Be Mine [Kuroo Tetsurou x Rea...

By salsaanisa12345

21.9K 2.1K 278

"Bahkan aku tetap tak bisa menggapaimu walaupun sudah sedekat ini." Memiliki rumah yang bersebelahan dengan K... More

1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18 [END]
Extra 1
Extra 2

8

993 104 4
By salsaanisa12345

Layaknya ditelan banyaknya orang yang tengah ingin menyaksikan hanabi matsuri, [name] benar-benar bisa tenggelam jika tak ada tangan Kuroo yang menggandeng tangannya serta merangkul bahunya ringan.

Kuroo tiba-tiba saja menarik [name] menjauhi teman-temannya yang lain dan membawanya ke tempat ini, tepi pembatas pantai yang juga merupakan tempat favorit orang orang melihat hanabi. Selain mereka, ada banyak lagi orang orang yang juga menyaksikan hanabi dari atas sini.

[name] masih penasaran dengan alasan Kuroo menariknya ke sini. Kuroo yang seakan paham dengan tatapan kebingungan [name] lantas menyahut.

"Aku tau kau tak nyaman dengan Inori."

"A-arigatou."

"Tak apa. Sebenarnya aku juga ingin pergi dari sana." Tangan Kuroo terangkat, merapikan beberapa helai rambut [name] yang keluar dari tatanan.

[name] diam menegang. Badannya mendadak kaku kala Kuroo mendekatkan dirinya. Aroma Kuroo tercium masuk ke indra penciuman [name], menyebabkan jantung [name] benar-benar bersemangat melakukan tugasnya. Perlahan [name] mengangkat kepalanya, mencoba menatap manik serupa kucing dengan warna kuning keemasan yang juga tengah menatapnya.

Dua pasang netra berbeda warna bertubrukan, saling mengunci satu sama lain seolah enggan melepas ikatan masing-masing. Binar keduanya terlihat, di bawah langit biru malam serta sorot indah bulan yang remang-remang, kilatan indah di masing-masing netra terlihat, menyambut satu sama lain.

[name] menggigit bibir bawahnya kecil mengusir kegugupan. Mengepalkan tangannya pelan, [name] memaksa dirinya untuk mengeluarkan suara. Melontarkan sebuah kalimat yang sangat ia jaga, yang sampai sekarang masih menjadi rahasianya sendiri.

"Kuroo, dai.."

Duarr!!

"suki."

Suara letusan hanabi di depan mereka terdengar, diikuti percikan indah berbagai warna hasil letusannya. Melenyapkan semua suara bising di sekitar keduanya. [name] masih setia menatap sang surai hitam di depannya. Batinnya mengumpat kecil lantaran suara letusan hanabi menenggelamkan suara [name]. Tak apa, [name] sudah sangat senang dengan keberaniannya mengucapkan kalimat tersebut. [name] senang ia bisa mengucapkannya di depan Kuroo langsung.

"Nani? Kikoenai," ucap Kuroo berteriak, mencoba memfokuskan kembali telinganya setelah suara letusan keras hanabi terdengar memekakkan telinga.

"Un. Nandemonai." [name] menggeleng pelan sembari tersenyum lebar ke arah Kuroo sebelum mengalihkan pandangan ke depan, menatap hanabi yang masih indah menghiasi langit malam ini. Manik [e/c] nya berkilau seiring banyaknya hanabi yang meletus memenuhi langit.

Kuroo masih menatap [name] penasaran. Ia jelas melihat [name] berbicara padanya.

"Tidak, kau tadi berbicara sesuatu, bukan?" teriak Kuroo lagi. [name] menoleh ke arah Kuroo, masih dengan senyum lebar di bibirnya.

"Hanabi wa kirei na." [name] ikut berteriak sembari mencondongkan tubuhnya ke arah Kuroo. Tawa lepas [name] tercipta setelahnya, menimbulkan sebuah pertanyaan di benak Kuroo.

