NYX INCARNATE || [TERBIT]

By Gladis-3004

4.9M 750K 68.9K

📌[SUDAH TERBIT di penerbit galaxy] (Ganti judul dari Reincarnation Nyx: Goddes of Night jadi Nyx Incarnate)... More

[Prolog]
[Chap One]
[Chap Two]
[Chap Three]
[Chap Four]
[Chap Five]
[Chap Six]
[Chap Seven]
[Chap Eight]
[Chap Nine]
[Chap Ten]
[Chap Eleven]
[Chap Thirteen]
[Chap Fourteen]
[Chap Fifteen]
[Chap Sixteen]
[Chap Seventeen]
[Chap Eighteen]
[Chap Nineteen]
[Chap Twenty]
[Chap Twenty One]
[Chap Twenty Two]
[Chap Twenty Three]
[Chap Twenty Four]
[Chap Twenty Five]
[Chap Twenty Six]
[Chap Twenty Seven]
[Chap Twenty Eight]
[Chap Twenty Nine]
[Chap Thirty]
[Chap Thirty One]
[Chap Thirty Two]
[Chap Thirty Three]
[Chap Thirty Four]
[Chap Thirty Five]
[Chap Thirty Six]
[Chap Thirty Seven]
[Chap Thirty Eight]
[Chap Thirty Nine]
[Chap Forty]
[Cast 1 RN:GON Yang belum kalian ketahui]
[Chap Forty One]
[Chap Forty Two]
[Chap Forty Three]
[Chap Forty Four]
[Chap Forty Five]
[Chap Forty Six]
[Chap Forty Seven]
[Chap Forty Eight]
[Chap Forty Nine]
[Chap Fifty]
[Chap Fifty One]
[Chap Fifty Two]
[Chap Fifty Three]
[Chap Fifty Four]
[Chap Fifty Five-Ending]
⚠️Info Penting-Extrachapter⚠️
📍CERITA BARU
⚠️INFO TERBIT⚠️
⚠️VOTE COVER NYX⚠️
⚠️PO NOVEL NYX⚠️
⚠️OPEN PO DARI 05-19 APRIL 2023⚠️
⚠️HARI TERAKHIR PO NOVEL NYX⚠️
❗️INFO NOVEL NYX❗️

[Chap Twelve]

105K 16.5K 786
By Gladis-3004

-Sebelum baca, wajib Vote dulu-


TARGET! Tembus 400 VOTE AING BAKAL UP LAGI!!

-o0o-

Tok tok tok

Semua perhatian tertuju pada Profesor Gery yang mengetuk pintu kelas E. Profesor Leksi yang sedang mengajar di kelas itu tersenyum tipis lalu mempersilahkan Profesor Gery untuk masuk.

Profesor Gery masuk kedalam kelas lalu tatapannya langsung tertuju pada Sathera.

Sathera yang ditatap memicing curiga.

"Saya disini hanya ingin menyampaikan titah Penyihir Agung bahwa teman kalian bernama Sathera Nyx Sandrya akan dipindahkan ke kelas A." Ujar Profesor Gery.

Semua mata tertuju pada Sathera yang melotot tak terima. Dia menunjuk dirinya sendiri yang diangguki oleh Profesor Gery.

"Kenapa Sathera dipindahkan, Profesor?" Celetuk Athenia tak terima. Dia tidak mau berpisah kelas dari Sathera, temannya.

Profesor Gery tersenyum.
"Kalau soal itu, Nona Athenia bisa menanyakannya pada Penyihir Agung." Jawab Profesor itu.

Sathera menggeleng cepat.
"Aku tidak mau." Tolaknya tak setuju. Dia sudah nyaman disini.

"Ini pernyataan, Nona. Mutlak." Ucap Profesor Gery.

Sathera terdiam sesaat, lalu matanya melirik kearah Athenia yang lesu. Senyum licik terbit dibibir tipis Sathera. Dia menatap Profesor Gery dengan dagu terangkat.

"Aku akan pindah, tapi dengan satu syarat." Ujar Sathera dengan senyum liciknya.

Profesor Gery menatap Sathera penuh selidik dan tak lama kemudian dia mengangguk. "Baiklah, katakan!" Ujar Profesor Gery.

Dengan masih tersenyum licik Sathera menunjuk Athenia dengan jari telunjuknya. "Aku akan pindah, tapi dengan syarat Athenia harus ikut pindah denganku." Ujar Sathera.

Athenia yang mendengarnya berbinar, dia mengangkat jempolnya. "Terbaik!"

"Tidak bisa."

"Kalau begitu, aku juga tidak mau."

Profesor Gery mendesah pelan, dia memejamkan mata untuk melakukan telepati pada Penyihir Agung dan tak lama Profesor itu membuka matanya. "Baiklah, terserah kau saja." Ujar Profesor Gery dengan wajah datarnya.

Sathera dan Athenia bertos ria sambil tertawa kecil. Kedua gadis itu menyusun buku mereka dan berjalan mengikuti Profesor Gery yang memandu didepan.

Sebelum benar-benar keluar dari dalam kelas, Athenia melambai-lambaikan tangannya pada murid kelas E.

"Sampai jumpa diperjuangan selanjutnya, teman-temanku."

Murid kelas E mendengus mendengarnya, mereka sedikit sedih karna tidak ada lagi perusuh dikelas mereka. Ingat, sedikit! selebihnya bersyukur.

-o0o-

Sathera dan Athenia menatap datar murid-murid kelas A yang menatap mereka rendah. Sekarang mereka sedang berada didepan kelas, berniat memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Athenia dan ini teman saya, Sathera. Kami murid pindahan dari kelas E." Ujar Athenia.

"Kenapa kalian bisa dipindahkan? Bayar berapa?" Tanya salah satu murid perempuan di kelas A.

"Ekhem Lalita, jaga sopan santunmu." Peringat Profesor Peter yang tadinya sedang bertugas mengajar kelas A, sedangkan Profesor Gery sudah pamit undur diri karna masih ada tugas lain.

Lalita mendengus lirih mendengarnya. Sathera menatap gadis itu tajam. Apa katanya? bayar?

"Baiklah, kalian berdua silahkan mengambil tempat duduk yang kosong." Ujar Profesor Peter dan keduanya mengangguk. Kebetulan bangku kosong berada paling belakang dan itu adalah tempat kesukaan keduanya.

Profesor Peter berdehem sejenak, lalu menatap seluruh murid kelas A. "Ada yang ingin saya sampaikan pada kalian semua." Ucap Profesor Peter.

Semua murid membuka telinga mereka lebar-lebar menunggu kelanjutan perkataan Profesor Peter.

Profesor Peter kembali berdehem.
"Setiap bulan, Akademi akan mengadakan perburuan untuk memperingati hari i dynami tis theas tis nychtas yang artinya kekuatan dari sang dewi Nyx. Dan perburuan itu akan dimulai pada malam hari." Jelas Profesor peter.

Salah satu murid kelas A mengangkat tangannya.
"Profesor, boleh bertanya?" Ucapnya.

Profesor Peter mengangguk mempersilahkan.

"Sampai berapa hari perburuan itu akan selesai? Dan apa yang akan diburu?" Tanya murid laki-laki bernama Yordan.

Peofesor tersenyum mendengarnya.
"Perburuan akan selesai sampai kalian mendapatkan hasil buru yang ditentukan, dan tentu saja itu tidaklah mudah." Jawab Peofesor Peter.

"Apa yang kalian buru, itu akan disampaikan di Aula saat semua murid berkumpul nanti." Imbuh Profesor Peter.

Athenia mengagacungkan tangannya yang membuat semua tatapan murid tertuju padanya termasuk pada Sathera yang sudah tertidur dimejanya. Athenia meringis melihatnya, dia menyenggol lengan Sathera berniat membangunkan temannya itu, tapi yang namanya kebo mau bagaimana lagi?

Profesor Peter menghela nafas lelah dibuatnya, baru pindah sudah buat ulah.

Sedangkan murid-murid lain memandang sinis Sathera, ada juga yang melongo tak percaya.

"Baiklah, kamu mau bertanya apa, Nona Athenia?" Tanya Profesor Peter.

Athenia berdehem sesaat.
"Apakah hanya murid junior yang ikut berburu, profesor?" Tanya Athenia.

