NYX INCARNATE || [TERBIT]

Od Gladis-3004

4.9M 750K 68.9K

📌[SUDAH TERBIT di penerbit galaxy] (Ganti judul dari Reincarnation Nyx: Goddes of Night jadi Nyx Incarnate)... Více

[Prolog]
[Chap One]
[Chap Two]
[Chap Three]
[Chap Four]
[Chap Five]
[Chap Six]
[Chap Seven]
[Chap Eight]
[Chap Nine]
[Chap Ten]
[Chap Eleven]
[Chap Twelve]
[Chap Thirteen]
[Chap Fourteen]
[Chap Fifteen]
[Chap Sixteen]
[Chap Seventeen]
[Chap Eighteen]
[Chap Nineteen]
[Chap Twenty]
[Chap Twenty One]
[Chap Twenty Two]
[Chap Twenty Three]
[Chap Twenty Four]
[Chap Twenty Five]
[Chap Twenty Six]
[Chap Twenty Seven]
[Chap Twenty Eight]
[Chap Twenty Nine]
[Chap Thirty]
[Chap Thirty One]
[Chap Thirty Two]
[Chap Thirty Three]
[Chap Thirty Four]
[Chap Thirty Five]
[Chap Thirty Six]
[Chap Thirty Eight]
[Chap Thirty Nine]
[Chap Forty]
[Cast 1 RN:GON Yang belum kalian ketahui]
[Chap Forty One]
[Chap Forty Two]
[Chap Forty Three]
[Chap Forty Four]
[Chap Forty Five]
[Chap Forty Six]
[Chap Forty Seven]
[Chap Forty Eight]
[Chap Forty Nine]
[Chap Fifty]
[Chap Fifty One]
[Chap Fifty Two]
[Chap Fifty Three]
[Chap Fifty Four]
[Chap Fifty Five-Ending]
⚠️Info Penting-Extrachapter⚠️
📍CERITA BARU
⚠️INFO TERBIT⚠️
⚠️VOTE COVER NYX⚠️
⚠️PO NOVEL NYX⚠️
⚠️OPEN PO DARI 05-19 APRIL 2023⚠️
⚠️HARI TERAKHIR PO NOVEL NYX⚠️
❗️INFO NOVEL NYX❗️

[Chap Thirty Seven]

58.6K 10.8K 1.1K
Od Gladis-3004

-Wajib tekan 🌟 loh yagesya!-

[Maaf jika menemukan Typo:)]

-o0o-

Aroma besi berkarat tercium sangat menyengat dihidung seorang gadis yang sedang tertidur disebuah jeruji besi. Gadis itu, Sathera melenguh dengan mata yang mulai mengerjap pelan.

Kepalanya sedikit pusing diikuti dengan ringisan kesakitan karena lengannya yang terluka tadi. "Sialan! Pasti mereka membuat bius pada panah kecil itu." Desis Sathera.

Tidak mungkin dirinya ambruk hanya karena terkena panah kecil. Dan lebih pentingnya, siapa yang melakukan ini padanya?

"Dewi Nyx?" Gumamnya pelan tapi tidak terdengar jawaban.

Dahi Sathera berkerut bingung. "Dewi? Kau tidak mendengarku?" Ujar gadis itu lagi tapi tetap tidak ada jawaban sama sekali.

Sathera menghela nafas gusar. Ada apa dengan Dewi Nyx? Tidak biasanya seperti ini. Pasti terjadi sesuatu makanya sang Dewi tidak merespon.

Pandangan Sathera menyusuri setiap sel yang ada di seluruh ruangan pengap ini. Tempat ini seperti penjara bawah tanah, baunya saja pengap dan menyengat.

Ada sel-sel lain juga yang terisi manusia. Satehra merasa sedikit kasian pada beberapa manusia yanh dikurung. Tubuh mereka kurus sekali, tulang-tulangnya saja sudah kelihatan.

Kruk.. krukk!

Sathera menatap perutnya nanar. Ia lupa kalau dirinya belum makan siang. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah jeruji besi. "Pssst! Apa ada makanan?" Ujarnya pada salah satu tahanan yang sedang berdiam diri.

Tahanan itu mengangkat kepalanya dan memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas. "Kau berbicara denganku?" Tanyanya.

"Bukan, pada rumput yang bergoyang." Jawab Sathera asal.

Tahanan itu menganggukkan kepalanya. "Tapi disini tidak ada rumput. Hanya ada tanah saja." Ujar tahanan itu yang ternyata seorang pria.

Sathera mengelus dadanya sabar, ingin mengumpat tapi kasian. "Aku bertanya padamu. Apa ada makanan disini?" Tanya gadis itu lagi.

Pria itu menggeleng pelan. "Makanan akan diantarkan oleh pengawal nanti malam." Jawab pria itu lirih.

Dahi Sathera mengerut. "Pengawal?" Gumamnya bingung.

Pria itu mengangguk. "Kenapa? Kau tidak tahu apa itu pengawal? Aku kira, hanya diriku yang bodoh disini. Ternyata kau juga." Ujar pria itu dengan raut wajah lugu.

Sathera menatap datar pria itu. "Kau sudah pernah dilempar menggunakan sepatu, belum?"

Pria itu menggeleng dengan masih menggunakan raut wajah lugu. Sial, kenapa pria ini terlihat imut walaupun dengan tubuh kurus seperti itu?!

Sathera mengalihkan tatapannya pada sebuah pintu besar yang dimana terdapat dua pengawal yanh sedari tadi mengawasi keduanya. "Hei! Apa ada makanan?!" Teriaknya kuat, agar dua pengawal itu mendengarnya.

Dua pengawal itu saling pandang kemudian kembali berdiri dengan posisi tegak. Mengabaikan Sathera yang kesal dibuatnya.

"Kau mendengarku?! Aku lapar! Ingin makan, pengawal sialan!" Teriak Sathera, tapi lagi-lagi dihiraukan oleh dua pengawal itu.

Sathera memilih menyerah dan kembali duduk ditempatnya. Ia mengelus perutnya yang sudah berdenyut meminta makan.

Kruk...kruk!

"Yang sabar ya cacing, nanti malam baru ada makanan." Gumam gadis itu dengan bibir yang mengerucut.

Tahanan pria yang melihat Sathera mengelus perutnya menjadi kasian. Ia merangkak mendekat kearah sebuah kain tipis dan menyibakkannya. Ada sebuah roti keras pada kain tipis itu. Roti itu ia simpan untuk berjaga-jaga jika para pengawal lupa memberi makan mereka.

Ya, para pengawal sering sekali lupa memberi mereka makan. Jika mereka mengingatkan bahwa mereka belum makan, para pengawal akan mengatakan bahwa mereka berbohong dan berkahirlah mereka tidak makan.

Tahanan pria itu meneguk menatap roti keras ditangannya dengan lamat, kemudian kembali merangkak mendekat kearah jeruji besi tempat dirinya terkurung.

Setelah sampai didepan jeruji besinya, tangan pria itu melempar roti keras miliknya pada sel tahanan milik gadis kecil didepannya itu. "Makanlah, agar perutmu tidak ribut lagi." Ujarnya pelan.

Sathera mengangkat kepalanya dan menatap pria itu dan roti keras yang dilemparnya tadi secara bergantian. Gadis itu berjalan mendekat dan mengambil roti keras yang tadi dilempar oleh tahanan pria itu. Ia menatap lamat pada roti keras ditangannya.

"Mengapa kau memberikannya padaku?" Tanya gadis itu penasaran.

Tahanan pria itu tersenyum manis mendengar pertanyaan Sathera. "Aku tahu bagaimana rasanya kelaparan sepertimu. Pasti sakit, jadi makanlah agar perutmu tidak ribut dan sakit." Jelas pria itu tulus.

