SENANDUNG RUSUK RUSAK

By akhiriana_widi

1.6M 82.4K 3.2K

Tumbuh dari keluarga yang hancur sebab orang ketiga, Senandung Niluh Kaniraras tak menyangka bahwa masa depan... More

1. Riuh Redam Amsterdam
2. Vondelpark, Sepiring Sate, dan Segelas Wine
3. Tidur Berbayar Untuk Mantan
4. Emang Ada Babu Yang Seganteng Aku?
5. Bye, Amsterdam! Hi, Masa Lalu Kelam!
6. Abang dan Ayah Bedebah
7. Apa Enaknya Kejatuhan Durian Runtuh?
8. Pernikahan Langit dan Bumi
9. Mungkin Kamu Salah Pilih Istri Bayaran?
10. Malam Pertama di Bulan Kedua
11. Jadi Cacat Aja Dulu Sana!
12. Bhara dan Bara di Antara Rasa
13. Melangkah Mengendus Luka
14. Istri Sah Yang Tersimpan
15. Samar, Remang, Pelakor
16. Istri Pertama, Istri Kedua, dan Segala Luka
17. Tentang Harga Diri di Antara Nurani
18. Terpasung Rasa
19. Maaf Yang Tak Bersambut
20. Balada Suara Hati Seorang Mertua
21. Siapa Yang Teriris, Siapa Yang Menangis
22. Maaf, Bhara. Mama Masih Ingin Hidup
23. Terpana Wajah Mama Tatkala Hati Papa Sakit Terpanah
24. Mama, Jantung Bhara Lari-Lari
25. Family Man Approved But Not Approved
26. Empati Seni Mungkin Sudah Mati
27. Bhara Yang Tak Sempurna
28. Morning Glory
30. Berjuang Merengkuh Sayang
31. Nyanyian Perkara
32. Pengorbanan Yang Mana, Istri Tua?
New Story :)

29. Fenetrasi Seorang Bhara

23.2K 2.6K 77
By akhiriana_widi

"Malah bengong! Itu hearing aids udah saatnya diganti apa gimana?" Namun Seni tidak ingin berubah secara drastis. Biarlah Bhara merasa punya ibu yang sadis, yang penting Seni tidak ingin Bhara mengira dirinya hanya kasihan saja. Seni sadar kok, Bhara adalah satu-satunya makhluk yang tak berdosa di antara masa lalunya. Sekaligus korban dari keegoisan manusia tua di sekitarnya.

"Fotoin mama, Bhara!" Seni menggerutu sambil mengulurkan ponselnya.

"Fotoin gimana? Nggak ah, Bhara nggak jago fotoin." Bhara nyaris pergi kalau saja tangan Seni dengan sigap menarik kerah baju anak itu.

"Jangan males kamu jadi anak. Katanya kamu pengen mama balik, sekarang udah balik kamu nggak mau bersyukur?" Seni melotot sambil membalik badan anak itu. "Bhar, dengerin ya, mamamu ini model terkenal. Influencer. Followers IG mama udah 13 juta. Subscriber Yourtube mama juga sampai 4 juta. Masa bantuin mama bikin konten aja nggak mau."

Bhara mendengkus. Tapi diam-diam hatinya begitu berbunga mendengar Seni selucu, seketus itu. Cih, padahal kalau sayang, mah mengaku saja. Tidak usah pura-pura galak lagi. Bhara lantas mengambil ponsel Seni. "Ya udah sini aku fotoin. Mama bergaya sana."

Seni tersenyum puas. Lantas mundur mendekati bunga-bunga lagi. Berpose hingga belasan kali sampai akhirnya merasa puas mengerjai Bhara. Sejujurnya, Seni pro kalau soal foto dan selfie. Ambil sekali dua kali saja sudah cukup. Tapi demi pendekatan boleh lah usil ke Bhara sedikit.

"Bedankt."

"Ja, Mama mooi." Bhara menyeringai kesal.

"Caption-nya enaknya gimana, Bhar?" Seni lagi-lagi usil. Pura-pura bingung. "Yang estetik gitu."

"Selamat pagi dunia tipu-tipu, Ma." Tapi, ternyata Bhara juga tak kalah usil. Memang keturunan Seni yang hakiki.

