Double A

By lvsunnyday

237K 18K 795

kesalahpahaman terhadap dua remaja hingga berunjung pelaminan ••• Abian alfarezi kavindra seorang ketua geng... More

PROLOG
DI HUKUM BARENG
RUSUH DI KANTIN
CAST
NGAMBEK
APA? NIKAH?
KEPUTUSAN
BERTEMU
MENCERITAKAN
SAH
PINDAH RUMAH
TELUR MATA AYAM
BALAPAN
LOMBA
SAKIT
WITH BANG SATRIA
BROWNIES
BATU VC KEPALA BATU
HADIAH
SIAPA DIA?
PENSI
SEBUAH RASA
DUA MURID BARU
KEDATANGAN UKHTI BARBAR
MEMINTA
FAKTA JUNOT
AIRA BERULAH
HUJAN
SAKITNYA BAPAK DUGONG
MISI
APAKAH INI RASANYA BERISTRI 2?
AMARAH ABIAN
SEHARI MENJADI ORANG TUA
ABIAN KAMU KENAPA?
UJIAN
ULAH SIAPA?!
UJIAN TERAKHIR DAN HARI AKHIR
BERITA DUKA
KELULUSAN
KEHIDUPAN BARU
HAMIL
JALAN-JALAN DI KAMPUNG
BANYAK MAU

ANEH

996 70 4
By lvsunnyday

Jangan lupa follow dulu sebelum baca

Hillow bubbles🐳💙

Happy Reading

Hari ini sesuai dengan permintaan Aletta yang ingin pulang kampung ke tempat nenek terkabulkan. Mereka bersiap-siap dengan koper masing-masing, sebenarnya mereka tidak akan lama di sana, hanya dua hari.

Mereka juga mengajak Sella, karna nenek adalah ibu bagi Sella. Seperti yang di ucapkan Sella, ia memanggil nenek dengab sebutan 'emak' karna ia ingin berbeda dan ia merasa panggilan itu untuk nenek sangat spesial.

Saat Abian sedang menata pakaian nya di koper, ada tangan yang melingkar di perutnya. Abian menarik tangan Aletta untuk menghadapnya.

"Kenapa?"

Aletta menggeleng dan memeluk Abian, mendusel-duselkan wajahnya di dada suaminya itu.

"Aku mau peluk kamu terus"

Abian membalas pelukan itu sangat erat, hingga membuat Aletta sangat nyaman di pelukan itu. Aletta sangat betah dengan tubuh Abian, melihat nya, menyentuhnya, ataupun merasakan tubuh itu. Suka, Aletta sangat suka.

"Katanya mau pergi. Jadi ngga?" Aletta mendongak dan mengangguk. Abian mengecup sekilas pipi Aletta yang sekarang lebih berisi.

"Pipi kamu kenapa jadi mengembang gini, lucu."

"Aku banyak makan ya makannya pipi aku jadi membesar gini" ucap Aletta lesu dan memanyunkan bibirnya.

Abian menangkup kedua pipi Aletta dan ia tekan-tekan pipi itu membuat bibir Aletta menjadi maju.

"Kamu lucu tau kaya gini, aku suka banget. Jadi ada bahan tambahan kalau aku mau makan kamu" Aletta memukul dada Abian keras membuat Abian merasa kesakitan dan melepas tangankan nya dari pipi Aletta.

"Kalau lucu mah emang udah dari lahir kali"

"Yeee, narsis nih narsis. Mulai narsis" Abian dengan jahilnya menoel-noel hidung Aletta.

"Emang nya kamu enggak apa!"

"Aku mah narsis karna fakta"

"Fakta apaan, fakta kalau kamu itu narsis!"

"Fakta kalau aku ganteng"

"Aku juga fakta" ucap Aletta tak mau kalah dengan berkecak pinggang.

"Fakta apa? Fakta kalau kamu tukang gosip?"

"FAKTA KALAU AKU ITU CANTIK, LUCU, IMUT, NGANGENIN DAN SEGALAHAL YANG BAIK!"

"PD"

"PD itu harus!"

"PD emang harus, tapi sadar diri lebih penting"

"Kurangajar"

•••

Semua koper sudah di masukkan ke dalam bagasi mobil, kini mereka tinggal menunggu Sella yang masih di dalam. Tak lama Sella datang dengan membawa satu koper dan tas selempang nya yang ia pakai.

Saat Sella ingin membuka bagasi mobil Abian ternyata tidak bisa. "Kok di kunci?"

"Lo ngga naik mobil ini" jawab Abian santai tanpa melihat Sella, ia fokus memutar-mutarkan kunci mobilnya di jari telunjuk.

"Jahat amat kali!" Sella meletakkan kopernya dan ingin pergi masuk ke dalam.

"Mau kemana lagi lo?"

"Ngambil kunci mobil gue!"

