The Royal Elite • vm

By scorpioels

7K 667 112

" Three lives, we still meet again " " But, in every meeting we have, someone will die, between us there is n... More

0 • 0 - Opening Sequence
0 • 1 - Luna Ilena
0 • 2 - Levantarse
0 • 4 - He it's
0 • 5 - Soon To Be
0 • 6 - Control
0 • 7 - I meet you
0 • 8 - Beautifull
0 • 9 - No One
1 • 0 - Alium Hominem
1 • 1 - Floating Dance
1 • 2 - Blue Flower
1 • 3 - Him & I
1 • 4 - It's So Hard To Be Romantis
1 • 5 - Jealous
1 • 6 - The Night In The Pouli Clan
• HUÁNG : The Royal Elite •
1 • 7 - Opening Sequence

0 • 3 - Let's Begin

441 38 5
By scorpioels

BGM : Like That
By : Doja Cat (feat. Gucci Mane)

| Author By scorpioels
Edit by scorpioels
Copyright ©scorpioels |

••
• • •

Jimin pikir hidupnya akan normal-normal saja. Dia pikir tidak akan ada drama dalam hidupnya. Dia juga berpikir untuk tidak terburu-buru dalam mencari pasangan hidup, lagi pula dia tidak pernah berpikir untuk berumah tangga. Namun siapa sangkah bahwa sahabatnya akan menjadi Alphanya. Tentu saja itu mengejudkan dirinya. Masa lalu masih terbawa sampai dia dewasa dan dia takut untuk menghancurkan excpetasi orang lain tentang dirinya, dan dia tidak mau orang-orang berharap lebih kepadanya. Dia hanya ingin hidup damai tanpa ada satupun orang atau sejenisnya mengusik kenyamaan dirinya untuk terus melajang.

Ya, Jimin juga tidak memperkirakan kejadian seperti ini akan terjadi. Di tambah lagi dia sudah memiliki mate alias Alphanya. Marking ini mungkin akan sedikit menyusahkan dirinya. Di dalam kamar mandi, di dalam bathtub dengan busa-busa memenuhi tubuhnya. Wanginya dia sangat suka sekali. Harum bunga sakura dengan campuran madu. Dia tahu ini bukan wangi feromon miliknya, dan dia juga tidak terlalu suka namun entah mengapa dia suka yang ini. Mungkin jika dia bisa kembali ke dunianya, dia akan membeli sabun seperti ini jika ada.

Memilih usai berendam Jimin harus segerah pergi kuliah. Kaki telanjang miliknya berjalan dengan anggunnya. Seperti inikah hidup seorang anak orang kaya?. Bibir tebal Jimin menarik sudutnya membentuk senyum bangga. Walk in closet tidak jauh dari kamar mandi miliknya. Kedua tangannya membuka dua pintu ynag cukup lebar itu. Seharusnya Jimin tidak terkejud dengan ini semua. Tetapi ini masih asing. Lihatlah bagaimana pakaian mahal berjejer rapi sesuai warna. Rak sepatu dengan brend mahal dan terkenal, aksesoris yang mungkin tidak bisa ia miliki di dunia nyatanya, tas mahal yang tertata rapi, ruag make up, satu lemari kaca di ujung berisikan peraltan elektronik macam; ponsel, laptop, tablet. Sungguh Jimin bisa gila dan kalap. Ini semua terlalu Luxury untuknya yang Low Badged

Jimin mengambil kemeja putih polos, celana moca, cardigan, jam tangan, dan sneaker putih abu-abu. Mengganti dengan semua itu lalu dia mengaca depan cermin cukup lama. Lumayan juga outfitnya hari ini. Dengan semua itu ia duduk di meja rias memoles wajahnya. Make up yang ia poleskan pada wajahnya sama saat seperti style seorang Park Jimin. Puas dengan hasilnya. Jimin mengambil Louis Vuitton Shopper Bag Black. Mengambil sembarangan kunci mobil dari empat kunci yang berada di meja kaca bersamaan dengan aksesoris terpajang. Apa seasik ini menjadi orang kaya? Kalau iya, baguslah dia akan menikmati ini semua sebelum badai menghantamnya.

