The Villainess (End)

By evastaywithyou

13.9M 1.8M 155K

[ π™‹π™šπ™§π™žπ™£π™œπ™–π™©π™–π™£! π˜Ύπ™šπ™§π™žπ™©π™– π™¨π™šπ™¨π™–π™©! ] . Amanda Eudora adalah gadis yang di cintai oleh Pangeran... More

Sinopsis
Bag 1
Bag 2
Bag 3
Bag 4
Bag 5
Bag 6
Bag 7
Bag 8
Bag 9
Bag 10
Bag 11
Bag 12
Bag 13
Bag 14
Bag 15
Cast
Bag 16
Bag 17
Bag 18
Bag 19
Bag 20
Bag 21
Bag 22
Bag 23
Bag 24
Bag 25
Bag 26
Bag 27
Bag 28
Bag 29
Bag 30
Bag 31
Bag 32
Bag 33
Bag 34
Bag 35
Bag 36
Bag 37
Bag 38
Bag 39
Bag 40
Bag 41
Bag 42
Bag 43
Bag 44
Bag 45
Bag 46
Bag 47
Bag 48
Bag 49
Bag 50
Bag 51
Bag 52
Bag 53
Bag 54
Bag 55
Bag 56
Bag 57
Bag 58
Bag 59
Bag 60
Bag 62
Bag 63
Bag 64
Bag 65
Bag 66
Bag 67 (END)
'Boy from Nowhere'
Extra part

Bag 61

111K 14.9K 1.2K
By evastaywithyou

Selamat membaca 🙇

¥¥¥¥¥

BRUG

"Sesuai permintaan mu." Seorang laki-laki baru saja meletakan begitu saja sekarung mangga di bawah kaki Hera.

Mata Hera langsung berbinar-binar. Tangannya bergerak, mengambil salah satu mangga tersebut. Menggosok-gosokanya sebentar di permukaan pakaiannya. Merasa sudah bersih, ia pun menggigitnya santai.

"Terimakasih, tuan anonymous." Hera tersenyum senang.

Laki-laki tersebut tidak menjawabnya sepatah katapun. Ia memilih berbalik dan melangkah keluar.

"Kau pasti terpaksa menculikku kan?" Pertanyaan itu membuat langkah laki-laki tersebut terhenti.

"Aku tahu. Kau adik perempuan yang menuangkan racun padaku hingga aku harus berpura-pura mati saat itu. Ternyata kalian lepas dari penjara suamiku." Hera manggut-manggut, sembari asik menggigit mangga di tangannya.

Laki-laki tersebut membalikkan tubuhnya. Tersungging senyum miring di balik topengnya. Langkahnya pun kini berubah. Berjalan menuju tumpukan jerami, tepat dimana Hera tengah duduk menikmati mangga nya.

"Akhirnya kau mengenaliku juga." Ia melepaskan topeng yang melekat di wajahnya.

"Kadang kesetiaan juga bisa menghancurkan seseorang." Ujar Hera.

"Apa maksudmu sebenarnya?" Satu alis laki-laki di depannya terangkat.

Hera mendongakkan kepalanya. "Kau masih muda, masa depanmu panjang. Tapi kenapa kau mengikuti iblis yang ada di belakangmu?"

"Kau bahkan bisa bergabung dengan para ksatria kerajaan dengan kemampuanmu. Namun lucu sekali, kau malah berbelok mengikuti wanita peot itu." Cibirnya.

Laki-laki itu terlihat diam. Hera seketika tertawa renyah. Berdiri, menepuk-nepuk bahunya. 

"Jadilah orang baik. Kau pasti akan mendapatkan hal-hal yang baik juga, Lucas." Hera tersenyum manis. 

Lucas mengenyahkan tangan Hera dari bahunya kasar. "Kau tidak akan mengerti apa yang terjadi padaku. Jadi jangan mengatakan hal-hal tidak berguna itu untukku!"

Hera melipat tangannya ke depan dada. "Baiklah, aku akan diam. Tapi apakah kau tidak mau tau kebenaran yang tersembunyi selama ini tentang keluargamu?"

Lucas sangat sensitif jika menyangkut tentang keluarganya. Hera tau itu ketika menyelidiki latar belakangnya bersama Damian sesaat sebelum penangkapannya.

"Kau sedang bermain-main denganku?" Geramnya. Terlihat sekali dia menahan kepalan tangannya. Yang mungkin siap melayang kapan saja.

