Bastard Obsession | 43

7.9K 794 1K
                                    

Sinar matahari yang masuk melalui celah celah jendela tampak menyorot pada sosok pria yang tengah tertidur dengan tenang nya. Dahi nya mengerut tidak nyaman saat cahaya matahari semakin terang menerpa wajahnya. Kenzie meregangkan badannya, matanya menyipit tajam saat menyadari ia tidak mengenakan pakaian di balik selimut nya.

Shit!

Kepala Kenzie berdenyut kuat, apa ia minum sebanyak itu?

Matanya menatap ke sekeliling kamar yang tampak berantakan, banyak barang barang yang berjatuhan di lantai begitu pun dengan pakaian yang ia gunakan semalam.  Kenzie terdiam sejenak berusaha mengingat kejadian semalam tapi yang bisa ingat hanyalah ketika ia diam di balkon kamarnya dengan segelas wine lalu setelah itu rasanya semua nya kabur.

Kenzie menepis semua pikiran itu, memikirkan nya malah membuat kepala nya semakin pusing. Sekarang ia butuh secangkir kopi untuk mengembalikan kesadaran nya, dan tentu nya aroma tubuh Alicia yang selalu membuat nya merasa mabuk.

Kenzie berjalan memasuki kamar mandi, membersihkannya tubuh nya dan melakukan aktifitas pagi seperti biasanya. Hari ini ia memakai setelan jas berwarna abu dengan celana hitam dan tak lupa arloji hitam yang tergeletak di atas nakas.

Matanya sempat melirik sekilas pada pintu kamar Alicia yang tertutup rapat. Apa gadis itu belum bangun? Ia belum bertemu dengan nya lagi setelah makan malam tadi seperti nya kegiatan mereka membuat gadis itu tertidur dengan pulas.

"Bukan kah kita sudah sepakat Alicia? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran seperti ini,"

Kenzie mengatur langkah nya saat suara ibunya terdengar di bawah sana, ia terdiam sejenak di ujung tangga saat matanya menangkap sosok Alicia yang berdiri membelakangi nya. Alicia hari ini menggunakan kemeja putih dan rok coklat selutut, hanya melihat dari belakang pun rasanya ia ingin segera memeluk tubuh itu dan mendekapnya dengan erat.

"Maaf nyonya, ada yang harus saya pikirkan terlebih dulu. Untuk saat ini saya ingin fokus untuk kuliah, terimakasih untuk kesempatan nya."

Dahi Kenzie mengerut saat mulai mengerti arah pembicaraan kedua wanita di bawah sana. Ia kembali memacu langkah nya, ketukan sepatu itu berhasil membuat kedua orang itu menyadari keberadaan nya. Alexa melirik Kenzie sekilas lalu memalingkan wajahnya sambil meneguk minuman nya.

"Baiklah kita bicara lagi nanti."

Alicia mengangguk mengerti, menunduk kan tubuh nya sebelum berbalik pergi. Kenzie menatap wajah cantik itu, tatapan mata itu kosong dengan wajah datar.

Apa yang terjadi?

"Alicia-" panggil Kenzie berniat menggapai tangan Alicia saat gadis itu seolah tidak melihat nya dan berjalan begitu saja tapi tepisan kasar dengan sorot dingin itu membuat tubuh nya terdiam bingung.

"Maaf, saya harus pergi." Ucap Alicia datar lalu berjalan pergi tanpa menunggu jawaban nya.

Kenzie menatap punggung gadis itu bingung, ini tidak seperti Alicia yang biasanya. Ada apa ini? Bukankah kemarin dia baik-baik saja.

"Ada apa ini?" Kini mata Kenzie menatap Alexa seolah meminta jawaban.

"Apa?" Tanya Alexa mengangkat bahunya acuh.

"Kenapa Alicia bersikap seperti itu?"

"Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu pada mu?" Alexa mendelik sinis pada putranya, bangkit dari duduk dan berjalan pergi.

What?

Memang nya apa yang ia lakukan?

-----

"Alicia,"

Suara bas Kenzie terdengar saat pria itu berusaha meraih tangan nya membuat perasaan dalam dirinya meledak begitu saja. Di tepis tangan itu dengan kasar membuat sang pemilik nya mengerutkan dahi bingung. Lihatlah tatapan tidak bersalah itu, seolah olah tidak ada yang terjadi semalam, ia memang bodoh karena selama ini tetap diam walau di perlakukan seperti mainan. Lionel benar, semua ini bukan hanya salah Kenzie tapi 90 persen dari semua rasa sakit yang ia rasakan berasal dari kebodohan nya sendiri.

Bastard ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang