DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]

By kepojanganberlebihan

2.9M 397K 203K

PRE-ORDER NOVEL DOSENKU SUAMIKU 2 TANGGAL 30 AGUSTUS 2022 Cover by : Azhara Natasya. Ini masih melanjutkan c... More

1
2
3
4
5
6
7
cekkk!
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
PO DOSENKU SUAMIKU 2 DIBUKA
Selasa, 01 November 2022
PO kedua novel DS2 dibuka!

29

38.4K 5.2K 1.4K
By kepojanganberlebihan

Hai! Apa kabar?

Boleh spam komen emot "💕💞💓💗💘" dulu?

Jangan lupa VOTE dan SPAM KOMEN sampe 5k! 🫡



- selamat membaca -


Setelah selesai mengemasi barang-barang yang tadi digunakan untuk makan malam, Dira segera menghampiri Rey yang sedang berbaring di sofa sembari menonton tv. Cewek itu lalu duduk didekat Rey dan berinisiatif untuk memijit lengan sang suami.

"Eh?" gumam Rey yang sedikit terkejut. Ia melirik ke arah Dira dengan kerutan di dahi sejenak sembari merubah posisinya menjadi duduk.

Dira segera mengambil satu tangan Rey dan mulai memijitnya. Cewek itu melirik sejenak ke arah Rey yang tampak masih terkejut seraya berkata, "Tadi sore, kan, aku udah bilang mau pijitin kamu."

Kedua alis Rey terangkat. "Gak usah repot-repot," ucapnya tampak tak enak hati.

"Mana ada ngerepotin," bantah Dira.

Rey mengulurkan satu tangannya lagi ke arah Dira, membuat Dira menatapnya dengan kerutan di dahi.

"Pijitin yang ini juga ya," ucap Rey dengan senyum tanpa dosa.

Tatapan Dira yang tadinya bingung kini berubah menjadi datar. "Gik isih ripit-ripit," cibirnya.

Rey terkekeh pelan sejenak. "Tadi katanya gak ngerepotin," ucapnya kemudian menampilkan cengiran di wajahnya.

"Tapi nggak ngelunjak juga, bapak Mujidin."

"Berbuat kebaikan tuh jangan nanggung-nanggung, ibu Dira."

"Eits!" Satu tangan Dira terangkat. Cewek itu kemudian menunjuk ke arah dirinya sendiri sembari berkata, "Panggil saya Cantik."

Rey mengangguk. Ia lalu berkata, "Pijitin dua-duanya ya, Cantik."

"Eh, eh, eh. Nggak gitu maksudnya," protes Dira.

"Kenapa?" tanya Rey.

"Panggil aja, gak pake perintah."

Alis Rey bertaut. "Justru aku ngasih lebih dari apa yang kamu minta loh. Kamu harusnya seneng," ucapnya.

"Nggak."

"Loh? Baru kali ini orang dikasih lebih malah gak seneng," ucap Rey seraya menggeleng heran. 

"Lebih seneng kalo kalimatnya, 'Aku kasih kamu duit semilyar dan harus habis sebelum dua puluh empat jam. Oke, Cantik?' gitu," ucap Dira. Kini giliran dirinya yang menampilkan senyum tanpa dosa.

"Kamu pikir suami kamu sekaya apa?" tanya Rey dengan tatapan datar.

"Se.. kaya monyet," celetuk Dira asal-asalan.

"Heh!"

Dira nyengir sejenak lalu kembali memijit lengan Rey.

"Oiya, Mas."

Rey kembali menoleh ke arah Dira dengan tatapan bingung. "Mas?" ucapnya mengulang perkataan Dira barusan.

"Kenapa?" tanya Dira.

Tangan Rey beralih memegang dahi dan kedua pipi Dira. Ia kemudian menepuk kedua pipi istrinya tersebut dengan pelan.

Dira memelototi sang suami. "Heh, kamu ngapain?!" tanyanya dengan bingung.

"Kamu kerasukan?" 

Tatapan Dira berubah menjadi tajam. "Sembarangan lambemu, Mas!" ucapnya sembari melepaskan kedua tangan Rey dari pipinya.

"Kenapa tiba-tiba pake bahasa Jawa gini?" tanya Rey masih dengan tatapan bingung.

"Lagi belajar bahasa Jawa, Maszeh."

"Aneh," gumam Rey. Ia kemudian bertanya lagi, "Dira, kan?"

Dira mengangguk. "Aku bojomu, Mas."

"Bojo bukannya suami?" tanya Rey.

"Kata google istri," jawab Dira seadanya.

"Ya Tuhan," gumam Rey sembari menghela nafas sejenak.

"Emang kamu tau dari mana kalo artinya suami?" tanya Dira.

"Nebak," jawab Rey.