"Apa aku terlihat mempermainkan mu?" Kali ini Hera memperlihatkan wajah serius, dengan menatap lawan bicaranya begitu tenang.

"Dengar."

"Kebenarannya adalah--" Hera mendekatkan bibirnya ke depan telinga Lucas, berbisik di sana lirih. "Raja dan Amanda lah yang membantai habis keluargamu."

Lucas terdiam. Hera tersenyum tipis. Menjauhkan dirinya, dengan duduk di atas jerami kering. Kembali  menikmati mangga mudanya yang sangat menggiurkan.

Lucas menggeleng. Berpikir mungkin saja Hera berkata bohong dan mencoba mempermainkannya. Agar dia bisa bebas darinya.

"Aku tidak akan mempercayaimu. Karena mereka lah yang selama ini melindungiku dan kakakku." Ucap Lucas akhirnya. Terdengar sangat tegas.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Setidaknya sebelum aku mati, aku melakukan kebaikan dengan memberitahumu kebenaran itu." balas Hera santai.

___________

Di tempat lain, Silas dan Damian tengah berjalan menyelusuri sebuah hutan terlarang. Tempat para penjahat dan perampok di Eartland berkumpul.

Hutannya yang cukup lebat membuat mereka dapat dengan mudah bersembunyi dari kejaran para pengawal.

Info ini Silas dapatkan dari seorang mata-matanya yang sudah lama ia tempatkan di Eartland.

"Sepertinya itu benar, tuan. Nona Hera di sembunyikan dalam hutan ini." Ucap Damian. Mengamati jejak kereta kuda dan beberapa sepatu yang terlihat masih baru.

"Perintahkan kstaria kita untuk menyelusuri hutan ini!" Perintah Silas, Damian mengangguk.

"Baik tuan." Jawab Damian. membungkukan tubuhnya sebentar, sebelum akhirnya berbalik dan pergi memerintahkan para ksatria Seatland yang sudah berkumpul, tidak jauh di belakangnya.

Silas memilih lebih dulu bergerak. Menaiki kudanya, lalu memacunya cepat mengikuti jejak kereta kuda tersebut. Berharap jejak itu mengantarnya menemukan Hera.

"Bertahanlah sebentar, sayang." Desisnya pelan.

Sedangkan jauh di belakang Silas, seorang Jake tengah bersembunyi di balik pohon. Menunggu rombongan kstaria bergerak. Lalu ia akan mengikuti mereka secara diam-diam dari belakang.

"Aku juga harus ikut menyelamatkan suhu." Ucap Jake penuh tekad kuat, mengepalkan tangannya ke atas.

"Huaa Suhu. Tunggu aku!"

_____________

Malam ini, senyuman Hera tampak terlihat bahagia. Itu karena Lucas dan satu temannya baru saja membawakanya makan malam yang begitu lezat. Yaitu tiga potong daging sapi panggang yang baru saja di angkat dari perapian.

"Makanlah." Ucap Lucas, melipat tangannya ke depan dada.

Hera tentu saja mengangguk-angguk. Mengiris daging tersebut menjadi potongan kecil. Bersiap memasukanya ke dalam mulut. Namun terhenti, karena dia baru saja menyadari sesuatu.

"Apa kalian memberikan racun ke dalam daging ini?" Hera menatap bergantian Lucas dan temanya.

"Benar. Dan racun itu akan langsung membunuhmu." Jawab teman Lucas datar.

Hera melotot, melemparkan kembali daging tersebut ke tempatnya. Tampak Lucas menggeleng-geleng. Lalu mengambil daging milik Hera dan melahapnya santai.

"Lihatlah, apa aku mati?" Tanya Lucas mengangkat satu alisnya. Perlu di ketahui, sekarang Lucas tidak mengenakan topengnya.

"Kau harus menakut-nakuti nya Lucas, apa yang kau lakukan? gertak dia agar mati perlahan-lahan!" Bisik temannya. Merasa kesal pada Lucas karena terlalu baik pada Hera.

Hera melotot. "Aku dengar, kampret!"

Teman Lucas terlihat kaget. Tangannya terangkat menunjuk wajah Hera. "Kau---"

"Apaa?!" tantang Hera mengangkat dagunya.

"Diam." Titah Lucas, dengan wajah datar.

"Dia yang mulai!" Sahut Hera keras.

"Kau yang mulai, bodoh!"

BRAK

Hera menggebrak meja di depannya kuat. Tatapannya penuh aura permusuhan pada teman Lucas. Ia memang dari tadi selalu mencari gara-gara dengannya.

"Aku selalu rangking sepuluh di kelas! Dan aku tidak bodoh. Kaulah yang goblok!" Teriak Hera.

"Aku memang goblok. Terimakasih bodoh!" Balas teman Lucas tidak mau kalah.

"DIAM." Marah Lucas. Baiklah, jujur saja sekarang ia sangat lelah mendengar dua orang di sampingnya adu mulut.

"TIDAK AKAN!" Jawab Hera dan teman Lucas bersamaan.

Lucas menarik napasnya dalam, dan berucap keras. "Terserah kalian!"

Lucas yang kesal, lantas membawa kakinya keluar dari ruangan. Meninggalkan dua manusia yang masih terdengar adu mulut.

Tapi langkahnya harus terhenti, karena seseorang tiba-tiba berdiri, menghadangnya di tengah jalan. Lucas mengangkat satu alisnya.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Ikut aku!" Ucap temannya, berjalan membawa Lucas menuju area belakang kastil.

"Dengar. Pagi buta besok, bawalah Hera menuju jurang kegelapan di selatan. Bunuh dia sebelum ulang tahun Argus di mulai. Lalu buang tubuhnya ke dalam jurang itu. Untuk menghilangkan seluruh bukti yang ada." Jelas temannya dengan nada tenang.

"Bukankah kita akan membunuhnya setelah ulang tahun itu?" Tanya Lucas memastikan.

"Pasukan Silas tengah bergerak kemari. Jadi kita harus cepat-cepat melenyapkannya." Jelas temannya.

Lucas yang mendengar itu terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya pelan.

Karena jauh dalam lubuk hatinya, ia masih sedikit ragu. Mengingat ucapan Hera siang tadi, yang mengatakan jika dalang pembunuhan keluarganya adalah Raja dan Amanda.

"Aku berharap, kau bisa melakukannya dengan benar. Ingat Lucas, setelah kita membunuh dia, pasukan kita akan di angkat menggantikan ksatria kerajaan." Tegas teman Lucas dengan nada bangga. 

Lucas mengangguk lagi sebagai jawaban.

"Aku percaya padamu."

Temannya menepuk bahu Lucas, sebelum akhirnya pergi dan meninggalkannya sendiri dalam keheningan malam.

"Aku harus mencari tahunya sekarang." Gumamnya. Melenggang pergi entah kemana.

__________

Tengah malam yang mencekam ini. Seorang perempuan berjubah hitam, tampak berjalan tenang bersama dua pengawalnya menuju sebuah rumah. Yang letaknya berada di ujung jalan. Dekat dengan perbatasan antara Seatland dan Eartland.

"Letakan semua jerami itu ke sekeliling rumah!" Titahnya. Dua pengawalnya pun mengangguk. Mereka mengambil jerami yang telah di persiapkan sebelumnya. Meletakkannya ke setiap sudut rumah, hingga tertutup rapat.

Melihat rumah di depannya telah tertutup jerami, perempuan itu kini melangkah mendekat. Tangannya yang lentik, mengambil korek api di dalam sakunya. Menyalahkannya, dan melemparkannya begitu saja di atas tumpukan jerami itu.

"Maaf anakku, ini semua juga demi kebaikanmu." Sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyum penuh kepuasan.

"Berbaktilah pada ibumu. Lalu kita akan bertemu di surga nanti." Lanjutnya tanpa merasa bersalah.

Api di depannya kian berkobar besar. Ia tersenyum kemenangan. Hatinya ikut menjerit puas. Akhirnya semua beban dalam hidupnya menghilang dengan mudah.

"Terimakasih untukmu juga Vivian. Telah menjaga anak kesayanganku dengan baik."

______________

Terimakasih semuanya sampai bertemu di part selanjutnya 🙇

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

97K 7.5K 25
Saat selesai memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibua...
3K 416 8
Ini hanyalah cerita Klasik. Tentang seorang Pangeran Bawah Laut yang sedang menikmati hidup. Banyak ranjau menimpa di tengah mimpi yang dijalani. M...
Saudara By -

Fanfiction

4.7K 732 5
Shaki tidak tau jika mempunyai adik itu akan sangat menyebalkan.
69.8K 6.9K 76
#1 Tzukook (13-7-2019) #1 bangtwice (25-7-2019) Masih ingat kan kebencian Tzuyu yang malah membawanya pada kebenaran yang begitu mengejutkan untuknya...