita ini sangat mengguncangnya, dan kuharap itu bisa menjadi pelajaran baginya, bahwa tidak semua didunia ini bisa ia dapatkan.

"Baiklah, aku akan menjawabnya malam ini..." Jawabnya sambil terisak..

"Sebaiknya begitu, kalau terlambat, maka kau akan kehilangan segalanya!"

Aku lalu pergi keluar kamarnya. Selamat Natalie, nasibmu berada ditanganku sekarang. Semua sudah sesuai dengan rencanaku... aku akan segera memiliki Novella Elquiza, dan tidak ada yang bisa menghalanginya...

(NOVELLA P.O.V)

Aku sedang duduk disofa sambil membaca majalah, Jorgha belum kembali dari kegiatan dadakannya itu, hm.. apa meeting itu lebih penting dariku? hingga ia meninggalkan aku sendiri disini. Aku akan mati kebosanan tanpa dia. Dylan dan Mikaella pasti sedang asik dengan dunia mereka... Sedangkan aku diabaikan oleh kekasihku yang super sibuk itu.

Dengan gelisah aku terus membolak-balikan majalah itu, kesal karena kesendirian, aku meletakan majalah itu sembarangan. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu, aku lalu berjalan ke pintu dan membukanya.

Jorgha langsung masuk, ia membanting pintu dan mendadak menyerangku dengan ciumannya. Aku terkejut, bibirnya melumatku dengan kuat dan dalam, ia membuat aku membuka bibirku, dan lidahnya menelusuk masuk kedalam, gerakannya sangat lembut dan kuat, ia mendorongku sambil terus menciumku, ia terus mendorong tubuhku hingga aku terjatuh disofa...

"Hi, Vella...did you miss me, baby?

"Kau kemana saja, aku men-

Jorgha menutup mulutku dengan mulutnya, kami berciuman kembali, Jorgha berada diatasku dan terus mencium bibirku, aku terengah-engah, ia melepas ciumannya dan berpindah mencium leherku.

"Aku ingin kau melepasnya..."bisiknya dileherku. Bibirnya terus mendesak, memainkan lidahnya disana, aku mengerang.

"Sekarang?"

"Ya!"

"Bagaimana, kalau setelah Gala Dinner?"

Jorgha tiba-tiba berhenti, ia bangkit dari tubuhku, dan terlihat kecewa...

"Honey, please..." Jorgha memprotes

Aku bangkit dari sofa lalu mendekatinya "Ssstt...! Aku meletakan telunjukku di bibirnya "Kita lanjutkan ini, setelah acara itu, okay, Mr. Jorgha?" aku menatapnya dengan tajam agar ia mau mendengarkanku.

"Okay, baik, setelah Gala Dinner, kau tak bisa lari dariku Novella Elquiza, karena aku akan melakukannya denganmu..." ucapnya tersenyum penuh kemenangan, ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. Aku menutup wajahku, dan menyesali telah mengeluarkan ide konyol itu, bersiaplah kau Novella, karena dia tidak akan melepasmu malam nanti...


****Silahkan di Vote dan Comment, just write what you think!****next part ditunggu sajaa...

Fortsett å les

You'll Also Like

2.4M 18.6K 12
Kejadian pembunuhan 2 tahun silam menjadikan Zara korban kesalahpahaman dan terjebak di bawah kungkungan Aldrick, seorang pria yg tampan nan arrogant...
419K 17K 81
WARNING 21+ No. 02 di Action (26 Maret 2023) Cerita dark romence yang berawal dari sebuah insiden di mana kapal pesiar mewah Symphony Of The Seas kar...
1.6M 72.3K 40
PART MASIH LENGKAP 18+ BUKU PERTAMA ANDERSON SERIES❤️ Christian adalah seorang pria berhati keras yang bekerja sebagai seorang Professor di salah sat...
144K 3.5K 19
🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 2 Ketika dendam berubah menjadi obsesi yang sangat besar hingga menciptakan kegilaan, membuat Elio Gerar Ricci meluapkann...