Bastard Obsession

Bởi penulis12

882K 60.8K 13.3K

[Sekuel The Angel of death]-#1 Martinez Series Highest Rank: #1 in billionaire [06-02-2022] Warning: cerita i... Xem Thêm

Prolouge
Bastard Obsession| 01
Bastard Obsession | 02
Bastard Obsession | 03
Bastard Obsession | 04
Bastard Obsession | 05
Bastard Obsession| 06
Bastard Obsession| 07
Bastard Obsession | 08
Bastard Obsession | 09
Bastard Obsession | 10
Bastard Obsession | 11
Bastard Obsession | 12
Bastard Obsession | 13
Bastard Obsession | 14
Bastard Obsession | 15
Bastard Obsession | 16
Bastard Obsession | 17
Bastard Obsession | 18
Bastard Obsession | 19
Bastard Obsession | 20
Bastard Obsession | 21
Bastard Obsession | 22
Bastard Obsession | 23
Bastard Obsession | 24
Bastard Obsession | 25
Bastard Obsession | 26
Bastard Obsession | 27
Bastard Obsession | 28
Bastard Obsession | 29
Bastard Obsession | 30
Bastard Obsession | 31
Bastard Obsession | 32
Bastard Obsession | 33
Bastard Obsession | 34
Bastard Obsession | 35
Bastard Obsession | 36
Bastard Obsession | 37
Bastard Obsession | 38
Bastard Obsession | 39
Bastard Obsession | 40
Bastard Obsession | 41
Bastard Obsession | 42
Bastard Obsession | 43
Bastard Obsession | 44
Bastard Obsession | 45
Bastard Obsession | 46
Bastard Obssesion | 47
Bastard Obsession | 49
Bastard Obsession | 50
Bastard Obsession | 51
Bastard Obsession | 52

Bastard Obsession | 48

6.4K 586 81
Bởi penulis12

"Apa ini perlu?" Alicia melirik sekilas Lionel sebelum kembali membaca perjanjian di atas kertas yang Lionel berikan.

"Tentu saja, karena bagaimana pun aku tetap harus membuat diri ku aman bukan? 20 miliar bukan uang sedikit Alicia," Lionel mendorong cek 20 miliar kedepan Alicia membuat gadis itu menatap nya ragu.

"Sesuai perjanjian kita hanya akan menjalankan hubungan kekasih secara kontrak. Kau akan tinggal bersama ku setelah keluar dari kediaman Kenzie, tapi tentu saja tidak akan ada hubungan fisik antara kita. Kau akan bebas dari Kenzie karena dia akan mengira kita memiliki hubungan dan aku akan terhindar dari perjodohan yang di buat orang tua ku." Ucap Lionel tersenyum kecil meyakinkan alasan mengapa ia membuat kontrak ini, walaupun alasan perjodohan itu tentu saja hanya omong kosong karena sebenarnya ia hanya tidak ingin Alicia tiba tiba berubah pikiran dan pergi kembali ke pelukan Kenzie.

Alicia menghela nafas pendek, merasa ragu dan itu terlihat jelas di mata Lionel.

"Jika kau masih ragu, aku akan memberi mu waktu untuk berfikir dan membuat keputusan."

Alicia menggeleng kecil. "Tidak, aku tidak akan berfikir dua kali lagi. Itu hanya akan membuat ku semakin terjebak dalam dunia Kenzie." Alicia mengambil pulpen yang tergeletak di meja dan mendatangi perjanjian itu dan menulis namanya di sana.

Lionel tersenyum puas melihat nya, satu langkah yang cukup besar berhasil ia raih.

"Kontrak ini akan berakhir saat Kenzie dan Helen menikah bukan?"

"Tentu, karena saat Kenzie dan Helen menikah kau akan aman dan Kenzie tidak akan memiliki hak untuk membawa mu kembali, dan aku punya banyak waktu untuk menerima perjodohan selanjutnya."

Alicia mengangguk mengerti, memberikan dokumen itu kembali pada Lionel dan mengambil cek yang di berikan Lionel, memasukkan nya kedalam tas.

"Aku benar-benar berterimakasih pada mu," Alicia tersenyum kecil merasa sedikit tenang, walaupun ada sedikit perasaan gelisah di dalam dirinya, menghadapi amukan Kenzie yang mungkin akan menghancurkan setengah hatinya.

"Tidak perlu berterimakasih, aku membantu mu, begitu pun kau."

Alicia mengangguk kecil lalu seolah teringat sesuatu.

"Kertas ini," Alicia mengeluarkan selembar kertas perjanjian lainnya yang belum di tanda tangani.

"Jika aku berubah pikiran aku bisa membatalkan nya dengan mendatangani ini bukan."

