Beauty and The Poor

By namecodes

1.4K 224 36

"Gimana kalo lo training gue jadi orang susah?" Kesya menuangkan idenya yang absurd. "Sinting, lo?" Elno seor... More

Beauty ♛ The Poor
Bab 01 ♛ Elno
Bab 02 ♛ The Crown Princess
Bab 03 ♛ Talk About You
Bab 04 ♛ The Best
Bab 05 ♛ Closer
Bab 06 ♛ Changing Our Lives
Bab 07 ♛ The Other Side Of You
Bab 08 ♛ She's Like You
Bab 09 ♛ Start
Bab 10 ♛ Revan
Bab 11 ♛ Morning, My Sunshine
Bab 13 ♛ Puppy Love
Bab 14 ♛ Work Hard
Bab 15 ♛ Eye's Cant Lie
Bab 16 ♛ Talk To Me
Bab 17 ♛ Love, Make You....

Bab 12 ♛ Elno Sarega?

49 11 0
By namecodes

Gak dipikir, kepikiran. Dipikirin juga gak guna. – Beauty and the Poor




Mentari terbahak ketika menonton aksi Kesya yang memonyongkan bibir meniru kata demi kata yang keluar dari mulut mantan sahabat-sahabatnya.

“Ih, kayak ikan lohan,” ejek Mentari.

“Bukan mirip gue, tapi mereka,” balas Kesya sedikit keras. Baru juga sekali dikirim hadiah sama pihak Dioor gayanya udah seluas angkasa. Mereka gak ingat sama kadonya dulu, kali ya. Akan ada beberapa barang dari merk ternama untuk Miss Kesya Princessa.

“Emang dapat kado dari high brand berarti banget, ya, buat orang kaya?” tanya Mentari.

Kesya mengangguk, kemudian menggeleng, tidak yakin dengan jawabannya nanti. “Gak semua orang yang beli barang dari brand gede kek Dioor, Kendi, atau lainnya bakalan dapat kado. Lo harus habisin puluhan milyar dulu buat sekali belanja, dan lo harus berturut-turut belinya.”

Mentari ingin menangis rasanya, membayangkan uang bermilyaran itu hanya untuk membeli satu buah tas rasanya, ah…menyakitkan. Kalau dibelikan es dawet pasti dia udah bisa renang pakek dawet itu.

“Selamat pagi anak-anak, silahkan buka latihan soal tentang Hukum Kekekalan Energi. Yang tidak membawa buku, silahkan pinjam ke perpustakaan.”

Dilain tempat Reyn dan Elno diam saja melihat Revan mengganggu Puput, niat Elno tadi adalah menolong gadis itu, akan tetapi ia ditahan Reyn. Karena cowok itu bilang, ingin melihat perlawanan Puput.

“Baru juga gue yang ambil bando punya lo, bukan temen-temen gue yang jauh lebih sadis,” terang Revan sambil memainkan bando kain milik Puput.

“T-tapi, kalian sama aja,” cicit Puput.

Revan menggeleng. “Kalo temen-temen gue, mereka pasti bakal buang benda dekil ini ke tempat sampah.”

Reyn kemudian mendekati Puput, ia mengalungkan bando tersebut ke leher gadis itu.

“Lo, mau a-apa?” Puput panik. Ikatan itu makin terasa di lehernya.

“Kalo gue sendirian yang disuruh bully orang. Gue gak akan segan-segan mainin orang itu kayak kelinci percobaan,” bisik Revan. Bibirnya menyeringai lebar menyeramkan saat tahu Reyn dan Elno memperhatikan dari jauh, setelah itu tangannya meremas pundak Puput yang gemetar ketakutan.

“Jangan,” pinta Puput seraya menahan tangan Revan.

“Pfft…gue cuman bercanda, Bego. Ah, serius banget lo.” Revan terkekeh puas. Ia menyelentik dahi Puput hingga gadis ini mengaduh sakit sambil mengusap dahi.

Reyn datang dan menjauhkan tangan Revan yang masih bertengger di bahu Puput, anak orang gemetar ketakutan malah ketawa kayak orang gila.

“Lain kali tampar aja, Put,” saran Reyn.

“Woah, santai….” Revan menepuk punggug Reyn. “Suka lo sama ini cewek?”

Reyn bersungut, memangnya kalau mau menolong harus suka dulu sama korbannya dulu?

Sementara itu, tangan Elno menarik Puput agar berdiri di sampingnya.

“Berhenti ganggu murid beasiswa.”

“Yang penting gue gak ngusik lo, ‘kan? Jadi jangan ikut campur sama kesenangan orang,” jawab Revan menarik kembali Puput dalam cengkramannya.

Reyn menoyor kepala Revan, “gue punya aib lo waktu bocah dulu, ye! Jangan aneh-aneh sekarang.”

Gantian Reyn yang menarik Puput agar pergi dari tempat ini.

Elno dan Revan cengo ditinggal berdua, mana status mereka adalah rival. Keduanya akhirnya ikut pergi sambil melengos enggan menatap satu sama lain.

•♛•

Kesya jengkel, kali ini dia harus melihat ada gadis lain selain dia dan Mentari ketika makan siang bersama Elno dan Reyn.

