Bastard Obsession

By penulis12

882K 60.8K 13.3K

[Sekuel The Angel of death]-#1 Martinez Series Highest Rank: #1 in billionaire [06-02-2022] Warning: cerita i... More

Prolouge
Bastard Obsession| 01
Bastard Obsession | 02
Bastard Obsession | 03
Bastard Obsession | 04
Bastard Obsession | 05
Bastard Obsession| 06
Bastard Obsession| 07
Bastard Obsession | 08
Bastard Obsession | 09
Bastard Obsession | 10
Bastard Obsession | 11
Bastard Obsession | 12
Bastard Obsession | 13
Bastard Obsession | 14
Bastard Obsession | 15
Bastard Obsession | 16
Bastard Obsession | 17
Bastard Obsession | 18
Bastard Obsession | 19
Bastard Obsession | 20
Bastard Obsession | 21
Bastard Obsession | 22
Bastard Obsession | 23
Bastard Obsession | 24
Bastard Obsession | 25
Bastard Obsession | 26
Bastard Obsession | 27
Bastard Obsession | 28
Bastard Obsession | 29
Bastard Obsession | 30
Bastard Obsession | 31
Bastard Obsession | 32
Bastard Obsession | 33
Bastard Obsession | 34
Bastard Obsession | 35
Bastard Obsession | 36
Bastard Obsession | 37
Bastard Obsession | 38
Bastard Obsession | 39
Bastard Obsession | 40
Bastard Obsession | 41
Bastard Obsession | 42
Bastard Obsession | 43
Bastard Obsession | 44
Bastard Obsession | 45
Bastard Obsession | 46
Bastard Obssesion | 47
Bastard Obsession | 48
Bastard Obsession | 49
Bastard Obsession | 50
Bastard Obsession | 51

Bastard Obsession | 52

10.8K 677 591
By penulis12

Alicia terbangun dari tidurnya, dahinya berkerut saat lampu di kamarnya telah mati dan hanya menyisakan cahaya rembulan yang masuk dari pintu balkon yang masih terbuka. Ia ketiduran, dan seingatnya ia belum mematikan lampu.

Setelah diam beberapa saat Alicia memutuskan untuk turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar, lampu di mansion juga sudah mati, hanya ada beberapa yang menyala di beberapa lorong. Rasa haus di tenggorokan nya membuat ia kembali memutuskan untuk turun ke lantai satu. Alicia mengambil gelas dan menuangkan air putih pada teko kaca, ia melihat sekeliling dapur mengamati interior ruangan yang tidak terlalu megah dan justru terkesan sederhana dan minimalis.

Alicia meneguk air di gelas sambil berjalan kembali menuju kamarnya, tapi langkah nya terhenti di ujung tangga saat matanya tidak sengaja menangkap sosok Lionel dan seorang pria yang tidak asing di matanya.

"Kau tahu bukan Helen dan gadis itu memiliki hubungan yang tidak baik."

"Aku tahu paman, tapi aku juga berhak memutuskan pilihan ku sendiri."

"Aku tidak perduli apa hubungan mu dengan nya, tapi jauhkan gadis itu dari Helen dan Kenzie sampai acara pernikahan mereka."

Alicia terpaku menatap punggung pria paruh baya itu, sekarang ia ingat. Pria itu adalah Mr. Robertson, ayah Helen.

Entah kenapa pria itu selalu bisa membuat Alicia merasa dekat dengan ibunya, perasaan rindu yang harusnya tidak ia rasakan pada ayah orang lain.

"Baiklah aku akan menghubungi mu lagi nanti," Eros berbalik sambil berjalan menuju pintu utama tapi matanya tidak sengaja berpapasan dengan iris hangat milik Alicia.

Gadis itu lagi.

Eros berjalan begitu saja melewati Alicia yang menunduk kan tubuh nya memberi salam. Matanya sempat melirik gadis itu dan entah kenapa ia sempat terpaku pada liontin kecil yang di pakainya.

"Selamat malam...Mr. Robertson..." Ucap Alicia tertahan karena aura dingin yang di berikan pria itu membuat goresan dingin di hatinya.

