28

37.4K 5.8K 2K
                                    

Halo, apa kabar?

Baca cerita ini jam berapa?

Boleh spam emot "💕💞💓💗💘" dulu?

Oke, jangan lupa vote dan spam komen! Terimakasih! 🤍



- selamat membaca -




      Keesokan harinya, Rey memenuhi permintaan Dira untuk pulang lebih awal dan menemani sang istri ke lapangan voli yang berada tidak jauh dari rumah mereka.

Sembari berjalan menuju lapangan voli, Rey bertanya pada Dira, "Ntar kamu mau ikut main voli disana?" 

Dira menoleh dengan kedua alis yang naik. Cewek itu lalu menggeleng. "Enggak," ia menjawab seadanya.

Dahi Rey mengerut. "Terus mau ngapain?" tanyanya.

"Mau makan gorengan."

Rey tercengang mendengar jawaban Dira barusan. Hanya itu keinginan sang istri hingga memaksa ia untuk pulang lebih awal dan meninggalkan beberapa urusan pentingnya di kantor?

"Cuma pengen makan gorengan?" 

"Oh iya, satu lagi," celetuk Dira.

"Apa?" tanya Rey lagi. Kali ini ia berharap Dira memberikan alasan yang berarti agar dirinya tidak menyesal karna sudah meninggalkan banyak urusan penting di kantor.

"Pengen minum marim*s jeruk juga," ucap Dira. 

"Ya Allah," gumam Rey yang seakan putus asa. "Itu doang?" tanyanya kemudian. 

Dira mengangguk. "Aku penasaran rasanya beneran kayak jeruk apa enggak," ucapnya. 

"Kalo bener kayak jeruk?"

"Kalo bener, kan, kita bisa nyetok di rumah, siapa tau Dira tiba-tiba ngidam jus jeruk dan kamu nggak perlu repot lagi."

Rey menghela nafas sejenak. "Kenapa tadi nggak bilang aja, sih? Biar aku beliin pas pulang dari kantor dan kamu ga perlu repot-repot keluar gini." 

Dira menyipitkan matanya sembari menatap Rey dengan tajam. "Kamu nggak ikhlas ya nemenin aku?" tanyanya. 

Mata Rey terbelalak. "Ikhlas dong!" sahutnya dengan cepat. 

"Buru-buru banget jawabnya. Kamu bohong, ya?" tanya Dira masih dengan tatapan tajam.

Rey lagi-lagi menghela nafas sejenak kemudian berkata dengan lembut, "Nggak bohong, Cantik." 

Satu alis Dira naik. "Kesambet apaan tiba-tiba manggil aku Cantik?" tanyanya dengan heran. 

"Gak mau dipanggil Cantik?" 

"Mau dong," sahut Dira dengan cepat.  "Lagian, emang seharusnya kamu panggil Dira Cantik. Karna for real atau untuk nyata, Anindira Maheswari emang cantik," lanjutnya.

"Masya Allah. Ntar kena ain loh," tegur Rey. 

"Masya Allah, Dira cantik banget. Beruntung banget Bapak Abraham Reynand dapetin istri se-Masya Allah ini."

Rey mengulum senyum. Pria itu kemudian menggenggam telapak tangan Dira dan mengajak istrinya tersebut untuk melangkah lebih cepat. 

"Eh, eh? Santai dong, Sayang. Jangan salting gitu," ledek Dira. 

Rey menggeleng pelan sembari menahan tawa. Ia lalu berkata kepada Dira, "Kalo kelamaan ntar gorengannya keburu abis, Cantik."

"Oiya," gumam Dira sembari mengangguk. 

DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon