Possessive Edgar [Revisi]

By Sitofuu

66.9K 1.2K 108

[BACA DULU SIAPA TAU KECANTOL] Edgar adalah salah satu most wanted dari SMA Jati Negara. Kerena sikapnya yang... More

PE-01🌵 (Revisi)
PE-02🌵 (Revisi)
PE-03🌵 (Revisi)
PE-04🌵 (Revisi)
PE-05🌵(Revisi)
PE-06🌵(Revisi)
PE-07🌵 (Revisi)
PE-09🌵(Revisi)
PE-10🌵(Revisi)
PE-11🌵 (Revisi)
PE-12🌵 (Revisi)
PE-13🌵(Revisi)
PE-14🌵 (Revisi)
PE-15🌵 (Revisi)
PE-16🌵 (Revisi)
PE-17🌵(Revisi)
PE-18🌵 (Revisi)
PE-19🌵(Revisi)
PE-20🌵(Revisi)
PE-21🌵(Revisi)
PE-22🌵(Revisi)
PE-23🌵(Revisi)

PE-08🌵 (Revisi)

2.2K 63 1
By Sitofuu

Tandain kalau typo yaaa
Happy Reading😚💗

08. Keluarga?

Setelah lima belas menit menempuh perjalanan sampailah mereka di pekarangan sebuah rumah megah.

Rumah itu adalah rumah kediaman Pratama dan Bulan.

"Ini rumah siapa Ga?" tanya Mayra setelah ia turun dari motor Edgar.

Edgar tersenyum "Masuk aja dulu," jawab Edgar.

Edgar memegang tangan Mayra, yang membuat Mayra menoleh.

"Yuk masuk" ajak Edgar yang dibalas dengan anggukan Mayra.

Edgar memencet bel rumah, lalu keluarlah Bulan dengan daster rumahanya.

"Ega, tante kira siapa" sapa Bulan.

Bulan mematung melihat gadis yang bersama Edgar.

Bulan membulatkan matanya ketika ia melihat ada tanda lahir di tangan kiri Mayra, seperti tanda lahir putrinya yang hilang delapan tahun lalu.

Tiba-tiba Bulan memeluk Mayra dengan erat yang membuat Mayra terkejut sekaligus bingung.

Mayra merasa nyaman dipelukan Bulan sehingga ia enggan untuk melepaskan nya.

Bulan tidak bisa membendung rasa bahagianya sampai-sampai ia menangis.

"Akhirnya bunda bisa meluk kamu lagi sayang" ucap Bulan dengan suara bergetar.

"B-bunda?"

"Iya sayang, ini bunda kamu" ucap Bulan dengan mata yang sudah berlinang air mata.

Mayra merasa sangat tidak asing dengan perempuan didepannya ini. Ia menatap Edgar seperti meminta penjelasan.

"Tan, gimana kalau kita masuk dulu" ucap Edgar.

Bulan mengangguk seraya menghapus air matanya.

Mereka pun masuk kedalam rumah.

Bulan izin pergi kekamar untuk menelpon suaminya.

Sementara itu diruangan tamu Mayra terus mendesak Edgar agar mengatakan yang sebenarnya.

"Nanti kamu pasti tahu" ucap Edgar ketika Mayra terus mendesaknya.

Beberapa menit kemudian datanglah Bulan dengan nampan ditangannnya.

"Diminum ya tehnya" ujar Bulan sambil tersenyum

"Terimakasih tan" balas Edgar lalu meminum tehnya.

Saat tengah asik menikmati teh sambil bersenda gurau, tiba-tiba bel rumah berbunyi tanda ada orang yang datang.

Bulan segera membukakan pintu, lalu tibalah Pratama. Bulan menggiring Pratama untuk pergi keruang tamu.

Sesampainya diruang tamu Pratama sangat terkejut melihat Edgar sedang bersama seorang gadis.

"Apa kabar Ga? Dan siapa gadis cantik yang kamu bawa ini?" tanya Pratama.

"Baik om, pacar saya" jawab Edgar dengan santainya.

Pratama menganggukan kepalanya "Om kira kamu masih nunggu Ana, ternyata sekarang sudah move on" ucap Pratama.

"Jadi, apa alasan kamu datang kesini Ga, sampai-sampai Bulan menyuruh saya untuk cepat-cepat pulang kerumah?" tanya Pratama.

Edgar pun mulai menjelaskan bahwa Mayra adalah anak kandung dari Bulan dan mantan tunanganya Bayu. Ia mengatakan bahwa selama ini Mayra berada di Indonesia dan tinggal bersama kakak dari Bayu yang sekarang sudah dianggap Mayra sebagai orang tua kandungnya.

Edgar juga menjelaskan secara detail mengenai Esa yang dengan mudahnya mengeluarkan uang 2,5 triliun hanya untuk membantu orang yang baru dikenalnya, dan penggelapan uang yang dilakukan oleh orang kepercayaan Pratama itu sudah direncanakan.