Alicia menarik nafas kecil dan tersenyum kecil saat Lionel mendatangi nya.

"Kau belum tidur?"

Alicia menggeleng kecil, mengangkat gelas di tangan nya. "Aku terbangun dan turun untuk mengambil minum, maaf kalau mengganggu pembicara mu."

Lionel mengusap lembut puncak kepala Alicia saat menyadari gadis itu mendengar pembicaraan mereka.

"Tidak usah khawatir, kau tahu kan kalau Mr. Robertson adalah paman ku? Dan dia hanya khawatir pada putrinya."

Alicia mengangguk kecil. Ia tahu kedatangan nya justru akan mempersulit Lionel, ia tahu bagi Helen Lionel adalah kakaknya dan Mr. Robertson adalah sosok ayah yang baik, dia tidak ingin putri nya merasa terganggu karena nya.

"Dia ayah yang baik." Bisik Alicia.

"Aku harap bisa mempunyai ayah sepertinya." Ucap Alicia tersenyum hambar.

Lionel terdiam kaku mendengar perkataan Alicia, walau hanya beberapa saat sebelum ia kembali tersenyum memberi semangat kepada gadis di depannya.

"Kembali lah ke kamar mu dan istirahat, ini sudah malam."

Alicia mengangguk. Ia berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

Lionel mendesah lelah, ia mengeluarkan selembar kertas yang sudah tampak usang dari kantong jas nya.

"Tidak perlu khawatir Alicia, ini pasti akan berakhir indah."

-----

"Kita pulang tuan?"

Eros mengangguk menjawab sopirnya. Mobil hitam itu berjalan keluar dari area mansion dan membelah jalanan kota malam. Eros menatap jalanan kota yang sudah tampak sepi, entah kenapa perasaan nya justru semakin gelisah saat ia kembali mengingat pertemuan nya dengan gadis itu tadi.

Mau mengelak sejauh apapun hati nya tidak bisa berbohong. Mata indah itu selalu mengingat nya pada sosok wanita yang sangat ia cintai.

Eros mengambang ponselnya nya, ia membuka sebuah file yang di kunci. Saat file itu terbuka hanya ada satu foto yang tersisa di sana. Foto seorang wanita dengan rambut coklat yang tengah tersenyum manis dengan baju gaun putih sederhana yang membuat nya menjadi wanita tercantik yang pernah ia temui.

"Lidya.. aku takut sayang.."

"Bagaimana bisa dia memiliki mata indah dan senyum manis yang selalu aku rindukan..." Bisik Eros parau mengusap lembut foto di ponselnya.

Mata Eros menatap lembut pada foto itu hingga mata nya menyipit tajam saat menyadari sesuatu.

Eros menzoom foto Lidya yang tengah tersenyum manis. Matanya terpaku pada liontin kecil yang sangat persis dengan yang di miliki gadis itu.

"Liontin ini.."

"Eros terimakasih sayang ini sangat cantik, aku berharap memiliki anak perempuan agar aku bisa memberikan liontin ini kepada nya."

"Jika benar begitu dia pasti akan memiliki mata secantik mu Lidya."

----

"Apa ibu gila? Ibu bilang kalau ibu kenal dengan ibu Alicia?!"

Alexa menyesap rokok yang terselip di tangan nya. Ia mengangguk santai menjawab pertanyaan Kenzie.

"Kenapa ibu tidak pernah bilang?"

"Untuk apa? Tidak akan ada yang berubah jika kau tahu."

Kenzie berdecak kesal. Tapi entah kenapa walau sudah mendengar itu semua ia masih tidak yakin bahwa hanya itu alasan mengapa ibunya memilih menjadi Alicia. Dalam dunia bisnis alasan balas Budi seperti ini sudah biasa, jika ibunya mau dia bisa saja menyuruh orang untuk menjaga Alicia di luar sana, membelikan nya apartment dan membiayai kehidupan nya, tapi alih alih begitu dia justru membawa Alicia ke sini.

Kenzie juga memang sudah pernah mencari tahu tentang kedua orang tua Alicia, ia tahu ibu Alicia meninggal karena kecelakaan mobil dan itu membuat Alicia akhirnya di asuh oleh kakak ibunya, bibi Marie. Tapi ada yang ia tidak ia ketahui, siapa ayah Alicia?

