Be Mine [Kuroo Tetsurou x Rea...

By salsaanisa12345

21.4K 2.1K 278

"Bahkan aku tetap tak bisa menggapaimu walaupun sudah sedekat ini." Memiliki rumah yang bersebelahan dengan K... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18 [END]
Extra 1
Extra 2

12

1K 102 16
By salsaanisa12345

Daun coklat dan kuning terakhir mulai jatuh berguguran, meninggalkan ranting yang mulai menggundul akibat udara musim dingin yang mulai menyambut. Ranting-ranting pohon terlihat jelas setelah tak adanya daun yang bertengger di setiap ujungnya.

Setelah bulan delapan kemarin camp pelatihan telah dilakukan, kini tim Nekoma telah siap menyambut babak kualifikasi untuk pertandingan musim semi yang akan segera di mulai. Kekalahan yang diterima saat pertandingan pertama kemarin, membuat Nekoma harus melakukan satu pertandingan lagi sebagai penentu masuk tidaknya mereka sebagai perwakilan prefektur.

Giatnya latihan yang dilakukan membuat persiapan semakin matang. Ditambah kuota untuk Tokyo yang boleh mengirimkan tiga wakilnya, membuat Nekoma tak ingin patah semangat.

Dan beberapa saat lagi, pertandingan yang akan menentukan wakil terakhir dari Tokyo akan berlangsung. Sementara itu, tim Itachiyama dan Fukurodani sudah lolos dan hanya tinggal menunggu perwakilan ketiga.

"Sepatumu tidak ketinggalan, bukan?" tanya Yaku ke masing-masing anggota. Perannya sebagai ibu di dalam tim, membuat sang libero selalu memastikan keadaan serta kelengkapan para anggotanya.

"Tidak, Yaku-san," seru Lev.

"Baiklah."

Kuroo ikut memperhatikan anggotanya satu persatu, ikut mengawasi mereka kendati Yaku yang lebih berperan aktif kesana-kemari. Di sampingnya, [name] berdiri sembari membawa tas selempang yang tersampir nyaman di bahunya yang merupakan tas milik sang captain.

"Baiklah, semi final. Kalau kita memenangkan babak ini dan maju ke final, kita akan melaju ke tingkat nasional," ucap Kuroo sembari menyapukan pandangannya ke semua anggota.

"Ayo kita lakukan seperti biasanya," lanjutnya sembari tersenyum kecil.

"Osu!!" jawab semuanya penuh semangat.

"Seperti biasanya ,level tinggi dalam pertahanan dan kerja sama tim."

Kuroo berbalik setelah mendengar sebuah suara dari arah belakang. Menemukan si ular sawah berdiri di sana

"Tapi kalian kurang berani, Neko-chan." Surai hijau tua dengan mata menyipit menyerupai garis muncul dari arah belakang. Daishou Suguru, captain tim Nohebi terlihat berdiri dengan kedua tangannya bertolak pinggang.

"Haaaa!!" Yamamoto membalas dengan berteriak penuh amarah.

"Hentikan itu, Yamamoto. Jangan ladeni ular sawah ini," ucap Kuroo menenangkan kouhainya.

"Kau kenapa menggunakan gaya rambut seperti itu, bukan untuk terlihat tinggi kan? Jangan-jangan tinggi aslimu 180?" goda Suguru sembari sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Kuroo.

"Haa!! Aku tidak pernah melakukan hal konyol seperti itu. Aku selalu menurunkan rambutku saat mengukur!" jawab Kuroo ikut tersulut layaknya Yamamoto.

"Kau sendiri pernah bilang kalau ditolak Mika-chan, bukan? Pertandinganmu bagaimana nasibnya? Pasti sakit sekali, bukan?" balas Kuroo tak ingin kalah.

"Oi!! Omae!!"

"Lagi lagi, mereka," gumam semuanya.

Kuroo dan Suguru memang bisa dikatakan musuh bebuyutan sejak dulu. Kucing dan ular terlalu memperebutkan mangsa yang sama. Dua captain licik yang selalu memprovokasi tim lawan. Ditambah sifat keduanya yang memang suka saling mengejek satu sama lain, membuat pertengkaran kecil selalu terjadi kala mereka bertemu.

"Lagipula, bagaimana kau bisa tau?!" tambah Suguru setengah berbisik. Ia lantas menghela napas melerai pertengkaran mereka setelah suara pengumuman berbunyi memanggil kedua tim mereka.

"Ja..." Suguru kembali menatap Kuroo dengan Kuroo yang melakukan hal yang sama.

"Sampai jumpa di final." Tangan kanan keduanya saling menunjuk satu sama lain.

"Omong-omong... Pacarmu cantik," bisik Suguru sebelum meninggalkan Kuroo.

Kuroo dengan sedikit terkejut menoleh ke belakang ke arah [name] yang ikut kebingungan karena ditatap Kuroo yang ada di depannya tiba-tiba.

"B-baiklah. Ayo kita masuk. Pertandingan akan segera dimulai." Kuroo mengalihkan pandangan dengan sedikit gugup.

Penuh dengan sorakan penonton, gymnasium yang digunakan untuk pertandingan kali ini terlihat sangat ramai dan dipenuhi teriakan antusiasme para penonton. Maklum saja, pertandingan ini adalah pertandingan terakhir yang menjadi penentu siapa yang akan menjadi wakil terakhir Tokyo. Tentu banyak siswa dari masing-masing sekolah yang semakin gencar memberi semangat kepada tim sekolah mereka ataupun tim kesayangan mereka.

Pertandingan berlangsung sengit. Saling kejar mengejar poin terjadi. Di tambah sedikit kelicikan dari tim Nohebi semakin membuat tim Nekoma harus tetap tenang dan tidak gegabah.

"Aitsu!" geram Yamamoto.

"Tenangkan dirimu, Yamamoto. Jangan sampai terpancing," kata Kuroo mengingatkan.

Menjelang akhir pertandingan, atmosfer penuh tekanan mulai terasa. Tim Nekoma masih berusaha mencetak poin untuk memenangkan pertandingan. Semua pendukung masing-masing tim juga ikut bersorak semakin keras.

Beberapa kali Suguru mengolok-olok Yamamoto juga Lev agar konsentrasi keduanya terpecah dan kemarahan mereka terpicu. Di tambah Yaku yang mengalami cidera di saat-saat genting membuat pertahanan Nekoma dalam bahaya setelah keluarnya sang libero dari lapangan.

Dan dengan dorongan dari para senpai serta kata-kata dari [name] waktu itu, Shibayama bisa dengan percaya diri dan berani mengambil alih posisi Yaku. Ia memang belum sehebat Yaku, namun ia akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk tetap menjaga bagian belakang agar semuanya tetap terhubung.

Di sisi tribun pendukung Nekoma, kedua gadis yang merupakan saudara dari anggota tim Nekoma terlihat beberapa kali membicarakan tentang sikap tim Nohebi.

"Mereka sengaja melakukannya," gumam Alisa. Kakak Lev tersebut nampak mengetuk pelan dagu lancipnya, sedikit berpikir sembari mata emeraldnya mengarah ke lapangan.

"Benar." Akane yang berada di sebelahnya mengangguk setuju.

"Itu memang rencana mereka. Sebenarnya, Nohebi memiliki gaya bermain yang mirip dengan Nekoma. Tapi juga sedikit berbeda. Nekoma cenderung mengambil keuntungan dari kepanikan tim lawan yang mereka ciptakan, sementara Nohebi, mereka akan membuat tim lawan menghancurkan diri mereka sendiri oleh pancingan-pancingam tim mereka," jelas Akane sembari tetap memandang lapangan yang ada di depan mereka penuh fokus.

Gadis manis berambut jahe bergelombang tersebut juga sibuk mengamati di sela-sela teriakan penyemangatnya kepada tim Nekoma. Akane adalah adik Yamamoto sekaligus leader tim supporter Nekoma yang masih berada di tingkat SMP. Keantusiasannya ketika tim sang kakak bertanding menjadikannya berinisiatif menjadi leader supporter tiap kali Tim kakaknya bermain.

