DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]

By kepojanganberlebihan

2.8M 395K 203K

PRE-ORDER NOVEL DOSENKU SUAMIKU 2 TANGGAL 30 AGUSTUS 2022 Cover by : Azhara Natasya. Ini masih melanjutkan c... More

1
2
3
4
5
6
7
cekkk!
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
34
35
36
37
38
39
PO DOSENKU SUAMIKU 2 DIBUKA
Selasa, 01 November 2022
PO kedua novel DS2 dibuka!

32

25.8K 3.7K 3.2K
By kepojanganberlebihan

Hai! Apa kabar?

Boleh spam komen emot "🍓🍒🍎" dulu?

Jangan lupa VOTE dan SPAM KOMEN sampe 5k! 🫡

Kalo besok udah 2-3k komen aku langsung up part 33! 🤗


- selamat membaca -



Keesokan harinya, Jeana kembali berkunjung ke rumah Dira tepat pukul empat sore. Cewek itu mengucapkan salam sembari melangkah masuk ke dalam rumah dan mendapati Dira bersama Vita disana.

Dira kemudian mempersilahkan Jeana duduk lalu memperkenalkannya kepada Vita. "Vit, ini Jeana." ucapnya.

Vita melirik ke arah Jeana dengan satu alis yang terangkat. Cewek itu kemudian mengulurkan tangannya ke arah Jeana sembari berkata, "Gue Vita."

Jeana menerima uluran tangan Vita dengan senyuman di wajahnya. Ia ikut memperkenalkan diri, "Aku Jeana, Vit."

Setelah Vita melepaskan jabatan tangannya dengan Jeana, Dira berbisik ke arahnya, "Dia seumuran sama Pak Rey, Vit."

Kedua mata Vita terbelalak dan langsung menoleh ke arah sang sahabat. "Serius?" tanyanya dengan tak percaya.

Dira mengangguk.

Vita kembali menoleh ke arah Jeana sembari membatin, 'Tadi gue gak sopan dong ke dia?'

"Oh iya, Vita sekelas sama aku. Tadi dia bilang mau ikutan bikin skripsi bareng. Gapapa, kan?" tanya Dira kepada Jeana.

"Vita mau bikin skripsi bareng?" ucap Jeana mengulang perkataan Dira sembari melirik sekilas ke arah Vita.

Dira mengangguk sambil berharap Jeana akan mengizinkan Vita untuk ikut membuat skripsi bersama mereka.

Kemudian Jeana mengangguk sembari berkata, "Boleh kok."

Vita menghela nanfas lega sejenak. "Mohon bantuannya, K-kak," ucapnya dengan senyum tipis di wajahnya.

"Panggil Jeana aja," ucap Jeana yang merasa sedikit aneh saat dirinya dipanggil 'Kakak' oleh orang lain.

"Oh, oke, Je..ana?"

"Kalo gitu aku ke dapur bentar, mau bikin minum." ucap Dira kepada Vita dan Jeana.

"Gue temenin ya, Dir?" ucap Vita dengan cepat, rasanya akan canggung jika dirinya hanya berdua dengan Jeana di ruangan tersebut.

Dira menggeleng. "Lo disini aja temenin Jeana," bisiknya kepada Vita. "Gak enak kalo dia ditinggal sendiri disini," lanjutnya.

"Gue canggung," bisik Vita kepada Dira.

"Santai aja," bisik Dira meyakinkan Vita. Setelah itu ia mulai melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat minuman.

"Vita udah lama ya temenan sama Dira?" tanya Jeana, membuat Vita kembali menoleh ke arah dirinya.

"Iya, udah lama. Kenapa?" ucap Vita dan kembali bertanya balik kepada Jeana.

Jeana menggeleng. "Gapapa, cuma penasaran." ucapnya.

Vita mengerutkan dahinya sembari bertanya-tanya didalam hati, bagaimana bisa Dira berteman dengan orang di hadapannya ini?

"Kamu kok bisa temenan sama Dira?" tanya Vita akhirnya. Ia penasaran bagaimana bisa Dira –sahabatnya- yang sulit untuk akrab dengan orang lain, tiba-tiba saja sudah mempunyai teman waktu dalam waktu yang terhitung cepat.

Jeana tersenyum simpul. Bukannya menjawab pertanyaan Vita barusan, ia malah bertanya balik, "Emang susah ya buat temenan sama Dira?"

Vita diam dengan kedua alis yang naik.

Jeana kemudian terkekeh pelan dan berkata, "Hahaha, becanda tadi."

"Aku juga bingung jawabnya gimana," ucap Jeana. "Awalnya kita kenalan di lapangan voli," sambungnya.

"Oh ya?" sahut Vita.

Jeana mengangguk. "He'em. Waktu itu Rey gantiin aku main voli, jadi aku gantiin Rey buat nemenin Dira ngobrol," ucapnya memberitahu.

Tak lama kemudian Dira kembali dengan membawa sebuah nampan berisi tiga gelas minuman dan meletakkannya di hadapan Jeana dan Vita lalu mempersilahkan mereka untuk minum.

Setelah itu mereka mulai mengerjakan skripsinya masing-masing sembari dibantu oleh Jeana. Jeana begittu antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Dira dan Vita selama mengerjakan skripsi mereka. Hingga pada pukul lima sore, Jeana pamit kepada Dira dan Vita dengan alasan sudah begitu sore dan ia berjanji kepada mereka berdua untuk membantunya melanjutkan skripsi esok hari.

Dira dan Vita mengangguk sembari mengucapkan terimakasih karena Jeana sudah banyak membantu mereka untuk mengerjakan skripsinya.

"Sama-sama. Besok lagi aku kesini, ya," ucap Jeana sejenak kemudian ia melangkah keluar dari rumah Dira dan pulang.

Sembari membereskan buku dan alat tulis yang sudah digunakan, Dira bertanya kepada Vita, "Vit. Menurut lo Jeana gimana?"

"Gimana apanya?" tanya Vita sembari menoleh ke arah Dira dengan kedua alis yang bertaut.

"Menurut lo dia baik ato nggak?"

"Baik sih," jawab Vita seadanya. "Pinter banget lagi," sambungnya.

Vita kembali membuka suara, "Cuma awalnya agak gimana.. gitu."

"Agak gimana maksudnya?" tanya Dira dengan bingung.

Vita mengangkat kedua bahunya sejenak. "Gak tau. Kayaknya selera humor dia beda sama gue, jadi agak aneh." jelasnya.

"Emang dia ada ngomong apa sama lo?"

"Tadi, kan, gue nanya sama dia, kenapa bisa temenan sama lo? Terus dia malah nanya balik, emang susah ya temenan sama Dira?" Vita menjelaskan sembari memperagakan saat Jeana bertanya balik padanya. "Kayak.. maksudnya apa gitu loh? Tapi.. kayaknya emang dia becanda dan humornya gak cocok sama gue," sambungnya.

"Iya sih," gumam Dira sembari mengangguk. "Dari awal temenan juga gue ngerasa humor dia sama gue gak cocok juga," ucapnya yang merasa relate dengan penjelasan Vita barusan.

"Kan? Berarti emang beda selera humor aja. Sisanya gue rasa dia biasa aja sih, gak gimana-gimana."

Dira lagi-lagi mengangguk setuju dengan perkataan Vita.

-


Hari kamis tepat pukul sembilan pagi Dira keluar dari kelasnya. Ditengah perjalanan menuju kantin, tiba-tiba saja Riza menghampiri dirinya dengan satu tangan yang memegang sebuah plastik.

"Dir!” panggil Riza, membuat Dira menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah dirinya. Cowok itu tersenyum tipis sejenak lalu mulai melangkah mendekati Dira.

"Kak Riza?” gumam Dira dengan tatapan tajam. Pikirannya mencoba menebak apalagi tujuan Riza menemui dirinya kali ini.

Riza menghentikan langkahnya tepat di hadapan Dira. Tangan kanannya yang tadi memegang sebuah plastik kini mengarah ke arah Dira dan memberikannya kepada cewek tersebut. Ia lalu berkata, “Nih, buat lo.”



to be continued..




GIMANA PART INI?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SAMPE 5K! 🤩🤩

UDAH NABUNG BUAT IKUTAN PO NOVEL DS2 30 AGUSTUS?!!

Yang pasti di novel alurnya lebih tertata, jelas, dan lebih seru!

spam komen "UP DS2" 10x disini! 👉

spam komen "NEXT" 10x disini! 👉

info lainnya silahkan cek ig :
@ rahma_niida
@ wp.kepojanganberlebihan
@ anindiraaa.maheswari
@ aaabraham.reynand

see u!



Sabtu, 13 Agustus 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

7.2M 351K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.9M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
278K 1.2K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
2.4M 37.2K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...