• •
• •

Basement Penthouse ini ada di bawah tentu saja. Sepanjang jalan memang nampak sepi. Oke mari kita panggil dia Elysian mulai sekarang. Tidak ada Jimin tetapi Elysian. Elysian masuk ke dalam mobil setelah membunyikan sensor pada kunci mobil untuk menemukannya. Tidak sulit karena mobil itu berada di satu barisan dengan tulisan 'Lucelence Area'. Bagus!. Dan tidak butuh waktu Elysian jadi-jadian itu menyetir mobil keluar dari area basement.

Mari kita melihat dunia luar kota Annka. Memakai kacamata hitamnya dan membuka kabin mobil untuk menikmati udara. Ini sungguh menakjubkan karena udara disini benar-benar sejuk. Apa ini juga keajibannya? Baiklah mari kita menuju tempat kampusnya.

'Elysian kau terlihat lebih bersinar dibanding tadi saat bertemu dengan Selene'. Elysian mendengus mendengar ucapan Lucya. Benar, tapi saat itu dia sedang bingung bahkan sampai sekarang. ''Bisa kau diam, sebenarnya aku sedang berpikir. Selene itu siapa? Kenapa dia sangat mendominasi, apa dia seorang Alpha-''.

Elysian mendapat pukulan kecil di kepala. 'Bodoh! Selene adalah God Of Moon yang artinya dia adalah ibu para animal asal kau tahu'.

''Jadi aku harus bersyukur atau bersedih bertemu dengannya?''.

'Terserah kau mau menanggapinya seperti apa'. Lucya kembali menghilang saat Elysian telah sampai pada kampusnya. Kampus ini bahkan sangat besar dari luar. Mungkin dua kali lebih besar dari kampusnya di Korea. Setelah dirinya memparkirkan mobilnya dengan bagus. Elysian akan langsung masuk kedalam kelasnya dan segerah pulang.

Elysian ingat semua apa yang di katakan oleh Lucya tentang letak kelasnya, kantin juga kamar mandi, tidak lupa ruang kesehatan atau UKS. Sesampainya dia di kelas dengan lantai lima. Kelasnya masih tergolong sepi dan juga dosen belum datang. Elysian memilih duduk di baris empat dari depan dia berada di garis ke dua dari kanan. Memilih menghilangkan bosan Elysian memilih membuka buku yang ia bawa. Sungguh dirinya tengah gugup karena dia takut tidak bisa dengan pelajaran mata kuliah Elysian yang asli. Setelah membaca beberapa baris di buku. Jimin terkejud bukan kepalang.

'Ini serius aku bisa paham dengan semua ini?', Setelah Jimin bertanya dengan batinnya sendiri. Dosen tibah tepat waktu. Dan bahkan Jimin meruntuki dirinya setelah sang dosen menggunakan bahasa yang tidak ia pahami. Namun saat pelajaran di mulai disanalah Jimin ingin mengubur dirinya hidup-hidup. Sang dosen memberikan dirinya sebuah pertanyaan karena mendapati dirinya tengah melamun. Awalnya Jimin ketakutan dan gugup, bahkan saat dia menjawab dengan bahasa mereka sontak saja Jimin membekap mulutnya sendiri setelah menjawab pertanyaan dengan lancar.

''Seperti biasa Mr. Lucelence menjawab dengan benar''. Puji sang dosen.

Setelah mata kuliah berakhir Elysian memilih untuk pergi kekantin untuk mengisih perutnya yang kosong butuh di isi. Perjalanan menuju kantin cukup jauh tapi itu terbayar karena kantin ini sungguh luar biasa. Biasanya kalau tempatnya bagus makanannya juga mengenyangkan dan enak. Elysian langsung saja mengambil nampan dan piring. Dia mengambil apa yang ingin dia makan. Lengan kirinya juga terisi degan kardigan juga nampan. Setelah selesai, Elysia mencari meja kosong dan dia menemukannya.

