Wifey

By loveeloveely

2.5M 50.3K 787

Terdesak oleh keadaan membuat Arya memutuskan untuk menikahi perempuan yang menaruh hati padanya, Kayla. Hin... More

part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
dibaca ya

part 1

134K 3.5K 65
By loveeloveely

Hore akhirnya setelah menunggu waktu yang cukup lama, aku publish cerita ini juga.

Welcome to my new story. Bantu ramein ya, vote dan juga komen.

Happy reading. Semoga suka.

Seorang wanita berjalan dengan cara mengendap-endap masuk kedalam rumah. Jangan tanyakan butir-butir keringat yang sudah membasahi dahinya, dia takut ketahuan oleh penghuni lain rumah ini.

Bukan makhluk halus maksudnya, dia takut dipergoki pulang tengah malam begini oleh suaminya sendiri, apalagi wanita itu sebelum pergi tidak meminta izin terlebih dulu dengan suaminya.

Alasannya tentu saja jika izin maka sudah dapat dipastikan bahwa wanita itu tidak akan bisa bebas keluar rumah dengan tujuan bermain dengan teman-temannya. Bukan karena suaminya pelit atau posesif, bukan. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena suaminya ini sebenarnya telah melarang untuk bermain dengan salah satu temannya yang menurutnya tidak baik.

Tapi dengan kekeras kepalaan yang dimiliki istrinya itu, dia menganggap bahwa persepsi suaminya ini salah dan tetap bergaul dengan temannya.

Menurut kalian siapakah yang benar disini? Apa iya teman yang baik akan biarkan temannya pulang tengah malam seperti ini?

Wanita itu bernama Kayla Zhafira, anak dari salah satu pengusaha tambang yang terkenal di Indonesia raya. Istri dari Arya Adi Prasetya, seorang arsitek terkenal yang kerap kali bekerja sama dengan para petinggi negara ataupun orang berpengaruh di negaranya.

"Dari mana?" Dalam suasana gelap, suara itu bergema di gendang telinga Kayla. Lalu disusul dengan lampu yang tiba-tiba menyala dan didapatinya suaminya yang tengah berdiri menjulang dengan bersedekap dada. Jangan lupakan juga tatapan laki-laki itu yang menyiratkan bahwa dia tengah emosi dengan kelakuan istrinya sekarang ini.

Kalian bayangkan saja suami mana yang tidak emosi saat lelah sehabis bekerja dan pulang-pulang malah tidak menemukan keberadaan istrinya di rumah.

Sudah ditelepon berkali-kali pun malah tidak aktif, tidak memberi kabar pula sebelum pergi. Ditambah lagi mendapati istrinya mengendap-endap memasuki rumah seperti seorang maling yang takut ketahuan oleh pemilik rumah. Kesabaran Arya sangat diuji saat ini.

"Senang kamu habis main keluyuran gak jelas sama teman kamu itu?" Arya mengeluarkan suaranya lagi dengan lebih tegas. Bukan kali ini saja dia memergoki istrinya itu bermain dengan teman tidak jelasnya, sudah berkali-kali Arya memperingati dan memaafkan istrinya tapi apa yang dia dapat? Istrinya, Kayla tetap saja mengulangi hal tersebut.

"Aku tadi cuman main aja kok." Jawab Kayla dengan suara bergetar. Dia merasa ketakutan.

"Ada orang bermain sampai tengah malam begini?" Kayla menggeleng samar, matanya sudah berkaca-kaca, siap untuk menumpahkan air mata.

"Saya sudah memperingati kamu agar menjauhi teman kamu yang tidak baik itu." Arya berjalan mendekat kearah istrinya, dan mengacungkan telunjuk di depan wajah Kayla.

"Ingat ini peringatan terakhir dari saya, jika sampai saya tau kamu main dengan teman kamu itu lagi. Jangan harap kamu akan mendapat maaf saya lagi." Setelah mengatakan hal tersebut, Arya berbalik menuju kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Di dalam kamar, Arya langsung merebahkan dirinya. Berbaring memunggungi tempat biasanya Kayla tidur.

Tidak lama kemudian, terdengar pintu yang dibuka dengan pelan lalu tertutup kembali. Ranjang yang ditiduri Arya bergerak mengisyaratkan bahwa Kayla telah bergabung dengan dirinya.

Lalu sebuah tangan mungil melingkari tubuh Arya, tidak perlu lagi menebak tangan siapa tentunya kalian sudah tau bukan.

"Maafin aku Mas." Kayla menempelkan wajahnya di punggung Arya, dapat Arya rasakan tubuh istrinya yang bergetar dibelakang sana.

Sudah berungkali hal serupa terjadi, dan Arya tau akhirnya bahwa dia akan tetap memaafkan istrinya itu meskipun dia juga tau bahwa istrinya itu akan terus mengulangi kesalahannya.

Inilah salah satu kelemahan Arya, dia tidak bisa jika melihat istrinya menumpahkan air mata, apalagi penyebabnya adalah dirinya sendiri.

Tidak tega, akhirnya Arya membalikan tubuh dan balas memeluk istrinya. Arya pun tidak tau penyebab dia bisa bersikap seperti ini.