"Hadeh," gumam Dira lalu memutar kedua bola matanya.

Tak lama kemudian Dira kembali membuka suara untuk memanggil Rey, "Oi!"

Rey membelalakkan kedua bola matanya. "Apa?" ucapnya seakan meminta Dira untuk mengulangi panggilannya barusan.

Dira nyengir sejenak. Kemudian ia mulai berkata, "Tadi ada yang follow instagram Dira."

"Siapa?" tanya Rey dengan cepat.

"Nanyanya biasa aja kali, gak usah ngebut gitu." ledek Dira.

"Biar kamu kesenengan," ledek Rey balik.

Dira kembali menyipitkan matanya. "Cowok, ganteng, pengusaha, royal, dan terkenal," ucapnya.

"Siapa?" tanya Rey.

"Yang follow ig aku," ucap Dira pamer.

"Yang nanya," ucap Rey kemudian.

"Yakin gak nanya?" Dira lalu menaik-turunkan kedua alisnya.

Rey mengangguk sejenak dan kembali menonton televisi.

Dira diam sembari beralih menatap televisi dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kok berhenti mijitnya?" tanya Rey sembari melirik sekilas ke arah Dira.

Tak ada respon apapun dari Dira.

Rey kemudian mengambil remote dan memindah channel-nya beberapa kali sembari memperhatikan reaksi Dira.

Rey berdeham sejenak dan kembali membuka suara, "Kamu suka nonton iklan?"

Krik.. Krik..

Lagi-lagi Dira tak menjawab pertanyaan dari Rey.

Rey menyeringai sembari menahan tawa. "Jadi yang follow ig kamu tadi siapa namanya?" tanyanya kemudian.

"Jeana," jawab Dira dengan nada dingin.

Dahi Rey mengerut setelah mendengar nama yang baru saja disebutkan oleh sang istri. "Jeana?" ulangnya.

Dira mengangguk tanpa mengatakan apapun.

"Kamu kenal?" tanya Rey lagi. Kini nadanya menjadi lebih serius.

"Kenal," jawab Dira seadanya.

"Kenalan dimana? Kok aku gak tau?"

Dira menoleh ke arah Rey dan bertanya balik, "Kenapa sekarang kamu jadi kepo? Bukannya tadi kamu gak peduli?"

"Tadi becanda doang. Masa aku beneran gak peduli sama kamu," ucap Rey.

"Emang kamu peduli sama aku?" tanya Dira lagi.

"Kalo nggak peduli, buat apa aku banyak tanya ke kamu?"

"Bisa jadi kamu cuma penasaran, kan?" tebak Dira.

Rey menghela nafas sejenak. Pria itu kemudian melebarkan kedua tangannya dihadapan Dira lalu memeluk tubuh sang istri dengan erat.

"Maaf ya kalo barusan aku bikin kamu kesel," ucap Rey dengan lembut.

Dira hanya diam sembari mengulum senyum.

"Lagian, kamu duluan yang mancing aku biar kesel," lanjut Rey.

Dira langsung menggigit bahu Rey dengan cukup keras, membuat Rey terkejut.

"Akh!" pekik Rey seraya melepaskan pelukannya dan menjauh dari Dira. Pria itu menatap Dira dengan tajam dan berkata, "Kanibal!"

Dira balik menatap Rey dengan tajam. "Udah bagus ngaku salah, malah nyalahin Dira lagi!" protesnya.

"Tapi, yang aku bilang tadi bener, kan?" ucap Rey tak mau kalah.

"Emang kamu tau niat Dira?"

"Udah kebaca niat jahat kamu," jawab Rey.

Dira menatap Rey dengan mata yang menyipit. Ia kemudian berkata, "Sok tau!"

Rey hanya dian agar perdebatan konyol antara dirinya dan Dira terhenti. Tak lama kemudian ia bertanya lagi tentang Jeana.

"Kamu kenal Jeana dari mana?" tanya Rey setelah duduk dengan jarak satu meter dari Dira.

"Di lapangan voli tadi sore," jawab Dira sembari melirik Rey dengan tajam.

"Trus, kamu mau ngasih tau apalagi tadi?" tanya Rey.

"Tadi dia dm aku, trus dia ngajak aku jalan dan belanja bareng besok."

"Kamu mau ikut sama dia?" tanya Rey dengan tatapan serius.

Dira mengangguk sejenak. Ia kemudian bertanya kepada Rey, "Kamu ngizinin, kan?"

"Emang kamu udah tau dia orangnya gimana?"

"Belum. Kenapa?" tanya Dira lagi.

"Kamu nggak takut dia gimana-gimana? Kalian, kan, baru kenalan."

Dira menggeleng. "Kayaknya dia baik. Makanya besok aku mau jalan bareng dia, biar bisa kenal lebih deket." jelasnya.