Bahkan kecelakaan antara Pratama dan Mahesa juga sudah direncanakan sedemikian rupa. Esa melakukan hal tersebut karena ingin balas dendam kepada Pratama yang telah menutup akses adeknya untuk bertemu dengan anak kandungnya sendiri hingga Bayu depresi dan akhirnya meninggal.

Pratama dan Mayra yang mendengar penjelasan dari Edgar membulatkan matanya terkejut. Sedangkan Bulan ia terlihat terkejut ketika mengetahui bahwa selama ini Bayu masih ingat dengan dirinya dan anak mereka.

"Maafkan aku mas, karena rasa kekecewaan ku kepada mu lebih mendominasi saat itu, aku sudah tidak bisa berfikir jernih. Yang ada difikirkan ku saat itu hanya bagaiman cara aku bisa hidup dengan anak ku tanpa adanya kamu di kehidupanku" batin Bulan.

Pratama segera mengahampiri Mayra lalu berjongkok dihadapan Mayra.

Fyi: Ini posisi Mayra duduk ya gys.

"Maafkan ayah nak, ayah sudah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan tidak mempertemukan mu dengan ayah kandung mu" ucap Pratama dengan mata yang berkaca-kaca sambil meraih tangan kanan Mayra lalu menciumnya dengan sayang. Edgar yang mulai kepanasan melihat tangan Mayra dicium laki-laki lain lantas menarik tangan Mayra dengan cepat lalu menggenggamnya.

"Apa bisa kita mulai dari awal?" tanya Pratama kepada Mayra.

Mayra hanya diam, yang membuat Pratama kehilangan kepercayaan diri dan kehilangan semangat. Ia lalu bangun dari jongkoknya. Ia berniat pergi ke dapur minum air untuk merilekskan pikirannya sejenak.

Mayra yang melihat hal tersebut merasa bersalah, ia segera menyusul Pratama dan memeluk Pratama dari belakang. "Jika ayah ingin kita mulai dari awal. Maka besok datang  kerumah papa Esa jelaskan semuanya disana" ucap Mayra lantas melepaskan pelukannya.

Pratama tidak bisa membendung rasa bahagianya lagi ketika Mayra memanggilnya 'ayah'. Ia lantas membalikkan badannya dan mengelus lembut rambut Mayra.

"Besok, aku dan Ega yang akan menjemput kalian untuk pergi kerumah papa Esa" ujar Mayra.

"Lho besok kan kamu sekolah"

"Aku maunya sih pulang sekolah tapi gak tahu Ega maunya gimana" jelas Mayra.

Pratama mengangguk "Yuk kita ke ruang tamu lagi. Pasti pacar mu itu sudah uring-uringan" ucap Pratama dengan nada menggoda.

Mereka beberdua pun menuju keruang tamu, Pratama merangkul bahu Mayra dengan sayang.

Bulan tersenyum haru ketika melihat anak dan suaminya akur. "Wah wah ada apa nih, kok bunda gak diajak sih"

Mayra tersenyum lantas memeluk Bulan dengan Erat.

Mata Edgar berkaca-kaca ketika ia melihat adegan didepannya "Ega kangen bunda, Ega kangen kita yang dulu. bunda, ayah, Ega dan Nita" batin Edgar. Ia segera mengusap matanya ketika merasakan air matanya akan turun.

Edgar melirik jam yang terpasang di pergelangan tangan kirinya.

"Udah mau sore, yuk Na kita pulang" ajak Edgar.

"Ga, apa gak bisa hari ini Ana, menginap saja disini" ucap Bulan.

Edgar menggelengkan kepalanya "Takut ada masalah lagi" ujar Edgar.

Bulan mengangguk paham. Lalu Mayra dan Edgar berpamitan dengan Bulan dan Pratama.

"Kita pergi dulu ya. Yah, bun. Besok aku kesini lagi sama Ega. Asalamualaikum" ucap Mayra.

"Walaikumsalam. Hati-hati ya nak" balas Pratama yang diangguki Mayra.

Edgar dan Mayra pun meninggalkan kediaman Pratama.

***

05/04/2023

Gimana part ini?
Kira-kira ada yang nungguin cerita ini update ga?
Jangan lupa vote dan comment ya-!

See u next part-!

Revisi : 07/04/2024

-Sitofu

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

787K 28.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
780K 42.3K 54
FOLLOW DULU YUK😉 "Menarik" batin Samudra dengan menunjukkan smirk. "Mine" ucapnya dingin namun terkesan tajam. "hah?!" kaget Qilla. Nih orang apa-ap...
1.8M 76.4K 41
⚠️sebagian part di privat follow sebelum membaca⚠️ ~𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐡, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧...
205K 20K 55
Kesalahpahaman memang hal yang paling menakutkan dan harus di selesaikan. Bagaimana jika Sean tidak ingin menyelesaikannya. Jangan menghakimi nya. Ia...