Hati Sathera tersentuh mendengarnya. "Terimakasih." Ucapnya yang diangguki pelan oleh tahanan pria itu.

Sathera memakan roti keras itu dengan susah payah. Baru kali ini dirinya memakan roti yang bertekstur kasar dan keras selama hidupnya, tapi dikarenakan sudah sangat lapar, Sathera sanggup menghabiskan roti keras itu.

Tuk!

Gadis itu menatap kantong kecil yanh dilempar oleh tahanan pria itu. "Minumlah! Itu persediaanku, belum kuminum sama sekali, jadi tenang saja." Celetuk pria itu memberitahu, mana tahu gadis didepannya ini tidak suka dengan bekas minuman dari orang asing.

Sathera lagi-lagi tersentuh saat mendengar perkataan pria itu. Ia pun mengambil kantong itu dan meminum air didalamnya.

"Jika boleh tahu, mengapa kau bisa masuk kedalam sini?" Tanya gadis itu penasaran.

Tahanan pria itu menatap kelangit-langit penjara sambil menerawang kejadian yang membuatnya bisa berada ditempat sialan ini. "Aku hanyalah seorang gelandangan dikerajaan Voresham. Saat itu, aku sedang membeli makanan hasil kerja kerasku mengangkat karung beras.

Makanan itu seharusnya menjadi santapanku untuk nanti malam, tetapi sayangnya makanan itu malah terjatuh dan terinjak oleh seorang Tuan putri yang tidak sengaja menyengol diriku.

Putri itu mengamuk dan meminta pertanggung jawaban karena makananku telah merusak gaun indahnya. Aku yang sudah kepalang marah menampar Tuan putri itu dan berakhir Ayah dari sang putri menjebloskanku kedalam penjara sialan ini." Jelasnya panjang lebar bercampur kesal.

Sathera mengangguk mengerti. Dirinya juga kesal jika berada dalam keadaan seperti itu. "Siapa nama putri itu?" Tanya gadis itu penasaran.

Tahanan pria itu kembali berpikir. "Aku tidak terlalu mengenalnya, tapi yang kudengar dia adalah putri dari GrandDuke Fillias." Jawab pria itu setelah mengingat-ingat.

Sathera terdiam ditempatnya. Ah, berarti yang menculiknya juga GrandDuke bucin itu? Pikirnya mengerti.

"Lalu, kau tidak pernah dibebaskan? Dan yang berada disini juga mengalami hal yang sama?" Tanya Sathera menduga.

Tahanan pria itu mengangguk. "Aku tidak tahu kapan aku dibebaskan, dan yang berada didalam penjara ini juga mengalami hal yang sama." Jawab pria itu.

Sathera menggeleng tak habis pikir. "GrandDuke itu benar-benar sudah kelewatan!" Kesal gadis itu.

Dirinya paling tidak suka melihat hal yang seperti ini. Dihukum tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya dan GrandDuke gila itu pasti menutup mata walaupun sang putri yang bersalah.

"Aku akan membebaskan kalian." Janji Sathera yakin.

Tahanan pria itu menatap Sathera bingung. "Mau membebaskan dengan cara apa?" Tanyanya.

Sudut bibir Sathera menyeringai saat mendengar pertanyaan tahanan pria itu. "Tenang saja, aku memiliki pelindung yang tidak bisa jauh dariku terlalu lama." Ujar gadis itu yang membuat tahanan pria itu semakin kebingungan dan menganggap bahwa gadis didepannya ini hanya berhalusinasi.

-o0o-

Kabar penculikan Sathera sampai pada telinga Duke Fenderest, Ayah dari Sathera. Pria itu menggeram marah saat mengetahui pengawal bayangnya yang ia tugaskan untuk memberitahu setiap kabar putrinya ternyata dilumpuhkan oleh sipenculik.