"Tentu, tapi ingat. Itu hanya berlaku satu Minggu sejak saat ini. Tapi aku rasa kau tidak memerlukan nya," Lionel sengaja membuat perjanjian pembatalan hanya untuk membuat Alicia merasa yakin untuk menyetujui perjanjian nya, lagi pula ada kejutan yang lebih menarik beberapa jam lagi yang membuat dia sendiri yang akan membuang surat pembatalan itu.

"Semoga saja." Gumam Alicia.

Alicia bangkit dari tempat nya, mengambil tasnya dan berjalan keluar ruangan bersama Lionel yang mengantar nya hingga pintu depan.

"Maaf karena aku tidak bisa tinggal lebih lama, aku harus mengurus pelepasan nama dari pemegang saham MIC."

Lionel mengerutkan dahinya bingung. "Kau melepaskan pemegang saham MIC? kenapa?"

"Aku rasa aku tidak memerlukan itu, dan marga Martinez tidak cocok untuk ku. Aku hanya ingin benar benar melupakan semua hal tentang Kenzie dan tidak terlibat dengan segala hal tentang nya." Dan tentu nya agar Kenzie tidak memiliki alasan untuk menemui nya dalam waktu dekat, ia tidak mau sampai pria itu melihat nya dengan keadaan perut yang membesar, dan sebenarnya ia belum memberi tahu Lionel tentang kehamilan nya, entahlah ia rasa ini bukan waktu yang tepat, lagi pula rasa ragu masih menyelimuti nya, ia masih memiliki waktu satu Minggu untuk benar benar terikat dalam perjanjian itu.

Alicia berjalan memasuki mobil, tersenyum tipis membalas senyum Lionel dari balik kaca mobilnya.

Mobil Alicia bergerak keluar dari halaman luas kediaman Andreas. Ia menyandarkan tubuhnya, dan memejamkan mata untuk beberapa saat, berusaha menenangkan dirinya. Tangan nya menyentuh perutnya dengan lembut lalu tersenyum kecil.

"Kita pasti bisa berjuang sendiri bukan sayang."

------

Kenzie menutup berkas terakhir yang harus ia tanda tangani. Matanya melirik pada jam di atas naskah yang menunjukkan pukul empat sore, dua jam lagi sebelum janji temu yang ia buat dengan Mr. Robertson. Ia sengaja membuat janji temu agar ia dapat segera mengakhiri drama perjodohan ini dan tetap membuat Alicia berada di sisinya. Ia akan mengumumkan bahwa bukan Helen wanita yang akan ia nikahi, melainkan Alicia.

Ya, keputusan nya untuk menjadikan Alicia menjadi miliknya sepenuhnya sudah bulat, tidak peduli jika ibunya akan menentang ini semua, ia tidak akan berubah pikiran sama sekali.

Ketukan pada pintu ruang kerjanya membuat fokus Kenzie teralih. Pria itu menatap anak buahnya yang menunduk hormat memberi hormat.

"Maaf tuan, nomor telepon nona Alicia masih belum bisa di hubungi, dan ponselnya pun mati membuat keberadaan nya tidak bisa di lacak."

Kenzie mengepalkan tangannya, ketika semuanya sudah sesuai dengan rencananya, gadis itu justru hilang seperti hantu yang tidak terlacak.

"Aku tidak mau tahu, cari dia dan bawa kehadapan ku sebelum jam 6 sore atau kau akan membayarnya dengan nyawa mu." Geran Kenzie dingin.

"Baik tuan," seolah sudah terbiasa pria itu hanya dapat menjawabnya tegas dan memberi salam hormat sebelum meninggalkan kan ruangan.

Kenzie terdiam beberapa saat sebelum teringat sesuatu, ia membuka laptop nya, memasukkan beberapa kode akses yang langsung terarah pada data rahasia. Ia mencari file ber code A dan tersenyum sinis saat menemukan nya.

Ia membuka nya dan hanya dalam beberapa detik sebuah titik merah menyala dengan denah tempat yang tertera. Malam saat Alicia tertidur ia sengaja memasukkan pelacak pada tas wanita itu, menjaga jaga jika ia kembali hilang seperti sebelumnya.

Kenzie mengerut dahinya saat membaca alamat jalan yang tertera, tanda merah itu masih berjalan menandakan kendaraan gadis itu masih berjalan tak tentu arah. Matanya membaca nama jalan yang berada di ujung kota, tempat terpencil di yang jauh dari kerumunan. Sedang apa gadis itu di daerah sana.

Tapi baru saja ia akan mencari tahu, tanda merah itu tiba tiba berhenti di sebuah cafe yang aga jauh dari pusat kota. Kenzie melirik jam yang menandakan bahwa ia tidak memiliki banyak waktu. Kenzie akan mencari tahu tempat apa yang baru Alicia datangi di daerah itu nanti, sekarang yang terpenting ia harus membawa gadis itu ke acara pertemuan dan kembali menata tempat dimana seharusnya Alicia berada.

-----

"Terimakasih," ucap Alicia sambil tersenyum sambil membawa minumannya.

Ia menarik kursi yang berada dekat jendela, meminum sedikit coffee nya dengan mata kosong sebelum tersadar akan sesuatu.

Matanya membulat dan sontak langsung memuntahkannya minuman di mulutnya membuat beberapa orang yang berada di tempat itu menatap nya terkejut.

Seorang pelayan datang menghampiri nya dengan wajah khawatir. "Nona apa kau baik-baik saja? Apa ada yang salah dengan minuman nya?"

Alicia menggeleng kecil sambil memegangi perut nya. "Tidak, aku hanya lupa..."

Nafasnya tertahan sejenak sebelum mengangkat wajahnya sambil tersenyum kecil.

"Kalau aku sedang hamil,"

Pelayan itu tampak sedikit terkejut, walau di detik selanjutnya ia segera mengganti ekspresi nya. "Kalau begitu nona mau mengganti minuman nya? Coffee tidak terlalu baik untuk ibu hamil."

Alicia mengangguk, "tentu, tolong segelas jus mangga saja." jawab Alicia, pelayan tersebut mengagguk mengerti lalu berjalan pergi ke dalam.

Tidak butuh menunggu waktu lama sampai segelas jus mangga berada di atas mejanya, ia meneguk beberapa kali lalu berhenti saat merasa sedikit mual. Alicia menghela nafas gusar sambil meletakan gelas itu kembali. Dahinya sempat berkerut sedikit saat matanya tak sengaja menangkap sebuah mobil yang baru saja berhenti tepat di depan cafe, mobil itu tampak tidak asing di matanya, dan tentu saja saat matanya menangkap sosok Kenzie yang keluar dari dalam mobil itu tidak membuatnya terkejut atau heran.

"Kau sepertinya sudah tahu aku akan datang ke sini," Ucap Kenzie saat melihat ekspresi Alicia yang hanya menatapnya datar dengan mata bulatnya.

"Kenapa harus kaget? bukankah hal seperti ini sudah terulang ratusan kali."

Kenzie mengangkat sebelah alisnya. "Tentu, tapi tidak dengan ekspresi itu lancang seperti itu." Balas Kenzie sinis.

Alicia tersenyum sinis, mengangkat bahunya acuh. "Katakan saja tuhan baru memberkati ku dengan mematikan rasa takut ku." Dan ia bahkan berharap bahwa ia bisa mendapatkan keberanian ini sejak dulu.

"Bukan tuhan, tapi aku yang terlalu baik pada mu hingga kau lupa diri." Kenzie mendekatkan tubuhnya hingga mata keduanya saling bertatapan dengan sorot tajam yang saling menusuk.

"Tapi itu tidak akan bertahan lama," 

"Malam ini aku pastikan semuanya akan kembali ke tempatnya, begitupun dengan mu." Kenzie menekan setiap perkataannya membuat goresan di hati Alicia semakin dalam.

Alicia mengangguk membenarkan. "Pasti. Malam ini semuanya akan berada di tempat yang seharusnya." Bisik Alicia parau. Karena malam ini ia akan memberikan cek semua hutangnya dan pergi dari tempat itu, selamanya.

Deg!

Deg!

Lagi-lagi mata dengan sorot penuh kekecawaan itu membuat hati Kenzie terasa terbakar. Kenzie segera memalingkan wajahnya, menghindari manik mata Alicia.

"Kau harus pulang sebelum jam tujuh malam, ada yang harus aku bicarakan, jangan sampai aku tidak melihat mu di ruang makan saat makan malam nanti, karena jika itu terjadi aku pastikan kau tidak akan bertemu dengen bibi mu itu lagi."

Alicia tertawa sinis dengan mata berkaca-kaca menatap punggung Kenzie yang berjalan menjauh da menghilang di balik pintu.

Bahkan setelah semua yang ia lakukan, pria itu masih bisa mengancamnya.

"Brengsek!"









To Be Continued
----------------------

Halo semuanya, terimakasih karena sudah mau menunggu cerita iini update lagi, maaf ya kalo menunggu lama. semoga suka dengan chapter ini, jangan lupa vote and comment.

Jangan marah ya karena aku Hiatus beberapa bulan:)

instagram: aurajuliana__

Thank you

Salam, Penulis12

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
6.5M 333K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
609K 26.3K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.8M 8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...