"Yang lain dooong!"

"Begitu syulit, lupakan Rehan. Apalagi Rehan baik. Gitu aja caption-nya, Ma. Dijamin viral."

Bola mata Seni memutar malas. Tak terlalu paham dengan jokes yang dimaksud Bhara. "Kamu deh yang ngetikin. Mama males. Biasanya ada Belia yang ngurusin. Gara-gara bapakmu tuh jadi kepisah gini sama asisten kesayangan."

"Beneran mau dikasih caption itu, Ma?" Bhara membelalakkan mata. Agak ragu dan tak tega. Takut mamanya jadi bahan bully netizen Indonesia. Karena bisa dipastikan, dari 13 juta followers yang ada di Infagram Seni, pasti 10 jutanya adalah warga +62. Sisanya baru dari Belanda dan negara lainnya.

"Atur lah, Bhar."

Ya sudah, Bhara mengangkat bahu. Segera mengetik caption itu untuk di-post di feed. Sementara untuk di story, Bhara memilih foto selfie Seni yang paling cantik. Biar imbang, di feed aib, di story mukjizat.

"Sebenernya, Mama itu cakep banget loh. Tapi lebih cakep lagi seandainya Mama pakai baju yang lebih sopan sedikit. Mama kan, sekarang tinggal di Indonesia, Ma. Nggak di Belanda lagi."

Seni pun sebenarnya menyadari hal itu. Kadang, dia juga agak sungkan kalau berpakaian seksi di depan Kamila dan Alsha yang orangnya sopan-sopan minta ampun. Perbedaannya sangat mencolok.

"Nanti lah. Butuh proses. Lagian fans mama suka kok mama kayak gini. Malah mama disebut-sebut sebagai pemersatu bangsa. Cowok dan cewek semuanya nge-fans. Akur-akur lagi. Kalau komen juga suportif. Tuh lihat kan?" Seni menunjuk kolom komentar yang mulai ramai dan juga DM yang dipenuhi sapa dari para penggemar.

Bhara melongok. Iya benar juga. Tidak pernah ada hate speech di sosial media Seni. Seni juga jarang mencari sensasi. Tidak pernah senggol dan pansos sana-sini karena satu-satunya hal yang Seni pansoskan adalah tubuhnya sendiri.

"Tapi mungkin sebentar lagi bakalan ada gosip panas kalau bapakmu spill kalau kita bertiga ini punya hubungan. Menurutmu, Bhar, mama perlu reveal kamu nggak?"

Aduh, pertanyaan tolol. Bhara mengerang perlahan. Ya jelas lah dia ingin diakui. Bisa-bisanya Seni bertanya seperti itu. "Ya terserah Mama aja."

"Menurut kamu, kalau kamu mama reveal, karir mama gimana?"

"Ya mana Bhara tahu. Aneh Mama ini. Bhara masih SMP lho. Disuruh mikir berat. Mikirin Mama nggak sayang sama aku aja udah bikin pusing. Masih juga disuruh mikirin karir Mama."

Anak itu mengembungkan pipi. Lalu pergi memasuki rumahnya, bahkan lupa membereskan laptop dan peralatan belajarnya di gazebo. Seni terkekeh, kena juga, kan? Akhirnya anak itu ngambek. Seni suka melihatnya. Hiburan pagi-pagi.

Baru saja Seni mau masuk juga saat nomor Alvela tertera di panggilan masuk. "Goedendag, Beb?"

"Maksud lo bikin caption di IG kayak gitu apa, Bestie? Alay banget. Mau ngerusak image lo?"

"Apa sih kenapa kenapa?"

"Lo dengerin ini baik-baik, ya." Alvela terdengar memutar sebuah video dari device yang berbeda lalu mendekatnya ke ponsel agar terhubung ke pendengaran Seni. Terdengar suara seorang cewek dengan suaranya yang mendayu kemayu, menyanyikan lagu dengan lirik persis seperti apa yang Bhara ketik.

Seni terbahak. Membuat Alvela malah uring-uringan. "Nggak bisa dibiarin emang lo di sana sendirian. Tololnya kebangetan."