Satu hal yang ingin Arya beritahu pada kalian, bahwa sanya dia tidak menikah dengan Kayla karena cinta.

Saat itu Arya hanya kepepet dengan keadaan saja. Kebetulan sekali Kayla ini adalah adik dari teman dekatnya yang tergila-gila padanya, karena muak dengan tuntunan keluarganya akhirnya mengajak Kayla untuk membangun rumah tangga bersama.

Arya berpikir bahwa cinta itu akan hadir seiring berjalannya waktu, tapi sudah beberapa bulan sejak pernikahan mereka tapi Arya masih belum bisa mendefinisikannya perasaannya pada Kayla. Arya masih bingung.

Arya tau bahwa pernikahan bukanlah ajang bermain, dan Arya sangat menyadari kesalahannya. Tapi sumpah dari awal Arya memang tidak ada niatan untuk mempermainkan pernikahannya. Dia berjanji untuk menjalani kehidupan pernikahan yang sesungguhnya dengan Kayla.

Dan Kayla pun saat itu tanpa perlu berpikir dua kali langsung meng-iyakan ajakan Arya.

Perempuan mana sih yang akan menolak jika di ajak berumah tangga oleh pria yang diidamkannya, apalagi melihat latar belakang pria itu yang telah mapan dari berbagai sisi. Kayla tentu tidak akan menolaknya, Kayla saat itu berpikir bahwa perjuangannya untuk mendapatkan hati Arya mendapat hasil yang memuaskan. Tanpa tau bahwa sebenarnya alasan Arya menikahinya tidak sama dengan pikirannya.

Tapi sejauh ini kehidupan pernikahan mereka baik-baik saja, ya meskipun kadang terjadi pertengkaran kecil seperti saat ini.

"Jangan diulangi lagi." Bisik Arya ditelinga Kayla. Dia mengusap rambut istrinya memberi ketenangan. Kayla mengangguk dalam dekapan suaminya.

"Sana mandi." Suruh Arya karena saat menyentuh, tubuh istrinya itu terasa lengket oleh debu jalanan.

Tanpa membantah lagi, akhirnya Kayla bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya sebelum bergabung dengan suaminya.

Di atas ranjang mereka, Arya menunggu kedatangan istrinya sambil tangannya memainkan handphone yang semula tergeletak di atas nakas.

Arya memeriksa pesan yang dikirimkan oleh sekertarisnya yang baru saja bergabung dengan perusahan tempat Arya bekerja.

Tidak lama setelah balasan dia kirimkan, handphonenya bergetar pertanda ada telepon masuk.

Saat melihat nama sang sekertaris terpampang, Arya langsung menerimanya dan berjalan menuju balkon.

Suara lembut di sebrang sana menyapa membuat Arya menyunggingkan senyumnya.

"Belum, tadinya mau tidur tapi tiba-tiba kamu telepon." Jawab Arya, semilir angin malam menerpa dirinya. Arya menikmatinya sambil bercakap-cakap ringan dengan sang sekertaris.

"Kamu sendiri belum tidur?"

"Belum ngantuk Pak. Pingin dengar suara bapak dulu."

Mendengar ucapan sekertarisnya, Arya terkekeh pelan. Sekertarisnya satu ini memang suka sekali bercanda.

"Ada-ada saja kamu. Jangan begadang besok masih harus kerja."

"Tenaga aja kali Pak, saya gak bakal telat juga."

Jangan heran jika gaya bicara mereka terdengar santai seperti ini, Arya memang tidak mengharuskan sang sekertaris untuk selalu bicara formal pada dirinya. Kecuali jika memang sedang bertemu dengan client.

"Saya tutup teleponnya, kamu cepat tidur."

Setelah mengatakan itu, Arya segera memutus telepon mereka. Dia kembali melangkahkan kakinya memasuki kamar.

Disana, tepatnya didepan meja rias, telah terdapat Kayla yang tengah melakukan perawatan malamnya.

"Ngapain Mas?"

"Angkat telepon." Jawab Arya singkat, Kayla mengernyitkan dahinya. Memang ada ya orang gabut yang telepon tengah malam seperti ini?

"Siapa yang telepon?" Kayla kembali bertanya karena penasaran.

"Sekertaris saya." Mendengar itu Kayla semakin mengerutkan dahinya bingung.

Memang ada ya sekertaris yang menggangu bosnya tengah malam seperti ini? Kayla merasa agak janggal saja.

To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 24.4K 41
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.9M 139K 56
~ Garin & Amanda ~ (Sudah terbit di Karyakarsa mulai part 37-52) Amanda Greya si gadis tomboy yang sangat mencintai Garin Danandjaya, pria dewasa yan...
3.6M 218K 50
Saat pertama kau melukai, aku masih bertahan. Saat kedua kalinya, aku pun masih demikian. Namun, ketika bertubi-tubi kamu melakukannya, aku memilih u...
572K 46.6K 49
"Enggak usah basa-basi mending kita langsung cipokan aja." Berawal dari kalimat candaan dan berakhir mala petaka, Bella yang iseng mengucap kalimat h...