32

25.4K 3.7K 3.2K
                                    

Hai! Apa kabar?

Boleh spam komen emot "🍓🍒🍎" dulu?

Jangan lupa VOTE dan SPAM KOMEN sampe 5k! 🫡

Kalo besok udah 2-3k komen aku langsung up part 33! 🤗


- selamat membaca -



Keesokan harinya, Jeana kembali berkunjung ke rumah Dira tepat pukul empat sore. Cewek itu mengucapkan salam sembari melangkah masuk ke dalam rumah dan mendapati Dira bersama Vita disana.

Dira kemudian mempersilahkan Jeana duduk lalu memperkenalkannya kepada Vita. "Vit, ini Jeana." ucapnya.

Vita melirik ke arah Jeana dengan satu alis yang terangkat. Cewek itu kemudian mengulurkan tangannya ke arah Jeana sembari berkata, "Gue Vita."

Jeana menerima uluran tangan Vita dengan senyuman di wajahnya. Ia ikut memperkenalkan diri, "Aku Jeana, Vit."

Setelah Vita melepaskan jabatan tangannya dengan Jeana, Dira berbisik ke arahnya, "Dia seumuran sama Pak Rey, Vit."

Kedua mata Vita terbelalak dan langsung menoleh ke arah sang sahabat. "Serius?" tanyanya dengan tak percaya.

Dira mengangguk.

Vita kembali menoleh ke arah Jeana sembari membatin, 'Tadi gue gak sopan dong ke dia?'

"Oh iya, Vita sekelas sama aku. Tadi dia bilang mau ikutan bikin skripsi bareng. Gapapa, kan?" tanya Dira kepada Jeana.

"Vita mau bikin skripsi bareng?" ucap Jeana mengulang perkataan Dira sembari melirik sekilas ke arah Vita.

Dira mengangguk sambil berharap Jeana akan mengizinkan Vita untuk ikut membuat skripsi bersama mereka.

Kemudian Jeana mengangguk sembari berkata, "Boleh kok."

Vita menghela nanfas lega sejenak. "Mohon bantuannya, K-kak," ucapnya dengan senyum tipis di wajahnya.

"Panggil Jeana aja," ucap Jeana yang merasa sedikit aneh saat dirinya dipanggil 'Kakak' oleh orang lain.

"Oh, oke, Je..ana?"

"Kalo gitu aku ke dapur bentar, mau bikin minum." ucap Dira kepada Vita dan Jeana.

"Gue temenin ya, Dir?" ucap Vita dengan cepat, rasanya akan canggung jika dirinya hanya berdua dengan Jeana di ruangan tersebut.

Dira menggeleng. "Lo disini aja temenin Jeana," bisiknya kepada Vita. "Gak enak kalo dia ditinggal sendiri disini," lanjutnya.

"Gue canggung," bisik Vita kepada Dira.

"Santai aja," bisik Dira meyakinkan Vita. Setelah itu ia mulai melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat minuman.

"Vita udah lama ya temenan sama Dira?" tanya Jeana, membuat Vita kembali menoleh ke arah dirinya.

"Iya, udah lama. Kenapa?" ucap Vita dan kembali bertanya balik kepada Jeana.

Jeana menggeleng. "Gapapa, cuma penasaran." ucapnya.

Vita mengerutkan dahinya sembari bertanya-tanya didalam hati, bagaimana bisa Dira berteman dengan orang di hadapannya ini?

"Kamu kok bisa temenan sama Dira?" tanya Vita akhirnya. Ia penasaran bagaimana bisa Dira –sahabatnya- yang sulit untuk akrab dengan orang lain, tiba-tiba saja sudah mempunyai teman waktu dalam waktu yang terhitung cepat.

DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora