DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]

By kepojanganberlebihan

2.9M 397K 203K

PRE-ORDER NOVEL DOSENKU SUAMIKU 2 TANGGAL 30 AGUSTUS 2022 Cover by : Azhara Natasya. Ini masih melanjutkan c... More

1
2
3
4
5
6
7
cekkk!
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
PO DOSENKU SUAMIKU 2 DIBUKA
Selasa, 01 November 2022
PO kedua novel DS2 dibuka!

24

40.2K 7K 5.3K
By kepojanganberlebihan

Halo!
Apa kabar kalian????

.
.
.
.

Maaf banget baru bisa update 🙏
Terimakasih yang udah setia nungguin cerita ini update! 🤗🤍

.
.
.

BACA PART INI JAM BERAPAAAA????

.
.

SPAM KOMEN EMOT "🤍🤍🤍" BOLEH? 👉

.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN DITIAP KALIMAT YANG ADA DIPART INIIII!!!! 🫶

DITUNGGU 5K VOTES & 5K KOMENNYAAA!!! SEMANGAT!!!!

.
.
.

Tolong komen ya, aku butuh banget pendapat kalian hehehe terimakasih 🤍

Tandain juga kalo ada typo, kalimat yang lupa aku miring atau bold in juga yaaa 🙏

.
.
.

- selamat membaca -

.
.
.
.

Dira kemudian menggeleng sembari masih menatap tajam sang sahabat. "No! Gue ga mau!" tolaknya dengan suara yang sedikit keras.

Vita mengerutkan dahinya, "Kenapa nggak mau?"

Dira kemudian berbisik kepada Vita, "Menurut lo, selingkuh harus dibalas selingkuh gitu?"

"Maksud gue bukan gitu, Dira! Lo, kan, nggak beneran selingkuh," jelas Vita.

Dira lagi-lagi menggeleng. "Nggak. Pokoknya gue nggak mau."

"Yaudah sih, terserah lo juga. Gue, sih, cuma ngasih saran."

"Lo berdua ngomongin apa, sih?" tanya Riza yang kini cengo.

Dira melirik tajam ke arah Riza. "Kepo banget lo," ketusnya.

Riza beralih menatap Vita. "Ngomongin apa, Vit?" tanyanya.

"Dih?" gumam Dira. "Sok akrab banget lo," ucapnya lagi-lagi dengan nada ketus.

"Emang ga boleh?" tanya Riza kepada Dira.

"Emang lo siapanya? Kalo temen Vita, ya, ga heran. Ini bukan siapa-siapa, sok akrab lagi."

"Dia juga nggak keberatan," balas Riza tak mau kalah.

"Lah? Tau dari mana dia nggak keberatan? Emang dia ada ngomong sama lo?"

"Buktinya dia nggak ada protes. Lo doang yang protes," ucap Riza berusaha membela dirinya.

"Gue yang wakilin dia," balas Dira yang juga tak mau kalah.

"Lo berdua kayaknya cocok buat temenan deh," celetuk Vita, membuat Dira kembali menatap dirinya dengan tajam.

"Ogah," tolak Dira.

"Kenapa lo nggak mau temenan sama gue?" tanya Riza kepada Dira.

Dira melirik ke arah Riza lalu bertanya balik, "Emang lo mau temenan sama gue?"

Riza mengangguk. "Dari dulu juga mau," sahutnya.

"Beneran dari dulu maunya temenan? Bukannya mau lebih dari temen, ya?"

Ucapan Dira barusan membuat Vita menahan tawa.

"Sekarang gue kekeuh mau lebih dari temen juga lo ga akan mau. Yaudah, mending jadi temen biasa," ucap Riza.

"Gak ah," tolak Dira.

"Kenapa?"

"Takut nanti lo nyaman sama gue. Ntar malah balik lagi kayak sebelumnya," ucap Dira dengan percaya diri.

"Nggak deh. Mending gue sama Vita," ucap Riza, membuat Vita menatap dirinya dengan kerutan didahi. "Lo mau sama gue, kan, Vit?" ucapanya kemudian sembari menatap Vita.

Vita diam kemudian melirik ke arah Dira.

"Vita udah punya pacar tuh," celetuk Dira.

Riza kembali menatap Dira dengan satu alis yang kini naik. "Lah? Udah ah ga jadi," ucapnya dengan cepat.

"Idih, langsung nyerah," cibir Dira.

"Terus sekarang lo berharap gue ngerebut pacar orang?" tanya Riza.

"Sebelumnya juga lo berusaha buat rebut gue dari Pak Rey, kan?"

"Gue sekarang udah tobat."

"Tobat karna udah mau wisuda?"

Riza menggeleng sejenak lalu berkata, "Karna gue udah dewasa."

"Oh, udah dewasa," ucap Dira dengan tatapan yang seakan meledek Riza.

"Ngeledek banget lo, Dir."

Tak lama kemudian Dira kembali membuka suara, "Sekarang gue tanya. Lo emang beneran mau sama Vita?"

"Nggak, ah. Dia udah punya pacar," jawab Riza.

"Pacaran, kan, bisa putus."

"Gue ga yakin Vita mau mutusin pacarnya demi gue."

"Dih? Pd banget demi lo." ketus Dira.

"Terus gara-gara apa dia putus?"

"Apa aja bisa kali. Banyak alasan buat putus, ga cuma demi lo. Lagian buat apa juga dia putus demi lo," ucap Dira, sedangkan Vita hanya terkekeh pelan mendengar ucapannya.

Riza beralih menatap Vita. "Kalo putus chat aja gue," ucapnya lalu tersenyum.

Dira mengerutkan dahinya. "Biar apa?" tanyanya.

"Temen lo kepo banget, Vit."

Vita lagi-lagi terkekeh. Ia lalu berkata, "Kosong delapan berapa, ka Riza?"

Dira beralih menatap Vita dengan tajam. "Vit? Anjir, lo kepelet? Inget pacar lo, Vit!" ucapnya mengingatkan sang sahabat.

Vita nyengir sejenak. "Becanda, Dir."

"Serius juga boleh, Vit." celetuk Riza, membuat Dira kembali melirik ke arah dirinya dengan mata yang menyipit.

"Buaya banget lo," celetuk Dira.

.
.
.
.

-o0o-

.
.
.
.


Pukul sembilan malam Dira berbaring dikasur sembari menatap layar ponselnya. Cewek itu masih menunggu kabar dari Rey yang sampai saat ini belum pulang dari kantor.

"Ini Pak Rey bener nggak sih kerjanya? Masa jam segini belum pulang juga?" gumam Dira.

"Lagian, apa nggak capek seharian ngajar di kampus trus sorenya kerja di kantor sampe malem gini?"

"Maruk, sih. Kenapa ga ambil kerja satu aja coba? Atau.." Dira menggantung ucapannya sejenak dengan pikiran yang mulai curiga. "Kerjanya udah selesai dari tadi, cuma Pak Rey lagi ketemuan sama mantannya?"

"Wah, kacau. Ngabisin waktu sama selingkuhan mulu ni orang," gumamnya. "Gue udah ga dipeduliin gitu?"

"Coba tanya Yerin, deh." Kemudian Dira membuka aplikasi WhatsApp dan mulai mengetik sebuah pesan disana.



Yerin (sekretaris baru Pak Rey)
Online

Mba Yerin ✓
Halo ✓
Assalamualaikum ✓

Waalaikumsalam, bu Dira.
Ada apa, bu?

Maaf ganggu
Mau nanya, Pak Rey masih sibuk ya? ✓

Loh? Hari ini Pak Rey ada ke kantor ya, bu?

Dira terdiam. Perasaannya mulai tak enak setelah membaca pesan dari Yerin. Ia kemudian membalas :

Ada

Jam berapa, bu? Saya ga ada ketemu Pak Rey tadi di kantor

Sekitar jam lima lewat 20 menit

Loh? Jam segitu udah gaada orang di kantor, bu.
Semuanya tadi udah pulang jam lima

Deg.

Dira lagi-lagi terdiam. Cewek itu tak menyangka jika tebakannya tadi ada benarnya. Suaminya ternyata memang sudah tidak di kantor. 

"Jangan bilang Pak Rey juga lagi ketemu sama mantannya?" gumam Dira.

.
.
.
.
.

***
.
.
.
.
.

Rabu, pukul 14.00 wib
        Hari ini kelas Dira dan Vita sudah berakhir. Mereka segera mengemaskan buku dan alat tulis lainnya kemudian melangkah keluar dari kelas sembari Dira menggerutu tentang Rey. 

"Bodo amat. Lo nggak ngomong sama gue? Gue juga ga akan mau ngomong sama lo!" gumam Dira dengan perasaan kesal. Pasalnya, tadi pagi Rey bahkan tak berbicara satu kata pun pada dirinya. 

Vita membelalakkan kedua bola matanya kala dirinya mengingat sesuatu. Cewek itu segera berkata kepada sang sahabat, "Dir, gue udah tau siapa yang nyebarin foto pernikahan lo." 