"Lo ngga bakal naik mobil lo ataupun mobil gue"

"Ya trus gue naik apa? Odong-odong!"

Tak lama dari itu ada mobil hitam yang datang dan berhenti di depan mereka, Sella menatap mobil itu bingung sedangkan Abian dan Aletta sudah tersenyum-senyum sendiri.

Sang pemilik mobil itupun turun dengan setelah simpelnya. Hanya menggunalan celana hitam, kaos putih, dan jaket.

"Hallo calon istri!" Teriakan menggema itu sangat bosan di telinga Sella, entah apa yang di rencanakan oleh mereka berdua.

"Kenapa ada siluman ini si bang?!" Tanya Sella dengan kesal, raut wajah nya pun sudah berubah.

"Enak aja siluman. Laki-laki tampan ini adalah calon suami mu nanti wahai Sella"

"Entah jadi apa nanti gue kalau jadi istri lo, gila yang ada!"

"Enggak dong sayang--"

"HIII JANGAN SEBUT ITU!!" Teriak Sella memotong ucapan Atlas, membuat mereka terkejut karna suara Sella yang sangat menggelegar.

"Ketelen toak lo ya, Sell!"

"Aduh sayang jangan di potong dulu dong. Aduh tadi mau ngomomg apa kan jadi lupa"

"Ah udah lah, ngapain si lama-lama di sini. Kalau masih lama gua pergi sendiri nih"

"Iya-iya ih neng galak amat, awas jadi istri abang loh" Atlas tak henti-henti menggoda Sella.

"Udah lagi Atlas, keluar nanti yang ada kodam nya" ucap Abian membuat Sella menatap nya tajam, sedangkan ia dan Atlas tertawa terbahak-bahak.

Mereka memasuki mobil, Abian dan Aletta satu mobil, Atlas dan Sella satu mobil. Membuat Sella satu mobil dengan Atlas itu adalah ide Aletta, entah mengapa ia ingin sekali Sella bersama dengan Atlas, dan dirinya sudah membayangkan jika nanti berangkat ada dua mobil yaitu satu mobil dengan isi dua orang.

Aletta pun tidak tau dapat pikiran seperti itu dari mana, tiba-tiba terlintas di otaknya dan keinginan nya itu harus di kabulkan.

•••

Menempuh waktu beberapa jam di perjalanan, kini mereka sudah sampai. Di hadapan mereka rumah yang sederhana tapi sangat luas, teras nya pun sangat luas. Ada beberapa tanaman bunga dan rerumputan, suasana di sini sangat sejuk dan damai. Karna itulah Sella sangat betah di sini.

Sella menatap haru rumah yang ada di hadapan nya ini, sudah sangat lama ia tidak menginjakkan kaki di rumah ini. Dan sekarang, setelah sekian lama akhirnya ia bisa datang lagi.

Sella menghirup udara dalam-dalam dan tersenyum bangga. "Gue serasa terlahir kembali"

"Lebay lu. Bantuin noh koper-koper lu di keluarin." Ucap Abian tiba-tiba membuat perhaluan Sella menjadi buyar.

"Kalau hidup jangan penuh dengan kesirikan dong, hidup kok sirik amat sama anak perempuan!"

"Aduh dek, maap-maap aja nih ya gue sirik ama modelan kaya lo! Hiii ngga banget!"

"Gua bilangin emak!"

"Iya-iya jangan" kata Abian panik saat Sella mengucapkan akan mengadu kepada nenek.

Abian mengetuk pintu sebanyak tiga kali, hingga seorang wanita paruh baya membukakan pintu, mata Sella langsung berlinang air mata, langsung saja Sella memeluk nenek dengan sangat erat, menumpahkan semua kerinduan yang selama ini ia tahan dan ia pendam.

Suara tangisan haru antara nenek dan cucu itu sangat menyentuh hati, Aletta sampai ikut menangis melihatnya.

Atlas memanyunkan bibirnya seakan-seakan ia pun sedih melihat nya di hadapan Abian, Atlas memang merasa sedih tapi ekspresi nya yang sangat tidak mendukung. Abian sengaja tidak ingin melihat Atlas karna kalau di lihat Atlas akan semakin menjadi. Atlas menangkup wajah Abian dan membuat Abian menoleh ke arah nya.

"Lo alay gua tampar bolak balik nanti!" Atlas langsung menjauh kan tangan nya dari wajah Abian.

Nenek melepaskan pelukannya dan langsung mencium seluruh wajah Sella. Rindu nya kepada Sella sangatlah besar, dari Sella lulus SD baru sekarang ini ia bisa melihatnya lagi.

"Sudah besar sekali kamu Sella" puji nenek menatap Sella dari atas sampai bawah.

"Yakan di kasih makan" gumam Atlas sangat pelan. Di samping nya ada Abian yang mendengar, Abian langsung mencubit lengan Atlas karna menurutnya Atlas sangat mengganggu keadaan.