"Aku tetap berharap Kuroo-san bisa menjaga ketenangan tim," sahut Alisa.

[name] yang berada di belakang keduanya ikut menguping pembicaraan dua gadis tersebut. Diam-diam ia juga berdoa semoga tim Nekoma tak terpancing oleh tim Nohebi dan justru menghancurkan formasi tim Nohebi.

***

Satu persatu para penonton mulai meninggalkan kursinya dan melangkah keluar gymnasium. Nekoma akhirnya keluar sebagai juara setelah pertandingan yang melelahkan.

Di ujung lorong pintu keluar, tim Nekoma masih terlihat beristirahat sembari mengemasi barang-barang mereka. Akane dan Alisa yang baru saja tiba segera memberi ucapan selamat atas kemenangan mereka.

"Selamat atas kemenangannya," ucap Akane dan Alisa bersamaan.

"Arigatou. Terima kasih juga karena sudah mendukung kami," jawab Kai sembari tersenyum.

"Suara Akane-chan semakin membuat kami semangat," sahut Yaku yang baru selesai mengemasi barang-barangnya.

"Ngomong-ngomong, Kuroo-san ke mana? Aku tidak melihatnya dari tadi," kata Akane sembari kepalnya menoleh mencari sang captain.

"Ah dia tadi mengantar [surname]-senpai ke kamar mandi," ucap Lev yang berdiri di sebelah Yamamoto.

"[surname]-senpai?" Akane memiringkan kepalanya lantaran bingung siapa yang di maksud Lev.

"Ah itu mereka," teriak Inuoka dengan kepala yang menoleh ke arah [name] dan Kuroo yang berjalan dari arah belakang.

Kuroo berjalan di belakang [name] yang memegangi belakang rok seragamnya dengan sedikit takut. Setelah sampai di tempat semuanya berdiri, Kuroo dengan segera mengambil jaket merahnya yang tersampir di pundak Kenma yang tengah fokus ke layar handphone nya. Diikatnya kedua lengan jaket tersebut ke pinggang [name] tanpa ragu.

"G-gomen. Aku jadi merepotkan Kuroo," kata [name] seraya memperhatikan Kuroo yang mengikat jaket miliknya kepinggangnya.

"Tidak apa apa." Kuroo mengangkat pandangannya ke atas dan tersenyum ke arah [name].

Setelah dirasa sudah rapi dan menutupi rok [name], Kuroo kembali berdiri tegak dan segera mengambil tas miliknya.

"Ano... [surname]-san kenapa?" tanya Alisa.

"Seorang anak kecil tadi menabrak [name] saat keluar dari kamar mandi dan menumpahkan minumannya."Kuroo melihat rok [name] yang sekarang berbalut jaket merah miliknya.

"Aaa naruhodo."

"Baiklah. Sebaiknya kita segera pulang," ucap sang captain yang diangguki para anggotanya.

***

"Aaa sou desu ka." Akane mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Demo... Kenapa [surname]-san tidak menjadi manager tim saja?" tanya Akane setelah beberapa saat lalu mendapat penjelasan tentang [name].

"Sore wa... A-aku tidak terlalu paham tentang voli. Jadi aku tidak berani untuk mengambil tugas tersebut," jelas [name] menjawab Akane. Si gadis kecil lantas mengangguk.

"Baiklah. Kalau begitu, [surname]-san ikut saja ke tim supporter kami. Aku jamin [surname]-san akan merasa senang." Acungan dua jempol milik Akane meyakinkan [name].

"Un. Mochiron." Senyum [name] mengembang.

"Ah! Aku punya ide!" seru Inuoka yang berada di depan bersama Lev dan Shibayama.

"Bagaimana jika kita merayakan keberhasilan kita lolos dari babak kualifikasi?" Nada bahagia Inuoka keluar bersamaan dengan kedua tangannya yang mengepal penuh semangat.

"Boleh juga," sahut Yaku yang berada di dekat mereka.