Dira langsung menoleh ke arah Vita sembari menghentikan ocehannya. Ia lalu bertanya dengan dahi yang mengerut, "Apa?" 

Vita menatap Dira sambil meneguk salivanya sejenak. 

"Vit!" panggil Dira yang tak sabar mendengar nama orang yang baru saja Vita bilang menyebarkan foto pernikahannya. "Siapa?" tanyanya lagi.

"Ekhem," Vita berdeham sejanak. "E.. itu.. gue juga nggak nyangka, sih, Dir.."

Dira menganggukkan kepalanya. "Iya, iya, Vit. Jadi, siapa?" tanyanya yang mulai greget. 

Vita menghela nafas sejenak, membuat Dira semakin penasaran. 

"Vit!"

"Bian!"

Dira mengerutkan dahinya. Ia segera menoleh ke arah belakang, membuat Vita bingung sembari menatap sang sahabat. 

"Dir? Lo ngapain?" tanya Vita kemudian. 

Dira kembali menoleh ke arah Vita. Ia balik bertanya kepada sang sahabat, "Lo manggil Bian?" 

Vita membelalakkan kedua bola matanya. "Manggil apaan? Bukan! Gue bukan manggil Bian!" 

"Lah, tadi?" tanya Dira. 

"Bian yang nyebarin foto pernikahan lo, Dira!" jelas Vita.

Kini giliran Dira yang membelalakkan kedua bola matanya. "Lo tau dari mana?" tanyanya dengan tak percaya. 

"Gue tau dari ka Riza." 

Dira menghela nafas sembari menggelengkan kepalanya. "Paling lo diboongin sama ka Riza, Vit. Percaya banget lo sama dia," ucapnya. 

Vita menggelengkan kepalanya. "No! Ka Riza nggak boongin gue kok," ucapnya dengan kekeuh. 

"Emang ada buktinya?" tanya Dira. 

Vita mengangguk. Cewek itu segera menyalakan ponselnya dan membuka galeri, membuat Dira mengerutkan dahinya. 

"Lo serius, Vit?" 

Vita lagi-lagi mengangguk. Tak lama kemudian ia menunjukkan sebuah screenshot obrolan antara Riza dan Bian yang kemarin dikirim oleh Riza kepadanya. 




085254XXXXXX
Online

Lo yang nyebarin foto pernikahan Dira? ✓

Lo siapa?

Gue katingnya. ✓

Oh, lo Riza? Yang pernah suka sama Dira juga?

Juga? ✓
Lo suka sama Dira? ✓

Bukan urusan lo.

Jadi lo nyebarin foto pernikahan Dira karna lo ga terima dia nikah sama orang lain? ✓

Nggak
Gue cuma penasaran apa pendapat orang kampus pas tau Dira nikah diam-diam
Mungkin ada yang sepemikiran sama gue?

Emang menurut lo karna apa?

Karna dia hamil duluan.

Dira menatap tajam pesan terakhir yang dikirim oleh Bian. "Ini beneran Bian, Vit?" tanyanya. Ia kemudian beralih menatap Vita.

Vita mengangguk. Ia lalu berkata, "Bener, Dir."

Dira menghela nafasnya sejenak. Matanya kini mulai berkaca-kaca karena menahan amarah. 

"Dir? Maaf kalo ini bikin mood lo hancur. Tapi, gue terpaksa ngasih tau lo. Gue cuma mau bantu lo buat tau siapa yang sebenernya nyebarin foto pernikahan lo," ucap Vita dengan tak enak hati.

Dira mengangguk. Ia menatap Vita sembari berkata, "Ga usah minta maaf. Bukan salah lo, kok, Vit. Justru gue mau bilang makasih sama lo."

"Dan, maaf. Gue nggak pernah ngasih tau lo kalo.."

Vita segera memotong perkataan Dira. "Gapapa, Dir. Gue udah tau dari dulu, kok," ucapnya lalu tersenyum.

Dira mengerutkan dahinya. "Jadi.. lo sama dia sekarang gimana?"

"Gue udah putus sama dia."

Dira membelalakkan kedua bola matanya. "Kapan?"

"Udah beberapa hari yang lalu," jawab Vita.

"Kenapa tiba-tiba?" 

Vita menghela nafas sejenak, lalu berkata, "Ternyata ceweknya bukan cuma gue." 

"Gila!" maki Dira. Cewek itu kemudian menyalakan ponselnya dan berkata, "Mana nomornya, Vit?" 