Ya, Duke Fenderest memang menugaskan salah satu pengawal bayangannya untuk memberitahu kabar tentang putrinya di Akademi. Tidak ada yang mengetahuinya sama sekali termasuk Duchess Sehna.

"CEPAT CARI TAHU DIMANA KEBERADAAN PUTRIKU, SEKARANG!" Teriaknya murka pada para pengawal bayangannya yang lain.

Para pengawal bayangan itu membungkuk hormat dan dalam sekejap mata menghilang dari hadapan sang Duke.

Duchess Sehna yang sedaritadi berada diruangan itu menatap takut-takut pada suaminya yang sedang murka sejak mengetahui kabar bahwa Sathera diculik.

"Sayang, tenanglah." Ujarnya mencoba menenangkan suaminya tapi pria itu malah menepis tangan Duchess Sehna yang mencoba memegang lengannya.

"JANGAN MENYENTUHKU, SIALAN! KELUAR KAU DARI RUANGANKU!" Sentaknya yang membuat Duchess Sehna terkejut dan menahan tangisnya.

"Say--"

"KELUAR!"

Duchess Sehna pun keluar sambil menangis tersedu-sedu. Tangannya mengepal erat dengan mata yang berkilat penuh dendam. "Semua ini karena Sathera." Geramnya tak terima.

Sedangkan Duke Fenderest menjambak rambutnya gusar kemudian tatapannya terjatuh pada sebuah lukisan seorang wanita cantik yang tersenyum hangat didalamnya.

Pria itu berjalan mendekat dan langsung berlutut dibawah lukisan wanita cantik itu. "Sayang, m-maaf, a-aku... aku t-tidak bisa menjaga putri kita. Aku Ayah yang tidak becus." Ucapnya penuh penyesalan diikuti dengan air mata yang berlinang.

Ditengah-tengah keputusasaannya, sebuah cahaya putih tiba-tiba muncul dalam ruangannya dan menyilaukan penglihatan Duke Fenderest dalam sesaat.

Cring!

Duke Fenderest terdiam. Matanya mengerjap pelan, diikuti dengan perempatan siku yang muncul pada kening pria itu. "Penyihir Agung?" Gumamnya.

Penyihir Agung yang tadi melakukan teleportasi dari Akademi Voresham menatap Duke Fenderest dengan senyum tipisnya.

"Aku mengetahui dimana putrimu berada, Tuan Fenderest."

Bersambung....

-o0o-




















[Makin penasaran kan lo? Kasian☺️]

[Aku males buat taget ah, kalian malesan orangnya:(]

[Ayo sekarang tekan 🌟 yaw!]

[Jangan lupa spam Next disini atau ❤️ agar mood nulisku meningkat👉🏻]

[Aku bakal cepat up kok, tenang aja ya, soalnya tanganku gatel banget coi buat update༎ຶ‿༎ຶ༎ຶ‿༎ຶ]

[1300 Word😋]

UP TERGANTUNG READERS! SEE YOU WAKGENGS! 👋🏻👋🏻

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

474 593 200
[SERIES 1 - Part A] "Adventure In The Dark" "Apa yang tampak dari luar terkadang berbeda jauh dengan apa yang ada di dalam." *** Rei Adhitama Arion...
2.3M 320K 45
[SEGERA TERBIT] Sejarah mencatat Elizabeth Bathory adalah penjahat, dan sikopat wanita terkejam di dunia pada jamannya. Siapa yang tau bahwa Elizabet...
357K 53.3K 79
"Became the Most Popular Hero is Hard" adalah judul novel yang saat ini digemari banyak pembaca karena memiliki visual karakter dan isi cerita yang m...
5M 154K 13
[Réincarnation Series #1] #1 - Humor dan 1# - Fantasi Kalian membenci peran pelakor, penjahat, pembunuh, dan seseorang licik yang menghalalkan segala...