"Santai aja lha, Beb. Gue harus melokal lho sekarang, biar viral, biar banyak yang endors. Check deh ke nomor bisnis Belia, pasti udah banyak yang masuk tawarannya. Pasang rate-nya jangan kemahalan, ya. Gue pengen jadi sosok yang cantik bak bidadari dengan hati selembut malaikat."

"Iya, malaikat pencabut nyawa emang lo."

"Kasih rate yang terjangkau kalau ada UMKM yang mau masuk. Barangnya kirim ke apartemen. Gue nggak masalah bikin story banyak seharian. Ada Bhara yang bisa gue suruh-suruh kok sebelum kalian nyusul."

"Dua hari lagi kita nyusul. Semuanya udah kelar. Lo awas ya jangan bikin hal yang aneh-aneh. Jaga hati, jaga diri. Gue juga nggak suka kalau lo kebanyakan main sama si Arayi Madakampret."

"Siapa juga yang mau main sama dia."

***

"Mama, kenapa sih kamu nggak bilang-bilang kalau mau ambil job interview di podcast-nya Vora Maya?" Arayi melirik sebal ke arah Seni yang sibuk dandan di jok penumpang di sebelahnya. Sementara dirinya fokus menyetir. Tapi juga fokus mengagumi kecantikan sang istri yang terlambat 12 tahun ia akui.

"Cari duit lho gue tuh. Dateng ke podcast kan dibayar. Ngobrol sejam dapat 10 juta bukannya nguntungin agensi lo juga, ya?"

Omong-omong soal Vora Maya, dia adalah artis sekaligus model terkenal di Indonesia. Juga didaulat jadi host talk show di kanal Yourtube yang sudah punya nama. Setiap video yang diunggah pasti mendapat view yang tinggi dan masuk trending list.

"Bukannya kalau urusan terima-terima job itu tugasnya manajer ya, Ma?" Bhara yang duduk di jok belakang mencondongkan tubuh ke sela-sela jok depan, menolehkan kepala ke wajah mamanya. "Kok Mama ngambil job sendiri? Kenapa nggak papa aja yang sortir kerjaan Mama?"

Seni menoleh, lalu menggeram dalam hati ... dasar bocah setan!


***See You Tomorrow***
Day 29


Hayooo mana suaranya kubu bocah setan?
Mana suaranya kubu bapak setan? Nungguin yaa apa yang udah aku lakukan buat Arayi? Tunggu di chapter 40 ya, Bestie :)


Mana suaranya kubu ibu setan?

Makasih yang udah votes dan komen, ya. Julidan dan misuh-misuh kalian terhadap setoorriii ini adalah semangat buat akuhhhhh! Love love!

EDIT NOTE: Btw, makasih buat yang udah baca, votes, dan komen. Juga nagih2 SRR ini wall, di IG, di grup chat. Hahaha, aku jadi ngerasa ada yang mecut. Soalnya, aku kalau nggak digituin mager banget. Haha. Sibuk kerja, capek, habis itu tidur. Tapi kalau ada yang nagih, jadi ngerasa ada yang nungguin ceritanya gitu hahahaha

Sampai jumpa di chapter selanjutnyaaaaa. Jangan lupa nabung, siap2 PO SRR buat ketemu baby twin di sana :D

Jangan lupa follow WP dan IG akhiriana. widi. Kalau ada yang belom difolbek, DM aja. Atau komen di postingan terakhir. Hihihihi. Tidur akhh habis ini. Semoga pas besok bangun yang komen udah bejibuuunnn biar semangat lagi ngetiknya hahaha.

Continue Reading

You'll Also Like

685K 64.6K 43
Menjadi wanita lajang dengan masa depan yang gak pasti membuat orang tua Arum gigit jari. Dari dulu ia tidak pernah mengenalkan seorang lelaki pada m...
1.6M 76.5K 53
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1.5M 123K 30
(Reading list cerita pilihan bulan Februari 2022 @wattpadromanceid) Sebagai penata rias di salah satu rumah produksi besar, Zanna sangat mengetahui k...
197K 15.3K 38
| Tamat | | Akan direvisi kembali | Revia tidak tahu apa maksud mereka. Ayah, Ibu, Kakak dan Adiknya diam-diam memendam kebencian padanya. Selama ini...