"Aw sakit"

"Laki dong anjing, di cubit doang sakit"

"Sakit nya pura-pura doang. Ternyata lo ngga ada merasa bersalah nya, cih!" Walaupun Atlas berdecih itupun mereka berbicara saling berbisik agar tidak mengganggu.

"Ngga sudi!"

"Kamu makin besar makin cantik sekali. Emak sampe pangling liat kamu" senyum haru yang terukir di antara nenek dan cucu itu terbit. Mereka kembali berpelukan.

"Ini acara nya pelukan doang nih. Pegel ngga Tlas?" Sindir Abian. Aletta yang merasa tak enak kepada nenek dan Sella mencubit pelan perut suami nya itu.

Melihat wajah garang yang tertahan Aletta, Atlas hanya tersenyum kikuk. "E-e-enggak si, biasa aja. Lebay lu berdiri bentar doang pegel!" Abian melotot saat teman nya tidak membatu nya.

Nenek tersenyum geli, melihat Abian yang seperti itu sangatlah biasa baginya. Seringkali Abian seperti itu, terlebih lagi bersama Aletta dulu.

"Ayok masuk" mereka semua memasuki kediaman Nek Dunah.

•••

Suara tawa yang menghiasi ruang keluarga, kebahagian yang kembali hadir di dalam hati Sella. Bahagia Sella sangat sederhana, di pertemukan dengan Nek Dunah pun sudah sangat bahagia.

Dengan secangkir teh dan cemilan yang di atas meja sudah sangat cukup bagi mereka untung saling berbagi cerita dengan di iringi tawa kebahgiaan.

Nek Dunah menatap Aletta khawatir karna wajah nya yang pucat dan terlihat lemas. "Letta, kamu istirahat di kamar nak. Kamu kelihatan capek banget"

"Eh, engga kok Nek"

"Bian, antar Letta ke kamar nak"

Abian membawa Aletta masuk ke dalam kamar tamu yang sudah di siapkan oleh Nek Dunah tadi. Sebenarnya Aletta memang sudah merasa tubuhnya lemah, selalu merasa pusing, dan tidak napsu makan. Aletta mengira ia hanya masuk angin karna terlalu sibuk bekerja dan tidak mementingkan pola makan nya ataupun pola tidur nya.

Aletta duduk bersandar di kepala kasur dengan sandaran bantal yang ada di belakangnya. Abian duduk di samping Aletta menatapnya dengan penuh ke-khawatiran, Abian mengelus lembut pipi Aletta membuat Aletta memejamkan matanya karna sensasi lembut yang di berikan Abian.

"Aku mau peluk" Abian langsung menarik Aletta ke dalam pelukannya, memeluk nya sangat erat seraya di elus dan di kecup kepalanya.

"Sayang, kamu sakit?" Tanya Abian yang masih senantiasa memeluk istri kecilnya itu.

"Engga. Tapi aku ngerasa ngga enak badan aja"

"Sama aja sayang"

"Beda"

"Apa beda nya?"

"Kalau sakit itu ya aku nya kesakitan, kalau ngga enak badan itu ya badan aku nya ngga enak" Abian hanya diam mendengar ocehan Aletta yang masih betah dalam pelukannya.

"Abian"

"Ya?"

"I love you"

Abian tersenyum lalu menangkup wajah mungil istrinya, ia kecup hidung Aletta dengan gemas. Abian menyatukan kedua kening mereka.

"I love you more, babe"

Abian mendekatkan bibir tebal nya dengan bibir tipis nan mungil milik istrinya. Saat Abian sudah menempelkan kedua benda kenyal itu Aletta merasa perutnya begejolak dan segera ingin di keluarkan.

Aletta menutup mulutnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, Abian yang melihat itu panik dan langsung ikut masuk untuk membantu pijat tengkuk leher Aletta.

Setelah di rasa Aletta sudah tidak ingin  muntal lagi, Abian membantu membersihkan sisa-sisanya, Aletta langsung menangis dan memeluk Abian.

"Lemes banget Bian.."

"Iya sayang, istirahat ya. Nanti aku olesin minyak di perut kamu"

"Aku mau peluk.."

"Iya sayang aku peluk kamu terus"

Abian menggendong Aletta sampai kasur, Abian memberikan air hangat terlebih dahulu lalu Aletta berbaring, Abian menaikkan selimut sebatas dada, Abian ikut berbaring di sebelah Aletta dan memeluknya sembari mengelus-elus punggung istrinya, tak lupa ia selalu berikan kecupan di kening Aletta.

"Jangan sakit ya sayang"

~oOo~

Tbc...

Hillow bubbles jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen⭐💬

See you...

22-02-03

Continue Reading

You'll Also Like

2M 101K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...
487K 18.7K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
3.6M 170K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...