Bastard Obsession | 23

17.2K 1.2K 159
                                    

"Ini kembalian anda, terimakasih sudah berkunjung ke sini." Alicia tersenyum kecil memberikan beberapa lembar uang pada pria di depannya yang mengangguk lalu berjalan pergi setelah mengambil pesanan nya.

Alicia menghembuskan nafas panjang menatap keluar jendela, menatap langit sore hari yang tampak indah dengan sinar matahari yang mulai menghilang dan tinggal menyisakan warna hangat di langit.

Matanya melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul enam sore, hari ini cafe akan tutup lebih cepat karena tempat ini besok akan di sewa untuk acara sebuah pertemuan bisnis sebuah perusahaan, banyak yang harus di siapkan hingga membuat Marcus menyuruh untuk menutup cafe lebih cepat.

"Alicia tolong tutup cafe nya ya, aku sedang membuat kue kering untuk besok." Jessica berteriak dengan setengah kepala yang muncul dari pintu kitchen, perempuan itu mengedipkan matanya saat ia membalas perkataan nya dengan acungan jempol.

Alicia mengunci pintu cafe dan membalikkan tanda close order di depan kaca, ia merapihkan sedikit meja lalu mematikan lampu depan hingga untuk beberapa saat kegelapan menyelimutinya dirinya.

Kakinya berjalan menuju ruang kitchen yang masih tampak terang dan ramai, di sana Jessica tengah sibuk memanggang kue-kue nya, sedang kan Tiffany mengemas beberapa pencuci mulut kedalam sebuah kotak kecil untuk di sajikan besok.

"Seperti nya hari ini kau banyak melamun," suara seorang pria di belakang nya membuat mata Alicia bertabrakan dengan iris mata coklat terang milik Robert.

Pria tinggi dengan kulit eksotis itu tersenyum miring menatap nya yang kini menekuk kan wajahnya sedih.

"Seperti nya ada yang sedang patah hati," ucap Tiffany tertawa kecil.

"Apakah tuan putri baru saja di campa kan oleh pangeran berkuda nya?" Kini Jessica membuka suara ikut tertawa mengejek.

Alicia berjalan tidak semangat dan memilih duduk di samping Tiffany yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.

"Berhenti mengejek ku seperti itu," gerutu Alicia kesal.

"Lagi pula aku tidak sedang sedih sama sekali," balasnya yang langsung mendapat kan tatapan tidak percaya dari wanita di sebelah nya.

"Omong kosong, itu terlihat dengan jelas di wajah mu sayang." Ucap Tiffany membuat Alicia menghela nafas panjang.

Katakan saja begitu, ini sudah menjadi hari ketiga sejak kejadian malam itu yang selalu membuat nya menangis setiap malam. Alicia bahkan tidak berani bertemu bibi Merrie setelah itu, ia takut tidak bisa menyembunyikan tangis nya saat bertemu dengan nya.

Dan mungkin itu juga menjadi malam terkahir sejak ia bertemu dengan Kenzie lagi, setelah malam itu ia tidak pernah melihat Kenzie lagi di mansion. Samuel mengatakan bahwa Kenzie sedang berada pergi ke Amerika untuk melakukan pertemuan bisnis, dan baru akan kembali setelah lima hari.

Jika itu benar, berarti ia harus menghadapi pria itu dua hari lagi. Untuk beberapa saat Alicia merasa bersyukur karena ia tidak perlu bertemu dengan pria itu beberapa hari, tapi di sisi lain merasa seperti di buang olehnya. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, dia pergi dengan mudahnya meninggalkan Alicia yang merasa hancur dan berantakan.

"Jangan terlalu terlihat sedih, itu justru akan membuat nya semakin berani untuk kembali melukai mu, karena di mata nya kau terlihat lemah." Bisik Jessica kecil.

Alicia membuka mata nya menatap Jessica yang kini sedang melepas semua perlengkapan masaknya dan mengambil dua botol minuman kaleng dari kulkas.

"Pria suka dengan wanita yang lemah, itu membuat mereka berfikir bisa melakukan apapun pada mu."

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now