Kuroo tak yakin [name] memang mengatakan hal tersebut. Tapi melihat [name] yang menatap hanabi di depan mereka dengan bahagia, ia memilih mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi.

Deburan ombak kecil serta riak air di bawah, menambah biasingnya suasana. Pantulan hanabi indah di antara gelombang air laut menciptakan hamparan kebun hanabi yang memanjakan mata. [name] menikmatinya, setiap detik kebersamaan mereka saat ini ia rekam dalam ingatannya. Perasaan lega melingkupi hatinya setelah ia dengan berani menyatakan perasaannya pada Kuroo tadi.

Kendati kalimatnya tak terdengar oleh Kuroo, [name] tetap merasa lega. Mungkin tak akan ada lain kali untuk [name], hanya ini kesempatannya dan hanya saat ini keberaniannya terkumpul. Ia akan tetap menyimpannya untuk dirinya sendiri, menjadikannya sebuah rahasia yang selalu ia jaga dari awal ia memutuskan munyukai Kuroo.

***

Setelah berakhirnya pertunjukan hanabi yang memenuhi langit beberapa saat lalu, Kuroo dan [name] kini kembali berkumpul dengan yang lain sesaat setelah teriakan Lev memanggil keduanya.

"Bagaimana kencannya?" tanya Yaku menggoda dua anak adam dan hawa di depannya.

"K-kencan apa?!" Kuroo menjawab terbata. Sementara sang gadis memilih diam mengalihkan pandangan.

"Apa Kenma tidak bersama kalian?" tanya [name] setelah menyadari tak adanya Kenma di antara mereka. Sekalian mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku di belakang. Sialan, kalian justru berlari dan meninggalkanku," gerutu Kenma dengan napas yang masih tersenggal-senggal.

Si puding tengah kesal lantaran dirinya tertinggal karena semua anggota yang lain justru berlari setelah melihat keberadaan Kuroo dan [name]. Ia yang memang tak suka dengan kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik memilih mengumpati semua anggota yang lain, melampiaskan rasa kesalnya yang sedari tadi ia tahan.

"[name]-san, ayo pulang," rengek Kenma seraya menarik tangan [name].

"Tidak, Kenma tidak boleh pulang. Jarang jarang kau mau keluar seperti ini, kan?" Yaku menahan Kenma yang hendak menarik [name].

"Tapi aku lelah. Aku ingin istirahat," keluh Kenma dengan muka masam.

"Ah bagaimana kalau mampir ke rumahku saja. Rumahku dekat dari sini," usul Lev bersemangat.

"Boleh juga. Bagaimana, Kenma?" tanya Kuroo menatap Kenma. Si puding yang ditanya justru melihat ke arah [name].

"Ayo, kau jarang berkunjung ke rumah temanmu, bukan?" [name] tersenyum menjawab.

Kenma akhirnya setuju, dengan syarat ia harus dipinjami bantal oleh Lev. Lev tentu dengan senang hati melakukannya.

Tak butuh waktu lama, sekitar lima belas menit berjalan kaki, mereka sampai di rumah Lev. Rumah yang cukup besar, bercat putih abu abu serta dengan sedikit gaya Eropa. Setelah sang empu mempersilahkan masuk, mereka semua lantas mengucapkan salam satu per satu sembari melangkah masuk ke dalam.

"Wah temannya Lev ya?" tanya seorang wanita cantik dengan surai putih serta mata emerald beningnya.

"Hai'. Maaf menganggu," ucap Kuroo sopan seraya membungkuk singkat.

"Iie Iie. Terima kasih karena sudah datang. Aku kakaknya Lev, Alisa." Alisa membungkuk kecil.

"Y-yoroshiku." jawab semuanya.

Mereka semua segera duduk melingkar di dalam ruang keluarga milik Lev. Tak lupa, Kenma yang telah nyaman berbaring dengan bantal ukuran besar milik Lev bak seekor kucing yang tengah tertidur pulas setelah seharian beraktivitas.