"Aku nggak ngelarang kamu pergi sama dia. Tapi, aku juga belum yakin buat ngizinin kamu pergi sama dia."

Dira mengerutkan dahinya. "Maksudnya gimana?" tanyanya dengan rasa bingung.

"Aku belum percaya sama temen baru kamu. Gimana kalo dia punya niat jahat sama kamu?"

"Gak boleh suudzon," ucap Dira.

"Kenapa kamu nggak jalan sama Vita aja? Cari yang aman aja, Sayang. Lagian kamu lagi hamil, takutnya nanti kenapa-napa."

"Jadi gak boleh?" tanya Dira memastikan.

"Kamu beneran mau pergi sama dia?" Rey belik bertanya.

Dira mengangguk.

Rey menghela nafas sejenak. Ia kemudian berkata, "Tapi kamu harus hati-hati, ya?"

Dira meletakkan telapak tangannya di pelipis untuk memberikan hormat kepada Rey. "Siap, Sayang!" ucapnya dengan tegas.

"Sayang, sayang. Ntar ngegigit lagi," sindir Rey.

Dira nyengir.

-

Keesokan harinya, Jeana menjemput Dira menggunakan mobilnya pada pukul empat sore dan membawa Dira ke tempat biasa dirinya berbelanja pakaian.

"Kamu tiap minggu belanja baju nggak?" tanya Jeana kepada Dira saat mereka berdua melangkah masuk ke toko pakaian pilihannya.

Dira menggeleng dengan tatapan canggung. "Enggak," jawabnya.

Kedua alis Jeana kini bertaut. Ia menoleh ke arah Dira sejenak seraya bertanya, "Kamu nggak suka belanja baju gitu?"

"Suka, sih. Tapi, jarang."

"Emang biasanya suami kamu nggak ngajak kamu belanja?"

Dira mengerutkan dahi sembari membatin, 'Kenapa dia kepo banget, sih?'

"Dir?" panggil Jeana, menyadarkan Dira dari pikirannya.

Dira kembali menggeleng sejenak, lalu berkata, "Pak Rey gak pernah ngajak belanja apapun, dia lebih suka nurutin kemana dan apa yang aku mau."

Satu alis Jeana naik. "Emang biasanya barang apa yang kamu mau?" tanyanya kemudian.

"Boneka," jawab Dira seadanya.

"Hah? Boneka?" ucap Jeana diakhiri kekehannya yang seakan mengejek Dira. "Kamu nggak becanda, kan?" tanyanya lagi.

"Ada yang salah?" tanya Dira dengan tatapan serius.

"Eh?" gumam Jeana sembari menghentikan tawanya. "Gapapa. Gak ada yang salah, sih. Cuma agak aneh, masa udah nikah masih suka boneka?" lanjutnya.

Dira diam sembari mengalihkan pandangannya dari Jeana. Ia pikir, inilah pertama dan terakhir kali dirinya pergi bersama cewek tersebut.

Setelah mencoba beberapa pakaian, Jeana akhirnya memilih beberapa baju yang menurutnya bagus dan pergi menuju tempat pembayaran.

Sembari melangkah, seorang pelayan toko tersebut bertanya kepada Dira, "Mbak gak mau coba baju disini?"

Dira menoleh sejenak lalu menggeleng dengan senyum tipis. "Enggak," jawabnya dengan canggung.

"Dia nggak suka belanja pakaian, Mbak. Dia lebih suka boneka," celetuk Jeana sembari menahan tawa.

Dira melirik ke arah Jeana dan menatap cewek itu dari atas hingga bawah sejenak lalu kembali mengalihkan pandangannya.

Dira paham maksud Jeana. Hal yang disampaikan cewek itu bukan candaan, melainkan celaan.

"Berapa totalnya?" tanya Jeana setelah sampai di kasir.

Setelah kasir memberitahu total belanjaannya, Jeana segera membayar.

"Abis ini kamu mau kemana lagi, Dir?" tanya Jeana setelah mereka keluar dari toko pakaian tadi.

"Mau pulang."

- to be continued -

GIMANA PART INI?

SIAP MENYAMBUT DS2 VERSI CETAK?!

SEMANGAT NABUNG BUAT IKUTAN WAR PO NOVEL DS2 NANTI! 🔥

spam komen "UP DS2" 10x disini! 👉

spam komen "NEXT" 10x disini! 👉

info lainnya silahkan cek ig :
@ rahma_niida
@ wp.kepojanganberlebihan
@ anindiraaa.maheswari
@ aaabraham.reynand

see u!

Rabu, 20 Juli 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 29.6K 28
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
614K 56K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
1.4M 6.4K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
1.1M 60.9K 54
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...