''Mari kita makan''. senyumnya bahagia. Elysian sudah bersiap menyantapnya sampai stranger datang menyiramkan fanta kuning ke atas kepalanya. Elysian tidak bisa berkata-kata lagi.

''Apa yang di lakukan Omega bayaran sepertimu disini? Apa kau tidak melihat mereka yang risi terhadapmu?''. Gadis itu tidak merasa bersalah sama sekali setelah menyiramnya. Elysian memejamkan matanya menahan gejolak marah dari dadanya. Dia belum tahu saja bila di kampusnya, Jimin adalah wakil SU Student Unions dengan di ketuai oleh Kim Taehyung. Dia ambil peran penting dalam kampus. Mahasiswa disana tidak berani berurusan dengan anggota SU karena sekali masuk dalam buku hitam anak SU tamat riwayatmu mengulang tahun depan. Dan Jimin jugalah yang mentertipkan setiap mahasiswa yang keluar dari jalurnya dan meluruskan kesalahan mereka. Jimin juga tidak bisa mentoleransi kekerasaan apapun, dan apalagi dia melihat perundungan atau pembullyan. Dan mereka sang pelaku akan mendapat sanksi dari anggota SU dan para mahasiswa lainnya. Sebab itu Bighit Universitas sangat damai.

Dan apa tadi yang di katakan gadis ini? Omega bayaran? Jalang maksudnya dirinya?.

Baiklah ini bukan Elysian yang keluar tapi ini mode Jimin senggol bacok. Dia menatap gadis itu dengan remeh. Seulas seringai muncul di sudut bibirnya memandang gadis di depannya ini. Tinggi mereka hampir sama jadi Jimin tidak perlu untuk terlalu menunduk karena itu pasti akan menyakiti lehernya. Karena dia tidak biasa.

''Kau tadi memanggilku apa nona?Omega bayaran?''. Desis Jimin. Gadis itu sedikit merasa terintimidasi dengan mata Jimin juga ucapannya barusan. ''Oh ya, apa kau tidak sadar? Semua orang tahu kalau kau omega bayaran alias - Jalang''. Celetuk gadis itu.

Oh jangan tanya kondisi gadis itu setelah Jimin siram dengan makanan miliknya yang sudah basah karena fanta yang di siramkan padanya tadi. Jimin menyibakkan poninya kebalang karena basah. Lekukan tubuhnya tercetak karena basah. Banyak pasang mata yang menontonnya dan tak banyak juga yang merekamnya. Tapi Jimin tidak peduli dulu bahkan dia pernah mendapatkan yang lebih buruk karena dia anggota SU banyak orang tidak suka akan anggota SU.

Berkacak pinggang, Jimin melihat gadis itu remeh. ''Apa kau berpikir bisa menindas ku? Cih, kau butuh tenaga dan mental lebih banyak, Bitch! ''. Dengan mengancungkan jari tengahnya Jimin pergi dari kantin. Sebelum itu ia merobek kemejanya. Jadi sekarang dia menggunakan crop top dan menutupinya dengan cardigan. Sial dia tidak jadi makan sedangkan di lapar.

Elysian berjalan di lorong kampus dengan hati yang kesal.
''Ahk! leherku''. Pekik Elysian bertopang dinding di sampingnya.

''Kenapa tiba-tiba terasa panas?''. Gumam Elysian.

'Alpha ada di sekitarmu Elysian'. Elysian melihat Lucya tengah makan buah dan berada di atas pot bunga depannya.

''Alphaku ada disini? ''. Sebenarnya Elysian tidak percaya dengan ini semua.

Elysian melirik pada Lucya, ''Sejujurnya aku tidak percaya dengan semua ini, tapi rasa sakit ini sangat nyata!''. Umpat Elysian.