Profesor menggeleng pelan.
"Tidak. Senior kalian juga akan ikut sebagai pemandu untuk para junior seperti kalian." Jawab Profesor Peter.

Semua murid kelas A bersorak gembira mendengarnya, termasuk Athenia.

Sathera? dia tidak peduli, yang penting turu dulu besti.

"Oh iya, setelah pelajaran berakhir semua murid akan berkumpul di Aula. Jadi kalian tentu mengerti'kan maksud saya?" Ucap Profesor Peter yang diangguki semua murid.

Mata Peofesor Peter terhenti pada Sathera yang masih tertidur lelap tanpa terganggu sorakan setiap murid.

Senyum tipis terbit dibibir tebalnya.
"Istirahatlah sepuasmu Sathera dan isi tenagamu, sampai dimana hari esok akan membuatmu lelah nantinya."

-o0o-

Sathera membuka kedua matanya, dia menggaruk rambutnya dengan dahi yang mengerut bingung saat melihat kesekelilingnya.

"Ada dimana aku?"

Mata Sathera bergerak kesana-kemari. Matanya terhenti pada sebuah gerbang besar dedepannya.

Sathera berdiri dari duduknya dan memberanikan diri untuk berjalan mendekat kearah gerbang besar yang tertutup rapat itu.

Langkah Sathera terhenti saat pintu gerbang itu terbuka lebar seperti menyambut kedatangan gadis itu dan saat gerbang itu terbuka suara jeritan dan tangisan terdengar dikedua telinga Sathera.

Gadis itu memejamkan mata mendengar jeritan dan tangisan pilu yang sangat menyayat hati.

Sathera dengan perlahan membuka kedua matanya dan pemandangan yang disuguhkan padanya adalah sebuah lautan api dimana disana juga terdapat banyak makhluk-makhluk aneh dan ada juga seperti manusia yang dirantai lalu dibakar ke dalam lautan api itu.

Jika Sathera amati, ini seperti dunia bawah atau didunianya dulu bisa disebut sebagai Neraka.

"Tebakanmu benar, Dewiku."

Sathera terlonjak kaget saat mendengar suara asing yang sangat dekat dengannya. Dia melihat ke sumber suara itu dan tak jauh dari samping kanannya terdapat makhluk bertubuh besar dan mengerikan yang menatapnya senang.

"Siapa kau?" Gumam Sathera tanpa rasa takut.

Makhluk bertubuh besar dan mengerikan itu tersenyum mendengarnya.

"Nama saya Kampe, Dewiku." Jawab Makhluk mengerikan itu.

Lalu dia membungkuk hormat dan bergaya seperti mempersilahkan Sathera untuk masuk.

"Dan selamat datang kembali, Dewiku. Di rumah kita. Tartarus, lubang penderitaan."

Bersambung....

-o0o-

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA TEMAN-TEMAN 🤗

Sebenarnya Votenya blm tembus tapi tanganku gatal mau update😭

AYO CAPAI TARGET VOTE!!

Jangan malas-malas VOTE-nya, gampang kok tinggal pencet 🌟 :(

Kalau ga tembus up sih, cuman lama:)

[UP TERGANTUNG READERS! SEE YOUU... 👋🏻👋🏻]

Continue Reading

You'll Also Like

1.5K 207 15
"Laut itu memang cantik. tapi kamu tidak tahu apa yang ada didalamnya." Ashèna Amarda, seorang gadis cantik yang dilahirkan dari bangsa laut, anak da...
2.3M 320K 45
[SEGERA TERBIT] Sejarah mencatat Elizabeth Bathory adalah penjahat, dan sikopat wanita terkejam di dunia pada jamannya. Siapa yang tau bahwa Elizabet...
2.7K 136 6
Tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam hutan belakang sekolah. Peraturannya sudah jelas: TIDAK ADA YANG BOLEH MASUK KE DALAM HUTAN! Aturan itu dib...
177K 9.3K 51
"Semur Toge, Semur Tempe! Eh cumi luh-luh!!!! PADA LAGI NGAPAIN DI BELAKANG GUE?????" Ucap Arni galak, pasalnya di belakangnnya kini terdapat empat o...