"Kenma-san kawaii." Inuoka berpangku tangan menatap Kenma. Wajahnya berseri kala memperhatikan Kenma yang meringkuk nyaman.

"Dia seperti kucing yang sedang tidur," sambung Lev. Laki-laki bersurai abu-abu tersebut terlihat senang, sementara Fukunaga yang ada di sebelahnya mengangguk setuju.

Si puding yang jadi topik perbincangan tak menggubris. Ia memilih menempatkan tubuhnya senyaman mungkin seraya meringkuk menyamping, menutupi wajahnya dengan tangan kanannya.

"Kenma benar-benar lemah jika soal kekuatan fisik terlebih lari." Yaku menatap sekilas Kenma sebelum beralih menatap semuanya.

"Dia harus benar-benar membiasakan diri karena sebentar lagi camp pelatihan musim panas akan di mulai," jawab Kai yang berada di sebelah Yaku.

"Astaga, aku lupa memberi tau kan nya." Kuroo menepuk pelan dahinya.

"Memberi tau apa, Kuroo-san?" tanya Yamamoto.

"Minggu ke dua bulan delapan nanti akan ada camp pelatihan seperti tahun-tahun sebelumnya," jawab Kuroo.

"Camp pelatihan?" Nada bertanya Shibayama terdengar.

"Itu adalah kegiatan setiap musim panas yang diikuti sekolah di bawah Grup Akademi Fukutodani yang berada di daerah Kanto," jelas Kuroo.

"Ku dengar tahun ini Nekomata sensei mengundang sekolah dari luar prefektur," kata Yaku.

"Iya. Nekomata sensei mengundang SMA Karasuno dari Miyagi karena pelatih mereka adalah cucu dari rival Nekomata sensei dahulu," sambung Kai.

"Camp pelatihan akan berlangsung selama seminggu. Jadi kalian harus menyiapkan kebutuhan kalian selama seminggu tersebut." Kuroo mengarahkan atensinya ke semuanya. Anggukan dari semuanya menjadi jawaban.

"Apakah ada jatah makannya?" tanya Inuoka sembari bersila menghadap Kuroo. Terlihat imut dengan kepala yang di condongkan ke arah sang captain dengan tangan yang berada di tengah-tengah kakinya, menahan berat tubuhnya seraya bergoyang kecil ke kanan dan ke kiri.

"Tentu saja. Para manajer dari masing-masing sekolah yang akan mengurusnya," jawab sang captain seraya terkekeh kecil. Tak habis pikir dengan pertanyaan unik kouhai nya.

"Wah berarti [surname]-san juga akan ikut, bukan?" seru Yamamoto.

"Eh, atashi?"

"Benar. [surname]-senpai harus ikut." Mata Lev berbinar semangat.

Sang gadis yang masih bingung lantas menoleh ke arah Kuroo yang ada di sebelahnya. Si laki-laki yang ditatap mengangguk, meyakinkan kebingungan sang gadis.

"Ikutlah. Lagi pula saat itu orang tuamu harus kembali menjaga nenekmu, kau akan sendiri di rumah." Kedua netra Kuroo menatap [name] hangat.

"B-baiklah. Aku akan ikut," jawab final sang gadis. Seruan senang semuanya terdengar setelahnya.

[name] ikut tersenyum melihat semuanya. Pandangannya ia arahkan kepada Yamamoto yang berebut cemilan dengan Lev. Di samping mereka terdapat Inuoka yang tengah bercerita asik dengan Shibayama yang setia mendengarkan si surai coklat. Yaku dan Kai juga nampak serius membahas rencana camp pelatihan nanti. Sementara Fukunaga memilih memainkan rambut Kenma yang tengah tertidur, ia dengan santainya mengkepang surai serupa puding tersebut dan sang empu yang tertidur justru tak merasa terganggu.