Elysian berusaha berjalan menuju tempat parkir agar ia segera pulang dan menghilangkan rasa perih di lehernya. Sayangnya Elysian tidak melihat bagaimana senyum mencurigakan milik Lucya di balik pundaknya. Nymph itu penuh mesterius dan Elysian atau Jimin malas curiga padanya. Sebab itu ketika kakinya berjalan dan tangannya menutupi lehernya, menekan rasa perihnya. Lebih tepatnya seorang Park Jimin kini mematung bak patung. Rasa perih tadi seketika menghilang. Dari jarak 20 kaki melangkah, wajah itu, tidak luput dari setiap gerik mata Jimin memandang. Kedua tangannya luluh dengan getaran rindu yang mendamba. Garis mata miliknya memerah, bibirnya terbuka kecil. Melihat prianya berdiri dengan jarak yang mampu ia gapai namun mengapa Jimin kini terpaku di sana.

''Taehyung''. Lirihnya. Pria itu melewati bahunya begitu saja. Dengan sisa kesadarannya. Jimin berbalik, matanya berkaca-kaca. Suaranya yang berusaha ia keluarkan hanya tertelan dalam tenggorokan. Dan yang bisa ia lakukan hanya mengejarnya.

''Kim Taehyung''. Jimin tidak bisa untuk membendung air matanya. Pria itu berhenti berjalan dan itu adalah kesempatan bagi Jimin, berlari, memeluknya dari belakang. Jimin merindukan prianya - Alphanya.

''Kau-kemana saja selama ini?"

Tubuhnya di tarik paksa oleh dua pria berbadan besar nan kekar. Elysian meronta ketika tubuhnya di tahan oleh keduanya. Menjadi tontonan mahasiswa lainnya. ''Lepaskan aku. Taehyung-ie suruh mereka melepaskan aku''. Teriak Elysian.

''Tuan, biarkan dia kami yang mengurusnya, anda silakan pergi terlebih dahulu''. Ujar salah satu di antara mereka berdua. Namun pria itu hanya diam dengan wajah datarnya. Elysian terdiam, dia terhenyak dengan tatapan pria Alpha itu yang ia kenal sebagai Kim Taehyung, Alphanya. Namun yang ada didepan matanya, seakan dirinya tidak mengenalnya. Elysian alias Park Jimin tidak mengenali sosok pria yang menyerupai Taehyungnya. Tubuh Elysian tidak lagi memberonta pada dua bodyguard itu. Kini ia hanya menatap mata elang yang kapan saja dapat merobeknya dengan tatapan itu. Bibirnya bungkam, namun ia tengah berpikir sesuatu.

'Elysian ini Annka bukan Seoul'. Elysian memejamkan matanya. Benar ini bukan Korea. Tapi tetap saja terasa asing ketika melihat Taehyung dengan versi berbeda. Dan kini Taehyung di perankan oleh orang yang Elysian kw rasa kepribadian mereka pun berbeda. Keduanya bahkan belum memutus eye contac.

''Master Luca, mari kita berangkat''. Sepertinya pria itu akan pergi. Dan akhirnya keduanya dapat memutus contak mata. Elysian bernapas lega soal itu. Kini ia berbalik menatap garang kedua pria yang tadi memegangi kedua lengannya.

Dugh

Dugh

Elysian menendang tulang kering kedua pria bodyguard pria tadi. Elysian pergi begitu saja seraya menjulurkan lidah ke arah dua bodyguard yang kini tengah mengelus kaki tulang keringnya.

• •
• •

Luca Eastancastelo D'Quintemight - banyak yang mengenalnya sebagai pewaris sah kerajaan. Atau jika saja masih ada kekaisaran, Luca adalah putra mahkota. Perangaiannya yang nyaris sempurnah mampu membuat siapa saja tergila-gila dengannya dan siap kapan saja untuk membuka lebar lengan mereka hanya untukknya. Sayangnya Luca Eastancastelo tidak akan membuang harga dirinya untuk hal-hal yang merugikan baginga, dia lebih suka berkencan dengan kertas di atas meja meski itu sangat mampu membuat kepalanya stres. Namun orang-orang juga tidak tahu sisi gelap seorang pewaris utama.

