Crazy Relationship

Por JaeDo05

368 81 74

"Yan." "Paan?" "Lu mau bantuin gua ga?" "Benefit nya ada ga nih?" "Itu mah udah pasti. Yang penting lu mau a... Mais

•00•
•01•
•02•
•03•
•04•
•06•
•07•

•05•

30 9 8
Por JaeDo05

vote dan komen. selamat membaca🕺🏿
.
.
.

Pagi ini Zean dan Bara kuliah seperti biasanya. Tadi pagi Bara menjemput Zean dan mereka berangkat bersama. Walaupun mereka di fakultas yang berbeda, Bara selalu ke kelas yang ditempati oleh Zean kalau sedang istirahat. Bara memang cukup populer disana. Tetapi teman sekelas Zean seringkali mengejek mereka berdua seperti,

"Zean. Pacarnya nyamperin tuh."

"Yan. Bara di depan tuh."

"Bar. Cowo lu galak ke gua gara-gara minum susu kotak dia."

"Woi Barbara. Maungnya dijagain tuh. ngamuk terus."

Dll. Sampai kuping Zean panas. Tetapi yang anehnya Bara terlihat biasa aja tuh. Bahkan kadang malah ikut menggodanya. Zean ampe maki-maki Bara yang malah ikut tertawa dengan yang lain.

Sekarang Zean sedang mendengarkan-lebih tepatnya sedang menyelami pikirannya, padahal dosen yang terkenal galak dan tegas itu sedang menerangkan.

"Zean lyra. Sedang apa kamu? Dengar apa yang tadi saya sampaikan?"

Zean tersadar dari lamunannya, "Sa-saya dengar pak."

"Kalo kamu dengar, coba maju dan ulangi apa yang tadi saya terangkan kepada teman-teman kamu didepan." Zean gelagapan sendiri ditempat duduknya

"Saya tidak dengar pak." ucapan Zean membuat seisi kelas tertawa

"Zean goblok." bisik teman Zean yang duduknya berada disampingnya yaitu Ai

"Keluar kamu dari kelas saya. Dan yang lain jangan tertawa."

Zean menghela nafas dan melangkah pergi keluar kelas. Pikirannya tadi dipenuhi wajah Bara yang tersenyum manis kearahnya. Ia berdecak kesal. Karena memikirkan temannya itu, dia jadi dikeluarkan dari kelas sama si dosen galak.

Zean memilih pergi ke uks untuk rebahan disana. Dia memang sedikit pusing karena tadi malam dia lupa memasak nasi. Jadinya dia hanya minum susu wilo tadi pagi dan langsung berangkat saat Bara menjemputnya.

Zean celingak-celinguk kedalam uks yang ternyata sepi. Tidak ada yang berjaga. Ia masuk kedalam dan langsung menidurkan dirinya ke atas ranjang kecil yang kosong.

Tirai disebelahnya tergeser tiba-tiba menampakkan tubuh temannya yang tadi memenuhi pikirannya.

"Lah. kok lo disini?" hampir saja jantung Zean loncat dari tempatnya

Yang ditanya malah nyengir, "Jamkos." ucapnya

Zean meng-oh kan jawaban Bara dan lanjut memejamkan matanya. Jantungnya sekarang tidak sehat. Terus berdebar kencang saat melihat Bara tadi.

'Ngapain sih dia disini?!'

"Lo kenapa disini? Gua kira tadi pengawas." tanya Bara tiba-tiba

"Didepak pak Wahyu gara-gara ngelamun, njir." adu Zean

"Ahaha. Lagian, maung lawan barongsai mana kuat." Zean menatap Bara tajam karena ucapan yang tadi Bara lontarkan

"Gajelas bangsat." nohkan Zean mode maung

"Bercanda Yan. Emang lu ngelamunin apasih ampe didepak begitu?" Zean beku ditempat. Bingung mau kasih alesan apa. Masa iya dia kasih tau kalo dia lagi lamunin Bara? Ga mungkin.

"Kepo lu." Zean memutar badannya agar tak berhadapan lagi dengan Bara

Sungguh. Kepalanya benar-benar pusing sekarang.

"Dih. kan gua nanya."

"Udah sono tidur. Gue pusing nih." Bara yang mendengar keluhan Zean langsung bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi ranjang yang Zean tempati

"Lo gapapa?" raut Bara berubah menjadi khawatir

Ia memegang lengan Zean yang langsung ditepis empunya. Hangat. Zean sepertinya memang sakit.

"Yan. Lo sakit. Ayo pulang. Gua yang izinin ntar sekalian gua anter." Zean berbalik menatap Bara yang sedang menatapnya khawatir. Ia sudah sering melihat tatapan itu dari awal mereka berteman. Zean memang orang yang gampang sakit. Setiap dia sakit, Bara selalu menjenguknya bahkan merawatnya. Kadang temannya itu memilih menginap di apartemennya untuk menemani sekaligus merawatnya. Zean sering menolak. Tetapi Bara tetap memaksanya. Kan dia mau merawat temannya yang sakit. Masa ga boleh? Begitu katanya.

Zean merotasikan bola matanya, "Bilang aja lo modus biar bisa pulang kan?"

"Itu alasan yang kedua." jawab Bara yang membuat Zean mengernyitkan dahinya bingung

"Trus, yang pertama?"