Vita mengerutkan dahinya. "Buat apa, Dir?" tanyanya.

"Kasih aja ke gue sekarang." 

Setelah mendapatkan nomor Bian, Dira segera meneleponnya.

"Halo?"


"Halo, Bian." sapa Dira.

"Ini siapa?


"Cewek yang lo kira hamil duluan siapa?" 


"Lah? Hahaha, banyak kali. Harus banget gue hafalin?

Dira tak mengatakan apapun, membuat Bian berhenti tertawa. "Garing banget humor lo," ucap Dira.

"Lo siapa, sih? Ga jelas banget. Atau.. lo Dira?

"Nah, itu tau." 

"Kenapa lo tiba-tiba nelpon gue?

"Lo yang nyebarin foto pernikahan gue?"

"Tau dari kating lo? Atau Vita?


"Berarti bener dong, ya?" tanya Dira. 

"Kalo udah tau, ngapain nanya lagi?


"Biar apasi? Keren lo begitu?" 

"Kenapa ga boleh disebar? Lo takut orang-orang ngira lo hamil diluar nikah?"

"Terserah gue dong mau gue sebar ato enggak. Itu pernikahan gue, urusan gue. Bukan urusan lo. Ngapain lo ikut campur?"

"Salahnya dimana?"


"Salahnya, lo tuh ga diajak. Harusnya lo tau diri."

"Dir, lo pikir lo siapa yang bisa ngomong gitu ke gue?"


Terdengar kekehan kecil dari Dira. Cewek itu kemudian berkata, "Kenapa? Harga diri lo terluka, ya?" 

"Anjing lo."

Lagi-lagi Dira terkekeh, ia lalu membalas, "Lo yang anjing! Cowok tapi mulutnya lemes banget, sok tau, suka ikut campur urusan orang lain padahal ga diajak. Malu kek!"

Belum sempat Bian membalas, Dira lagi-lagi berkata, "Lain kali ga usah ikut campur urusan orang. Dan satu lagi, ga usah ngerasa diri lo paling oke." Setelah mengucapkannya, Dira langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Vita segera mengusap punggung Dira sembari berkata, "Dir, sabar, sabar. Lo lagi hamil." 

Dira menghela nafasnya lalu menoleh ke arah Vita dengan senyum simpul diwajahnya. "Sorry, Vit. Gue jadi ngomong kasar ke mantan lo."

Vita terkekeh. "Harusnya emang dari awal lo maki aja dia," ucapnya. "Gue juga lega abis lo maki dia," lanjutnya, membuat Dira ikut terkekeh. 

"Astaghfirullah, sama." 


Ting!

Tiba-tiba satu notifikasi masuk diponsel Dira, membuat cewek itu mengalihkan pandangannya dari Vita ke arah layar ponselnya. Ia kemudian membaca nama kontak dan pesan barusan didalam hati.


Yerin (sekretaris baru Pak Rey)
Online

Halo, bu Dira. Barusan saya liat Reni masuk ke ruangan Pak Rey, bu.

Kedua mata Dira terbelalak. Apa-apaan ini?

Dira kemudian mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya ke Yerin.

Kamu nggak lagi bohong, kan? ✓

Saya serius, bu.

Bisa tolong fotoin?

Maaf, ga bisa, buSaya ga diizinin masuk sama Pak Rey.

Dira menghela nafasnya sejenak. Baru selesai satu masalah, sudah datang lagi masalah baru?

Yerin (sekretaris baru Pak Rey)
Online

Saya ke kantor sekarang. ✓

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued..

.
.
.

GIMANA PART INI???

SERU?

EMOSI?

GREGET?

NGESELIN?

DLL?

SPAM KOMEN "UP DS2" 10x DISINIIII! 👉

SPAM KOMEN "NEXT" 10x DISINIIII! 👉

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN!
Ditunggu 5k votes dan 5k komennyaaa!!!

Jangan lupa follow ig : rahma_niida , aaabraham.reynand , & anindiraaa.maheswari !

.
.
.

See u! ❤️

.
.
.

Sabtu, 28 Mei 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 29.7K 28
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
479K 1K 15
🔞 kisah sx abang tiri dan adik tirinya
308K 2.7K 18
WARNING 21+ **** Jeriko mesum, Jeriko sangean, Jeriko nafsuan. Jeriko sudah memiliki lebel yang sangat buruk dalam otak Keyna. Tapi, kenyataan dunia...
1.3M 82.7K 36
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...