Sikap kakunya dan tak tersentuh itu hanya satu orang yang mampu bertahan di sisinya yang bahkan itu seakan makanan kesehariannya. Dan itulah yang membuat hati sekeras batu bercampur semen, dan material keras lainnya dapat luluh.

Seorang sub-Alpha, gadis dari keluarga terpandang -Riona Daria Rexorth -.
Dialah tunangan sang True-Pure Blood Alpha atau Alpha suci dari sila kerajaaan Aureolus. Memiliki posisi tinggi karena dialah keturunan murni setelah sang kakek. Bisa di katakan dialah keturunan murnih terakhir. Itulah yang di katakan oleh ramalan di buku kuno kerajaan. Bahwa akan terlahir keturunan murni terakhir di era modern. Percaya tidak percaya itulah ramalan yang di tulis di buku kuno.

Keberadaanya begitu dihormati terlepas dari sifatnya yang buruk. Beberapa pekan dan tahun, kerajaan mendapat gunjingan karena fakta-fakta yang tersebar di media. Namun, masyarakat beranggapan itu hanya rumor.

Bahwa mate atau soulamte dari King Of Aureolus telah mati dikarenakan fakta bahwa Riona adalah tunangan sang putra mahkota. Bagaimana masyarakat berpikir seperti itu?. Saat seorang anggota bangsawan terutama bagi bangsawan dari Annka tepatnya Aureolus. Mereka akan mengenakan pakaian khas kerajaan saat bertunangan dan Riona seharusnya mengenakan tiara yang terbuat dari batu saphier, atau setidaknya dia mengenakan permata mulia yang telah di siapkan oleh anggota kerajaan. Sebenarnya resepsi seperti ini tidak dibutuhkan jika mereka benar-benar pasangan yang ditakdirkan Luna atau Moon Goddess yang sering kita sebut dengan mate atau soulmate. Karena menurut hukum tertulis pabila Omega telah di klaim atau mendapat bound merekah telah sah suami istri.

Karena itulah mereka yakin bahwa Riona, gadis itu buka mate dari putra mahkota mereka.

Joshua selaku tangan kanan Luca, orang kepercayaan Luca mencuri pandang di kaca mobil. Melihat tuannya dalam keadaan melamun itu bukanlah hal biasa yang dia lakukan setiap kali mereka berpergian setelah rapat atau pertemuan dengan orang-orang penting. Kebetulan, tuannya tengah memiliki perkerjaan di universitas swasta yang didirikan oleh kerajaan. Onderzeok adalah universitas swasta tua pertama yang didirikan di Aureolus oleh anggota kerajaan.

''Mister adakah yang anda pikirkan, sampai anda harus melamun?''.

Luca berpaling melihat Joshua yang duduk di kursi depan, dia hanya menatap Joshua cukup lama sampai Luca membuka suara. ''Joshua - aku memiliki tugas untukmu. Dan aku hanya mau kau yang melakukannya''. Suara deep dan tegas itu begitu mutlak.

''Titah anda adalah perintah my Lord''. Abdinya pada Luca.

To Be Continue

(n/a) : True-Pure Blood Alpha adalah karangan author semata. Kelahiran Alpha True-Pure Blood di dalam cerita hanya terjadi apabila Alpha bertemu dengan sang Mate.

Alpha + Omega = Alpha - Omega
Alpha + Sub-Alpha = Alpha - Sub Alpha
Alpha + Beta = Beta - Alpha

Di atas itu exemplenya.

• True - Pure Blood Alpha selain Luca Eastancastilo adalah kakeknya dan kakek buyutnya saja.

Bisa dikatakan Luca adalah keturunan terakhir.

a : penjelasan akan ada di chapter selanjutnya

Continue Reading

You'll Also Like

728K 67.9K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
92.7K 9.2K 37
FIKSI
57.1K 6.9K 33
"Saat kamu kembali, semua cerita kembali dimulai." Kisal Sal dan Ron kembali berlanjut. Setelah banyak yang terlalui. Mereka kembali bersama. Seperti...
93.1K 10.5K 32
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...