Lagi, [name] merasa beruntung. Ia benar-benar berterima kasih kepada Kami-sama karena telah dipertemukan dengan mereka semua. Dulu, ia akan tetap berada di rumah tak peduli seramai apapun keadaan di luar. Namun sekarang ia bisa merasakan rasanya keluar, melihat festival, serta berbincang santai dengan teman. Bolehkah [name] sebut semua ini keberuntungan?

Semua yang [name] dapat saat ini benar-benar tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia tak pernah berharap lebih jika ia akan memiliki seorang teman saat tahun terakhirnya ia bersekolah di sekolah menengah. [name] sudah cukup dengan kehidupan sekolah yang selama ini ia lewati, tapi sekarang ia diberikan kejutan oleh Kami-sama.

"Aku ingin mengatakannya dari tadi." Kalimat Kuroo terucap setelah melihat [name] yang tersenyum melihat semuanya.

[name] yang merasa diajak bicara menoleh. Mengalihkan pandangannya ke arah sang surai hitam di sebelahnya. Menunggu kelanjutan kalimat lawan bicara, [name] bergumam penasaran.

"Kau cantik hari ini," lanjut Kuroo ringan.

Ribuan kupu-kupu sontak terasa memenuhi perut [name], memberi sensasi menggelitik sekaligus senang. Daun telinganya yang awalnya normal, kini berangsur memerah, menandakan sang empu tengah malu dibuatnya. Pupil  mata milik netra [e/c] [name] ikut membesar.

[name] masih diam dengan semua keterkejutannya. Mematung di depan sang captain Nekoma yang tak merasa melakukan apapun.

"Wajahmu merah, apakah udaranya terasa panas?" tanya Kuroo setelah menyadari perubahan warna pada daun telinga serta pipi lawan bicaranya.

"A-aku tak apa." Tangan [name] menutupi wajahnya. Mencegah agar Kuroo tak semakin melihat rona merah yang kini semakin menjadi.

'Astaga. Kami-sama, kau benar-benar kejam. Setidaknya jika ingin memberi kejutan jangan terlalu tiba-tiba,' maki [name] dalan hati.

Sungguh sebuah kejutan yang terlalu mengejutkan. Hari ini [name] mendapat banyak sekali hadiah dari Kami-sama. Dimulai dari ia yang akhirnya keluar rumah dan melihat festival dan diakhiri dengan ucapan singkat pemuda yang selama ini ia sukai.

"Wah wah, lihatlah Captain kita sedang mencoba mencari ibu negara," goda Yaku yang tak sengaja mencuri dengar kalimat Kuroo.

[name] semakin menunduk menyembunyikan wajahnya. Ia tak bisa menahan wajahnya untuk tidak memerah. Sementara Kuroo segera membantah godaan-godaan dari teman satu timnya yang lain.








Tbc

Hai hai!!

Satu lagi chapter tanpa Inori.

Sebenarnya chapter ini chapter dadakan, karena seharusnya bagian pas [name] ngomong suka itu jadi bagian penutup di chapter sebelumnya. Tapi karena udah kepanjangan jadi aku pindah dan jadiin satu chapter lagi.

Cerita yang setelah lihat kembang api itu bener bener dadakan, dadi sekiranya aneh atau apa mohon maklum ya.

Oke gitu aja.

Continue Reading

You'll Also Like

55.5K 6.1K 52
____________________________________ "Jawab, Sanemi-san. Apakah kekuatan ini adalah berkah, ataukah sebuah kutukan?" ________________________________...
44.4K 6.2K 15
[ Complete ✅ ] Hanya sebuah kisah kasih bagaimana kehidupan [Name] dengan suaminya Akagami Shanks. Shanks x Reader Publish : 17 Desember 2022 End : 1...
35.2K 4.2K 43
𓍼𝑴𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒄𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑭𝒖𝒌𝒖𝒓𝒐𝒅𝒂𝒏𝒊?ˎˊ #1akaashikeiji #1akaashi #1keiji #1akaashixreader #1setter #...
471K 5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...