Bara terkekeh mendengar pertanyaan Zean, "Gua khawatir sama lo. Gua gamau lo kenapa-napa." tatapan Bara menyendu menatap manik Zean yang hitam berkilau. Sangat cantik menurutnya.

[udah sih ngaku aja. lo suka kan?!]

"Apasih alay. Gua juga sering sakit begini, baru kali ini lo ngelantur begitu." Zean berusaha membuang rasa gugup dan debaran jantung yang kian memberontak keluar

Bara sialan! Kenapa malah membuatnya semakin jatuh?

"Gua juga ga tau Yan. Kalo lo ga nyaman, gua bisa tarik kata-kata gua barusan."

"U-udah ayo balik sekarang. Makin pusing pala gue lama-lama disini." Zean menganggap perkataan Bara tadi sebuah angin lalu

Dia tidak suka Bara ingin menarik kata-kata nya tadi. Dia mau Bara terus menghawatirkannya kalo sedang sakit seperti ini.

Bara tersenyum lembut dan langsung membantu Zean bangun dari tidurnya. Mereka pulang dengan izin ke dosennya Zean yang sedang mengajar dan juga satpam yang bertanya ketika mobil Bara ingin keluar dari campus. Untungnya mereka meng-iyakan.

♂️♀️♂️

Zean tertidur sehabis makan bubur instan yang dibuat Bara didapur apartemen Zean. Isi kulkas Zean emang kosong. Bara cuma nemuin bubur instan itu di laci dapur.  Tadinya Bara mau membawa Zean yang demam ke rumah sakit. Tetapi Zean menolak mentah-mentah.

"Alay tau ga. cuma demam tapi ke rumah sakit." itu kata Zean pas Bara mau bawa dia ke rumah sakit. Pedes banget bruh.

Bara menatap temannya yang sedang tertidur itu. Dia mengambil ponsel Zean yang tiba-tiba berdering.

'Ai centil😚' nama itu yang tertera dilayar ponsel Zean. Iapun mengangkat panggilan itu.

"Woi. lu dirumah Yan? Lu sakit apandah? Atau tipu-tipu lu aja?" terdengar suara serek-serek cempreng dari telefon yang dia angkat

"Zean sakit beneran." balas Bara dengan malas. Ia sedikit kesal dengan emot yang tertera dibelakang nama si penelfon.

[tjih😒]

"Lah, pacarnya nih. Zean mana?"

"Ga usah bacot. Dia lagi tidur." balas Bara

"Dih. Songong lu. Ih Tomat! Gue lagi telponan jangan di ambil hp guee!!" Bara menjauhkan hp Zean dari telinganya karena teriakan temannya Zean

"Gewees buat Zean." suara berat lainnya muncul. Itu pasti Toma. Teman Zean satu lagi.

"Iye udah ya. Gue matiin nih. tuut" Bara mematikan telefonnya dan menaruh kembali hp Zean keatas nakas

"Hoaaam.. tadi siapa?" suara serak Zean khas orang bangun tidur

"Ai sama Toma. Kok lu bangun? Gara-gara toanya Ai nih pasti."

"Pusing gue tidur mulu." keluh Zean

"Oiya. Mama tadi nanyain kabar lo."

"Trus? Lu jawab apa?" tanya Zean penasaran

"Gue jawab lo sakit. Trus gua panik soalnya mama mau jenguk ke apartemen lo. Untung gue bisa kasih alasan biar mama ga kesini." Zean yang awalnya panik langsung menghela nafas lega

"Ga kebayang kalo misalnya mama lo bener kesini, njir." raut wajah Zean berubah panik

"Makannya. Tapi ntar malem mama mau vc sama lo. Ntar gua bantu ubah lo dah"

"Ubah-ubah. Lu kata gue apa. Syukurlah cuma vc. Ntar gue tinggal pake wig aja."

Suasana tiba-tiba hening, "Lo udah mendingan?" tanya Bara sembari mengelus surai Zean

Zean pasrah surainya di elus temannya itu. Padahal jantungnya sedang berdisko. Ia menjawab setenang mungkin, "Hm. Mayan."

"Baguslah. Gue numpang mandi ya? Gerah banget." Bara melepas tangannya yang tadi mengelus surai Zean

"Iya. Sono, gue mau tidur lagi." Zean membalikkan badannya membelakangi Bara yang hendak mandi

Bara hanya menggelengkan kepalanya karena Zean mau tidur lagi. Padahal jelas-jelas Ia tadi bilang pusing karena kebanyakan tidur. Terserah Zean aja deh.

tbc

Toma >>>
Teman Zean

Ai >>>
Teman Zean

double up deh😦
nyambung ga sih?
jantungnya Zean kuat banget ya bisa ladenin kelakuan si Bara

vote dan komen jangan lupa
terimakasih 💐💐

Continuar a ler

Também vai Gostar

ZAYRA | PERJODOHAN Por uraaa

Ficção Adolescente

743K 39.3K 75
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
336K 24.2K 24
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
Monster Tyrant Por Nursida122004

Ficção Adolescente

677K 70.1K 42
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
KANAYA (REVISI) Por liaa0415

Ficção Adolescente

2.2M 131K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...