“Tumben lo ke kantin, Put?” tanya Mentari.

“Em, gue diajak Reyn.”

Kesya terkejut, Reyn? Sepupunya? Tidak biasanya dia mengajak seseorang yang tidak akrab untuk makan bersama. Yasudahlah, sekarang dia beralih menatap Elno yang memakan bekal dari rumah, ayam kecap tadi pagi. Apa dia tidak bosan makan makanan yang sama dalam satu hari?

“Makan, liatin Elno doang gak bikin perut lo kenyang,” ujar Reyn. “Sumpah, ya, mikir cinta-cintaan, tuh, ntar aja pas lagi berdua.”

“Masalah buat lo ap…Anjing!”

Semua orang terkejut saat seseorang menumpahkan minuman ke rambut Elno.

Kesya berdiri menatap orang itu nyalang. “SENJANA!” Bentaknya, dia tahu mantan sahabatnya pasti sengaja melakukannya.

“Duduk, Kes,” perintah Elno.

“Kaki gue kesandung kaki kursi dia,” jelas Senjana menunjuk Elno.

Mentari segera membawa Kesya pergi setelah dikode Reyn.

“Lo mau bawa gue kemana? Gue mau jambak itu lampir!” protes Kesya.

Mentari berhenti di taman sekolah, “duduk dulu.”

“Gak, gue mau balik ke kantin.”

“Reyn udah tau drama mantan sahabat lo, Reyn udah nebak kejadian apa yang bakalan terjadi kalo lo masih di sana. Pasti kalian adu mulut, jambak sama cakar-cakaran, endingnya kalian dipanggil ke BK termasuk Elno. Dalam persyaratan dapet beasiswa, murid penerimanya kalau bisa jangan berurusan sama BK, lo pasti gak mau, ‘kan, beasiswa Elno dicabut?”

Kesya memikirkan penjelasan Mentari, gadis itu benar, mereka pasti akan mendapatkan hukuman kalau membuat ulah. Meskipun hukuman ringan, tetap saja bisa mengurangi poin mereka. Tapi, 'kan, Elno tidak bersalah?

Kan, dia adalah salah satu penyebab apabila terjadi perkelahian tadi.

“Gue tetep mau balik, liat keadaan mereka sekarang gimana. Gue janji gak buat masalah baru,” ucap Kesya.

Akhirnya mereka kembali ke kantin, sebelum sampai di sana mereka malah melihat Reyn tengah berdiri di luar lorong toilet.

Pasti menunggu Elno, pikir mereka.

“Udah selesai masalahnya?” tanya Kesya.

“O, tentu. Semua masalah bakal cepat terselesaikan tanpa adanya drama,” jelas Reyn yang sontak membuat Kesya mencubit lengannya.

“Udah, Reyn.”

“Wah, sekseh….”

Kesya dan Mentari menatap takjub, Elno menyugar rambutnya yang basah menggunakan jari. Seragam cowok itu sedikit basah, memperlihatkan dada bidang, serta perut ramping sedikit berotot miliknya. Untuk ukuran anak SMA, itu terihat sempurna.

Ya ampun, rasanya Kesya mau nemplok ke gendongan Elno. Sedang enak-enaknya membayangkan hal-hal indah, tiba-tiba matanya gelap.

“Dosa lo, ngeliat sama bayangin apa yang belom tentu punya lo nanti,” ujar Reyn.

Kesya berusaha melepaaskan tangan Reyn yang menutupi matanya, “itu, Mentari juga liat kenapa cuman mata gue yang ditutupin?”

“Kalian ngobrolin seakan-akan Kesya suka Elno, iya, nggak, El?” Mentari tertawa kecil.

Suara jangkrik berbunyi, Reyn dan Kesya menahan napas sebab tegang. Padahal mereka tahu kalau Mentari hanya berbicara asal.

“Iya.”

•♛•

Rezeki itu manja, kalau gak dijemput gak bakalan mau datang ke kita. Itu yang Elno pikirkan ketika malas cari uang. Sore ini dia kembali berjualan keliling sendirian, gadis kaya itu sedang sibuk membantu ibunya membuat pesanan kue ulang tahun.

“Mas model sendirian lagi? Mbak modelnya kemana?” tanya anak SMP langganan Elno.

“Sibuk.” Ia membiarkan anak itu memanggilnya semaunya saja, karena lelah memberi tahu.

Jualannya tinggal sedikit, lagian matahari sudah akan tenggelam. Dia tersenyum melihat orang-orang di sekelilingnya ketika berjalan, semua orang pasti punya cerita bahagia dan sedih dalam hidup. Bukan cuma diriya saja, maka dari itu ia tidak usah berpikir berat tentang hal yang belum tentu akan menjadi urusannya.

“Iya.”

“Hah?” tanya Mentari kepada Reyn, si pemberi jawaban.

“Sepupu gue ini, suka sama cowok yang nama depannya huruf E, nama belakangnya huruf S.”

E, itu Elno, ‘kan? Dan S, Sarega. Apakah cowok itu adalah dia? Pikir Elno yang diam mendengar obrolan mereka bertiga.

Continue Reading

You'll Also Like

393K 4.7K 21
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
5M 376K 52
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
2.9M 167K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
1M 50.6K 67
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...