Orang suruhan nya mengatakan bahwa ibu nya Alicia tidak pernah terikat pernikahan dan tidak memiliki pacar, wanita itu hamil Alicia tanpa seorang suami. Awalnya Kenzie tidak begitu peduli tapi sekarang seperti nya ia tidak boleh melewatkan sesuatu.

"Bagaimana dengan ayahnya? Apa ibu juga tau?" Tanya Kenzie. Tangan Alexa terhenti kaku, batang rokok yang terselip di tangan nya jatuh begitu saja saat wanita itu sibuk dengan pikiran nya sesaat.

Alexa bangkit dari tempat nya menatap Kenzie yang balas menatap dengan tanda tanya besar di wajahnya.

"Tidak." Ucap Alexa berjalan pergi melewati Kenzie yang menghela nafas gusar saat mengetahui ibunya telah berbohong.

Jelas dia tahu sesuatu tapi tidak ingin memberitahu nya.

"Jangan mempersulit keadaan, kau harus menikah dengan Helen dan lupakan Alicia."

-----

Alicia mengerjapkan matanya menatap ke sekeliling, cahaya yang masuk lewat celah jendela membuat matanya terpejam beberapa saat sebelum kembali terbuka. Ia menyingkap selimut di tubuh nya, berjalan menuju balkon. Dari atas sana ia dapat melihat Lionel yang sedang berlari memutari taman Mansion yang cukup luas. Kaos putih dan celana pendek hitam yang melekat di tubuh nya sudah cukup membuat gadis gadis yang melihat nya bersorak senang. Lionel menghentikan aktivitas nya saat menyadari ada yang memperhatikan nya.

Alicia tersenyum kecil saat mata mereka bertemu.

"Pagi." Sapa Alicia.

Lionel mengangguk membalas, pria itu mengelap keringat di dahinya dengan handuk kecil yang di berada di lehernya.

"Aku harap tidur mu nyenyak." Ucap Lionel dari bawah sana.

Alicia mengangkat bahunya. "Aku tidak pernah tidur sebaik ini." Balasnya tersenyum kecil. Walau Nyatanya Alicia terbangun tiga kali karena merasa tidak nyaman.

Pikiran nya masih memikirkan keadaan Kenzie di sana.

"Aku harap akan terus begitu."

"Oh iya, bersiap lah kita akan sarapan bersama sebentar lagi."

Alicia mengangguk. "Tentu." Balas Alicia, ia sempat melempar sapaan kecil sebelum berbalik kembali masuk ke kamar nya.

Ia membuka lemari pakaian dan hanya menemukan lemari kosong yang belum terisi apapun. Tentu saja, kemarin ia pergi tanpa persiapan apapun dan tidak membawa satupun pakaian.

Tokk..tok..tokk..

Ketukan pada pintu kamarnya membuat Alicia dengan sigap langsung berjalan dan membuka pintu. Di sana seorang pelayan wanita tersenyum kepada nya sambil memberikan sebuah Tote bag toko baju ternama.

"Tuan menyuruh saya untuk memberikan ini kepada nona."

Alicia mengambil nya, mengucapkan terimakasih lalu menutup kembali pintu kamarnya. Ia mengeluarkan beberapa baju dari kantong belanjaan, dan hampir semua pakai an berupa dress selutut yang sangat cantik.

Alicia mengambil dress biru dengan potongan lengan pendek, tersenyum kecil sambil menarik nafas dalam-dalam.

"Baiklah, mari mulai awal yang baru dan lupakan yang lalu."














To be continued
----------------------

Halo semuanya, selamat membaca chapter ini semoga suka yaa dan jangan lupa vote and comment sebanyak banyaknya yaa, main juga yuk ke sosial media ku yang lain sapa sapaa harus ini mah maksa wkwk biar ada yang ngingetin update 😥

Instagram: aurajuliana__

Next? 300 comment.

Thank you.
Salam penulis12

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 90.5K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.2M 48.1K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
228K 1K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
533K 20.4K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...