"Kita rayakan di rumahku saja," usul Kuroo seraya melihat ke arah semuanya.

"Baiklah. Aku setuju. Setidaknya aku tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga." Kenma tiba-tiba ikut menyambung.

"Kau ini. Kenma benar-benar tidak ingin pergi ke tempat yang jauh dan menghabiskan tenaga," ucap Yaku seraya terkekeh.

"Baiklah sudah di putuskan, malam ini kita akan makan-makan di rumah Kuroo-san. Aku akan membawa beberapa minuman ringan," seru Yamamoto.

"Ah, jika Alisa-san dan Akane-chan mau kalian juga bisa bergabung." Yaku menoleh ke arah kedua gadis di belakangnya.

"Sumimasen. Aku pikir aku tidak bisa ikut, aku masih ada pekerjaan," tolak halus Alisa.

"Iya. Aku juga memiliki banyak tugas. Jadi Nii-san bersenang-senang saja tanpa kami," kata Akane.

"Baiklah kalau begitu. [surname]?" Yaku menoleh ke arah [name].

"Jika aku tidak memiliki pekerjaan aku akan ikut," ucap gadis bersurai [h/c] tersebut.

Sudah diputuskan, malam nanti mereka akan mengadakan perayaan kecil-kecilan di rumah sang captain.

Setelah beberapa jam berlalu, ketika matahari mulai bergulir ke barat dan menenggelamkan diri, para anggota tim Nekoma mulai terlihat berhenti di depan gerbang rumah sang captain. Masih berbincang santai selagi menunggu pemilik rumah membukakan gerbang serta menunggu sang kepala puding datang.

"Yo! Kenma!" Tangan Yamamoto terangkat setelah menyadari keberadaan si setter yang baru saja keluar dari rumah di sebelah kiri rumah Kuroo. Gumaman singkat hanya terucap dari mulut si puding, membuat Yamamoto harus bersabar menghadapi teman nolep nya.

"[surname]-san tidak ikut?" ucap Lev seraya memperhatikan kehadiran tiap anggota tim.

"Aku akan memanggilnya." Jari Kenma bergerak di atas layar handphone miliknya. Mengetikkan sesuatu yang mungkin pesan untuk [name].

"Ah lagipula, berbahaya juga bagi seorang gadis keluar saat malam. Aku rasa tidak perlu memanggilnya--"

"Kau memanggilku Kenma? Ah semuanya sudah berkumpul ternyata."

Tiba-tiba saja [name] keluar dari gerbang rumah yang berada tepat di sebelah kanan rumah Kuroo. Semuanya mendadak menoleh.

"Aku tau jika rumah [surname] masih satu blok dengan Kuroo. Tapi aku tak menyangka jika akan sedekat ini!!" teriak Yaku terkejut.








Tbc.

Waaah si kucing jadi perwakilan prefektur.

Maaf ya kalau chapter ini mbosenin dan minim adegan uwu.

Sebenarnya aku sedikit bingung mau nulis apa di bab ini. Karena aku terlalu fokus mikirin bab bab akhir yang juga adalah bab paling aku suka, aku jadi lupa buat mikirin ide di bab ini 😂

Udah gitu aja.

Continue Reading

You'll Also Like

109K 11.3K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
4.6K 646 8
[𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝]   ▬▬ ▬▬ ▬▬ ▬▬ ▬▬ ▬▬ ↝᳟ࣳᬸᭂ→ 𝐊𝐞𝐧𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐳𝐮𝐦𝐞 ╭    ❛ Kenma yang tak pernah     enggan untuk menemani. ❜                  ...
29.5K 4.6K 7
Hanya hari-hari yang kamu lalui bersama Sakusa Kiyoomi. Character Haikyuu belongs to Haruichi Furudate Story by Biya 🐝 Picture by Pinterest
16K 1.8K 20
𝐧𝐨𝐜𝐞𝐮𝐫. (n.) one who stays up late; one who sleeps late or not at all. 𝒉𝒂𝒕𝒂𝒌𝒆 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒔𝒉𝒊 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒑𝒓𝒐𝒇...